scholarly journals Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasi Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

2017 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 386
Author(s):  
Selvia Emilya ◽  
Yuniar Lestari ◽  
Asterina Asterina

Program imunisasi dasar merupakan salah satu upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi dan balita. Cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia pada tahun 2010 menurun dibandingkan tahun 2007. Hal ini juga terjadi di provinsi Sumatera Barat, di kota Padang terjadi penurunan pada tahun 2012 dibandingkan tahun 2011. Kelurahan Lambung Bukit berada di wilayah kerja Puskesmas Pauh kota Padang terjadi Kejadian Luar Biasa campak sebanyak 54 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu balita terhadap tindakan imunisasi dasar di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang tahun 2014. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Lambung Bukit selama 10 bulan dari bulan Februari 2014 sampai Desember 2014, dengan menggunakan desain cross sectional. Jumlah sampel 40 orang dengan teknik pengambilan sampel random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara menggunakan kuesioner dan observasi. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji chi-square dan fisher’s exact test. Hasil penelitian didapatkan lebih dari separuh responden tidak memberikan imunisasi dasar lengkap pada anaknya, memiki pengetahuan rendah dan sikap positif mengenai imunisasi. Terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian imunisasi dasar lengkap di Kelurahan lambung Bukit. Petugas puskesmas agar memberikan penyuluhan tentang imunisasi.

Author(s):  
Sitti Zakiyyah Putri ◽  
Dahniar ◽  
Sumantri

Stunting merupakan pertumbuhan fisik tinggi badan yang tidak normal sesuai dengan umur.  Stunting dipengaruhi oleh multifactor diantaranya adalah pemberian ASI eksklusif, berat badan lahir rendah, dan status imunisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif, berat badan lahir rendah, dan status imunisasi dengan kejadian stunting pada balita. Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik observational dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh balita usia 25-60 bulan yang ada diwilayah kerja Puskesmas Banggae I yang berjumlah 96 balita. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu, yang pertama menggunakan cluster random sampling untuk pemilihan puskesmas kemudian yang kedua menggunakan consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 77 balita. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data mengunakan analisis person chi-square dan fisher’s exact test dengan ?=0.05. Balita usia 25-60 bulan sebagian besar mendapatkan ASI eksklusif, lahir dengan berat badan normal, dan mempunyai status imunisasi yang lengkap. Kesimpulan: hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif, berat badan lahir rendah, dan status imunisasi dengan kejadian stunting pada balita usia 25-60 bulan. Saran: meninngkatkan pelayanan kesehatan bagi Puskesmas melalui kegiatan deteksi dini dengan mengukur tinggi badan anak balita secara rutin tiap bulan.      


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 26-31
Author(s):  
Jeana Lydia Maramis ◽  
Ni Made Yuliana

Karies gigi adalah hasil interaksi bakteri dipermukaan gigi, plak atau biofilm, diet sehingga terjadi demineralisasi jaringan keras gigi dan memerlukan cukup waktu untuk kejadiannya.Orang tua sangat berperan untuk mengarahkan perkembangan anak dengan baik dan optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran orang tua dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut dengan kejadian karies gigi pada siswa kelas 1-3 di Desa Wori Kecamatan Wori.Penelitian ini bersifat analitik dengan metode cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 145 siswa. teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling yang berjumlah 60 orang tua dan siswa. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner tentang peran orang tua dan lembar pemeriksaan DMF-T pada siswa. Analisa data menggunakan uji chi-square.Hasil analisis dengan chi-square tentang hubungan peran orang tua dengan indeks DMF-T tidak memenuhi syarat karena terdapat nilai expected kurang dari 5 yaitu 2 cell (75%) , maka menggunakan uji Fisher’s Exact Test diperoleh nilai (p = 0,021 < α =5 %) pada tingkat kemaknaan 95%. maka H0 ditolak dan H1 diterima. Disimpulkan bahwa terdapat hubungan peran orang tua dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut dengan karies gigi pada anak Sekolah Dasar kelas 1-3 di Desa Wori Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara.


2017 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 386
Author(s):  
Selvia Emilya ◽  
Yuniar Lestari ◽  
Asterina Asterina

Program imunisasi dasar merupakan salah satu upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi dan balita. Cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia pada tahun 2010 menurun dibandingkan tahun 2007. Hal ini juga terjadi di provinsi Sumatera Barat, di kota Padang terjadi penurunan pada tahun 2012 dibandingkan tahun 2011. Kelurahan Lambung Bukit berada di wilayah kerja Puskesmas Pauh kota Padang terjadi Kejadian Luar Biasa campak sebanyak 54 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu balita terhadap tindakan imunisasi dasar di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang tahun 2014. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Lambung Bukit selama 10 bulan dari bulan Februari 2014 sampai Desember 2014, dengan menggunakan desain cross sectional. Jumlah sampel 40 orang dengan teknik pengambilan sampel random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara menggunakan kuesioner dan observasi. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji chi-square dan fisher’s exact test. Hasil penelitian didapatkan lebih dari separuh responden tidak memberikan imunisasi dasar lengkap pada anaknya, memiki pengetahuan rendah dan sikap positif mengenai imunisasi. Terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian imunisasi dasar lengkap di Kelurahan lambung Bukit. Petugas puskesmas agar memberikan penyuluhan tentang imunisasi.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 97-102
Author(s):  
Hukmiyah Aspar ◽  
RAHMAWATI RAHMAWATI

Menstruasi atau haid adalah perubahan yang fisiologis pada tubuh dalam wanita yang terjadi secara berkala dan yang dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Menstruasi itu sering diiringi dengan dismenorea dikarenakan pada saat nyeri menstruasi terjadi karena prostaglandin (zat yang menyebabkan otot Rahim berkontraksi). Kondisi ini bertambah parah bila disertai dengan kondisi psikis yang tidak stabil, seperti stres, depresi, cemas berlebihan, dan keadaan yang gembira atau sedih yang berlebihan. Tujuan peneitian ini adalah untuk mengetahui hubungan skala stres dengan kejadian gejala dismenorea pada Mahasiswa Akbid Pelamonia Makassar. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study (CSS) dengan jumlah populasi sebanyak 51 orang dan jumlah sampel sebanyak 45 orang dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square (Fisher’s Exact Test) diperoleh nilai P = 0,001 < α = 0,05 sehingga Ha di terima dan Ho ditolak, artiya ada hubungan antara skala stres dengan kejadian gejala dimenorea.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari 45 responden Mahasiswa dengan skala stres ringan yang mengalami gejala dismenorea ringan sebanyak 23  (95,8%) ,dan mahasiswa yang mengalami skala stres ringan  dengan gejala dismenorea berat sebanyak 1 (4,2%) dengan total 24 (100%) sedangkan mahasiswa dengan skala stres berat yang mengalami gejala disminorea ringan sebanyak 11 ( 52,4%). Stres merupakan salah satu penyebab dismenorea pada mahasiswa sehingga diperlukan manajemen tingkat stres, mengendalikan perasaan dan memberikan edukasi tingkat skala stres pada mahasiswa.


2021 ◽  
Vol 8 (03) ◽  
pp. 160-165
Author(s):  
Teti Rahmawati ◽  
Multi Agustin

Imunisasi merupakan upaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit infeksi, dapat berupa kekebalan pasif maupun aktif sehingga dapat digunakan sebagai upaya pencegahan yang telah berhasil menurunkan angka kesakitan dan angka kematian penyakit infeksi pada bayi dan anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada balita usia 1-5 tahun, dengan menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun dan tinggal di Lingkungan 01 Rw 03 Kelurahan Ciriung. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel 95 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, sedangkan analisisnya menggunakan uji chi square Fisher’s exact test ( ). Hasil analisis univariat menunjukkan sebagian besar responden termasuk kategori usia dewasa awal (88,4%), pendapatan keluarga < UMK (54,7%), pendidikan ≤ SMA (86,3%), memiliki sikap positif (53,7%), mendapatkan imunisasi lengkap (94,7%) dan berpengetahuan baik (92,6%). Hasil analisis bivariat terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada balita usia 1-5 tahun dengan p-value = 0,002. Rekomendasi penelitian ini adalah memberikan pendidikan kesehatan mengenai imunisasi dan melakukan penelitian menggunakan metode studi korelasi.


2018 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
Author(s):  
Ajeng Ayu M.Jannah ◽  
Mahalul Azam

ABSTRAKStroke merupakan penyebab kematian terbesar di dunia. Selain sebagai penyebab kematian juga menyebabkan kelumpuhan. Rehabilitasi medik menjadi sangat penting bagi penderita stroke agar dapat kembali normal atau meminimalkan cacat yang mungkin terjadi. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan menjalani rehabilitasi medik pada pasien stroke di RSI Sunan Kudus. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampelnya adalah 40 diambil dengan teknik simple random sampling. Data dianalisis dengan uji validitas dan reliabilitas dan analisis hipotesis penelitian menggunakan chi square test dan Fisher’s Exact test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan kepatuhan menjalani rehabilitasi medik pada pasien stroke adalah motivasi pasien  (p=0,017) dan dukungan keluarga  (p=0,001). Faktor yang tidak berhubungan dengan kepatuhan menjalani rehabilitasi medik pada pasien stroke adalah pengetahuan keluarga  (p=0,442), penghasilan (p=0,664), keterjangkauan akses  (p=0,726 ), status serangan  (p=1,000 ), serta pelayanan petugas kesehatan  (p=0,712). Saran yang diberikan khususnya bagi tenaga kesehatan bagian rehabilitasi medik agar lebih mendukung dalam memberikan informasi mengenai hal-hal yang terkait dengan stroke dan pentingnya rehabilitasi medik bagi pasien stroke.


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 25-36
Author(s):  
Yayuk Hartriyanti ◽  
Adi Utarini ◽  
Djoko Agus Purwanto ◽  
Budi Wikeko ◽  
Susetyowati Susetyowati ◽  
...  

Latar Belakang. Iodium merupakan mikronutrien penting terutama bagi perkembangan otak janin dan anak. Iodium berperan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan sebagian besar organ terutama otak. Konsumsi iodium yang rendah dalam jangka panjang merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI). Tingkat pengetahuan mengenai GAKI dan garam beriodium berpengaruh terhadap ketersediaan dan praktik penggunaan garam beriodium. Pemerintah telah mengupayakan penanggulangan GAKI melalui fortifikasi garam dengan iodium. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan ibu tentang iodium dengan ketersediaan garam beriodium di rumah tangga dan faktor yang memengaruhinya. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional. Data diambil dari 198 rumah tangga menggunakan teknik proportional stratified random sampling. Penilaian pengetahuan ibu dilakukan dengan menggunakan kuesioner dalam bentuk pertanyaan tertutup. Sementara itu, penilaian ketersediaan garam diperoleh dengan pengujian kandungan iodium (KIO3). Uji statistik yang digunakan adalah chi-square test/fisher’s exact test dan Mann Whitney U/Kruskal Wallis untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil. Sebagian besar responden tinggal di daerah dataran tinggi (74,2%), berpendidikan SD (47,5%) dan bekerja sebagai petani (41,4%). Karakteristik lokasi geografi tempat tinggal responden berhubungan dengan pengetahuan responden mengenai GAKI serta dampak dan faktor risiko GAKI (p=0,023 dan p<0,001), sedangkan pekerjaan responden berhubungan dengan pengetahuan mengenai dampak dan faktor risiko GAKI (p=0,020). Tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan pemenuhan syarat mutu kandungan KIO3 pada garam yang digunakan di rumah tangga. Namun ada kecenderungan responden yang mempunyai garam dengan KIO3 sesuai, lebih banyak pada responden dengan pengetahuan yang baik. Kesimpulan. Responden dengan pengetahuan baik lebih banyak yang memiliki garam dengan kadar iodium sesuai standar. Perlu adanya program edukasi mengenai GAKI, penggunaan dan penyimpanan garam beriodium, serta faktor penyebab penurunan kualitas garam di rumah tangga.


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 24-29
Author(s):  
Ika Widiya ◽  
Ahmad Yani ◽  
Aminarista Aminarista

Latar Belakang: Gizi merupakan salah satu faktor penting untuk menentukan kualitas sumber daya manusia. Status gizi kurang pada anak dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan, seperti kekurangan energi protein (KEP). Prevalensi berat badan kurang pada balita?di Kecamatan Pasawahan pada tahun 2017 adalah 2,8% dari 3669 balita. Tujuan Penelitian: Menganalisis hubungan karakteristik ibu dengan status gizi kurang pada balita usia 1-59 bulan di Puskesmas Pasawahan Tahun 2017. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini semua balita gizi kurang yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pasawahan Kabupaten Purwakarta yang berjumlah 31 orang. Pengambilan sampel menggunakan metode stratified random sampling. Analisis data menggunakan Chi Square dan fisher’s exact test. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Hasil: Tidak ada hubungan umur ibu (p=1,000), pendidikan ibu (p=0,409), pengetahuan ibu (p=0,309), jumlah anak (p=0,393) dengan status gizi kurang pada balita. Ada hubungan pendapatan keluarga dengan status gizi balita (p=0,039). Simpulan: Tidak ada hubungan umur, pendidikan ibu, pengetahuan ibu, dan jumlah anak dengan status gizi kurang pada balita. Terdapat hubungan pendapatan keluarga dengan status gizi balita.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
Author(s):  
Nurun Ayati Khasanah ◽  
Ferilia Adiesti ◽  
Citra Adityarini Safitri

Diastasis rectus abdominis dapat terjadi kapanpun pada ibu hamil trimester dua, dampaknya pada ibu post partum yang mengalami diastasis rectus abdominis adalah melemahnya dinding abdomen, mengurangi kontraksi kekuatan otot abdomen dan kestabilan pelvis. Risiko seorang perempuan mengalami diastasis recti  ini jauh lebih besar jika ukuran tubuhnya tergolong kecil, mengandung janin kembar, hamil pada usia 35 tahun ke atas, serta berat janin yang besar.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan kognitif terhadap pemeriksaan diastasis recti pada ibu nifas .Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional . Populasi pada penelitian ini adalah seluruh tenaga kesehatan ( bidan ) di wilayah kerja  UPT Puskesmas Bangsal Kabupaten Mojokerto. Sampel penelitian ini adalah   sebagian tenaga kesehatan ( bidan ) yang ada  di wilayah kerja UPT Puskesmas Bangsal Kabupaten Mojokerto, jumlah sampel 23 orang . pengambilan sampel pada penelitian adalah simple random sampling dilkasanakan pada bulan Agustus – November 2020. Instrumen  pada penelitian menggunakan kuisioner , kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat . untuk mengetahui hubungan menggunakan Analisis statistik  Fisher’s Exact Test. Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar responden memiliki kognitif yang baik  sebanyak 13 ( 56.53 %)dan sebagian besar melakukan pemeriksaan diastasis recti  sebanyak 17 ( 73.92%) responden .Berdasarkan uji Analisis Fisher's Exact Test dengan tingkat kemaknaan ( α< 0.05) didapatkan nilai (α = 0,022)  menunjukkan  bahwa ada hubungan kognitif  dengan  pemeriksaan diastasis recti pada ibu nifas .Pengetahuan didapat dari informasi sepanjang hidup seseorang. Pengetahuan tenaga kesehatan ( bidan ) tentang pemeriksaan diastasis recti yang mempengaruhi tenaga  kesehatan ( bidan ) tersebut untuk melakukan pemeriksaan diastasis recti. Sebagai tenaga kesehatan seyogyanya selalu  melakukan pemeriksaan diastasis recti pada ibu nifas yang datang kepelayanan baik di Rumah Sakit , Puskesmas maupun PMB


2019 ◽  
Author(s):  
intan lestari

Latar belakang ;Keselamatan pasien merupakan sesuatu yang jauh lebih penting dari pada sekedar efisiensi pelayanan, dan perilaku dengan kemampuan perawat sangat berperan penting. Tujuan penelitian: mengetahui hubungan perilaku dengan kemampuan perawat dalam melaksanakan patient safety. Metode: desain penelitian ini adalah cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di Ruang Akut IGD RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yang melibatkan 31 perawat sebagai responden. Instrument yang digunakan yaitu kuesioner perilaku perawat dan lembar observasi kemampuan perawat tentang keselamatan pasien. Hasil: analisis menggunakan Fisher’s Exact Test dan menunjukkan nilai p pada identifikasi pasien yaitu p=0,037, pada resiko infeksi pasien nilai p=0,005, dan pada resiko pasien jatuh nilai p=0,001 menggunakan Chi-square. Semua nilai p lebih kecil dari nilai α=0,kesimpulan: erdapat hubungan antara perilaku dengan kemampuan perawat dalam melaksanakan patiet safety di Ruang Akut IGD RSUP Prof. Dr. D. R. Kandou Manado. Saran: bagi rumah sakit lebih meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang berkaitan dengan keselamatan pasien sesuai dengan panduan nasional keselamatan pasien.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document