scholarly journals Pengaruh pemberian Paket “Affection” terhadap Aktivitas Seksual pada Pasangan Menopause

2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 056-062
Author(s):  
Maria Magdalena Setyaningsih ◽  
Emy Sutiyarsih ◽  
Eli Lea Widhia Purwandhani ◽  
Marta Indah Tri Rahayu

Menopause merupakan masa kritis kehidupan wanita, pada periode ini terjadi perubahan fisik maupun psikis. Pada periode inilah seorang wanita merasa dirinya menjadi tua dan takut tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual suami, dengan bertambahnya usia masalah ini tidak harus terjadi. Tujuan penelitian adalah  menganalisis  Pengaruh  Pemberian  Paket  “Affection”  Terhadap Aktifitas  Seksual  Pada  Pasangan  Menopause.  Metode  yang  digunakan adalah Quasy eksperiment dengan desain penelitian Pretest Post test One Group  Design.  Populasi  dan  sampelnya  adalah  wanita  menopause  yang memiliki suami dan tidak menderita penyakit yang dapat mempengaruhi aktifitas seksual, sebanyak 20 wanita di dusun Wonosari sebagai kelompok perlakuan dan 20 wanita di dusun Sukosari sebagai kelompok kontrol dengan tehnik Simple Random Sampling. Berdasarkan hasil uji paired sample t test pada kelompok kontrol nilai signifikansi sebesar 0.514 > alpha 0.05 (p > 0.05), bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan aktifitas seksual pada wanita menopause pada pre dan post intervensi. Pada kelompok perlakuan hasil uji t independent  nilai signifikansi sebesar 0.023 (p<0.05), bahwa terdapat pengaruh pemberian paket “Affection” terhadap peningkatan aktifitas seksual pasangan menopause. Aktifitas seksual wanita menopause pada kelompok perlakuan lebih tinggi daripada sebelum diberikan intervensi.  Oleh karena itu dianjurkan bagi petugas puskesmas untuk menindaklanjuti dengan me- ngembangkan program promosi kesehatan melalui penyebarluasan peman- faatan paket “Affection” bagi pasangan menapouse.  Menopause is a critical period of a woman’s life, during this period physi- cal and psychological changes might occur. During this period, a woman felt herself getting old and afraid if she cannot fulfill her husband sexual needs.  This  case  suppose  not  happend  eventhough  the  age  of  a  woman increasing.  The  purpose  of  the  research  is  to  analyze  Effects  of  Giving Affection  Packages  on  Sexual  Activities  in  Menopause  Couples.  That method used is Quasi experiment with Pretest Post test One Group Design research  design.  The  population  and  the  sample  is  menopausal  women who have  husbands and do not suffer from a disease that can affecting sexual activity, there were 20 women in Wonosari district as a treatment group  and  20  women  in  Sukosari  district  as  a  control  group  with  the Simple Random Sampling technique. Based on the results of study on paired sample t test in the control group with a significance value of 0.514 & gt; alpha  0.05  (p &  gt;  0.05),  there  was  no significant  difference  in  sexual activity in postmenopausal women in the pre and post intervention. On the treatment group the results of the independent t test significant value of 0.023 (p & lt; 0.05), there was an influence on giving “Affection” package to menopausal couples in the case of sexual activity. Women’s sexual activ- ity  on  menopausal  age  in  the  treatment  group  was  higher  than  before given intervention. Therefore It is recommended for puskesmas officers to follow up by developing health promotion programs through disseminat- ing the application of the “Affection” package for menapouse couples.

2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 31-38
Author(s):  
Faza Yasira Rusdi ◽  
Helmizar Helmizar ◽  
Hafifatul Auliya Rahmy

Latar Belakang: Angka kejadian anemia di dunia dan Indonesia meningkat setiap tahun. Asupan makan yang tidak seimbang adalah salah satu penyebab anemia. Asupan makan yang tidak seimbang dapat disebabkan oleh pengetahuan yang rendah. Melalui edukasi gizi, remaja dapat mengubah perilaku makan ke arah yang lebih baik.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh edukasi gizi melalui Instagram terhadap perilaku gizi seimbang dalam mencegah anemia pada remaja putri.Metode: Design penelitian yang digunakan adalah quasy eksperimental pre-post test with control group design. Media yang digunakan adalah Instagram sebagai media untuk kelompok intervensi dan WhatsApp sebagai media untuk kelompok kontrol. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Padang pada bulan Oktober 2019 - April 2020. Sampel penelitian terdiri dari 60 remaja putri, yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu 30 remaja putri kelompok intervensi dan 30 remaja putri kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional random sampling. Analisis data menggunakan paired sample t-test dan independent sample t-test.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan tentang gizi seimbang pada kelompok Instagram. Ada perbedaan pengetahuan yang signifikan antara Instagram dan kelompok kontrol. Pemberian edukasi gizi melalui Instagram berdampak pada peningkatan pengetahuan tentang gizi seimbang pada remaja putri untuk mencegah anemia di SMA Negeri 2 Padang.Kesimpulan: Pemberian edukasi gizi melalui Instagram mempengaruhi pengetahuan tentang gizi seimbang pada remaja putri. Ahli gizi di Kota Padang diharapkan dapat menggunakan media sosial sebagai media edukasi gizi dan pengembangan media yang efektif dan efisien.


2018 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 18
Author(s):  
. Setiyawan. ◽  
Erlina Windyastuti

Latar belakang: Kemoterapi merupakan salah satu penatalaksanaan pasien kanker yaitu pemberian senyawa kimia (obat kanker) untuk mengurangi, menghilangkan atau menghambat pertumbuhan parasit atau mikroba ditubuh pasien. Namun, obat kemoterapi dapat menekan atau merusak sel-sel sumsum tulang sehingga produksi sel-sel darah berkurang dan menimbulkan efek, anemia, leukopenia, dan trombositopenia. Reaktivitas radikal bebas akibat kemoterapi dapat dihambat oleh sistem antioksidan yang terdapat pada sayuran dan buah-buahan. Berbagai literatur menyatakan bahwa konsumsi buah kurma dapat mengurangi pertumbuhan sel kanker sebagai antioksidan dan mengatasi anemia, karena buah kurma mengandung zat-zat yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan dan maturasi sel-sel darah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jus buah kurma terhadap kadar hemoglobin dan jumlah sel darah (eritrosit, leukosit, dan trombosit) pada pasien kanker paru dengan kemoterapi. Metode: Penelitian kuantitatif pre test post test control group design pada 15 responden kelompok intervensi dan 15 responden kelompok kontrol dengan teknik simple random sampling sesuai kriteria inklusi dan eksklusi.Hasil: Hasil uji statistik paired t-test menunjukkan terdapat pengaruh jus buah kurma terhadap kadar hemoglobin (p=0.000) dan sel darah yaitu eritrosit (p=0.000), leukosit (p=0.006) dan trombosit (0.018). Simpulan : Tenaga keperawatan/kesehatan diharapkan mampu menyusun perencanaan tindakan keperawatan mandiri atau kolaborasi yaitu pemberian jus buah kurma bagi pasien kanker yang menjalani kemoterapi sebagai bagian dari penerapan ilmu komplementer.Kata Kunci: Hemoglobin, Jus Kurma, Kemoterapi, Sel Darah


Author(s):  
Dwi Halim Kevin Gautama ◽  
Susy Purnawati ◽  
Sugijanto ◽  
Nyoman Adiputra ◽  
I Wayan Weta ◽  
...  

Pendahuluan: Sindroma miofasial merupakan sekumpulan kelainan yang ditandai dengan nyeri dan kekakuan pada jaringan lunak termasuk otot, struktur fascia dan tendon. Otot yang sering mengalami sindroma miofasial adalah upper trapezius. Tujuan: Penelitian ini untuk membuktikan kombinasi INIT dan ultrasound lebih baik daripada stretching metode Janda dan ultrasound dalam meningkatkan ROM servikal pada sindroma miofasial otot upper trapezius. Metode: Penelitian ini adalah eksperimental dengan Pre dan Post Test Control Group Design. Populasi merupakan pasien Poliklinik Fisioterapi RSUD Wangaya, Denpasar yang mengalami sindroma miofasial otot upper trapezius berdasarkan hasil assessment fisioterapi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 28 orang yang mengalami penurunan ROM akibat sindroma miofasial otot upper trapezius. Sampel didapat berdasarkan hasil pengukuran ROM menggunakan goniometer serta kriteria inklusi dan ekslusi. Sampel dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pada Kelompok 1 diberikan kombinasi intervensi INIT dan ultrasound, dan pada Kelompok 2 diberikan kombinasi stretching metode Janda dan ultrasound. Hasil: Uji paired sample t-test ROM fleksi servikal Kelompok 1 rerata 5,64±1,49 dan Kelompok 2 rerata 3,36±0,74 selisih antara sebelum dan sesudah intevensi dengan nilai p = 0,001. ROM lateral fleksi servikal Kelompok 1 rerata 6,43±1,28 dan Kelompok 2 3,43±0,75 selisih antara sebelum dan sesudah intervensi dengan nilai p = 0,001 yang menunjukkan pada kedua kelompok terdapat perbedaan yang bermakna dari selisih peningkatan ROM servikal sebelum dan sesudah intervensi. Uji independent t- test diperoleh nilai p = 0,001 yang artinya terdapat perbedaan yang bermakna pada hasil Kelompok 1 dibandingkan dengan Kelompok 2 dalam meningkatkan ROM servikal sindroma miofasial otot upper trapezius. Simpulan: Kombinasi Intervensi Integrated Neuromuscular Inhibition Technique dan ultrasound lebih baik daripada stretching metode Janda dan ultrasound dalam meningkatkan ROM servikal pada sindroma miofasial otot upper trapeziusKata Kunci: Sindroma miofasial, ROM servikal, integrated neuromuscular inhibition technique, stretching metode Janda, ultrasound


2019 ◽  
Vol 14 (3) ◽  
pp. 141 ◽  
Author(s):  
Ezha Vandia Sulawanti ◽  
Agus Ramdani ◽  
Syamsul Bahri ◽  
I Wayan Merta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri berbasis laboratorium terhadap kemampuan psikomotorik siswa di SMA Negeri 5 Mataram Tahun Ajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain post test only equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas XI MIA di SMA Negeri 5 Mataram tahun 2018 yang terdiri dari 6 kelas. Sampel ditentukan dengan menggunakan teknik simple random sampling dan terpilih kelas XI MIA 4 sebagai kelas kontrol dan XI MIA 5 sebagai kelas eksperimen.Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu lembar observasi unjuk kerja untuk mengukur kemampuan psikomotorik peserta didik. Analisis data digunakan t test separated varianspada taraf signifikansi95%. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa thitung lebih besar dibanding ttabel (17,21> 1,99). Hal ini disebabkan karena model pembelajaran inkuiri berbasis laboratorium memberikan kebebasan penuh kepada peserta didik untuk melakukan percobaan layaknya ilmuwan sehingga keterampilan peserta didik dapat dioptimalkan.Hasil tersebut menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar pada kelas yang menggunakan inkuiri berbasis laboratorium  dengan yang tidak. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan penerapan model pembelajaran inkuiri berbasis laboratorium terhadap kemampuan psikomotorik siswa  di SMA Negeri 5 Mataram tahun2018/2019.


2018 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 83-98
Author(s):  
Cati Martiyana ◽  
Emy Huriyati ◽  
Retna Siwi Padmawati

Latar Belakang. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) masih terjadi di berbagai negara. Ibu hamil, bayi, dan balita adalah kelompok rentan GAKI. Kebutuhan iodium pada ibu hamil meningkat menjadi 250 µg/hari dari 150 µg/hari untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Asupan iodium harian tersebut harus terpenuhi agar tidak menimbulkan dampak buruk terhadap ibu atau janin diantaranya abortus, lahir mati, gangguan tumbuh kembang anak, dan dampak terburuk adalah lahir kretin. Wanita Usia Subur (WUS) merupakan sasaran potensial pendidikan kesehatan mengenai GAKI karena akan melahirkan generasi baru. Tujuan. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan metode pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan, sikap dan keyakinan WUS mengenai GAKI, efektivitas media intervensi yang digunakan, faktor pendukung, dan penghambat pelaksanaan pendidikan kesehatan. Metode. Jenis penelitian kuantitatif quasi experimental pretest and post test control group design dengan dukungan data kualitatif. Penelitian dilakukan di Desa Wulung Gunung dan Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang pada bulan Maret sampai dengan Juni 2018. Kelompok eksperimen diintervensi dengan diskusi menggunakan leaflet sementara kelompok kontrol dengan ceramah menggunakan lembar balik. Sampel dipilih secara simple random sampling. Sebanyak 101 WUS yang sesuai dengan kriteria inklusi terbagi menjadi dua kelompok, kelompok eskperimen (n=54 orang) dan kelompok kontrol (n=47 orang). Data kuantitatif dianalisis dengan t test berpasangan, uji Wilcoxon, t test tidak berpasangan dan Mann Whitney, sementara data kualitatif dianalisis secara tematik. Hasil. Terdapat perbedaan rerata skor pengetahuan, sikap dan keyakinan yang tidak bermakna setelah intervensi antara kelompok diskusi dengan leaflet dan ceramah dengan lembar balik. Faktor pendukung adalah metode dan media intervensi yang dianggap menarik oleh peserta, sementara faktor penghambat adalah tidak semua peserta aktif dalam proses intervensi dan kondisi lingkungan sekitar yang dapat mengganggu konsentrasi peserta. Kesimpulan. Metode diskusi dengan leaflet dan ceramah dengan lembar balik setara dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan keyakinan individu, dan keduanya dapat menjadi alternatif pendidikan kesehatan mengenai GAKI di wilayah perdesaan endemik GAKI.


Proyeksi ◽  
2021 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 41
Author(s):  
Ulfie Zaidatul Aulia ◽  
Ratna Supradewi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh psychodrama dalam menurunkan kecenderungan depresi pada remaja di panti asuhan. Desain pada penelitian ini adalah pre-test post-test control group design. Populasi pada penelitian ini adalah remaja di Panti Asuhan Ar-Rodiyah Semarang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling dengan sampel berjumlah 5 orang pada kelompok eksperimen dan 5 orang pada kelompok kontrol. Psychodrama diberikan sebanyak 2 sesi dengan jeda waktu 13 hari dari sesi pertama hingga sesi kedua. Skala yang digunakan pada penelitian ini adalah skala kecenderungan depresi yang terdiri dari 34 aitem dengan koefisien reliabilitas cronbach�s alpha sebesar 0,914. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah paired sample t-test dan independent sample t-test. Hasil uji hipotesis pertama menunjukkan nilai taraf signifikansi (1-tailed) sebesar 0, 115 > 0,05,� yang artinya tidak ada perbedaan pada kelompok eksperimen antara sebelum dengan sesudah diberi perlakuan psychodrama. Hasil uji hipotesis kedua menunjukkan nilai taraf signifikansi (1-tailed) sebesar 0,004 < 0,05, yang artinya ada perbedaan skor post-test pada kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Anita Lufianti ◽  
Christina Nur Widayati ◽  
Ninik Puji

Latar belakang; Pijat bayi yaitu suatu bentuk permainan gerakan pada bayi, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan serta kemampuan pergerakan bayi secara optimal. Pijat bayi merupakan salah satu cara yang menyenangkan yang akan membuat perasaan nyaman bagi bayi. Saat ini berbagai terapi telah dikembangkan, baik terapi farmakologis maupun non farmakologis. Salah satu terapi non farmakologis untuk mengatasi masalah tidur bayi adalah pijat bayi, dengan menggunakan terapi pijat bayi sehingga kualitas tidur bayi akan lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pijat (massage) bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 6 – 12 bulan di Desa Pilangpayung, Kec. Toroh, Kab. Grobogan.Metode; Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pendekatan non equivalent control group design with pretest and posttest. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan metode Simple Random Sampling dan didapatkan sampel berjumlah 40 responden.Hasil; Berdasarkan analisis menggunakan uji Paired Sample T Test pada kelompok intervensi menunjukkan p value 0.000. sebab nilai p velue < 0.05 maka ada pengaruh pijat (massage) bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 6 – 12 bulan di Desa Pilangpayung, Kec. Toroh, Kab. Grobogan. Pada kelompok kontrol hasil uji dengan menggunakan uji Wilcoxcon, didapatkan hasil p value 0,000, jika alpha (α) adalah 0,05 maka hasil yang didapatkan adalah pV < α atau 0,000 < 0,05 maka ada pengaruh pijat bayi (massage) terhadap kualitas tidur bayi.Simpulan; Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan ada pengaruh pijat (massage) bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 6 – 12 bulan di Desa Pilangpayung, Kec. Toroh, Kab. Grobogan. Kata kunci; Pijat (Massage) Bayi, Kualitas Tidur Bayi


2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Rinik Eko Kapti ◽  
Ahsan, Siti Nur Rizky Setianingrum

Abstract : Sleep disorder is one of the effects in a preschool children who are undergoing hospitalization. Fulfilling sleep and rest need for children is important to support the recovery of his health status. Activities such Storytelling is one of the non-pharmacological treatment of sleep disorders that use the principles of distraction. This study aims to determine the effect of a Storytelling to the change of preschooler sleep disorders. This study uses a true experimental design with a method called as pretest posttest control group design which is conducted on 10 respondents control group and 10 respondents treatment groups by providing a storytelling activity in the treatment group. The sampling was taking by using probability sampling with a method called as simple random sampling. The results of this study show about the control group with 70% of respondents who experienced a decrease in sleep disorders but not significant and 30% of respondents did not experience a decrease in sleep disorders. In the treatment group, the results showed that 100% of respondents decreased sleep disorders. Based on the results of the analysis of the dependent T test showed a significant result (p = 0.000 <0.05) in the treatment group, but the analysis results dependent T test did not show significant results (p = 0.326> 0.05) in the control group and independent T test of the difference between the results of control and treatment groups showed significant values (p = 0.002 <0.05). The conclusion, there are significant influences of storytelling to the change of preschooler sleep disorders due to the hospitalization. The advice for this study, from now hospitals can use the method of storytelling as a way to resolve children’s sleep disorders which is caused by hospitalization.Keywords : sleep disorders, preschooler, hospitalization, storytelling Abstrak : Gangguan tidur merupakan salah satu dampak yang sering muncul pada populasi anak usia prasekolah yang sedang menjalani hospitalisasi. Dalam keadaaan sakit, pemenuhan kebutuhan anak terkait tidur dan istirahat sangatlah penting untuk mendapatkan energi demi mendukung pemulihan status kesehatannya. Aktivitas membacakan dongeng merupakan salah satu terapi non-farmakologis gangguan tidur yang dilakukan dengan  prinsip distraksi atau pengalihan perhatian anak terhadap sakitnya dengan cara membacakan dongeng yang menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dongeng terhadap perubahan gangguan tidur anak usia prasekolah akibat hospitalisasi. Penelitian ini menggunakan desain true experimental dengan metodepretest posttest control group design dilakukan pada 10 responden kelompok kontrol dan 10 responden kelompok perlakuan.Pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan metode simple random sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pada kelompok kontrol terdapat 70% responden yang mengalami penurunan gangguan tidur namun tidak signifikan dan 30% responden tidak mengalami penurunan gangguan tidur. Pada kelompok perlakuan, hasil menunjukkan 100% responden mengalami penurunan gangguan tidur.Bedasarkan hasil analisis uji T dependen menunjukkan hasil signifikan (p=0,000<0,05) pada kelompok perlakuan, hasil analisis uji T dependen menunjukkan hasil yang tidak signifikan (p=0,326 > 0,05) pada kelompok kontrol  dan uji T independen antara selisih hasil kelompok kontrol dan perlakuan menunjukkan nilai signifikan (p=0,002< 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh dongeng  terhadap perubahan gangguan tidur  anak usia prasekolah akibat hospitalisasi secara nyata. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah agar rumah sakit dapat menggunakan metode mendongeng sebagai salah satu upaya mengatasi gangguan tidur anak akibat hospitalisasi.Kata kunci : gangguan tidur, anak Usia prasekolah, hospitalisasi, dongeng


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 78-85
Author(s):  
Rahmawati Dian Nurani ◽  
Erna Rochmawati ◽  
Nurchayati Nurchayati

Hemodialisis merupakan salah satu terapi untuk pelaksanaan penyakit ginjal kronis tahap akhir. Pasien yang menjalani hemodialisis sering mengalami komplikasi seperti gangguan tidur. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas tidur yaitu terapi murottal. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas terapi murottal Al Qur’an terhadap kualitas tidur. Penelitian ini merupakan quasy-experiment dengan pre-test and post-test with control group design. Sampel penelitian adalah 38 orang dengan teknik simple random sampling. Analisis yang digunakan independent sample t test. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kualitas tidur dengan p-value = 0,000 (p < 0,05). Terdapat efektifitas murottal Al Qur’an dalam meningkatkan kualitas tidur pasien hemodialisa.


2019 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 20
Author(s):  
Gatot Suparmanto ◽  
. Setiyawan

Kemoterapi merupakan salah satu penatalaksanaan pasien kanker. Namun, obat kemoterapi dapat merusak sel mukosa normal, menyebabkan inflamasi, pembentukan lesi dan ulserasi sehingga mencetuskan cedera sel mukosa (mukositis). Reaktivitas radikal bebas akibat kemoterapi dapat dihambat oleh sistem antioksidan yang terdapat pada sayuran dan buah-buahan.Berkumur air kelapa muda direkomen-dasikan dalam tindakan oral care. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berkumur air kelapa muda terhadap mukositis akibat kemoterapi pada pasien anak. Penelitian kuantitatif pre test post test control group design dengan instrumen Oral Assasment Guide pada 15 responden kelompok intervensi dan 15 responden kelompok kontrol dengan teknik simple random sampling. Hasil uji statistik paired t-test menunjukkan terdapat penurunan yang signifikan pada rerata skor mukositis setelah intervensi pada kelompok intervensi (p=0.000). Peneliti menyim-pulkan berkumur air kelapa muda dalam tindakan oral care dapat menurunkan mukositis akibat kemoterapi, sehingga diharapkan hasil penelitian ini dapat diaplikasikan dalam protokol oral care pada anak yang menjalani kemoterapi sebagai bagian dari penerapan ilmu komplementer.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document