AbstractGlobally, during the last three decades, mental health has played significant role in regards to thediscourse of global health policy. Since two decades ago, WHO has firmly defined health as a roundedstate of condition where an individual reach “...not merely the absence of the illness, but also achievementof physical, mental and social well-being.” WHO’s definition of health implies a significant impact onglobal health policy – all members of states should adhere their health policy to this definition. TheGlobal Burden of Disease study carried out by IHME (The Institute for Health Metrics and Evaluation)in 2012 that mapped out the burden of disease around the world revealed an appalling fact namelyworsened mental health condition. Years lost due to disability (YLD) study mentioned that 6 out to 20diseases that were most responsible in causing disability were mental illnesses. Therefore, this articleaimed to describe the mental illness prevalence in global and national level by reviewing several mentalillness epidemiological studies. Additionally, this article highlighted some of important challenges thatshould be considered by healthcare service providers and policymakers in tackling mental health issues,which are treatment gap and mental health stigma.Keywords: Mental Health Policy, Global and National Prevalence, Treatment Gap
AbstrakSecara global, dalam kurun waktu 30 tahun terakhir, isu mengenai kesehatan mental memainkanperan penting dalam perumusan kebijakan kesehatan global. Sejak dua dekade yang lalu, WHOmengeluarkan definisi sehat sebagai suatu kondisi dimana seorang indvidu mencapai “...tak sekedarbebas dari penyakit, melainkan mampu mencapai kesejahteraan fisik, mental dan sosial.” Definisidari WHO tersebut berkonsekuensi besar dalam perumusan kebijakan kesehatan mental, dimanaseluruh negara anggotanya harus menyandarkan garis besar kebijakan kesehatannya pada definisi ini.Studi mengenai Global Burden of Disease yang diselenggarakan oleh IHME (The Institute for HealthMetrics and Evaluation) mengungkapkan bahwa ada tren yang menunjukkan bahwa kondisi kesehatanmental menjadi ancaman serius. Studi mengenai jumlah tahun yang hilang akibat disabilitas (YLD)menyebutkan bahwa 6 dari 20 penyakit yang paling bertanggung jawab menyebabkan disabilitasadalah penyakit mental. Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan prevalensigangguan mental dalam skup global dan nasional dengan cara meninjau beberapa riset epidemiologisyang berfokus pada gangguan mental. Selain itu, artikel ini akan membahas mengenai isu-isu pentingyang merupakan tantangan bagi pelayanan kesehatan mental di Indonesia yang harus ditanggapi seriusoleh penyedia layanan kesehatan mental dan pembuat kebijakan, yaitu kesenjangan perawatan danstigma.Kata kunci: Kebijakan Kesehatan Mental, Prevalensi Global dan Nasional, Kesenjangan