scholarly journals Problematika Sistem Pembelajaran Kombinasi Daring dan Luring Pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XI IPS di SMA Pada Masa Pandemi Covid-19

2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 70-81
Author(s):  
Yosi Azari ◽  
Delmira Syafrini

Latar belakang penelitian ini adalah problematika sistem pembelajaran kombinasi daring dan luring pada mata pelajaran sosiologi, tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan problematika sistem pembelajaran kombinasi daring dan luring pada mata pelajaran sosiologi kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Ranah Pesisir, Adapun dalam penelitian ini menggunakan dua teori yang pertama teori struktural fungsional oleh Talcott Parsons, di dalam teori ini terdapat konsep AGIL. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, dengan tipe penelitian studi kasus, pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling dengan 20 orang informan, pengumpulan data secara observasi. Wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Data Reduction (Reduksi Data), Data Display (Penyajian Data), dan Conclusion Drawing/ Verification (Penarikan Kesimpulan). Lokasi penelitian di SMA Negeri 1 Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan. Hasil penelitian yang peneliti lakukan selama berada di lapangan yaitu di SMA Negeri 1 Ranah Pesisir pelaksanaan pembelajaran kombinasi daring dan luring memilki problematika yang dirasakan siswa adalah 1) Siswa kesulitan dalam menyesuaikan diri terhadap pembelajaran kombinasi, 2) Keterbatasan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pembelajaran kombinasi daring/luring, 3) Kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran kombinasi daring/luring, 4) Hasil belajar siswa rendah , 5) Siswa tidak mampu membeli paket internet, 6) Kesulitan siswa dalam mengakses jaringan internet. dan guru dalam melaksanakan sistem pembelajaran kombinasi daring/luring. adapun problematika sistem pembelajaran kombinasi daring/luring pada mata pelajaran sosiologi yang berasal dari guru yaitu: 1) Guru tidak memiliki skill/pengetahuan dalam pembelajaran kombinasi daring/luring, 2) Guru kesulitan dalam memberikan penilaian pada pembelajaran kombinasi, 3) Tidak efektifnya waktu mengajar guru, 4) kemampuan guru sosiologi menggunakan teknologi informasi terbatas, 5) Keterbatasan sarana dan prasarana.

Author(s):  
Eliana Krisna Wati ◽  
Suyatno Suyatno ◽  
Widodo Widodo

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Latar belakang penerapan program sekolah ramah anak di SD N Kasihan, 2) Strategi penerapan sekolah ramah anak di SD N Kasihan, dan 3. Dampak penerapan sekolah ramah anak terhadap perkembangan belajar anak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Subjek penelitian teridiri dari kepala sekolah, guru, orang tua dan siswa. Penentuan subjek penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles & Huberman, yaitu data reduction, data display, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Penerapan program sekolah ramah anak didasari karena para siswa di SD N Kasihan sebagian besar pernah mengalami kekerasan baik secara verbal maupun non-verbal. Selain itu, program didukung oleh adanya tekad dan komitmen para guru serta adanya keinginan untuk meningkatkan mutu pendidikan. 2) Implementasi program sekolah ramah anak di Sekolah Dasar Negeri Kasihan dilakukan melalui tahapan sosialisasi, pembinaan soliditas guru, pembiasaan, dan memasukan nilai-nilai sekolah ramah anak dalam proses pembelajaran. 3) Dampak program sekolah ramah anak terlihat dari terbentuknya karakter anak, siswa merasa senang dengan proses pembelajaran di sekolah, dan meningkatnya peran aktif orangtua untuk ikut menerapkan pendidikan ramah anak.


Author(s):  
Salami Mahmud ◽  
Azizah Azizah

Bencana gempa dan tsunami kembali terjadi di Pandeglang Banten pada 22 Desember 2018  sebagai dampak dari aktivitas anak gunung Krakatau. Setidaknya korban tewas sebanyak 430 orang, korban luka-luka 1.495 orang, 159 orang hilang, dan 21.991 orang harus diungsikan dari rumahnya. Dari jumlah secara keseluruhan, duapertiganya adalah anak-anak dan perempuan karena ini adalah kelompok yang paling rentan. Saat masa tanggap darurat, pemerintah dan masyarakat hanya fokus pada proses evakuasi, recovery, dan rehabilitasi. Tapi upaya meningkatkan daya tahan diri (resilience) perempuan kurang menjadi perhatian. Tujuan penelitian ini difokuskan untuk menjawab pertanyaan; (1) Bagaimanakah upaya yang dilakukan pemerintah terhadap penguatan pengetahuan dan keterampilan perempuan bencana alam di Pandeglang Banten?, (2) Bagaimanakah implikasi program penguatan perempuan terhadap resiliensi para perempuan yang ada di Pandeglang Banten?. Penelitian lapangan ini bersifat deskriptif kualitatif. Sumber dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan teknik purposive sampling, dan ditentukanlah sebanyak enam orang responden yang berasal dari tiga desa yang mengalami dampak terparah dengan karakteristik yaitu; perempuan yang berusia antara 20-40 tahun dan sudah menikah, pernah tinggal di kamp pengungsian, dan rumahnya mengalami kerusakan yang parah. Teknik dan alat pengumpulan data ditempuh dengan langkah observasi, wawancara serta studi dokumentasi. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan cara data reduction, data display dan conclusion drawing/ verification. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa terdapat empat program mitigasi bencana yang telah dilakukan pemerintah guna memberikan penguatan pengetahuan dan keterampilan perempuan yang menjadi korban bencana gempa dan tsunami di Pandeglang Banten. Implikasi program penguatan perempuan terhadap resiliensi para perempuan tersebut sudah menunjukkan suatu pencapaian. Dimana pengalaman dalam menghadapi tantangan dan kesulitan hidup pasca musibah, mampu mengembangkan keterampilan hidupnya, seperti kemampuan yang realistik dalam membuat rencana hidup dan mampu mengambil langkah yang tepat bagi keberlangsungan hidupnya. Di samping itu, mereka dapat mengembangkan cara untuk mengubah keadaan yang penuh tekanan menjadi sebuah kesempatan untuk pengembangan diri pribadi di masa mendatang.  Kata kunci : resiliensi, perempuan, bencana alam


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 43-52
Author(s):  
Hiasinta Sabeni ◽  
Emei Dwinanarhati Setiamandani

Pelayanan publik merupakan sebuah tolak ukur kinerja pemerintah yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya. Melalui penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan pemerintah, masyarakat dapat mengukur standar dan kualitas pelayanan yang diberikan pemerintah terhadap masyarakat sebagai obyek kebijakan publik. Sehingga sebagai wujud dari penyelenggaraan Negara yang demokrasi, maka masyarakat memiliki hak untuk menyampaikan pengaduaan terhadap nilai (value) dari kualitas pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Lokasi yang dipilih untuk melihat obyektifitas masalah yang sedang diteliti di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Malang. Dengan menggunakan metode pengumpulan data melalui purposive sampling peneliti memilih tiga informan diantaranya, kasubag program dan pelaporan, kasubag umum dan kepegawaian dan masyarakat. Pengumpulan data penelitan menggunakan prinsip triangulasi teknik melalui wawancara, observasi dan dokumentasi, yang kemudian hasilnya akan diolah dan dianalisa sesuai dengan konsep yang sistematis yakni proses reduksi data (reduction), penyajian data (display) dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data (verivication).


2018 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 79
Author(s):  
S Sunyoto

<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan nilai kearifan lokal yang terkandung di dalam tradisi bersih kali di Desa Baosan Kidul Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo dan potensinya sebagai sumber pembelajaran IPS SD. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif etnografi dengan memanfaatkan sumber data primer dan sumber data sekunder. Informan ditentukan dengan teknik purposive sampling. Data primer diperoleh dari informan melalui wawancara, observasi dan pencatatan dokumentasi. Sedangkan analisa data analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), serta penarikan kesimpulan dan verifikasi (<em>conclusion drawing/verification</em>). Hasil penelitian memberi gambaran bahwa Tradisi Bersih Kali adalah sebuah tradisi turun temurun yang dimiliki oleh masyarakat Desa Baosan Kidul, yang memiliki nilai-nilai kearifan lokal diantaranya: tanggung jawab, rela berkorban, persatuan atau kerukunan, gotong royong, hormat menghormati, religi, spiritual, dan estetika. Oleh karenanya Tradisi Bersih Kali ini berpotensi sebagai salah satu sumber pembelajaran kajian Mata Pelajaran IPS kelas 5 Sekolah Dasar.</p><p> </p><p> </p>


2021 ◽  
pp. 32-40
Author(s):  
Nur Handayani ◽  
Dede Risa Nurmayanti ◽  
Riant Nugroho

Abstract This study aims to determine how the implementation of integrated sub-district administrative services (PATEN) in Kalijati District, Subang Regency, West Java Province. The method used is a qualitative method with a descriptive approach. Informants were determined by the purposive sampling technique. Data were collected by using observation, interview, and documentation techniques. Analyzed through the stages of data reduction (data reduction), data presentation (data display), and conclusions drawing (verification). This study uses the policy implementation criteria of Donald van Metter and Carl van Horn which consists of 6 indicators. The results show that the implementation of the PATEN policy at Kalijati District is carried out quite well. It is evident from the 6 criteria that there are still things that need to be optimized. This can be seen (1) the criteria for the size and objectives of the policy are clear but need to be more informed, (2) the criteria for resources from the HR side need to increase discipline in terms of facilities resources, there needs to be an information board at the front office, (3) the criteria for the characteristics of implementing agents, (4) the criteria for the attitude or disposition of the implementers show a friendly, polite and good attitude but sometimes there are still delays, (5) the criteria for inter-organizational communication and implementing activities are that communication between organizations runs smoothly and is conducive because it refers to service standards determined and (6) the criteria of the economic, social and political environment are very supportive. Economically, it does not burden the community, even because of the openness in service and socially, the community feels facilitated by the PATEN policy. On this basis, it is necessary to optimize resources, both human resources such as increasing discipline and ability, both technical and functional, and supporting resources such as information boards. Keywords: Implementation, Policy, Service Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi pelayanan administrasi terpadu kecamatan (PATEN) di Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan  pendekatan deskriptif. Informan ditentukan dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Dianalisis melalui tahapan reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (conclusion drawing/ verification). Penelitian ini menggunakan kriteria  Implementasi kebijakan dari Donald van Metter dan Carl van Horn yang terdiri dari 6 indikator. Hasilnya menunjukkan bahwa implementasi kebijakan PATEN di Kecamatan Kalijati terlaksana cukup baik. Terbukti dari 6 kriteria masih ada yang  harus dioptimalkan. Hal ini terlihat (1) kriteria ukuran dan tujuan kebijakan jelas namun perlu lebih diinformasikan, (2) kriteria sumber daya dari sisi SDM perlu peningkatan kedisiplinan dari segi sumber daya sarana, perlu ada papan informasi di front office, (3) kriteria karakteristik agen pelaksana, (4) kriteria sikap atau kecenderungan (disposition) para pelaksana menunjukkan sikap ramah, sopan dan baik namun kadang masih ada yang terlambat, (5) kriteria komunikasi antar-organisasi  dan aktivitas pelaksana bahwa komunikasi antar organisasi berjalan lancar dan kondusif karena mengacu pada standar pelayanan yang ditetapkan dan (6) kriteria lingkungan ekonomi, sosial dan politik sangat mendukung. Secara ekonomi tidak memberatkan masyarakat bahkan karena adanya keterbukaan dalam pelayanan dan secara sosial masyarakat merasa dimudahkan dengan adanya kebijakan PATEN. Atas dasar hal tersebut diperlukan optimalisasi  sumber daya, baik sumber daya manusia seperti peningkatan kedisiplinan dan kemampuan baik teknis maupun fungsional dan sumber daya pendukung seperti papan informasi. Kata Kunci : Implementasi, Kebijakan,  Pelayanan


2020 ◽  
Vol 2 (01) ◽  
pp. 39-51
Author(s):  
Maulida ◽  
Syaiful ◽  
Yusuf M. Jamil

Kekerasan terhadap anak dapat diartikan sebagai setiap perbuatan terhadap anak yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, mental, seksual, psikilogis, termasuk penelantaran dan merendahkan martabat anak Dalam menjalankan kehidupannya, banyak diantara anak-anak yang mendapatkan haknya dan dapat tumbuh berkembang dengan baik, namun masih ada anak-anak yang tidak terpenuhi haknya sehingga mereka mengalami tindak kekerasan, maka untuk itu peneliti ingin meneliti lebih lanjut peranan pendamping sosial dalam penanganan kasus kekerasan terhadap anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kompetensi pendamping sosial pada P2TP2A Kabupaten Aceh Selatan; (2)  bentuk-bentuk kekerasan yang dihadapi oleh anak pada P2TP2A Kabupaten Aceh Selatan; (3) prosedur pendampingan sosial yang harus dilakukan oleh pendamping sosial dalam penanganan kasus kekerasan terhadap anak pada P2TP2A Kabupaten Aceh Selatan. penelitian ini  merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif dengan menggunakan metode studi deskriptif untuk menggali informasi supaya dapat memenukan penjelasan mengenai peranan pendamping sosial dalam penanganan kasus KTA. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini berjumlah dua orang dengan rincian satu orang kutua devisi pendidikan dan pelayanan pendampingan kasus dan satu orang pendamping sosial yang ada di P2TP2A Kabupaten Aceh Selatan ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Adapun teknik pengolahan data dan analisis data dilakuakan dengan tiga langkah yaitu: data reduction, data display dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) kompetensi pendamping sosial ditinjau dari segi jenjang pendidikan, standar kompetensi seorang pendamping sosial belum tercapai karena latar belakang pendidkan; (2) bentuk-bentuk kekerasan terhadap anak yang terjadi di P2TP2A adalah kekerasan fisik, psikis, seksual dan penelantaran, kasus inilah yang sering pendamping sosial damping; (3) Prosedur pendampingan yang di berikan oleh pihak P2TP2A terhadap korban/klien sudah berjalan dengan baik, dilihat dari prosedur dan layanan yang diberikan oleh pendamping sosial terhadap klien dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi klien tersebut. Maka dari itu dapat dikatakan bahwasanya perenan pendamping sosial sangat dibutuhkan untuk membantu klien dalam menyelesaikan permasalahannya.


Al-Buhuts ◽  
2018 ◽  
Vol 14 (01) ◽  
pp. 73-93
Author(s):  
Nurhamida Nurhamida

Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, dengan pengambilan sampel sumber data secara purposive sampling. lokasi penelitian pada SMK Salafiyah Syafi’iyah Randangan Gorontalo. Sumber data penelitian yaitu primer dan sekunder yaitu data primer bersumber dari informan di lapangan melalui wawancara dan observasi partisipasi serta foto-foto dan data sekunder berupa dokumen berupa buku-buku dan literature yang relevan  yang dituliskan dalam catatan lapangan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data (reduction) yang dilakukan dengan jalan melakukan abstraksi, penyajian data (display) , penarikan kesimpulan (conclution/verification). Pengujian keabsahan data dilakukan dengan pengamatan, memperpanjang kehadiran peneliti, triangulasi dan diskusi dengan teman sejawat. Temuan hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Internalisasi nilai-nilai pendidikan kewirausahaan pada mata pelajaran sudah diterapkan yaitu dimasukkannya nilai-nilai tersebut ke dalam perencanaan pembelajaran seperti silabus dan RPP, walaupun dalam pelaksanaan pembelajaran dengan segala keterbatasan guru yang tidak berlatar belakang pendidikan sesuai dengan mata pelajaran yang di ampuhnya, dan  telah telihat perubahan sikap peserta didik di dalam pembelajaran dari penanaman lima nilai kewirausahaan seperti  kreatif dan mandiri, namun dalam hal evaluasi  pembelajaran belum mengacu pada standar penilian yang  baku.(2).Faktor pendukung internalisasi nilai pendidikan kewirausahaan yaitu semangat belajar yang tinggi dari peserta didik, ruang belajar yang nyaman, metode pembelajaran yang tepat, media atau lat belajar yang lengkap dan berfungsi baik, serta keteladanan dari guru atau komponen sekolah, sedangkan faktor penghambat yaitu keterlambatan peserta didik di ruang belajar, guru yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan, tingkat pemahaman peserta didik yang berbeda-beda, ketersediaan sarana dan prasarana yang masih minim di SMK Salafiyah Syafi’iyah Randangan  rendahnya kualitas sumber daya manusia, sarana prasaran pendukung praktik peserta didik belum memadai, serta  faktor modal yang sangat minim serta keterbatasan modal untuk mendukung praktik peserta didik.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 14-23
Author(s):  
Joni Joni ◽  
Melvi Lesmana Alim

Perubahan system perkuliahan dari tatap muka menjadi daring yang disebabkan munculnya wabah Covid-19, sedikit banyaknya telah membawa pengaruh cara belajar mahasiswa SI PG-PAUD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat mahasiswa Semester V terhadap perkuliahan daring dan apa faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian field research, Adapun yang menjadi populasi yang peneliti ambil adalah mahasiswa semester V dengan teknik purposive sampling, sementara teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dolumentasi, model analisis data yang digunakan adalah model Miles dan Huberman yaitu dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, meliputi data reduction, data display, conclusion. Disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan perkuliahan daring mahasiswa semester V terpecah menjadi 2 kubu pro dengan alasan lebih banyak waktu bisa mengerjakan pekerjaan lain adapun kubu kontra dengan alasan perkuliahan kurang efektif dan efesien, untuk kelebihan sepakat dengan perkuliahan dapat dilakukan dari rumah masing, dan kekurangan masih terkendala sinyal yang kurang bagus, untuk nilai (IPK) mayoritas meningkat dari IPK semester sebelumnya.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 116-126
Author(s):  
I.A Putri Masyanuida

  Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini dilatarbelakangi oleh dimana sebagian besar guru khususnya di kelas IV, V, VI SDN 4 Sumerta masih menggunakan cara-cara konvensional dalam mengajar, sehingga kualitas pembelajaran secara umum kurang maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan peningkatan kualitas pembelajaran guru kelas IV, V, VI dalam rangka mewujudkan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan meyenangkan (PAKEM) melalui supervisi kelas bersahabat. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi. Subyek penelitian tindakan sekolah ini ditentukan menggunakan tekhnik purposive sampling yaitu  3 (tiga) orang guru di SD Negeri 4 Sumerta yang berstatus PNS (guru kelas IV, guru kelas V, dan guru kelas VI). Rancangan penelitian ini adalah model siklus yang dilakukan secara berulang dan berkelanjutan melalui dua siklus, yang setiap siklus berisi empat langkah yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap refleksi. Hipotesis dianalisis menggunakan metode deskriptif pendekatan analisis kualitatif. Langkah-langkah analisis data yang digunakan meliputi pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclutions). Hasil penelitian tindakan sekolah menemukan nilai rata-rata kualitas pembelajaran Guru pada siklus II yakni 86,5 berada pada kategori “baik” (80 – 89). Terjadi peningkatan sebesar 7,7% jika dibandingkan pada siklus I, rata-rata kualitas pembelajaran Guru adalah 78,8. Artinya bahwa Supervisi Kelas Bersahabat dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Guru Kelas IV, V, VI dalam rangka mewujudkan PAKEM di Sekolah Dasar Negeri 4 Sumerta Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018


JIPMat ◽  
2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Sutrisno Sutrisno ◽  
Sudargo Sudargo ◽  
Ringgani Anggar Titi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan representasi matematis siswa pada materi barisan dan deret aritmatika. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengambilan data dilakukan pada siswa SMK Kimia Industri Theresiana Semarang kelas XI yang dipilih secara purposive sampling. Subyek pada penelitian ini yaitu 6 siswa, yang terdiri dari siswa dengan kemampuan matematis tinggi, sedang, dan rendah masing-masing 2 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes uraian, wawancara, serta dilengkapi dengan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing/verification. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Pada penelitian ini digunakan software QSR NVivo untuk membantu mengelola dan menganalisis data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pada siswa dengan kemampuan matematis tinggi menggunakan kemampuan representasi visual, verbal, dan simbolik. Namun, siswa kurang dalam penguasaan kemampuan representasi verbal, terlihat dari ragu-ragu dalam mengerjakan soal; (2) pada siswa dengan kemampuan matematis sedang menggunakan kemampuan representasi visual dan simbolik. Namun, siswa mengalami kesulitan dalam menggunakan representasi verbal. Siswa lebih memilih untuk tidak menjawab soal karena tidak paham dengan apa yang ditanyakan; serta (3) pada siswa dengan kemampuan matematis rendah hanya bisa menggunakan kemampuan representasi visual dan mengalami kesulitan dalam representasi simbolik dan verbal. Siswa tidak memahami konsep materi, sehingga tidak mampu menyelesaikan masalah representasi simbolik dan verbal.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document