scholarly journals Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik MTSN 32 Jakarta

2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 21-31
Author(s):  
Muhammad Jalaluddin ◽  
Abdul Rahman A. Ghani ◽  
H. T. Ramli Zakaria

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh pendekatan pembelajaran dan kecerdasan emosional terhadap hasil belajar IPA pada peserta didik Kelas VIII MTsN 32 Jakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan peserta didik kelas VIII MTsN 32 Jakarta yang terdiri dari 5 kelas dengan jumlah peserta didik 169. Penentuan sampel menggunakan cluster random sampling, dengan menggunakan teknik undian. Hasil pengundian, ditentukan 2 (dua) kelas sampel kelompok eksperimen yaitu VIII/1, perlakuan Contextual Teaching Learning (CTL) dan kelas VIII/3 menjadi kelas kontrol dengan perlakuan pendekatan ceramah. Penelitian ini menemukan bahwa pendekatan CTL memberikan perubahan pada psikomotor yakni berhubungan dengan kemampuan mengerjakan sesuatu, menunjukkan kinera dan meningkatkan hasil belajar IPA. Analisis uji menyimpulkan (1) terdapat perbedaan hasil belajar IPA terhadap peserta didik yang diajarkan dengan pembelajaran CTL dan konvensional, (2) terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kecerdasan emosional terhadap hasil belajar IPA, (3) terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara peserta didik yang memiliki kecerdasan emosional tinggi antara yang menggunakan CTL dan konvensional, (4) terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara peserta didik yang memiliki kecerdasan emosional rendah antara yang menggunakan pendekatan CTL dan yang menggunakan pendekatan konvensional.

2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 75
Author(s):  
Elfira Rahmadani

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dalam menggunakan model Contextual Teaching Learning (CTL)  terhadap kemampuan koneksi matematis siswa pada materi geometri kelas X MAN Asahan Tahun Ajaran 2018/2019. Jenis penelitian adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian two group pre-test dan posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X yang terdiri dari 8 kelas. Sampel penelitian ada 2 kelas yaitu kelas X IPA-3 dan X IPA-4 yang diambil secara cluster random sampling. Pada kelas X IPA-3 sebagai kelas eksperimen menggunakan model Contextual Teaching Learning (CTL)  dan kelas X IPA-4 sebagai kelas kontrol menggunakan model pembelajaran langsung (Direct Interaction). Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 83,7 dan kelas kontrol 70,2. Hasil uji t diperoleh  maka disimpulkan bahwa  terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan koneksi matematis siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan siswa yang diajar menggunakan model pengajaran langsung (Direct Intructon) pada materi geometri.


2020 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 46-58
Author(s):  
Siti Mamartohiroh ◽  
Ramon Muhandaz ◽  
Rena Revita

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model Contextual Teaching and Learning terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis berdasarkan Kemandirian Belajar Siswa SMP/MTs. Penelitian ini merupakan penelitian Factorial Experiment dengan menggunakan Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs GUPPI Bandar Sungai. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster Random Sampling, dengan sampel terpilih memiliki kesamaan rata-rata sebelum perlakuan.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, angket, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan anova dua arah. Untuk hipotesis 1 diperoleh F_A=5,036>F_tabel=4,01 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan penerapan model Contextual Teaching and Learning dengan siswa yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional, dengan skor rata-rata yang lebih baik adalah kelas eksperimen daripada kontrol yaitu berturut-turut adalah 41,94 dan 38,92. Untuk hipotesis 2 diperoleh F_B=4,392>F_tabel=3,16 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi, sedang dan rendah, dengan skor rata-rata untuk siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi 43,69, sedang 38,63  dan rendah 42,83. Dan untuk hipotesis 3 diperoleh F_(A×B)=0,302≤F_tabel=3,16 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dengan kemandirian belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Penelitian ini dapat dimanfaatkan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas terutama dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.


2017 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 59
Author(s):  
Arif Ganda Nugroho

Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui keefektifan strategi pembelajaran Problem Solving dan strategi pembelajaran CTL terhadap prestasi belajar matematika siswa, (2) Untuk mengetahui prestasi belajar matematika mana yang lebih baik siswa dengan gaya belajar siswa auditorial, kinestetik, atau visual, (3) Untuk mengetahui pada strategi pembelajaran Problem Solving, mana yang lebih baik prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar auditorial, kinestetik, atau visual, (4) Untuk mengetahui pada strategi pembelajaran CTL, mana yang lebih baik prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar auditorial, kinestetik, atau visual.Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 1 Martapura Tahun Pelajaran 2014/2015. Pengambilan sampel menggunakan Stratified Cluster Random Sampling. Ukuran sampel pada penelitian ini adalah 191 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, metode angket, dan metode tes. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui prestasi belajar matematika adalah tes pilihan ganda. Adapun instrumen yang digunakan untuk mengetahui gaya belajar siswa adalah berupa angket.Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Prestasi belajar matematika siswa dengan strategi pembelajaran problem solving lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar matematika siswa dengan strategi pembelajaran CTL, (2) Prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar auditorial sama dengan prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar kinestetik, prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar kinestetik sama dengan prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar visual, prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar auditorial sama dengan prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar visual, (3) Pada kelompok siswa dengan strategi pembelajaran problem solving, prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar auditorial sama dengan prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar kinestetik, prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar kinestetik sama dengan prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar visual, prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar auditorial sama dengan prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar visual, (4) Pada kelompok siswa dengan strategi pembelajaran CTL, prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar auditorial sama dengan prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar kinestetik, prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar kinestetik sama dengan prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar visual, siswa dengan gaya belajar auditorial sama dengan prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar visual.


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 100
Author(s):  
Taufik Suadiyatno ◽  
Edi Firman ◽  
Ahmad Hanan ◽  
Dedi Sumarsono

This research was aimed at finding out whether: (1) Contextual Teaching Learning has better effect than conventional method towards students speaking skill; (2) the students having low anxiety have better speaking skill than those who have high anxiety; and (3) there is an interaction between CTL and anxiety towards students speaking skill. This research was experimental study within quantitative approach. The total samples of this study were 66 students of tour and travel class of SMKN 2 Mataram that consist of two classes that determined by cluster random sampling technique. The instruments that were used to collect the data were test and questionnaire. The data was analyzed by using multifactor analysis of variance 2x2 and tuckey test. The result of this research revealed that the level of students anxiety that taught by CTL is lower than conventional, while students’ speaking skill score that taught by contextual method was higher than conventional method. The level of anxiety has significant effect toward students’ speaking skill. Therefore, it can be concluded that: 1) Contextual Teaching Learning method has better effect than Convetional method towards students speaking skill of the tour and travel students’ class of SMKN 2 Mataram; 2) The students who have low speaking anxiety have better speaking skill than those who have high speaking anxiety at the tour and travel students’ class of SMKN 2 Mataram; 3) There is an interaction between CTL and students’ anxiety towards students speaking skill of the tour and travel students’ class of SMKN 2 Mataram. 


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 108-119
Author(s):  
Ari Setiawan

Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Design penelitian ini adalah One-Shot Case Study. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SD N 1 Nusa Bakti sebanyak 198 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V sebanyak 20 siswa. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling. Variabel yang diteliti yaitu model pembelajaran CTL (X) dengan hasilbelajar (Y). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, dokumentasi, dan tes. Analisis data yang digunakan uji normalitas, dan uji hipotesis. Hasil penelitian persentase model CTL terhadap hasil belajar kelas V kategori tinggi pembelajaran 1 sebesar 15,0%, kategori sedang sebesar 75,0%, kategori rendah sebesar 10,0%. Persentase hasil belajar siswa kelas V nilai rata-rata kelas eksperimen pembelajaran 1 sebesar 80,20%. Uji hipotesis yang dilakukan dengan uji One Sampel t Test, maka diperoleh nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,000. Karenanilaisignifikan < 0,05, maka Ho ditolak. Sedangkan nilai thitung hasil belajar sebesar 15.968 > ttabel 2,086l sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil analisa data dengan menggunakan uji regresi linier menunjukkan nilai signifikan (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05. Artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh model pembelajaran CTL.


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 18
Author(s):  
Ayu Citra Dewi ◽  
Hapidin Hapidin ◽  
Zarina Akbar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran dan kemampuan berpikir kritis terhadap pemahaman sains fisika pada kelompok  B usia 5-6 tahun. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan desain treatment by level 2x2. Sampel penelitian ini terdiri dari 56 anak. Pengumpulan sampel menggunakan teknik stratified multistage cluster random sampling. Teknik analisis data adalah analisis varians dua jalur (ANAVA). Untuk menguji normalitas data menggunakan uji liliefors dan uji homogenitas menggunakan uji barlett. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Pemahaman sains fisika anak yang diajar dengan model pembelajaran quantum lebih tinggi  daripada model pembelajaran contextual teaching and learning. 2) Terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan berpikir kritis terhadap pemahaman sains fisika. 3) Pemahaman sains fisika anak yang diajar dengan model pembelajaran quantum lebih tinggi daripada model pembelajaran contextual teaching and learning pada anak yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi. 4) Pemahaman sains fisika anak yang diajar dengan model pembelajaran quantum lebih rendah daripada model pembelajaran contextual teaching and learning pada anak yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah.


2020 ◽  
Vol 30 (3) ◽  
Author(s):  
Windi Wiyarti ◽  
Della Alifah ◽  
Siti Fitriyani ◽  
Bella Isma Latifah ◽  
Irawati Irawati ◽  
...  

Abstract According to South Tangerang City Regional Regulation No. 4 of 2016 concerning Non-Smoking Areas (KTR) in Article 2 states that teaching-learning places including universities are places that are obliged to become smoke-free areas, but in fact not all faculties at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta have a Dean’s Decree regarding the implementation of KTR. This research was conducted to determine the factors associated with the implementation of KTR at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. This study used a cross sectional design which was conducted at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. The sample size is 379 respondents. Sampling using the cluster random sampling method. The analysis used the binary logistic regression test. The results showed that as many as 64.4% of the respondents were less than 20 years old and 50.1% of the respondents were male. In faculties that implement KTR, respondents who smoke less (2.3%), have better knowledge of smoking (97.7%), attitudes towards smoking behavior (97.7%), have better knowledge of KTR (94.3%), attitudes towards the application of KTR (97.7%) and most of them support KTR (95.4%) compared to respondents in faculties who did not apply KTR. The multivariate results using the binary logistic regression test showed a relationship between age (p = 0.033), gender (p = 0.041), smoking status (p = 0.042), attitudes towards smoking behavior (p = 0.030) and knowledge of KTR (p = 0.005) respondents with the application of KTR. The conclusion is that the variable that most influences the implementation of KTR at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta is knowledge of KTR. The results of this study recommend the need for education to increase knowledge about KTR in faculties that have not implemented KTR so that UIN Syarif Hidayatullah Jakarta can become a smoke-free campus. Abstrak   Menurut Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan No. 4 tahun 2016 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dalam pasal 2 menyatakan bahwa tempat belajar-mengajar termasuk perguruan tinggi merupakan tempat yang wajib menjadi kawasan tanpa rokok, namun pada kenyataannya belum seluruh fakultas di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki SK dekan terkait penerapkan KTR. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan KTR di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Besar sampel yaitu 379 responden. Pengambilan sampel menggunakan metode cluster random sampling. Analisis menggunakan uji binary logistic regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 64,4% responden berusia kurang dari 20 tahun dan 50,1% responden berjenis kelamin laki-laki. Di fakultas yang menerapkan KTR, responden yang merokok lebih sedikit (2,3%), memiliki pengetahuan tentang rokok yang lebih baik (97,7%),sikap terhadap perilaku perokok (97,7%), memiliki pengetahuan tentang KTR yang lebih baik (94,3%), sikap terhadap penerapan KTR (97,7%) dan sebagian besar mendukung KTR (95,4%) dibandingkan dengan responden di fakultas yang tidak menerapkan KTR. Hasil multivariat menunjukkan adanya hubungan antara umur (p=0,033), jenis kelamin (p=0,041), status merokok (p=0,042), sikap terhadap perilaku perokok (p=0,030) dan pengetahuan tentang KTR (p=0,005) responden dengan penerapan KTR. Kesimpulannya adalah variabel yang paling memengaruhi penerapan KTR di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah pengetahuan tentang KTR. Hasil penelitian ini merekomendasikan perlunya edukasi untuk meningkatkan pengetahuan tentang KTR di fakultas yang belum menerapkan KTR sehingga UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berhasil menjadi kampus bebas rokok.


Author(s):  
Nerru Pranuta Murnaka ◽  
Betta Anggraini ◽  
Arumella Surgandini

This research is motivated by students' mathematical problem-solving abilities. One way to improve students' mathematical problem-solving abilities is with the CTL learning approach. The purpose of this research is: 1) to know whether the average ability of mathematical problem solving of students who get learning with CTL approach is higher than the average problem-solving abilities of mathematical students who obtain conventional learning; 2) to find out whether the average mathematical problem-solving ability of the students who acquired the learning with Contextual Teaching and Learning (CTL) approach is higher than the minimum criterion value (KKM). This research type is quasi-experiment. The research design used is Nonequivalent Control Group Design. This research was conducted at SMP Negeri 1 Simpang Renggiang, East Belitung Regency in the academic year 2015/2016. Sampling was done by cluster random sampling. The sample in this research is class VII. 2 as the experimental class and class VII.3 as the control class. The research instrument used is a valid test instrument in the form of a matter of pretest and posttest in the form of a description. Data were analyzed using a non-parametric statistic test. The results of the research have shown that the average problem-solving ability of students who acquire mathematics learning with CTL approach is better than students who follow the conventional mathematics learning, the average problem-solving ability of mathematical students who gain learning with CTL approach less than or equal with KKM. Keywords: Mathematical problem solving, CTL approach, quasi-experiment, cluster random sampling


2013 ◽  
Vol 2 (01) ◽  
Author(s):  
Mukayatun Mukayatun ◽  
Sugiyarto Sugiyarto ◽  
Puguh Karyanto

<p>Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pembelajaran Biologi dengan pendekatan CTL  dengan teknik  <em>n</em><em>etwork </em><em>t</em><em>ree </em>dan<em> </em><em>s</em><em>pider </em><em>c</em><em>oncept  </em><em>m</em><em>ap</em> ditinjau dari kreativitas dan  gaya berpikir terhadap hasil belajar peserta didik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-Nopember 2012, menggunakan metode eksperimen. Populasi seluruh peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Sukosewu Bojonegoro tahun pelajaran 2012/2013. Sampel diperoleh dengan teknik <em>cluster random sampling</em> terdiri dari 4 kelas yaitu VII B, VII D, VII E,  dan VII F. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes untuk hasil belajar kognitif, kreativitas, dan gaya berpikir. Metode angket untuk  hasil belajar afektif. Metode observasi untuk mendapatkan hasil belajar afektif dan psikomotor. Data dianalisis menggunakan anava tiga jalan dengan desain faktorial 2 x 2 x 2. Berdasarkan analisis disimpulkan: 1. ada  pengaruh penggunaan pendekatan CTL dengan teknik <em>network tree</em> dan <em>spider concept map</em>  terhadap hasil belajar afektif dan psikomotor, sedangkan kognitif tidak berpengaruh; 2. ada pengaruh kreativitas tinggi dan rendah terhadap hasil belajar kognitif dan afektif, sedangkan psikomotor tidak berpengaruh; 3. tidak ada pengaruh gaya berpikir sekuensial dan acak terhadap hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor; 4. tidak ada interaksi antara pendekatan CTL dengan teknik <em>network tree </em>dan<em> spider concept map</em>  dengan  kreativitas terhadap hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor; 5. ada interaksi antara pendekatan CTL dengan teknik  <em>network tree </em>dan<em> spider concept map</em> dengan gaya berpikir terhadap hasil belajar psikomotor sedangkan kognitif dan afektif  tidak ada interaksi;  6. ada interaksi antara kreativitas dan gaya berpikir terhadap hasil belajar kognitif sedangkan afektif dan psikomotor tidak ada interaksi; 7. tidak ada interaksi antara pendekatan CTL dengan teknik <em>network tree </em>dan<em> spider concept map</em>, kreativitas, dan gaya berpikir terhadap hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor.</p><p><strong> Kata Kunc</strong><strong>i:</strong><strong> </strong><strong>Pendekatan <em>Contextual Teaching and Learning </em>(CTL), <em>network tree, spider concept map</em>, </strong><strong>  </strong><strong>kreativitas, gaya berpikir</strong><strong>.</strong><strong></strong></p>


Bio-Lectura ◽  
2017 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Raudhah Awal ◽  
Dian Sudarti

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model contextual teaching learning Berbantuan hands on activity Terhadap Hasil Belajar Siswa pada materi pencemaran lingkungan. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII SMPN 1 Minas Kabupaten Siak bulan Mei 2016. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan menggunakan the matching only pretest posstest control group design. Sampel penelitian adalah siswa kelas VII.1 dengan jumlah siswa 30 orang dan VII.2 dengan jumlah 30 orang, yang diambil dengan teknik simple random sampling. Teknik analisis data dilakukan melalui pretest, posttest, dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Hasil data uji-t N-Gain adalah 0.000 < 0.05 (α), maka tolak H0 yang artinya terdapat perbedaan signifikan antara N-Gain kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hal ini juga dapat dilihat dari rerata N-Gain pada kelas eksperimen 0.78 (kategori tinggi), sedangkan pada kelas kontrol 0.40 (kategori sedang). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model contextual teaching learning berbantuan hands on activity terhadap hasil belajar siswa. penelitian ini dilaksanakan di kelas VII SMPN 1 Minas Kabupaten Siak tahun ajaran 2015/2016.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document