AbstrakPenelitian ini bertujuan menggambarkan makna lou dan huma yang terdapat dalam novel Api Awan Asap karya Korrie Layun Rampan. Makna tersebut meliputi makna sosiologis atau budaya, dan makna filosofis. Masalah penelitian adalah bagaimana makna lou dan huma, baik makna sosiologis atau budaya, dan filosofis. serta posisi masyarakat dalam menghadapi faktor eksternal yang menganggu lou dan huma. Untuk memecahkan masalah dan tujuan penelitian digunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif, yaitu dengan cara mendeskripsikan makna lou dan huma, dan posisi masyarakat dalam menghadapi faktor eksternal. Penelitian ini menggunakan teori sosiologi sastra dan didukung dengan teori identitas dan ekokritik. Hasil penelitian membuktikan makna sosiologis lou ditampilkan melalui bentuk rumah lou yang dibuat agar masyarakat yang tinggal di dalamnya merasa aman. Lou juga menjadi tempat pewarisan tradisi berupa kesenian dan produk budaya, serta tempat meneruskan garis keluarga. Secara filosofis, lou menunjukkan sistem kekerabatan dan keeratan perasaan di antara masyarakat. Makna sosiologis huma adalah konsep pengelolaan hutan dan tanah yang memperhatikan ekosistem. Secara filosofis, huma dalam pembagian hutan. menunjukkan konsep keteraturan masyarakat Dayak Benuaq. Perusahaan kayu dan pertambangan menyebabkan masyarakat mengalami trauma dan instropeksi terhadap kelegalan kepemilikan tanah. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa lou dan huma merupakan identitas masyarakat Dayak Benuaq yang dipertahankan keberadaannya sekaligus budaya dan filosofi yang ada di dalamnya. Kata kunci: identitas, masyarakat, lou, huma AbstractThis study aims to describe the meaning of lou and huma in the novel of Api Awan Asap by Korrie Layun Rampan. The meaning includes sociological or cultural and philosophical meanings. It discusses the sociological or cultural and philosophical meanings of lou and huma, and position of the community deals with external factor that interfere with loa and huma. It uses descriptive qualitative methods to describe the meaning of lou and huma, and position of the community deals with external factor. This study also applies sociological theory of literature and identity and echocritic theories.The results reveals that there is a sociological or social meaning in the form of the lou house so that the people who live in it feel safe. Lou is also a traditional inheritance of art and cultural products, and a place where they contimue their family line. Meanwhile, in its philosophical meaning, lou displays a close kinship system and family closeness among Dayak Benuaq people. The sociological meaning of huma is the concept of forest and land management that takes into account the ecosystem. Philosophically, huma in forest fragmentation shows the concept of regularity in Dayak Benuaq community.. The operation of timber and mining companies causes the community’s trauma and reflection on the business of land ownership. In conclusion, Lou and Huma are forms of identity in Dayak Benuaq people, whose existence, culture, and philosophy are continuously maintained. Keywords: identity, society, lou, huma