scholarly journals PENGUATAN JEJARING KOMUNITAS MELALUI TINDAKAN KOLABORATIF

2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 95-115
Author(s):  
Anggoro Yudo Mahendro Mahendro

This research is directed to strengthen the network among the drivers of the Climate Village program in ten RWs in DKI Jakarta. Using collaboration action research, this research uses focus group discussion techniques which are conducted twice in each community. During the FGD twice there was an increase in community network marked by the creation of an organizational structure and work program that had not been made so far. These two outcomes are certainly important for building relationships that are more equal to elements of the local government and also the private sector which tends to impose programs on the community.

Author(s):  
Anggaunita Kiranantika ◽  
Rina Natalia ◽  
Mei Rita Kumala

Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh pola asuh yang diberikan orangtua. Pola asuh yang diterapkan oleh setiap keluarga sangat bervariasi. Karakter anak akan ditentukan oleh lingkungan melalui pengalaman yang dibentuk dalam dunia sosialnya, sebagaimana diatur dalam UU no 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak dan Kebijakan 3-Ends pada 3 isu nasional yang memfokuskan penghapusan kekerasan, Traffiking, dan Rentan Ekonomi yang. Melalui fokus proiritas ini diharapkan semua kekuatan elemen, pemerhati persoalan ini bersinergi untuk mewujudkan dalam masyarakat. Sehubungan dengan itu, perlulah sekali diadakan sosialisasi 3 Ends di kalangan anak dan remaja dalam masyarakat untuk bisa memaksimalkan hak anak dan partisipasi anak dalam pembangunan yang berkelanjutan. Kegiatan ini dilakukan di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan dilakukan dengan Action Research menggunakan Focus Group Discussion kepada anak-anak, remaja dan pendamping yang hadir. Kegiatan ini merupakan pengetahuan baru bagi masyarakat sebagai upaya pemenuhan hak anak yang masih belum dipenuhi secara maksimal. Kegiatan ini diharapkan dapat dilakukan secara terjadwal untuk dapat menanggulangi masalah kekerasan dan human trafficking yang semakin rentan terjadi pada anak dan remaja di Kabupaten Banyuwangi.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um032v1i12018p001


Author(s):  
Andi Surahman Batara ◽  
Muhammad Syafar ◽  
Sukri Palutturi ◽  
Stang Stang

Healthy cities merupakan isu yang sangat kompleks, melibatkan banyak sektor dan berbagai disiplin ilmu, olehnya itu healthy cities hanya bisa dicapai kalau semua sektor yang terlibat dapat berkolaborasi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara yang dinilai efektif untuk mewujudkan terminal sehat. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan participation action research (PAR). Pengumpulan data dilakukan melalui focus group discussion (FGD), wawancara mendalam. Informan penelitian yaitu ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Sulawesi Selatan, Ketua Organisasi Angkutan Darat, perwakilan Solidaritas Perempuan Sulawesi Selatan, pengguna terminal, koordinator kebersihan Terminal, Humas Terminal, Direktur Operasional Terminal, ahli kesehatan masyarakat,  pedagang dan Direktur Utama Terminal. Hasil FGD berkesimpulan bahwa kolaborasi stakeholder adalah kunci sukses dalam mewujudkan konsep terminal sehat.Kata Kunci : Stakeholder, indikator terminal sehat 


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 567-586
Author(s):  
Afifi Lateh ◽  
◽  
Mahdee Waedramae ◽  
Weahason Weahama ◽  
Supansa Suvanchatree ◽  
...  

This participatory action research aims to (1) construct a classroom research development model for Thai tertiary lecturers in the three southern border provinces and (2) evaluate their classroom research performance. Through voluntary participation, the target group comprises 40 lecturers in Thailand, specifically from Prince of Songkla University, Pattani Campus; Yala Rajabhat University; Princess of Naradhiwas University; Fatoni University; and Boromarajonani College of Nursing Yala. In-depth interviews were conducted with two university administrators, and a focus group discussion was held for 12 participants, including lecturer representatives and the researchers. Initial data on suggestions were collected to construct a draft classroom research development model which was subsequently assessed for quality by three purposively sampled experts. The selection criteria for these experts included having a research background in Education or having conducted at least three research titles on classroom research. The instruments were an in-depth interview form, a focus group discussion form, a model quality assessment, a self-assessment form, and a learning log. The data were analysed with content analysis and descriptive statistics.


2021 ◽  
Vol 5 (4) ◽  
pp. 1037
Author(s):  
Bakri Melpi

This research was motivated by the learning process which was still dominated by the teacher as a source of knowledge through conventional methods in the form of lecturing; as a result, students became passive during the learning process. Ideally, learning should be able to increase students' understanding about the material and their understanding about the relationship between the material and the student's environment. Referring to these problems, it was necessary to apply a method that helped teachers to improve the learning quality. It was hoped that focus group discussions improved the teachers’ ability to apply contextual learning. This research was a classroom action research. The research was carried out on teachers at SDN 019 Sungai Gantang from February to March 2020. The research subjects were 17 teachers and the instrument was an observation sheet. The results showed that the teachers’ ability to implement contextual learning through focus group discussions increased from 80.25% (with Good category) in cycle I to 84.45% (with Very Good category) in cycle increased II. Based on the results of this research, it was concluded that focus group discussions improved teachers’ ability in implementing contextual learning.


2018 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
Author(s):  
Anggun Dabella Ningrum

Abstrak Pusat Layanan Terpadu Anak Penyandang Disabilitas (PLTAPD) adalah Model PLTAPD diwujudkan bertujuan memberikan pelayanan sosial yang terarah, terintegrasi dan berkelanjutan bagi Anak Penyandang Disabilitas (APD) dan keluarga, serta masyarakat atau Lembaga Rujukan APD dalam penanganan APD. Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji model pelayanan aksesibilitas bagi anak penyandang disabilitas melalui pusat layanan terpadu. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan desain penelitian tindakan (design action research). Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam (in-depth interview), observasi partisipatif (participant observation), studi dokumentasi, dan Focus Group Discussion (FGD). Pemeriksaan keabsahan data yang digunakan yaitu dengan uji kepercayaan (credibility), uji keteralihan (transferability), uji ketergantungan (dependability), dan uji kepastian (confirmability). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model PLTAPD sangat diperlukan oleh APD dan keluarga. PLTAPD didirikan untuk memberikan kemudahan bagi APD, sehingga pelayanan sosial yang dibutuhkan APD (pendidikan, kesehatan, terapi, sarana prasarana serta pengembangan potensi dan bakat) secara komprehensif, terpadu, terintegrasi, dan berkelanjutan dapat dijangkau. Model Pelayanan Aksesibilitas bagi APD melalui PLTAPD di Kota Pangkalpinang merupakan bentuk kepedulian dari Pemerintah Daerah Kota Pangkalpinang terhadap pemenuhan hak dan kepedulian terhadap APD.Kata kunci: aksesibilitas bagi APD, Pelayanan bagi APD, Pusat Layanan Terpadu


2020 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 374-393
Author(s):  
Manohar Pawar ◽  
Dominic O’Sullivan ◽  
Belinda Cash ◽  
Richard Culas ◽  
Kiprono Langat ◽  
...  

The article critically reviews and discusses the findings and recommendations of the Australian Senate Inquiry into the UN Sustainable Development Goals (SDGs); and suggests strategies to achieving the SDGs within and beyond Australia. By employing the focus group discussion method, it critically discusses the report as per the Inquiry’s terms of reference and looks at Australia’s responses to the SDGs both domestically and internationally. It underscores the engagement of government, including the Official Development Assistance, and non-government organisations, and the private sector. To accelerate the implementation of the SDGs, it argues that greater awareness of the SDGs, attitudinal change and systematic implementation and action are needed locally, nationally and globally. The SDGs require an approach that is beyond national interest, focusing on world development that leaves no one behind.


Populasi ◽  
2016 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
Author(s):  
Agus Joko Pitoyo

This study is aimed to investigate the mechanism of abroad apprenticeship labour program, including income rate, to understand the process of transferring knowledge, and to portray its implementation to regional development. There are at least three aspects will be discussed, firstly, to understand the process of apprenticeship overseas; secondly, to evaluate their income and economic activities after returning home; and thirdly, to evaluate how the local government involves in empowering ex-apprentice labour overseas. The research employed several methods for getting data such as structured interview by using questionnaire, focus group discussion, in-depth interview, tracking, and observation. This study indicated that (I) Apprenticeship process mechanism is not fully transparent yet; (2) Their income are relatively high, however, looking at their job they are still absorbed in 3D jobs (dirty, dangerous, difficult); (3) Several arising problems set the volunteer in low bidding position, and (4) process of transferring knowledge they got from overseas is vague.


Jurnal PEPADU ◽  
2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 235-244
Author(s):  
Mahrup Mahrup ◽  
IGM. Kusnartha ◽  
Padusung Padusung ◽  
Nyoman Soemenaboedy ◽  
Fahrudin Fahrudin

Bertani di lahan tegalan adalah suatu ikhtiar menantang alam. Pernyataan ini dapat diterima sebagai sebuah fakta, karena kendala yang dihadapai sangatlah kompleks. Ada tiga kendala utama pertanian lahan tegalan, yaitu: faktor biofisik lahan, iklim kering dan sumberdaya manusia. Biofisik lahan dicirikan oleh tipologi lahan sub-optimal secara fisika, kimia dan biologi. Iklim pada umumnya tergolong semi ringkai tropis (semi-arid tropic) dengan sifat hujan tidak menentu (erratic rainfall), dan sumberdaya manusia tergolong dalam klaster di bawah garis kemiskinan.  Kegiatan pengabdian terhadap petani lahan tegalan telah dilakukan terhadap salah satu kelompok tanai tegalan di dusun Rambitan-3, desa Rambitan, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Kegiatan dilaksanakan secara berkala dan telah memasuki tahun ke-3 pada tahun 2019.Kelompok sasaran ditetapkan secara purposive sampling dan kegiatan dilaksanakan dengan metode diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discussion, FGD). Eksekusi kegiatan masih pada level demonstrasi terbatas, melalui metode kaji tindak (action research), seperti: bertanam di pekarangan (home gardening), bertenak unggas disertai penetasan dan bertanam kelapa genjah sebagai penguat teras pekarangan.  Hasil kegiatan menujukkan beberapa hal spesifik sebagai berikut: (1) secara kultural kesetaraan gender dalam kelompok sasaran belum terwujud, sehingga anggota FGD harus dipisahkan berdasar jenis kelamin, (2) aktivitas pertanian masih bersifat subsisten (untuk mencukupi kebutuhan dasar pangan semata), dan (3) beraktivitas di lahan sendiri di tegalan adalah prioritas kedua, sedang aktivitas utama adalah sebagai buruh tani di lahan sawah. Kesimpulan  yang dapat dikemukakan adalah: (1) inovasi bidang pertanian bagi petani tegalan harus murah dan secara instan (waktu singkat) menjawab kebutuhan dasar, (2) harus ada dukungan para pihak,  dan Pemeritah Daerah untuk menginisiasi aktivitas dan (3) harus ada perubahan paradigma petani dalam  usahatani lahan tegalan.


Author(s):  
Mick Mordekhai Sopacoly ◽  
Izak Y.M. Lattu

Abstract The mobilization of information, technology, and social change marked by the presence of cyberspace not only affects the way people think in building relationships with others and themselves but also the process of developing faith and spirituality. Using the methods of qualitative research, literature study, and Focus Group Discussion (FGD), this research finds that in the context of the COVID-19 pandemic, Christian religious patterns are changing drastically, driving all churches to move to virtual reality. The Christian notion of spirituality is also being transformed so that the experience with God is believed to occur not only in the physical space of the church but also in virtual reality. “Clickactivism” forms a new faith community determined by click and spiritual experiences which strength lies in the imagination of communities and individuals. This study concludes that cybertheology is an important contribution in helping Indonesian Christians to have a strong spiritualityabout God who cannot be confined within time and space.   Abstrak Arus mobilisasi informasi, teknologi, dan perubahan sosial yang ditandai dengan adanya ruang cyber (cyberspace) ternyata tidak hanya mempengaruhi cara berpikir manusia dalam membangun relasi dengan sesama dan diri sendiri tetapi juga proses pengembangan iman dan spiritualitasnya. Metode yang digunakan ialah penelitian kualitatif, studi literatur, dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian menemukan bahwa dalam konteks pandemi COVID-19, pola beragama Kristen berubah secara drastis sehingga memaksa semua gereja untuk pindah ke realitas virtual. Pemahaman kekristenan tentang spiritualitas juga bertransformasi sehingga pengalaman dengan Tuhan diyakini tidak terbatas dalam ruang fisik gereja tetapi juga dalam realitas virtual. “Aktivitas klik” membentuk sebuah komunitas iman yang baru, yang ditentukan oleh klik dan pengalaman spiritual yang kekuatannya terletak pada imajinasi komunitas dan individu. Karena itu, studi ini menyimpulkan bahwa teologi cyber menjadi kontribusi penting untuk membantu kekristenan di Indonesia untuk berspiritualitas mengenai Tuhan yang tidak dapat dikurung dalam ruang dan waktu.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document