scholarly journals PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SD

2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 70 ◽  
Author(s):  
Putu Agus Eka Mastika Yasa ◽  
Wilibaldus Bhoke

"> Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang belajar dengan model problembased learning dan siswa yang belajar dengan model Pembelajaran Konvensional pada siswa SD. Jenis penelitian ini ialahquasi eksperimen dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah non equivalent control group design. Teknikpengambilan sampel dalam penelitian terdiri atas dua yaitu: pengambilan kelas penelitian dengan menggunakan teknikrandom, sedangkan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik intac group. Populasi penelitian ini ialah seluruh siswakelas V Gugus II Kecamatan Jerebuu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Uji hipotesis menggunakan uji-t.Sebelum menghitung uji-t, terlebih dahulu dicari nilai Gain Score dinormalisasi (GSn). Dari perhitungan tersebut diperolehrata-rata hasil belajar Matematika, yakni rata-rata hasil belajar Matematika kelompok eksperimen lebih besar dari rata-ratahasil belajar Matematika kelompok kontrol (0,53 > 0,37). Hasil uji-t diperoleh thitung (5,673) dan ttabel (2,052) dengan derajatkebebasan (db) = n1 + n2 – 2 = 27 dan taraf signifikansi 5%, maka thitung > ttabel. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterimasehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima kebenarannya dimana terdapat perbedaan yang signifikanhasil belajar Matematika antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model problem based learningdengan kelompok siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwamodel problem based learning berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada siswa SD.

2017 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
Author(s):  
Abdul Rahim, Sunarso *

Tujuan penelitian untuk mengetahui, (1) Pengaruh penggunaan model Project Based Learning terhadap prestasi belajar PPKn di SMP, (2) Pengaruh penggunaan model Problem Based Learning terhadap prestasi belajar PPKn di SMP, dan (3) Perbedaan pengaruh penggunaan model Project Based Learning dengan Problem Based Learning  terhadap prestasi belajar PPKn di SMP. Penelitian ini merupakan quasi experimental yang menggunakan pretest, posttest control group design. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMPN 2 Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Terdapat pengaruh penggunaan menggunakan model Project Based Learning terhadap prestasi belajar PPKn, dengan memperoleh gain score sebesar 20,29 (kelas eksperimen 1); (2) Terdapat pengaruh penggunaan model Problem Based Learning terhadap prestasi belajar PPKn, dengan memperoleh gain score sebesar 18,48 (kelas eksperimen 2); dan (3) Terdapat perbedaan pengaruh penggunaan Project Based Learning dan Problem Based Learning terhadap prestasi belajar PPKn.Kata kunci: project based learning, problem based learning, prestasi belajar.


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 76-93
Author(s):  
Anita Kurniawati Hartina ◽  
Endi Permata ◽  
Mohammad Fatkhurrokhman

Dilakukannya penelitian ini meliputi latar belakang berdasarkan rendahnya hasil belajar siswa untuk mata pelajaran instalasi tenaga listrik kelas XII program keahlian Teknik Ketenagalistrikan di SMK PGRI 1 Kota Serang. Tujuan atas pelaksanaan penelitian ini ialah untuk mengetahui: (1) Bagaimana efektivitas model pembelajaran problem based learning dibandingkan model konvensional pada hasil belajar instalasi tenaga listrik siswa, (2) Bagaimana efektivitas model pembelajaran inquiry dibandingkan model konvensional pada hasil belajar instalasi tenaga listrik siswa, (3) Bagaimana perbedaan efektivitas  model pembelajaran problem based learning, model pembelajaran inquiry dan model konvensional terhadap hasil belajar instalasi tenaga listrik siswa. Pada kegiatan penelitian ini digunakannya metode penelitian quasi eksperiment pada desain penelitian non equivalent control group design. Instrumen pengumpul data untuk digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes hasil belajar instalasi tenaga listrik (pretest dan posttest). Teknik analisis data pada penelitian ini memakai uji Anova Satu Jalur. Uji beda rata-rata dihasilkan nilai sig.< 0,05 yakni menunjukkan bahwa adanya perbedaan rata-rata dari ketiga kelompok. Efektivitas model pembelajaran Inquiry lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa, diperlihatkan dengan nilai effect size sebesar 0,97 sedangan untuk model Problem Based Learning sebesar 0,33. Berdasarkan pada hasil tersebut bisa disimpulkan untuk model pembelajaran Inquiry lebih efektif dibandingkan model konvensional terhadap hasil belajar instalasi tenaga listrik siswa, model Problem Based Learning lebih efektif dibandingkan model konvensional terhadap hasil belajar instalasi tenaga listrik siswa, dan model Inquiry lebih efektif dibandingkan model Problem Based Learning terhadap hasil belajar instalasi tenaga listrik siswa.   


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 159
Author(s):  
SRI YULIANTI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada pembelajaran matematika kelas X di SMA Bait Al-Quran Kayuagung Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment dengan rancangan non-equivalent control group design. Sampel penelitian ini adalah kelas X Palestina sebagai kelas eksperimen dan kelas X Yaman sebagai kelas kontrol. Sampel penelitian ini dipilih dengan teknik purposive sampling. Proses pembelajaran di kelas eksperimen mendapatkan perlakuan dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan di kelas kontrol diajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Pengumpulan data menggunakan teknik tes berbentuk soal essai berjumlah lima soal untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah siswa. Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t pada taraf signifikan (α) = 0,05. Berdasarkan analisis t-test data test akhir diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,00 < 0,05 kemudian menurut basis pengambilan keputusan dalam T-Test dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terbukti, bahwa ada pengaruh yang signifikan model PBL pada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas X SMA Bait Al-Quran Kayuagung.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 96
Author(s):  
Mar Athul Wazithah T. ◽  
Thamrin Tayeb ◽  
Fitriani Nur ◽  
Lisnasari Andi Mattoliang ◽  
Suharti Suharti

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemahaman matematis antara penerapan model discovery learning dan penerapan model problem based learning. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan non equivalent control group design. Adapun populasi yang diteliti yaitu semua siswa kelas VIII di MTs Madani Alauddin, Kabupaten Gowa. Pemilihan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah soal pretest dan posttest kemampuan pemahaman matematis. Teknik analisis data yang digunakan yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kemampuan pemahaman matematis dengan penerapan model discovery learning adalah 63,97 dengan standar deviasi 12,783. Sedangkan rata-rata kemampuan pemahaman matematis dengan penerapan model problem based learning yaitu 72,31 dengan standar deviasi 16,175. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemahaman matematis antara yang menerapkan discovery learning dan problem based learning dengan nilai sig. 0,014 < 0,05 yang berarti H0 ditolak. Dengan demikian, kemampuan pemahaman matematis siswa kelas VIII di MTs Madani Alauddin yang diajar dengan model problem based learning lebih tinggi dibandingkan dengan model discovery learning.


2019 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 107
Author(s):  
Febrina Amaliya Rha’ifa ◽  
Khairuddin Khairuddin ◽  
I Wayan Merta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA Biologi antara siswa yang belajar menggunakan model Reciprocal Learning (RL) dan siswa yang belajar menggunakan model Problem Based Learning (PBL) di kelas VII SMP Negeri 20 Mataram tahun ajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-postest non-control group design. Populasinya adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 20 Mataram. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling dan diperoleh kelas VII B sebagai kelas eksperimen I dan kelas VII D sebagai kelas eksperimen II. Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar adalah objective test. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji-t polled varians dengan taraf signifikansi 5%. Data yang diuji dengan uji-t tersebut adalah data gain score. Hasil uji-t untuk data hasil belajar kognitif didapatkan bahwa thitung > ttabel yakni 2,15 > 2.02. Hasil analisis data menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model Reciprocal Learning (RL) dan Problem Based Learning (PBL) di SMP Negeri 20 Mataram tahun ajaran 2016/2017.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 65
Author(s):  
Kadek Agus Sanjaya Pande ◽  
I Wayan Sujana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based learning berlandaskan Tat Twam Asi terhadap kompetensi pengetahuan IPS. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan menggunakan rancangan non equivalent control group design. Populasi penelitian ini berjumlah 229 orang. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling dengan pengundian pada kelas yang setara. Kelompok eksperimen berjumlah 30 orang siswa, dan kelompok kontrol berjumlah 35 orang siswa. Data kompetensi pengetahuan IPS dikumpulkan dengan teknik tes bentuk pilihan ganda biasa, dan data dianalisis menggunakan teknik uji-t. Dari hasil analisis diperoleh rata-rata siswa yang dibelajarkan dengan model problem based learning berlandaskan Tat Twam Asi dengan rata-rata gain skor ternormalisasi 0,361, dan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional dengan rata-rata gain skor ternormalisasi 0,280. Hasil uji t diperoleh t_hitung sebesar 2,038, sedangkan nilai t_tabel dengan taraf signifikansi 5% dengan dk = 63 adalah sebesar 1,998. Ini berarti t_hitung > t_tabel (2,038 > 1,998). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model problem based learning berlandaskan Tat Twam Asi terhadap kompetensi pengetahuan IPS siswa.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 52-70
Author(s):  
Nyoman Ayu Putri Lestari ◽  
Made Sri Astika Dewi ◽  
Isyarotullatifah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based learning terhadap motivasi berprestasi dan kemampuan berpikir kritis pada siswa kelas IV SD Gugus IV Kecamatan Mendoyo. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen semu dengan pola dasar non equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 151 orang siswa. Sampel penelitian berjumlah 46 siswa yang ditentukan dengan teknik random sampling. Data kemampuan berpikir kritis siswa dikumpulkan dengan rubrik penilaian dan data motivasi berprestasi dikumpulkan dengan kuesioner berbantuan metode daring berupa google form. Data dianalisis menggunakan MANOVA berbantuan SPSS 17.00 for windows. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: 1.) motivasi berprestasi siswa yang mengikuti model problem based learning secara signifikan lebih baik daripada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional, 2.) kemampuan berpikir kritis siswa yang mengikuti model problem based learning secara signifikan lebih baik daripada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional, 3.) secara simultan motivasi berprestasi dan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang mengikuti model problem based learning secara signifikan lebih baik daripada siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional.


Author(s):  
Yunda Auliana ◽  
Ni Made Pujani ◽  
Putu Prima Juniartina

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang dibelajarkan dengan model problem based learning (PBL) dan siswa yang dibelajarkan dengan model kooperatif tipe student team achievement division (STAD). Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan non-equivalent pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Singaraja semester genap tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 367 siswa. Sampel penelitian dipilih dengan teknik cluster random sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini tersebar dalam 2 kelas dengan berjumlah 64 siswa, yaitu kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan model PBL dan kelas kontrol yang dibelajarkan dengan model kooperatif tipe STAD. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian keterampilan berpikir kritis. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan anakova satu jalur dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang dibelajarkan dengan model PBL dan siswa yang dibelajarkan dengan model kooperatif tipe STAD dengan angka taraf signifikan diperoleh lebih kecil dari 0,05 (sig.<0,05). Siswa yang belajar dengan model PBL secara signifikan memiliki keterampilan berpiki kritis yang lebih tinggi dibandingkan dengan model kooperatif tipe STAD (│μ1-μ2│= 16,000> LSD= 1,9994), 2) gain score ternormalisasi keterampilan berpikir kritis siswa yang belajar dengan model PBL berkualifikasi sedang (<g>= 0,41), sedangkan gain score ternormalisasi keterampilan berpikir kritis siswa yang belajar dengan model kooperatif tipe STAD berkualifikasi rendah (<g>= 0,08).


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 102
Author(s):  
Fathiah Alatas ◽  
Laili Fauziah

Permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran fisika di SMA Negeri 71 Jakarta adalah rendahnya kemampuan literasi sains siswa dan kurangnya pengetahuan siswa tentang konsep pemanasan global. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran problem based learning (PBL) terhadap kemampuan literasi sains siswa pada konsep pemanasan global. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen dengan desain non-equivalent control group design. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 71 Jakarta pada siswa kelas XI pada semester genap di tahun ajaran 2019/2020. Data kemampuan literasi sains siswa diperoleh dengan menggunakan tes uraian. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa kemampuan literasi sains siswa meningkat dengan model pembelajaran problem based learning (PBL) pada konsep pemanasan global.


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 71
Author(s):  
Lukky Fadillah ◽  
Toto Subroto ◽  
Ena Suhena Praja

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang menggunakan model Problem Based Learning berbasis etnomatematika dengan pembelajaran konvensional, dan respons siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning berbasis etnomatematika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan desain penelitian menggunakan pola desain Non Equivalent Control Group Design dan teknik pengambilan sampel menggunakan Sampling Purposive. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di salah satu SMP Negeri di Kabupaten Kuningan Jawa Barat tahun ajaran 2016/2017 sebanyak lima kelas sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas VIII yaitu kelas VIII E sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol yang masing-masing sebanyak 20 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model Problem Based Learning berbasis etnomatematika dengan pembelajaran konvensional setelah diberi perlakuan dan respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model Problem Based Learning berbasis etnomatematika mendapatkan respons yang positif dari siswa


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document