scholarly journals FEASIBILITY OF INVESTMENT DEVELOPMENT SYUKURAN AMINUDDIN AMIR AIRPORT LUWUK

2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 39-50
Author(s):  
Hamzah ◽  
Fahira ◽  
Nirmalawati

Air transport in the town of Luwuk Banggai has increased significantly, this can be seen with increasing volume flight Syukuran Aminuddin Amir Airport average of 17.59% per year to various regions in the country and has the infrastructure facilities that can accommodate as many as 219261 average passengers/year with a percentage of 17.67% per year. The results of the research can be used to determine the feasibility of investing in the development of an airport by using economic calculation engineering and value advantage of the extension of the runway to 3000 m complete with other facilities with competing methods will be applied as follows: Net Present Value (NPV), Benefit-Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR), and payback period. From the results of investment appraisal using the NPV method results obtained IDR.79,002,433,592.00 with methods derived into 36.142% IRR greater than 15% and Profitability Index (PI) has a value of 1.126 that is greater than 1 and analysis Payback Period (PP) was obtained within 15 years to reach the Break-Even Point.  

Author(s):  
Masnunah Masnunah ◽  
Dyah Puspitasari Sunaryo Putri ◽  
Ade Irawan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha Moma libas taqwa dari aspek non-finansial dan aspek finansial. Adapun analisis kelayakan non finansial dengan menganalisis aspek teknis dan pemasaran. Sedangkan analisis finansial dianalisis menggunakan Payback period (PP), Net Present Value (NPV), Break Even Point (BEP), dan Benefit Cost Ratio (BCR) dengan tingkat disconto factor 6%. Kelayakan usaha dari aspek teknis menunjukkan layak namun perlu menambah jumlah sumberdaya manusianya. Untuk aspek pemasaran Moma Libas Taqwa telah melakukan segmentasi, menentukan sasaran pasar, dan menempatkan usahanya dengan baik di pasar yaitu menargetkan kalangan wanita yang beragama Islam baik anak-anak, remaja, dan dewasa yang berdomisili di Kecamatan Taktakan, Kota Serang. Hasil analisa kelayakan dari aspek finansial menunjukkan usaha layak dijalankan dengan kriteria kelayakan yang menghasilkan Payback period (PP) selama 56 bulan, nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp 18.511.049, nilai Benefit Cost Ratio (BCR) 1,07 > 0, dan  telah melampaui Break Even Point sebesar 515 pcs/tahun.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 16
Author(s):  
Hamdi Mayulu ◽  
Ergi Ergi ◽  
Muh Ichsan Haris ◽  
Agus Soepriyadi

Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat pendapatan, kelayakan finansial, dan manfaat usaha sapi potong peternakan rakyat di Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara. Penelitian menggunakan metode survei melalui teknik purposive sampling dalam menentukan daerah penelitian, dengan kriteria memiliki populasi sapi potong. Penentuan responden menggunakan pendekatan snowball sampling (bola salju), melalui proses rujukan berlanjut yang memiliki rantai nilai sampai memenuhi 60 responden, dengan dasar: 1) memiliki sapi potong jantan minimal dua ekor; 2) menjalankan usaha sapi potong selama minimal 2 tahun; dan 3) melaksanakan penjualan sapi potong minimal dua ekor per tahun. Analisis finansial terhadap pendapatan digunakan sebagai dasar perhitungan kelayakan usaha dengan menggunakan kriteria break even point (BEP), benefit-cost ratio (BCR), payback period (PP), net present value (NPV), dan internal rate of return (IRR). Usaha sapi potong peternakan rakyat di Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, menghasilkan rata-rata pendapatan mencapai Rp16.889.851 per tahun, dengan jumlah penjualan ±3 ekor. Berdasarkan analisis finansial diketahui bahwa usaha sapi potong peternakan rakyat di Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, layak dilaksanakan dengan nilai BEP produksi 3 ekor; BEP harga tiga ekor Rp38.505.461; BCR 1,42; PP 2,37 tahun; NPV(10,65%): Rp15.510.245; NPV(15,65%): Rp14.414.358; dan IRR 71%.


2017 ◽  
Vol 13 (3) ◽  
pp. 240
Author(s):  
Novdin M Sianturi

Abstrak: Pengelolaan sampah di Kota Pematangsiantar masih bertumpu pada pendekatan akhir (kumpul-angkut-buang), dengan tingkat pelayanan yang rendah, sehingga untuk meningkatkan pelayanan sampah, perlu dilakukan pemilahan di tempat penampungan sementara (TPS). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sistem pengelolaan sampah dengan melakukan pemilihan di TPS dapat meningkatkan pelayanan aset persampahan sampai tahun  2015 secara teknis operasional dan dari aspek keuangan. Analisa teknis operasional aset pengelolaan sampah mulai dari pewadahan, pengumpulan dan pengangkutan sedangkan analisa keuangan dan analisa kelayakan menggunakan Net Present Value, Internal Rate of Return, Benefit/Cost Ratio, dan Payback Period. Dari hasil analisa tersebut diperoleh suatu sistem pengelolaan sampah dengan pemilihan di TPS berdasarkan zona pelayanan dengan skala prioritas secara bertahap daritahun 2013-2017, dapat meningkatkan cakupan pelayanan sampah eksisting rata-rata 6,69 %, cakupan pelayanan TPS eksisting rata-rata 8,29 %, dan cakupan pelayanan truk pengangkut sampah eksisting rata-rata 12,03 %. Investasinya layak, diperoleh Net Cashflow pada tahun 2020 sebesar Rp 1.720.242.284,-, NPV suku bunga 15 % bernilai positif, IRR > MARR 15 %,  B/C Ratio > 1, dan PP 4,7 tahun, lebih pendek dari periode investasi 10 tahun. Dari Metode penelitian ini maka pengumpulan data, observasi lapangan dan pengukuran contoh timbulan sampah dengan sampel 4 TPS perumahan yang terlayani pengangkutan.


Agrikultura ◽  
2018 ◽  
Vol 29 (3) ◽  
pp. 144
Author(s):  
Wahyu K Sugandi ◽  
Asep Yusuf

ABSTRACTEconomic analysis reel type cutting machine for elephant grassThe need grass for fodder in the region Lembang has been increasing, but it does not followed byits quality. Therefore, cutting machine which is able to cut the fodder no more than 5 cm size is needed. The Laboratory of Agricultural Machinery and Machinery Department of Agricultural Engineering and Biosystem FTIP Unpad had been developed an elephant grass enchant machine inaccordance with the requirements of making the silage, but no economic feasibility analysis has been done for the machine. Therefore it was necessary to study the economic feasibility analysis of elephant grass cutting machine. The method used in this study was the economic analysis methodwhich includes the cost of production and the breakeven point, and business feasibility including net present value (NPV), benefit cost ratio analysis (BCR), internal rate of return (IRR) and payback period analysis (PBP). The results showed that the cost of production of elephant grass enemies was Rp 2,178 / kg with production breakeven 18.769 kg, BC ratio of 1.15, NPV1 of Rp 70,770, - NPV2 of Rp 61.333, - IRR of 27% and payback period during 2 months. So it can be concluded that the use of elephant-type elephant chopper machine was feasible to use.Keywords: Elephant grass, economic analysis, cutting machineABSTRAKKebutuhan rumput gajah untuk pakan ternak (silase) di daerah Lembang terus meningkat. Syarat pembuatan silase tersebut bahwa panjang potongan rumput gajah sebaiknya < 5 cm. Untuk itudiperlukan sebuah mesin pencacah rumput gajah sesuai syarat pembuatan silase. LaboratoriumAlat dan Mesin Pertanian Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem FTIP Unpad telah mengembangkan sebuah mesin pencacah rumput gajah sesuai syarat pembuatan silase tersebut, tetapi belum dilakukan analisis kelayakan ekonomi untuk mesin tersebut. Oleh karena itdiperlukan suatu penelitian berkenaan dengan analisis kelayakan ekonomi mesin pencacah rumput gajah. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis ekonomi yang meliputi biaya pokok produksi dan titik impas, serta kelayakan usaha yang meliputi net present value(NPV), benefit cost ratio analysis (BCR), internal rate of return (IRR) dan payback period analysis(PBP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya pokok produksi mesin pencacah rumput gajah adalah Rp 2.178/kg dengan titik impas produksi 18.769 kg, BC rasio sebesar 1,15, NPV1 sebesar Rp 70.770,- NPV2 = Rp 61.333,- IRR sebesar 27% dan payback period selama 2 bulan. Maka dapat disimpulkan bahwa pengunaan mesin pencacah rumput gajah tipe reel layak digunakan. Kata Kunci : Rumput Gajah, Analisis Ekonomi, Mesin Pencacah


2016 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
Author(s):  
Dessy Putri Andini

Kondisi perekonomian yang sangat sulit saat ini menuntut sebuah unit bisnis untuk bisa menciptakan sebuah unit bisnis yang prospektif dan menguntungkan dalam jangka pendek dan jangka panjang sebagai tempat untuk melakukan investasi. Pemikiran yang kedua adalah dengan modal yang pas – pasan, produk yang diproduksi harus dapat diterima oleh pasar sehingga memunculkan permintaan pasar dan dapat memberikan keuntungan bagi bisnis kita. Oleh karena itu, kita perlu untuk melakukan studi kelayakan sebuah unit bisnis agar mampu bersaing di dunia bisnis.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha waralaba “PANGESTU” dengan menggunakan metode Payback Period, metode Benefit Cost Ratio (BCR), metode Net Present Value (NPV) yaitu metode yang menghitung selisih nilai dengan penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang dan metode Internal Rate of Return (IRR) yaitu untuk mencari tingkat bunga. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode PP diperoleh hasil, yaitu 2 tahun 2 bulan, lebih cepat dari umur ekonomis usaha selama 5 tahun. BCR memiliki nilai lebih dari 1 yang menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk diusahakan. NPV bernilai positif, yaitu Rp. 1.099.768.059. IRR bernilai 85,95% lebih besar dari tingkat bunga yang telah ditetapkan yaitu 15%. Sehingga jika usaha ini diwaralabakan pasti banyak yang akan membeli usaha ini.


Author(s):  
FADHILLAH KUSUMA RAHAYU ◽  
SYARIFAH AIDA

The purposes of this research were to determine the cost, revenue, and profit of fruit seedling marketing and the feasibility of marketing business of fruit seedling at the CV. Flora Chania in Palaran Subcity, Samarinda City. This research was conducted during 3 months from March to May 2019. The data were collected secondary data. The analysis included calculation of cost, revenue, profit, Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio), dan payback period. The research results showed an average operational cost of IDR248,945,720.00 year-1 or IDR20,745,477.00 month-1, an average revenue of IDR349,900,000.00 year-1 or IDR29,083,333.00 month-1 and the average income of IDR100,818,566.00 year-1 or IDR8,326,547.00 month-1. This research found  the NPV value of IDR37,464,538.00 at a factor discount rate of 10%, IRR value of 4.6%, Net B/C Ratio value of 1.32, while the payback period of 1 year and 4 months. The results of this research  indicate that based on an assessment of technical aspect, management and legal aspects, market and marketing aspects, and financial aspect, the marketing of fruit seedling is feasible to be developed. 


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 61-66
Author(s):  
Sitti Safiatus Riskijah ◽  
Susapto ◽  
Suselo Utoyo

Proyek Pembangunan Perumahan X yang dibangun diatas lahan seluas 267.303,9 m2 memerlukan perencanaan site plan yang baik dan memenuhi peraturan yang berlaku untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Investasi terhadap perumahan memerlukan biaya yang banyak dan waktu yang lama, oleh karena itu diperlukan analisis kelayakan finansial guna mengetahui apakah investasi pembangunan Perumahan X ini layak atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi site plan eksisting, merencanakan 2 alternatif site plan, mengetahui kelayakan finansial dari 3 site plan yang ditinjau, dan memilih site plan yang terbaik secara finansial.Data yang diperlukan adalah site plan kondisi existing. basic design rumah, Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Harga Satuan Dasar Kota Batu tahun 2017, biaya lahan, dan biaya perijinan. Analisis site plan eksisting berdasarkan PERMENPERA No. 11 tahun 2008, PERDA Kota Batu No. 7 tahun 2011, dan PERWALI Kota Batu No. 43 tahun 2017. Analisis kelayakan finansial menggunakan parameter Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), dan Internal Rate of Return (IRR).Hasil penelitian menunjukkan bahwa site plan A, B, dan C sudah cukup memenuhi persyaratan yang berlaku. Kelayakan finansial dengan konsep site plan A, B, dan C sudah memenuhi kriteria kelayakan dengan parameter PP < periode investasi dengan nilai masing-masing sebesar 5,37 tahun, 5,22 tahun, dan 5,42 tahun, NPV > 0 dengan nilai masing-masing sebesar Rp 58.614.912.810, Rp 77.882.006.896, dan Rp 52.343.746.589, dan BCR > 1 dengan nilai masing-masing sebesar 1,058, 1,075, dan 1,052, sedangankan dengan parameter IRR hanya site plan B yang layak yaitu dengan nilai masing-masing sebesar 27,004%, 32,801% > MARR (30%), dan 24,322%. Ratio). Dengan demikian Site Plan B merupkan site plan yang terbaik secara finansial.


Author(s):  
Eko Suwito Handjojo ◽  
Rizal Syarief ◽  
Sugiyono

Various kinds of tea can be used as food and anti-diabetic medicine. One of plants that can be used as medicinal subtancesis Teh Papua (<em>Vernonia amygdalina</em>). Teh Papua, as become one of the local wisdom in Papua, has been used for generations to medicate malaria epidemic and  blood sugar disease. Hence, good bussiness planning review will be needed to develop this potential plant. The purpose of this study is to analyze the feasibility of small Teh Papua industry. Descriptive research method was used in this research. Data are collected by observation, survey, and depth-interview with the bussiness actor. Aspects observed in this studyare aspects of market, marketing, technical and technological, organiza-tional and also management. Measurement of financial aspectfeasibility in this study is using Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C ), and Payback Period (PP). The result shows commercial financial analysis of Teh Papua indicates a positive NPV value of Rp. 316 068 835, IRR value of 45.17%, net value B/C of 2.48 and Payback Period of 17% and 27% depreciation.


2019 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 61-70
Author(s):  
Pandi Aditiya ◽  
Ahmad Herison ◽  
Ika Kustiani ◽  
Amril Ma’ruf Siregar

The increasing demand for port services at the Panjang port causes high levels of ship queues. The solution to overcome this problem is to build a new port. However, this new port construction project has not yet conducted a feasibility study. The purpose of this study is to assess the feasibility of port development in the Panjang district of Bandar Lampung in terms of investment or financial aspects. The methods are Benefit-Cost Ratio, Net Present Value, Payback Period, and Internal Rate of Return. The results of the feasibility study of the most profitable investment are in the seventh scenario, the Net Present Value (NPV) of Rp. 463,292,122,605.34, the BCR result of 1.2959, the IRR yield of 12.11% and the Payback Period (PP) occur in the year to thirty-seventh with an economic age of 60 years. The conclusion is that the construction of a new port can be a solution to overcome the overload of Panjang port.


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Ferdison S. Mantende ◽  
Marhawati Mapatoba ◽  
Abdul Muis

This research aimed to analyze the financial feasibility of organic vegetable farming at CV. Rahayu. This research conducted in Sidera, Subdistrict of Sigi Biromaru, Regency of Sigi on December 2016 to January 2017. The respondents were purposively determined. Data was analyzed using financial worthiness analysis employing with 4 indicators: Net present value (NPV), net benefit cost ratio (Net B/C), internal rate of return (IRR), and Payback Period (PP). The results of this research indicated that the NPV during the period 2014 to 2018 was IDR 543.674.792; the net B/Cwas 1,65, the IRR was 35,09 %, and the PP was 2 years and 3 months. The results of the calculationusing sensitivity analysis in the organic vegetable farming company at CV. Rahayu by assuming the organic vegetables attacked by the pests and diseases were a decreased 33 percent from total production with the acquisition of NPV decreased to IDR 8.587.415, Net B/C decreased to 1.01, IRR decreased to 12.42 percent, Payback period became 3.6 years. In the other hand, NPV decreased to IDR 7,276,181, Net B/C decreased to 1.01, IRR decreased to 12.36 percent, payback period became 3.6 years if the assume was an increased production cost until 74 percent. These values financially show the farming at CV. Rahayu is well worth to effort. These results indicate that financially, CV. Rahayu is very feasible to operate.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document