scholarly journals PELATIHAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LEARNING MANAGEMENT SYSTEM BAGI GURU DI ERA PENDIDIKAN JARAK JAUH

2021 ◽  
pp. 523
Author(s):  
Muhammad Rif’an ◽  
Ermi Media's ◽  
Aulia Sabrina ◽  
Siska Lestari

In the Covid-19 pandemic era, learning is done through distance or online learning and to manage online learning needs to be supported by the learning management system. Online learning media is one of the most important elements in the success of learning online. Training for developing learning media using the Learning Management System (LMS) for vocational teachers in Babelan, Bekasi Regency, West Java in order to improve teacher competencies in making learning media online. This activity is one of the programs carried out continuously every year in teachers and community members as part of the implementation of science and skills in the community. The method used in this activity includes lectures, questions and answers, demonstrations and practices. The target audience is a teacher with a number of participants of 20 people. The training material provided includes (1) Learning Management System, (2) method of making online learning media, and (3) online skills. Based on the pre-test, post-test, and evaluation was obtained that training had a positive impact on knowledge and expertise and increased by 65% and all respondents agreed that P2M was useful and had a positive impact on the participant's career because of the material, delivery, and implementation of activities was very relevant, as expected but with the allocation of time to be added..Di era pandemi Covid-19, pembelajaran dilakukan melalui pembelajaran jarak jauh atau daring. Hal ini memerlukan dukungan dalam mengelola sistem pembelajaran secara daring. Media Pembelajaran secara daring merupakan salah satu unsur terpenting dalam suksesnya pembelajaran secara daring. Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran berbasis Learning Management System (LMS) bagi guru SMK di Babelan, Kabupaten Bekasi Jawa Barat dalam rangka meningkatkan kompetensi guru dalam membuat media pembelajaran secara daring. Kegiatan ini merupakan salah satu program yang dilakukan secara berkesinambungan setiap tahunnya pada guru dan warga masyarakat sebagai bagian implementasi ilmu pengetahuan dan keterampilan di masyarakat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan praktik. Khalayak sasaran adalah guru dengan jumlah peserta 20 orang. Materi pelatihan yang diberikan meliputi (1) Learning Management System, (2) Metode Pembuatan Media Pembelajaran Daring, dan (3) ketrampilan daring. Berdasarkan pre-test, post-test,dan evaluasi didapat bahwa pelatihan berdampak positif bagi pengetahuan dan keahlian dan meningkat sebesar 65% serta seluruh responden setuju bahwa materi, penyampaian, dan pelaksanaan kegiatan sangat relevan, sesuai harapan namun dengan alokasi waktu yang perlu ditambah, serta bermanfaat dan memberi dampak positif bagi karir peserta pelatihan. 

2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 104-108
Author(s):  
Lita Sari Muchlis ◽  
Kasman Rukun ◽  
Krismadinata Krismadinata

Abstrak-Pengembangan model pembelajaran DIVA Learning Management System merupakan peningkatkan pemahaman mahasiswa berbasis masalah karena pembelajaran algoritma dan pemrograman terindikasi rendah pemahaman mahasiswa yang bersifat abstrak pada mata kuliah algoritma dan pemrograman. Untuk itu, tujuan penelitian ini mengembangkan model DIVA Learning Management System yang memiliki efektivitas. Metodologi yang digunakan quasi experimental design dalam bentuk nonequivalent pretest-postes control group design. Penelitian ini menemukan model pembelajaran DIVA Learning Management System dengan sintaks: a) Display; b) Infomation Search; c) Virtual Problem Solving; dan d) Apprasial, serta produk dari: (1) model pembelajaran DIVA Learning Management System (2) perangkat pembelajaran; (3) modul; dan (4) media pembelajaran. Analisis data penelitian menunjukkan model pembelajaran DIVA Learning Management System Pada uji efektivitas penggunaan media bagi dosen 92,3% efektif digunakan dan untuk hasil belajar mahasiswa dengan skor uji pre-test dan post-test dapat dilihat dari capaian gain score masing-masing responden. Hasil gain score menunjukkan capaian skor berada pada level 0.486 dengan interpretasi bahwa secara keseluruhan terjadi peningkatan skor setelah diberikan perlakuan pada responden. Berdasarkan hasil analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan memenuhi kelayakan untuk digunakan.


Author(s):  
Yuni Fitriani

Pandemi COVID-19 menuntut sektor pendidikan untuk melakukan berbagai perubahan maupun inovasi dan adaptasi demi pelaksanaan proses pembelajaran tetap berjalan baik. Pandemi COVID-19 mendorong sektor pendidikan terutama perguruan tinggi untuk melakukan perubahan pada model proses pembelajaran dimana proses pembelajaran berpindah dari pembelajaran konvensional atau tatap muka di kelas menjadi pembelajaran online atau daring. Dengan demikian, tenaga pengajar yaitu dosen dan mahasiswa harus siap beradaptasi dan menghadapi terobosan maupun tantangan baru terhadap perubahan sistem dalam  pembelajaran yang diterapkan perguruan tinggi. Learning Management System (LMS) adalah salah satu cara yang digunakan oleh perguruan tinggi untuk mendukung dan mengelola pembelajaran secara online agar proses belajar mengajar tetap berjalan dengan baik selama pandemic COVID-19. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode semi deskriptif   kuantitatif. Dimana tujuan  dalam  penelitian ini adalah untuk  menjelaskan pemanfaatan Learning Management System sebagai media pembelajaran online yang digunakan selama pandemic COVID-19. Aplikasi Learning Management System seperti Google Classroom, Edmodo, Moodle, serta SEVIMA Edlink dan LMS yang dikembangkan oleh perguruan tinggi maupun yang disediakan oleh pemerintah sangat bermanfaat sebagai media pembelajaran online atau daring selama pandemi COVID-19. Dimana dengan aplikasi LMS ini, sistem pembelajaran dan komunikasi tetap berjalan dengan baik dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia dalam aplikasi LMS tersebut.   Kata kunci: komponen; Learning Mangement System, Pembelajaran Online, COVID-19   Abstract: The COVID-19 pandemic requires the education sector to make various changes and innovations and adaptations for the implementation of the learning process to continue. The COVID-19 pandemic encouraged the education sector, especially universities, to make changes to the learning process model where the learning process moves from conventional or face-to-face learning in the classroom to online or online learning. Thus, faculty, lecturers and students must be ready to adapt and face breakthroughs and new challenges to the system changes in learning implemented by universities. Learning Management System (LMS) is one of the ways used by universities to support and manage online learning so that the teaching learning process continues well during the COVID-19 pandemic. The research method used in this study is a semi-descriptive quantitative method. Where the purpose in this study is to explain the utilization of Learning Management System as an online learning medium used during the COVID-19 pandemic. Learning Management System applications such as Google Classroom, Edmodo, Moodle, and SEVIMA Edlink and LMS developed by universities as well as provided by the government are very useful as online or online learning media during the COVID-19 pandemic. Where with this LMS application, the learning and communication system continues to run properly by utilizing the facilities available in the LMS application.   Keywords: Learning Mangement System, Online Learning, COVID-19


2020 ◽  
Vol 3 (9) ◽  
pp. 203-208
Author(s):  
Gracia M. N. Otta

The phenomenon of Coronavirus Disease 2019 forced the education system in Indonesia to be run online. The descriptive qualitative method was usedin this research to investigate some cases faced by the Fourth Semester Students of the English Department, Nusa Cendana University toward online learning in Cross-Cultural Communication Lecture. It was conducted to answer students’ perceptions, solutions, and expectations in joining online lectures for the last three months in the Even Semester of Academic Year 2019-2020. To collect the data, and a non-facial interview technique was applied through some online Learning Management System; e-learning by Nusa Cendana University and Google Classroom. The data were analyzed by categorizing the students’ answers. The result of this study showed that11.43% were ready for online lectures, while those who prefer regular classes were 82.86%.Only 27.14% could meet the needs of online lectures since they had available mobile data, while 47.14% frankly stated having mobile data problem. It can be concluded that there were some changes in learning culture that forced students to deal with online teaching-learning activities. Undeniable, it was not easy to organize except well prepared from the very first beginning of class by having Course Contract which only needed to be changed into an online form. Yet, their expectations for universities and government to increase Learning Management System and subsidies for the needs of mobile data bundle (for teachers, lecturers, and students).


Author(s):  
Yusep Rosmansyah ◽  
Ignatius Leo Sri Hendarto ◽  
Demby Pratama

Nowadays, online learning or e-learning has become increasingly popular and evolved. Many academic institutions use the Learning Management System (LMS) as a medium for delivering e-learning. A vital feature in such a system is the electronic examination (e-exam), where verifying student’s authentic competence is a challenge. This paper aims to present countermeasures for impersonation attacks. This research was a more focused effort and a continuation of previously owned one and many others found in works of literature. The method of protection is presented in the form of an attack-defense tree model.


2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 137-146
Author(s):  
Rony Kasmanto

AbstrakHasil pengamatan perilaku yang dilakukan pada peserta pelatihan daring dapat dijadikan bahan evaluasi untuk penyelenggaraan pelatihan pada masa yang akan datang menjadi lebih optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku peserta, pengajar dan panita dalam proses pembelajaran dengan keseluruhan daring. Pendekatan penelitian adalah statistik deskriptif dengan menggunakan data logs report pada Learning Management System (LMS) Pusdiklat BMKG. Objek penelitian adalah 50 peserta pelatihan teknis big data yang berasal dari unit pelaksana teknis di BMKG, 13 pengajar dan 2 panitia. Pelatihan diselenggarakan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan BMKG pada 28 Oktober sampai dengan 9 Desember 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku pelaku pelatihan memiliki aktivitas yang signifikan hanya pada momen-momen tertentu. Sistem LMS mencatat beberapa kejadian: 1) terjadi peningkatan aktivitas peserta, ketika mendekati tenggang waktu pengumpulan semua tugas yaitu pada hari senin dan pada saat pelaksanaan post-test; 2) terjadi peningkatan aktivitas pengajar ketika mendapat peringatan dari panitia untuk pemberian grading terhadap semua tugas-tugas yang dikumpulkan peserta; 3) terjadi peningkatan aktivitas panitia pada saat agenda pembelajaran dimulai dan ketika pelaksanakan post-test. Analysis of big data technical online training using Moodle logger dataThe results of behavioral observations conducted on online trainees can be used as evaluation material for the implementation of future training to be more optimal. This research aims to find out the behavior of participants, teachers, and organizers in the process of full online learning. The research approach is statistically descriptive by using data logs report on Learning Management System (LMS) Pusdiklat BMKG. The research object was 50 big data technical trainees from the technical implementation unit at BMKG, 13 teachers and 2 committees. The training was held at BMKG Education and Training Center from October 28 to December 9, 2019. The results showed that the behavior of trainees had significant activity only at certain moments. The LMS system records several events: 1) there is an increase in participant activity, when approaching the grace period of all tasks that is on Monday and during post-test implementation; 2) there is an increase in teacher activity when it is alerted by the committee to grading all the tasks collected by participants; 3) there is an increase in committee activity at the time the learning agenda begins and when the implementation of post-test.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document