scholarly journals AUTEKOLOGI Gonystylus macrophyllus (Miq.) Airy Shaw DAN G. velutinus Airy Shaw DI KELOMPOK HUTAN SUNGAI LIPAI-PELALAWAN, RIAU

2021 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
pp. 57-65
Author(s):  
Marfuah Wardani ◽  
Nur Muhammad Heriyanto
Keyword(s):  

Penelitian autekologi Gonystylus macrophyllus dan G. velutinus telah dilakukan di kelompok hutan Sungai Lipai-Sungai Pelalawan, Riau pada bulan April 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman, struktur tegakan, regenerasi, dan asosiasi pohon G. macrophyllus dan G. velutinus di kelompok hutan Sungai Lipai-Sungai Pelalawan, Riau. Pengumpulan data menggunakan plot bujur sangkar ukuran 100 x 100m (1 ha), dibagi menjadi 25 sub plot ukuran 20 x 20m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa G. macrophyllus dan G. velutinus dijumpai pada ketinggian antara 200 – 240 m dpl., di lereng bukit dengan topografi agak curam pada >10%, dan berkelompok. Komposisi vegetasi di sekitar pohon Gonystylus spp. yaitu pelajau (Pentaspadon motleyii Hook.f.) (INP= 21,2%), rambutan hutan (Nephelium lappaceum L.) (INP= 12,66%) dan petatal (Ochanostahys amentacea Mast.) (INP= 11,42%). Jenis yang berasosiasi paling kuat dengan G. macrophyllus dan G. velutinus adalah Pentaspadon motleyii, yang ditunjukkan oleh indeks Ochiai sebesar 0,63; diikuti Gironiera subaequalis Planch. (indeks Ochiai 0,55) dan jenis Trigoniastrum hypoleucum Miq. (indeks Ochiai 0,51). Regenerasi alami G. macrophyllus dan G. velutinus di lokasi penelitian tidak normal dimana tingkat semai tidak dijumpai, tingkat belta/pancang lebih besar dari pohon, dan keberadaan jenis ini sulit dijumpai di hutan.

2018 ◽  
Vol 19 (1&2) ◽  
pp. 217-222
Author(s):  
Manjunath J. Shetty ◽  
◽  
P.R. Geethalekshmi ◽  
C. Mini ◽  
Vijayaraghava Kumar ◽  
...  

2015 ◽  
Vol 211 ◽  
pp. 476-480 ◽  
Author(s):  
Brajesh Kumar ◽  
Kumari Smita ◽  
Luis Cumbal ◽  
Yolanda Angulo

Author(s):  
José C. De León-Medina ◽  
Cristian Hernández-Hernández ◽  
Leonardo Sepúlveda ◽  
Adriana C. Flores-Gallegos ◽  
José Sandoval-Cortés ◽  
...  

2013 ◽  
Vol 35 (1) ◽  
pp. 32-38 ◽  
Author(s):  
Célio Kersul do Sacramento ◽  
James Nascimento Gattward ◽  
Waldemar de Sousa Barretto ◽  
Sérgio José Oliveira Ribeiro ◽  
Dario Ahnert
Keyword(s):  

O rambotã (Nephelium lappaceum L.), fruta originária da Ásia, é cultivado comercialmente no Brasil, nos Estados da Pará e Bahia, mas devido à propagação sexuada, apresenta grande variabilidade para características morfológicas e químicas dos frutos. Visando a identificar potenciais matrizes, foram avaliados, em Ituberá-BA, frutos de 105 genótipos de rambotã com base na coloração da casca, suculência e teor de sólidos solúveis. Nesse grupo de plantas, 80 genótipos (76,2%) apresentaram frutos com teor de sólidos solúveis igual ou superior a 16 ºBrix e tiveram uma amostra coletada para análise em laboratório. Após a pesagem, foram identificados 20 genótipos cujos frutos apresentaram peso médio acima de 30 g e foram submetidos às análises físico-químicas. Os genótipos avaliados apresentaram frutos com peso médio de 33,2 g (30,2 a 39,4 g), rendimento do arilo de 42,3% (35,1 a 50,2%), sólidos solúveis de 17,6 ºBrix (15,8 a 19,7 ºBrix) e acidez titulável 0,44% (0,19 a 0,86%). A amostra de rambuteiras avaliadas apresentou grande variabilidade fenotípica e permitiu a identificação de 20 19 ou 19,05% do total de genótipos avaliados, cujas características dos frutos atendem aos padrões estabelecidos em outros países (peso acima de 30 g e sólidos solúveis acima de 16 ºBrix).


2017 ◽  
Vol 24 (3) ◽  
pp. 141
Author(s):  
Mervin Arison Asmuruf ◽  
Ris Hadi Purwanto ◽  
Lies Rahayu Wijayanti Faida

ABSTRAKKajian Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat telah dilakukan dengan berdasarkan kearifan lokal Suku Moile dan Suku Meyah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis–jenis tanaman lokal, indentifikasi kearifan lokal masyarakat Suku Moile dan Suku Meyah dan merumuskan strategi RHL berdasarkan kearifan lokal masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Kampung Sub Sai Distrik Warmare dan Kampung Lebau Distrik Manokwari Utara Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat. Teknik pengambilan data adalah pendekatan metode kombinasi data primer dan sekunder yang diperoleh melalui observasi lapangan, wawancara dengan teknik Snowball sampling dan penelusuran dokumen. Metode deskriptif dengan analisis Miles dan Huberman digunakan untuk mengidentifikasi kearifan lokal Suku Moile dan Suku Meyah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis tanaman lokal yang berpotensi digunakan dalam kegiatan RHL di Kabupaten Manokwari adalah: tanaman yang mempunyai kualitas kayu pertukangan yang baik dan memiliki nilai ekonomis tinggi, seperti: kayu besi (Intsia bijuga), kayu susu (Astonia sp), kayu matoa (Pometia sp).  Di samping tanaman yang buah dan kulitnya bernilai ekonomi tinggi sehingga dapat menambah penghasilan masyarakat, seperti: buah merah (Pandanus conoideus), Gaharu (Aquilaria malaccensis), Mangga (Manggifera indica), Rambutan (Nephelium lappaceum), Durian (Durio Zibethinus). Masyarakat Arfak pada kawasan ini memiliki nilai dan kearifan budaya Igya Ser Hanjob yang artinya berdiri menjaga batas. Kawasan hutan yang dimanfaatkan terbagi atas 4 (empat) bagian yakni Susti, Bahamti, Nimahamti dan Tumti, dengan fokus kegiatan RHL seharusnya dilakukan di Susti dan Nimahamti yang berfungsi sebagai kawasan penyangga.ABSTRACTStudy of the Forest and Land Rehabilitation (FLR) in Manokwari Regency West Papua Province have been done based on local knowledge of Moile and the Meyah. This research aims to know the type of local plants, identification the local wisdom of a tribal society Moile and Tribe Meyah and formulate the FLR strategy based on the wisdom of the local community. The study is done in sub sai vilagge warmare district and lebau vilagge manokwari the northern district manokwari counties provincial west papua. Techniques used in the data is the approach combination method through observation field, interviews with snowball sampling techniques and the tracing documents. Descriptive method with an analysis Miles and Huberman used to identify local knowledge of Moile and Meyah. The results showed that the local-crop potentially used FLR in the district Manokwari intsia bijuga asltonia sp, pometia .sp, where its have good quality for use as timber carpentry having high as well as economic value and Pandanus conoideus, Aquilaria malaccensis, Manggifera indica, Nephelium lappaceum, Durio Zibethinus which fruit and the skin can be utilized to add community incomes. The community arfak in this area has a value and culture igya wisdom similar hanjob which means keeping the limit stood, forest areas being utilized divided over 4 (four) : susti, bahamti, nimahamti and tumti , where RHL activities should be undertaken in susti and nimahamti because it can function as buffer area


2021 ◽  
Vol 33 (2) ◽  
pp. 139
Author(s):  
Masdelina Nasution ◽  
Minasari Nasution ◽  
Mirza Hasibuan ◽  
Yumi Lindawati

Pendahuluan: Ekstrak kulit kayu rambutan memiliki senyawa aktif yang digunakan sebagai  antijamur terutama pada Candida albicans. Candida albicans pada rongga mulut dapat menyebabkan kandidiasis lidah. Salah satu faktor predisposisi yang memicu kandidiasis adalah terganggunya ekologi mulut atau perubahan mikrobiologi mulut karena pemakaian antibiotika dalam waktu yang lama oleh karena itu diperlukan antibiotik berbahan herbal yang dapat digunakan secara topikal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas daya hambat ekstrak kulit kayu rambutan terhadap pertumbuhan Candida albicans pada konsentrasi 80%, 40%, 20%,10%, konsentrasi minimum daya hambat (KHM) dan daya bunuh (KBM) ekstrak kulit kayu rambutan terhadap Candida albicans. Metode: Penelitian ini merupakan eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian post test only control group design. Sampel yang digunakan adalah Candida albicans yang diisolasi dari penderita kandidiasis lidah dan dibiakkan di Laboratorium Mikrobiologi RS USU. Pengujian efektivitas ekstrak kulit kayu rambutan terhadap pertumbuhan Candida albicans dengan metode dilusi dan difusi, ekstrak kulit kayu rambutan dibuat dengan teknik maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dengan berbagai konsentrasi (80%, 40%, 20% dan 10%). Hasil: uji Kruskal- Wallis menunjukkan perbedaan zona hambat yang signifikan pada beberapa konsentrasi. KHM Ekstrak kulit kayu rambutan diperoleh 20%, dan KBM 40%. Simpulan: bahwa ekstrak kulit kayu rambutan memiliki efektivitas antijamur terhadap Candida albicans.Kata kunci: kulit kayu rambutan, KHM, KBM, Zona hambat, Candida albicans.


2019 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 235
Author(s):  
Melani Putri Melati ◽  
Siti Nuraini ◽  
Yovita Aprilia Putri ◽  
Bagus Mardika ◽  
Agus Suyanto ◽  
...  

Rambutan (Nephelium lappaceum L.) is a seasonal fruit and is a native plant from Indonesia. No wonder if it's in the rambutan season, a lot of rambutan skin trash piles up on the road. This is certainly a problem if not addressed immediately. The purpose of this PKM is to save the environment from a pile of organic waste with new breakthroughs that are worth selling in increasing the growth of the creative economy. The new breakthrough is by processing rambutan skin into SUBKUTAN. The method of implementation in this PKM includes the planning, preparation of materials and materials, manufacturing of products, stages of promotion, marketing, and the evaluation phase with an implementation period of 5 months. The results of this PKM are SUBKUTAN candied products. We have marketed SUBKUTAN products both online and offline around Madiun, then we have also worked with various pharmacies, shops, and small shops. This product has various benefits that are good for health, specifically can reduce cholesterol, besides that this product has a fairly affordable price of Rp. 15,000.00. The output of our PKM is SUBKUTAN candied products, the publication of articles in the National Scientific Journal, final report, and progress report.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document