scholarly journals IDENTIFIKASI RISIKO PADA OKRA MENGGUNAKAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DI PT. MITRATANI DUA TUJUH DI KABUPATEN JEMBER

2019 ◽  
Vol 13 (01) ◽  
pp. 25
Author(s):  
Ida Bagus Suryaningrat ◽  
Wiwik Febriyanti ◽  
Winda Amilia

Post-harvest is an activity processed from harvesting to becoming a product. Post-harvest handling aims to maintain the quality and minimize the loss of the agricultural product. Post-harvest loss of okra is the reduction of the okra harvest amount from picking up to transporting process. Many factors can cause the post-harvest loss of okra. This study aimed to determine the causal sources of the okra loss. This study used FMEA and fishbone diagram. Fishbone diagram was used to identify the causes of the okra loss in a fishbone skeleton. FMEA was used to give the value on the causes of the okra loss by assessing the severity, occurrence and detection to get the RPN value. The RPN value was used to rank the potential causes of the loss. From the result of the study, it was found that there were 4 main factors causing the okra loss which had the RPN value above the RPN critical value. It were lack of picker accuracy and training or counseling, handling pets and diseases, and age factor of picker. Keywords: fishbone diagram, FMEA, okra, post-harvest loss

2020 ◽  
Vol 14 (02) ◽  
pp. 165
Author(s):  
Yuli Wibowo ◽  
Winda Amilia ◽  
Dyah Rizki Karismasari

Post-harvest loss is a risk that can be faced by almost all agricultural commodities, including edamame. Post-harvest loss can be a potential loss for farming. This study aims to identify the risk of edamame post-harvest loss at PT. Mitra Tani Dua Tujuh Jember, as well as formulating its control strategy. This study uses the Failure Mode and Effect Analysis method to analyze the risk of post-harvest loss, integrated with the fishbone diagram to identify the risk causes. To formulate a risk control strategy used the Analytical Hierarchy Process method, which refers to the Pugh method to determine the strategic concept. The results showed that the most critical risks that need serious attention in edamame production are the emergence of pests and diseases. Pests and diseases that attack edamame plants have a high impact severity. Pests and diseases quite often attack edamame plants, and their presence is difficult to detect. The appropriate strategy for controlling pests and diseases in edamame is vegetable pesticides. The use of vegetable pesticides is easier, more efficient, cheaper, more effective, and easier to obtain than chemical pesticides. Keywords: analytical hierarchy process, edamame, failure mode and effect analysis, post-harvest loss, risk management


2020 ◽  
Vol 14 (01) ◽  
pp. 13
Author(s):  
Ida Bagus Suryaningrat ◽  
Ferry Julio Prabowo ◽  
Winda Amilia

Post-harvest loss is a process of the loss or the broken material from production in the field to the food being ready to be consumed. Losses in agricultural or horticultural produce are a major problem in the post-harvest process. Therefore, it was needed to identify the criteria based on the post-harvesting process to know the performance level of each criterion provided. This study was aimed to know the post-harvest loss source in the occurrence of the post-harvest process of okra. This research used Objective Matrix method (OMAX) to evaluate the performance level of each criterion provided. AHP method was also implemented in this research by using the pairwise comparison technique to measure the weight on OMAX and fishbone diagram and to identify causes factors of the okra loss. The research result showed that the picking and weighing process during post-harvest okra have lower performance level and it was not meet the expected target of the company (PT Mitratani Dua Tujuh). Other result of okra loss level was also still far from the expected target of the company. The improvement recommendations were needed to reduce post-harvest okra loss, i.e. increasing supervision by the manager, making removal plot during okra harvesting, and briefing every morning with the okra picker. Keywords: AHP, fishbone diagram, OMAX, post-harvest loss


Author(s):  
Octavie Ferrina Christi ◽  
Evi Yuliawati

PT. E-T-A Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur circuit breaker for equipment (CBE) yang digunakan sebagai komponen pengaman peralatan yakni berperan sebagai pemutus arus listrik berlebih. Orang pada umumnya menyebut sebagai sekering. Permintaan konsumen terhadap CBE 1160 setiap tahunnya selalu meningkat namun tidak dibarengi dengan pertumbuhan angka jumlah produksinya. Hal ini disebabkan karena tidak tercapainya efektivitas mesin TMC yang digunakan untuk produksi CBE 1150.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penyebab ketidaktercapainya efektivitas mesin TMC yang ditunjukkan dengan standar nilai OEE 85% serta perhitungan elemen penyusunnya yakni Availability, Performance, dan Quality. Pada penelitian bulan Januari – Juli 2018 menyebutkan nilai OEE mesin TMC adalah 73.67% yang tergolong sedang walaupun belum mencapai standar perusahaan. Kurangnya nilai OEE dianalisis menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan fishbone diagram untuk mengetahui penyebab permasalahan. Dari pengolahan data yang dilakukan didapat langkah perbaikan yang dilakukan oleh perusahaan. Hasil perbaikan yang sudah dilakukan menyebabkan nilai OEE mesin TMC meningkat.  Nilai OEE mesin TMC mengalami peningkatan dari 73.67% menjadi 84.07%. Perbaikan membawa pengaruh positif dengan kenaikan secara persentase sebesar 14.11% meskipun belum membawa OEE mencapai standar perusahaan 85%..


Author(s):  
Dhita Febriyanti ◽  
Erika Fatma

This research uses the Overall Equipment Effectiveness (OEE) method to measure the blowing machine effectiveness at the plastic bottle manufacturing plant. This paper investigates losses that gave the biggest impact on machine effectiveness value. Afterwards analytical methods are used in this paper, using Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) and Logic Tree Analysis (LTA). Both methods identify as many causes as the failure that can decrease machine effectiveness. OEE value was influenced by low-performance efficiency. Failure that most affect the effectiveness of the machine is shown by factors with the value of Risk Priority Number (RPN) above the critical value.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 106-114
Author(s):  
Yuli Wibowo ◽  
Andrew S Rusdianto ◽  
Septy T Wahyuni

Besuki Na-Oogst tobacco is a type of plantation commodity that requires special handling. Improper post-harvest handling increases the risks of being damaged. This study aimed to identify the types of damage to Besuki Na‑Oogst tobacco leaves, analyze the risk level of damage to Besuki Na-Oogst tobacco leaves, and provide recommendations for risk control of tobacco leaves damage. The Failure Mode and Effect Analysis method was applied to Identify the Besuki Na-Oogst tobacco leaves risk damages. This method can determine the value of severity, occurrence, and detection to obtain a critical Risk Priority Number (RPN) that indicates the most critical level of risk. The results showed that the types of damage to Besuki Na-Oogst tobacco leaf classified as having a high-risk impact were perforated leaves, oily leaves, white spots, blue spots, and moldy leaves indicated by RPN values greater than the critical value. If these risks are not appropriately handled, it can decrease the quality of the tobacco leaves, resulting in losses. The risk control of leaf damage is based on risk-causing factors in suggestions for improvements that the management can follow up. Keywords: Besuki Na-Oogst tobacco leaves; critical value; FMEA; risk; RPN   ABSTRAK Tembakau Besuki Na-Oogst merupakan jenis komoditas perkebunan yang memerlukan penanganan khusus. Penanganan pasca panen yang tidak tepat menimbulkan risiko yang tidak diinginkan yaitu daun tembakau menjadi rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kerusakan daun tembakau Besuki Na-Oogst, menganalisis tingkat risiko kerusakan daun tembakau Besuki Na-Oogst, dan memberikan rekomendasi pengendalian risiko kerusakan daun tembakau. Identifikasi risiko kerusakan daun tembakau Besuki Na-Oogst menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis. Metode ini dapat digunakan untuk menentukan nilai keparahan, kejadian, dan deteksi untuk mendapatkan risk priority number kritis yang menunjukkan tingkat risiko paling kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kerusakan pada daun tembakau Besuki Na-Oogst yang tergolong berisiko tinggi adalah daun berlubang, daun berminyak, bercak putih, bercak biru, dan daun berjamur yang ditunjukkan dengan nilai RPN lebih besar dari nilai kritis. Jika risiko tersebut tidak ditangani dengan baik, maka daun tembakau akan mengalami penurunan kualitas yang dapat mengakibatkan kerugian. Pengendalian risiko kerusakan daun tembakau didasarkan pada faktor penyebab risiko berupa saran perbaikan yang dapat ditindaklanjuti oleh pihak perusahaan. Kata kunci: Daun tembakau Besuki Na-Oogst; FMEA; nilai kritis; risiko; RPN


Jurnal IPTEK ◽  
2016 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Ni Luh Putu Hariastuti ◽  
Rony Nur Cahya

<p class="Default">PT. Autokorindo Pratama Gresik adalah sebagai salah satu produsen <em>velg</em> <em>truck</em> dan <em>bus</em> di Indonesia. Penelitian ini menitiberatkan pada penggabungan konsep<em> lean manufactur</em> dan konsep <em>six sigma </em> yaitu <em>lean sigma</em> untuk memperbaiki kualitas. <em>Tools lean sigma </em>yang dipakai pada penelitian ini adalah <em>Value Stream Mapping</em>, <em>pareto chart</em>, <em>fishbone </em>diagram, dan Failure Mode and Effect Analysis. Dari hasil penelitian diperoleh <em>waste</em> terkritis yaitu <em>waste</em> <em>defect</em>, <em>waste motion</em>, dan <em>transportation</em> dan <em>waste waiting </em>pada proses produksi <em>disc</em>, <em>rim</em>, <em>ring, assy,</em> dan <em>paint</em>. Dalam penelitian ini jenis <em>waste</em> <em>defect</em> tertinggi adalah dimensi <em>part</em> tidak sesuai pada proses <em>expanding </em>yang terdapat pada<em> </em>proses produksi <em>rim</em> dengan jumlah <em>defect</em> 1900 unit. Dan <em>waste transportation</em> adalah jarak antara proses <em>assy</em> dengan proses paint sejauh 100 m. Dengan perbaikan ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan meminimalisasi terjadinya <em>waste</em> <em>defect</em>, <em>waiting</em>, <em>motion</em>, dan <em>transportation</em>. </p><p><strong> </strong></p><p><strong>Kata Kunci  : </strong><em>Waste, Lean Sigma,Value Stream Mapping, Pareto Chart, Fishbone Diagram, </em>dan <em>Failure Mode and Effect Analysis. </em></p>


Author(s):  
Khawarita Siregar ◽  
Titania Miranda Sari

PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan di bidang industri kayu yang memproduksi kayu lapis (plywood). Proses produksi plywood di PT. XYZ tidak selalu berjalan lancar. Salah satu faktor yang paling mempengaruhi proses produksi plywood adalah bahan baku, yaitu log. Kendala yang sering dihadapi PT. XYZ adalah adanya produk cacat (defect/reject). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemeriksaan terhadap jumlah produk cacat dengan menggunakan metode Check Sheet, menganalisa jenis cacat apa yang paling sering terjadi dengan menggunakan metode Pareto Diagram, melakukan identifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya cacat tersebut dengan menggunakan metode Cause and Effect Diagram (Fishbone Diagram), lalu memberikan saran perbaikan sehingga dapat mengurangi jumlah cacat tersebut dengan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) berdasarkan Risks Priority Number (RPN). Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh bahwa potential effect (penyebab kegagalan potensial) yang dijadikan prioritas utama untuk segera dilakukan perbaikan adalah proses penekanan tidak sempurna.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Tina Hernawati Suryatman ◽  
Muhamad Engkos Kosim ◽  
Siti Julaeha

PT. Mayora Indah Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam sector indusutri makanan dan minuman. Dalam menjalankan kegiatan produksinya, perusahaan selalu berupaya untuk menghasilkan produk yang baik dan menekan terjadinya reject. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya reject hasil biskuit roma sandwich dan bagaimana pengendalian kualitas produk biskuit roma sandwich di PT. Mayora Indah Jatake 2 dengan menggunakan metode statistik. Analasis pengendalian kualitas dilakukan menggunakan metode statistik berupa check sheet, histogram, peta kendali, diagram sebab-akibat dan metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA). Hasil analisis menggunakan checksheet menunjukkan bahwa dalam proses produksi masih terdapat reject biskuit yang tinggi sebesar 19,28%, kemudian hasil dari peta kendali menunjukan bahwa adanya titik berfluktuasi sangat tinggi dan tidak beraturan yang menunjukkan  bahwa proses produksi masih mengalami penyimpangan, oleh sebab itu masih diperlukan analisia lebih lanjut dengan menggunakan diagram sebab-akibat (fishbone diagram). Dari analisis sebab-akibat dapat diketahui faktor penyebab penyimpangan/reject berasal dari faktor manusia, metode, dan material. Selanjutnya berdasarkan analisis menggunakan metode FMEA prioritas utama perbaikan berdasarkan nilai RPN tertinggi yang harus dilakukan oleh PT. Mayora Indah diantranya yaitu Membuat jalur biskuit dan menurunkan packing table lebih rendah dari output mesin sandwiching dengan nilai RPN sebesar 168, Membuat standar diameter teflon dan revisi pengecekan kondisi teflon di setiap minggu dengan nilai RPN sebesar 105, dan Merubah jalur stacking dari yang tidak berlawanan arah menjadi berlawanan arah nilai RPN sebesar 72


2021 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 310
Author(s):  
Nurike Susendi ◽  
Adrian Suparman ◽  
Iyan Sopyan

Untuk meningkatkan pengembangan produk, efisiensi proses produksi dan strategi pengendalian, Food and Drug Administration (FDA) mendorong penerapan Quality by Design (QBD) sebagai pendekatan ilmiah yang berbasis pada penerapan mutu risiko dalam pengembangan produk obat. Manajemen risiko bertujuan untuk menganalisis sebuah sistem terhadap potensi penyimpangan  yang terjadi untuk mencegah masalah yang lebih serius. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai metode root cause analysis yang dapat digunakan dalam manajemen risiko mutu terhadap masalah yang terjadi di industri farmasi. Dalam mereview artikel ini jurnal yang didapat dari berbagai sumber secara daring melalui berbagai jurnal nasional dan internasional yang diakses dari situs Google scholar, Elsevier dan PubMed. Hasil dari review artikel metode analisis akar penyebab, seperti Pareto Analysis, Fishbone Diagram, 5Whys, Failure Mode and Effect Analysis, Brainstorming dan Six Sigma, dapat digunakan untuk menemukan akar penyebab suatu masalah dengan perbedaan masing-masing metode dari segi tahapan, analisis dan penilaian risiko. Dari review yang dibuat, dapat disimpulkan bahwa keenam metode root cause analysis yang diketahui memiliki perbedaan serta kelebihan dan kekurangan masing-masing metode, sehingga dalam penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan suatu masalah yang terjadi di industri  farmasi melalui kriteria kelebihan dan kekurangan metode tersebut.   


2019 ◽  
Vol 3 ◽  
pp. 27
Author(s):  
Renty Anugerah Mahaji Puteri ◽  
Meri Prasetyawati

- IKM mempunyai peran penting dan strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, juga berperan dalam mendistribusikan hasil-hasil pembangunan. Dalam hal ini adalah IKM yang berlokasi di Kebon Pala Kecamatan Makasar Jakarta Timur yang berbahan baku herbal yang kemudian diolah menjadi makanan dan minuman. Salah satu dari sekian tanaman herbal yang digunakan adalah lidah buaya atau aloe vera. Pada studi pendahuluan yang telah dilaksanakan, diketahui permasalahan yang ditemui pada IKM tersebut diantaranya adalah masih ada dampak dengan adanya kemasan cup minuman instan aloe vera diantaranya penyok, pecah, Maka dibuatlah rancangan solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan masalah tersebut diatas berupa perancangan ulang kemasan cup minuman instan aloe vera. Tujuan dari penelitian ini diantaranya mengidentifikasi atribut apa saja dalam diperlukan dalam menentukan kemasan cup minuman aloe vera dan memberikan usulan dalam menentukan kemasan cup minuman aloe vera. Metode penelitian yang digunakan adalah analisa penyebab dengan Fishbone Diagram dan analisa dengan Failure Methode And Effect Analysis yang terdiri dari identifikasi proses atau produk, analisis kemungkinan setiap potensi mode kegagalan, analisis efek yang ditimbulkan dari terjadinya setiap potensi kegagalan (potential failure mode), menentukan peringkat atau ranking, menghitung nilai Risk Priority Number atau RPN, membuat daftar prioritas perbaikan untuk memperbaiki atau mencegah terjadinya potensi mode kegagalan (potential failure mode), serta membuat analisis usulan perbaikan. Didapat hasil bahwa penyebab kegagalan adalah belum adanya SOP, belum adanya waktu standar melakukan proses pengemasan, ukuran penutup cup dengan meisn kurang sesuai. Tidak adanya pengaturan suhu dan material kemasan kurang sesuai.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document