Pariwisata merupakan sector yang sangat strategis dalam perekonomian Indonesia dan merupakan sector yang relative tahan terhadap krisis ekonomi. Apabila komponen – komponen ekonomi pariwisata dapat tumbuh pesat maka kontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian nasional akan sangat dominan. Indikator terbaik untuk menunjukkan performa ekonomi suatu negara yaitu Produk Domestik Bruto (PDB). PDB Nasional yang diperoleh sangat dipengaruhi oleh PDB sevtor pariwisata. Pariwisata merupakan sector yang tidak berdiri sendiri, akan tetapi didukung oleh sektor ekonomi lainnya. Transaksi – transaksi pariwisata untuk pengukuran PDB sector pariwisata sesuia dengan rumusan Nesparnas yaitu: konsumsi wisatawan mancanegara; konsumsi wisatawan nusantara; Investasi pariwisata; pengeluaran wisatawan nasional (pre + posttrip); dan promosi pariwisata. Oleh karena itu fokus utama penelitian ini dirumuskan : Seberapa besarkah kekuatan konsumsi wisatawan manca negara, konsumsi wisatawan, investasi pariwisata, pengeluaran wisatawan nasional dan pengeluaran promosi pariwisata mampu merubah PDB sektor pariwisata dan kontribusinya terhadap PDB Nasional dimasa depan ?. Data dalam penelitian inimenggunakan data skunder Nesparnas tahun 2000 – 2009. Alat analisis yang digunakan yaitu regresi; uji F dan uji t.Analisis tersebut dapat menggambarkan kontribusi dan pengaruh transaksi pariwisata terhadap perolehan PDB sector pariwisata. Ajusted R square sebesar 0,972, berarti bahwa 97,2%dari PDB pariwisata dapat dijelaskan oleh variasi dari transaksi konsumsi wisatawan mancanegara; konsumsi wisatawan nusantara; pengeluaran investasi pariwisata; dan pengeluaran wisatawan nasional. F test (Anova) sebesar 78,050 > 4,7725 (tabel F). Dengan signifikansi sebesar 0.000 jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi PDB sektor pariwisata. Hal tersebut menunjukkan bahwa transaksi konsumsi wisatawan mancanegara ; konsumsi wisatawan nusantara; pengeluaran investasi pariwisata; dan pengeluaran wisatawan nasional secara simultan menpengaruhi Produk Domestik Bruto (PDB)sektor pariwisata Uji t pada variabel konsumsi wisatawan mancanegara (XI) sebagai penduga sangat representative sebab nilai standard error sebesar 0,059 < 1,96 dan t –hitung sebesar 7.700 > t- table sebesar 2,262 dan signifikansi sebesar 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa variabel konsumsi wisatawan mancanegara mempunyai pengaruh yang kuat (signifikan) terhadap PDB sektor Pariwisata. Variabel konsumsi wisatawan nusantara(X2) sebagai penduga sangat representative sebab nilai standard error sebesar 0,117 < 1,96 dan t-hitung sebesar 2,927 > t-table sebesar 2,262 (tabel t df=9 du a 0,025) dan signifikansi sebesar 0,033. Hal ini menunjukkan bahwa variable konsumsi wisatawan nusantara mempunyai pengaruh yang kuat terhadap PDB sektor pariwisata. Variable investasi pariwisata (X3) sebagai penduga cukup representative sebab nilai standard error sebesar 0,179 < 1,96 dan t- hitung sebesar 1,675 < t-table sebesar2,262 dan signifikansi sebesar 0,155. Hal ini menunjukkan bahwa variable investasi pariwisata tidak mempunyai pengaruh yang kuat terhadap PDB sektor pariwisata. Variable wisatawan nasional (X$) sebagai penduga tidak cukup representative sebab nilai standard error sebesar 0,124 < 1,96 dan t-hitung sebesar 1,975 < t-table sebesar 2,262 dan signifikansi sebesar 0,105. Hal ini menunjukkan bahwa variable wisatawan nasional tidak mempunyai pengaruh yang kuat terhadap PDB sektor Pariwisata.