Sekam padi sebagai limbah yang berlimpah khususnya di negara agraris, adalah salah satu sumber penghasil silika terbesar. Sekam padi mengandung sekitar 90%-98% silika setelah mengalami pembakaran sempurna. Pengambilan silika dari abu sekam padi dilakukan dengan proses ekstraksi padat cair menggunakan larutan alkali sebagai pelarut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi larutan alkali dan waktu operasi terhadap yield dari silika. Proses ekstraksi dilakukan dalam skala laboratorium. Sepuluh gram abu sekam padi dimasukkan ke dalam 60 mL larutan alkali dengan konsentrasi tertentu (5%w/w, 10% w/w dan 15% w/w) untuk diekstrak kandungan silika dengan waktu operasi tertentu (30, 60 dan 90 menit). Setelah proses ekstraksi selesai, larutan tersebut ditambahkan larutan HCl 1 N untuk mengendapkan silika. Silika yang terbentuk kemudian dipisahkan dari sisa larutan dengan penyaringan. Untuk menghilangkan kelembaban pada silika yang dihasilkan, maka dilanjutkan dengan proses pengeringan. Hasil penelitian menunjukkan yield silika terbesar adalah 50,49% terjadi pada KOH 10% dan waktu ekstraksi 90 menit. Keywords: abu sekam padi, silika, KOH Rice husks, the most abundant waste material in agricultural country, is the one of the silica rich raw materials. Rice husks contain about 90%-98% of silica after completed combustion. Recovery silica from ash of rice husks was done by solid-liquid extraction using alkali solution. Different concentration of alkali solution (5% w/w, 10% w/w and 10% w/w) and different operation time (30, 60 and 90 minutes) were used to investigate their influence on yields of silica. The extraction process was carried out in laboratory scale. After extraction, process was continued by acidic solidification, filtration and drying. The result showed the biggest yield of silica was 50, 49% at 10% KOH for 90 minutes . Keywords: ash of rice husks, silica, KOH