scholarly journals PROFIL KETERAMPILAN KOLABORASI PESERTA DIDIK SMAN 3 BARRU PADA MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E DIPADU MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER

2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 43
Author(s):  
Muhiddin Palennari ◽  
Muh. Rizal Kurniawan Yunus ◽  
Alimudin Ali

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E dipadu model pembelajaran Number Heads Together (NHT) terhadap keterampilan kolaborasi peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 3 Barru. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (Quasi eksperimen) dengan menggunakan desain penelitian pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa pada kelas XI IPA semester genap SMAN 3 Barru tahun ajaran 2019/2020. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling sederhana yang terdiri dari kelas kontrol (dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional) dan kelas eksperimen (dibelajarkan dengan model pembelajaran learning cycle 7E dipadu model pembelajaran number heads together). Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi keterampilan kolaborasi peserta didik. Data yang diperoleh dianalisis dengan dua tahap, yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial dengan pengujian hipotesis menggunakan uji anacova.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran learning cycle 7E dipadu model pembelajaran number heads together (NHT) berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan kolaborasi peserta didik dengan nilai sig 0.000 <  0.05 hal tersebut dikarenakan integrasi kedua model ini menerapkan kerja kelompok dalam memecahkan masalah yang membantu peserta didik dalam mengembangkan rasa tanggung jawab dalam dirinya. Disarankan kepada guru-guru agar dapat menerapkan integrasi model learning cycle 7E dengan NHT untuk mengembangkan keterampilan kolaborasi peserta didik.

2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 57
Author(s):  
Panglipur Nurani Wibowo ◽  
M. Arief Budiman ◽  
Ervina Eka Subekti

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada keefektifan model pembelajaran Learning Cycle Berbantuan Media Audiovisual terhadap hasil belajar siswa Tema Selalu Berhemat Energi di kelas IV SD 3 Barongan Kudus. Desain penelitian ini menggunakan Quasi Experimental Design dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD 3 Barongan Kudus, tahun pelajaran 2018/2019. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling yang menghasilkan kelas IV A sebagai kelas eksperimen, IV B sebagai kelas kontrol. Data dalam penelitian ini meliputi dokumentasi, observasi, wawancara tidak terstruktur dan tes. Teknik analisis data yaitu uji prasyarat analisis meliputi normalitas dan homogenitas, dan analisis akhir adalah independent samples t test dan one sample t test.Hasil uji hipotesis hasil belajar siswa dengan perhitungan menggunakan uji independent sample t test ditandai dengan nilai 𝑡 h𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar (2,803 dan 2,803) > 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (2,032). Taraf signifikansinya 0,008 < 0,05. Hasil uji ketuntasan rata-rata kelas eksperimen pada post test adalah 87,50 dan kelas kontrol adalah 80,75. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain ada perbedaan hasil belajar siswa pada pembelajaran menggunakan model Learning Cycle berbantuan media audiovisual dengan pembelajaran menggunakan model konvensional. Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan adalah supaya model pembelajaran Learning Cycle dapat digunakan sebagai salah satu alternatif guru dalam mengajar.


Author(s):  
Andi Musdalifa ◽  
Taqwa Taqwa

Permasalahan pokok dalam penelitian ini yaitu (1). Bagaimana hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs. Batusitanduk yang tidak diajar dengan model Learning Cycle 7E berbasis pendekatan konstruktivisme? (2). Bagaimana hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs. Batusitanduk yang diajar dengan model Learning Cycle 7E berbasis pendekatan konstruktivisme? (3). Apakah model Learning Cycle 7E berbasis pendekatan konstruktivisme efektif meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs. Batusitanduk?. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan true-experimental tipe pre test-post test control group design dengan populasi yaitu seluruh siswa kelas VII MTs. Batusitanduk tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 115 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu cluster random sampling sehingga terpilih dua kelas yang menjadi sampel yaitu kelas VII A sebagai kelas kontrol dengan jumlah 29 siswa dan kelas VII B sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 29 siswa. Teknik pengumpulan data yaitu dengan pemberian tes dan lembar observasi aktivitas siswa. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai siswa sebelum perlakuan untuk kelas eksperimen sebesar 65,66 dan untuk kelas kontrol sebesar 67,31. Dari hasil uji statistik z diperoleh dengan taraf signifikan 5% diperoleh , sehingga maka H0 diterima, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelas. Rata-rata nilai siswa setelah perlakuan untuk kelas eksperimen sebesar 75,83 dan untuk kelas kontrol sebesar 70,86. Dari hasil uji statistik z diperoleh dengan taraf signifikan 5% diperoleh . Sehingga , maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari hasil belajar kelas kontrol.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 25-32
Author(s):  
Deby Putri Perwita ◽  
Nyoman Rohadi ◽  
Indra Sakti

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Learning Cycle 5E dengan pendekatan saintifik terhadap motivasi belajar dan pemahaman konsep  fisika di SMAN 09 Kota Bengkulu. Penelitian dilakukan di SMAN 09 Kota Bengkulu. Jenis penelitian adalah eksperimen kuasi dengan desain non-equivalent control group design. Populasi penelitian ini seluruh siswa kelas XI MIPA SMAN 09 Kota Bengkulu. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling. Sampel dalam penelitian ini kels XI MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan XI MIPA 2 sebagai kelas kontrol. Data motivasi belajar dan pemahaman konsep fisika diperoleh dari nilai pretest dan posttest menggunakan angket dan soal. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh model Learning Cycle 5E dengan pendekatan saintifik terhadap motivasi belajar di SMAN 09 Kota Bengkulu, yakni thitung 3,17 > ttabel 2,01, dan terdapat pengaruh signifikan model Learning Cycle 5E dengan pendekatan saintifik terhadap pemahaman konsep fisika di SMAN 09 Kota Bengkulu yang ditunjukan dengan thitung 7,14 > ttabel 2,01 dengan taraf signifikan 95%.Kata Kunci : Model Learning Cycle 5E, Pendekatan Saintifik, Motivasi Belajar, Pemahaman Konsep Fisika


Author(s):  
I. G. A. A. Widya Adnyani ◽  
N. M. Pujani ◽  
P. Prima Juniartina

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan profil keterampilan berpikir kritis siswa serta mendeskripsikan perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa antara siswa yang belajar dengan model learning cycle 7E dan model pembelajaran direct instruction. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu dengan rancangan Nonequivalen Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Sukasada yang berjumlah 250 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik class random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 64 siswa yang tersebar di dalam 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar tes uraian keterampilan berpikir kritis. Tes uraian digunakan agar lebih mudah dalam mengamati keterampilan berpikir kritis siswa. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan uji-t dua ekor. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh simpulan sebagai berikut: 1) Keterampilan berpikir kritis siswa yang belajar dengan model learning cyce 7E berkualifikasi sedang (N-Gain = 0,64). Ketercapaian dimensi merumuskan masalah, memberikan argument, melakukan induksi, melakukan deduksi, melakukan evaluasi berkualifikasi sedang dan dimensi memutuskan dan melaksanakannya berkualifikasi tinggi 2) Terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa antara siswa yang belajar dengan model learning cycle 7E dan model pembelajaran direct instruction. Keterampilan berpikir kritis siswa yang diperoleh dari siswa yang belajar dengan model learning cycle 7E lebih baik dibandingkan dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran direct instruction.


2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 68-74 ◽  
Author(s):  
Rina Purnama Sari ◽  
Hafnati Rahmatan ◽  
Mudatsir Mudatsir

 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan motivasi dan hasil belajar peserta didik dengan penerapan model Learning Cycle 7E pada materi interaksi makhluk hidup di SMP. Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental design, yaitu dengan rancangan pretest-posttest control group design, pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 dan SMP Negeri 18 Banda Aceh. Instrument penelitian menggunakan tes soal pilihan ganda yang berjumlah 30 butir dan angket motivasi belajar peserta didik. Analisis data perbedaan hasil belajar kelas kontrol dan eksperimen menggunakan uji idependent sampel t-test dan uji Mann Whitney pada taraf signifikan 0,05. Angket motivasi peserta didik dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian diperoleh bahwa motivasi belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan dengan perolehan nilai Zhitung 3,211 >Ztabel 1,96. Hasil belajar kelas eksperimen dan kontrol juga berbeda secara signifikan dengan perolehan nilai (thitung 8,06>ttabel 1,99). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu terdapat perbedaan motivasi dan hasil belajar belajar peserta didik antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol peserta didik di SMP N 8 dan SMP N 18 Banda Aceh. Kata kunci: Learning Cycle 7E, Motivasi Belajar, Hasil Belajar, Interaksi Makhluk Hidup


2018 ◽  
Vol 2 (1A) ◽  
pp. 12-22
Author(s):  
Ririn Nurcholidah Anisa

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model learning cycle terhadap keterampilan proses sains siswa kelas III SD Negeri Harja Mekar 03 Kec. Cikarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode penelitian quasi experiment dan desain penelitian nonequivalent control group design. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling purposive. Populasi yang digunakan adalah 44 siswa dengan jumlah sampel kelas eksperimen 23 siswa dan kelas kontrol 21 siswa. Teknik analisis yang digunakan adalah uji-t dengan taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 82,17 lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata posttest kelas kontrol sebesar 79,38. Hasil dari pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t yang diperoleh thitung > ttabel yaitu 17,51 > 1,68023artinya Ho ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini adalah model learning cycle memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran IPA kelas III. This research is intended to know the influence of the use of learning cycle model to science process skill of third grade students of SD Negeri Harja Mekar 03 Kec. Cikarang. This research uses quantitative approach, with quasi experiment research method and research design nonequivalent control group design. The sampling technique used purposive sampling technique. The population used was 44 students with the total sample class of 23 students and control class of 21 students. The analysis technique used is t-test with significant level of 0.05. The result of the research shows that the mean value of posttest of experimental class is 82,17 higher than the mean of posttest of control class is 79,38. The result of hypothesis testing by using t-test obtained thitung> ttable that is 17,51> 1,68023artinya Ho rejected and H1 accepted. The conclusions obtained in this study is the learning cycle model has a significant influence on the science process skills of students on science subjects class III.


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 113
Author(s):  
Ni Putu Santika Dewi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran learning cycle 5E berbantuan media lingkungan dengan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas IV SD Gugus Letkol Wisnu Kecamatan Denpasar Utara tahun ajaran 2017/2018. Desain penelitian ini adalah Penelitian Eksperimen semu dengan rancangan nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Gugus Letkol Wisnu Kecamatan Denpasar Utara yang berjumlah 332 orang yang tersebar dalam 9 kelas. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV A SDN 1 Peguyangan dengan jumlah 43 siswa sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas IV SDN 12 Peguyangan dengan jumlah 41 siswa sebagai kelompok kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode tes dalam bentuk tes objektif pilihan ganda biasa. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh thitung= 4,453 sedangkan pada taraf signifikansi 5% dan dk = 82 diperoleh nilai ttabel = 1,989 sehingga thitung =  4,453 > ttabel = 1,989. Berdasarkan kriterian pengujian, maka Ho ditolak. Adapun nilai rata-rata kompetensi pengetahuan IPA pada kelompok yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Learning Cycle 5E berbantuan media lingkungan adalah 81,53, sedangkan pada kelompok yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional adalah 72,82. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Learning Cycle 5E berbantuan media lingkungan terhadap kompetensi pengetahuan IPA siswa kelas IV SD Gugus Letkol Wisnu Kecamatan Denpasar Utara tahun ajaran  2017/2018. 


2019 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 199
Author(s):  
Hayatun Nufus ◽  
Cut Wira ◽  
Annisah Kurniati

Penelitian ini bertujuan: 1) untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang belajar dengan model learning cycle 7e dengan siswa yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional, 2) untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi, sedang dan rendah, 3) untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara model learning cycle 7e dan kemandirian belajar siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Penelitian ini merupakan quasi experiment dan desain yang digunakan adalah the non equivalent post-test only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 31 Pekanbaru yang terdiri dari 3 kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan sampel kelas VII.1 dan VII.2. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, angket, dan obeservasi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah soal post-test kemampuan pemecahan masalah matematis, angket kemandirian belajar dan lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa. Teknik analisis data menggunakan uji-t dan anova dua arah. Berdasarkan hasil analisis data di dapat kesimpulan bahwa: 1) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar dengan model learning cycle 7e dengan siswa yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional di SMPN 31 Pekanbaru, 2) tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi, sedang dan rendah  3) tidak terdapat terdapat interaksi antara model learning cycle 7e dan kemandirian belajar siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.


2020 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 116-121
Author(s):  
Muhammad Fuadi ◽  
Muhammad Arsyad ◽  
Kaharuddin Arafah ◽  
Asriyadin

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan The Randomized Postest-Only Control Group Design, yang bertujuan untuk menganalisis perbedaan hasil belajar fisika antara peserta didik yang diajar menggunakan model learning cycle 5E dengan model konvensional pada peserta didik. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI IPA SMAN 2 Bima. Hasil analisis deskriptif memperlihatkan bahwa skor rata-rata motivasi belajar fisika peserta didik yang diajar menggunakan model learning cycle 5E  sebesar 120.48 dan standar deviasi 6,178 dan skor rata-rata hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan model learning cycle 5E sebesar 21,90 dan standar deviasi 3,59. Sedangkan skor rata-rata motivasi belajar fisika peserta didik yang diajar secara konvensional 116,38 dan standar deviasi 5.696 dan skor rata-rata hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan metode konvensional 18,90 dan standar deviasi 3,93. Analisis inferensial menggunakan uji-t dua pihak dengan taraf signifikan α = 0,05 dengan kesimpulan bahwa 1) Terdapat perbedaan Motivasi belajar fisika yang signifikan antara yang diajar menggunakan model pembelajaran learning cycle 5E dengan model konvensional peserta didik pada kelas XI IPA SMAN 2 Bima; 2) Terdapat perbedaan hasil belajar fisika yang signifikan antara yang diajar menggunakan model pembelajaran learning cycle 5E dengan model konvensional peserta didik pada kelas XI IPA SMAN 2 Bima.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 85-94
Author(s):  
Helmi Rahmawati ◽  
Moh. Supratman ◽  
Zema Yuliana Aulan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh model siklus belajar hipotesis-deduktif terhadap hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan pretest-posttest control group design. Sampel penelitian ini melibatkan 66 siswa di dua kelas pada Madrasah Aliyah Darul Mahmudien NW Lombok Tengah sebagai sampel. Kelompok eksperimen (29 siswa) dan kelompok control (37 siswa) dipilih menggunakan teknik cluster random sampling. Data hasil belajar siswa dianalisis sesara statistic menggunakan independent t-test dengan bantuan software IBM SPSS versi 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model siklus belajar hipotesis-deduktif berpengaruh signifikan (p < 0,05) terhadap hasil belajar matematika siswa. Temuan tersebut didukung hasil skor rata-rata kelompok eksperimen (mean= 81,0345) yang lebih tinggi dari kelompok control (mean= 76,9730) sehingga dapat disimpulkan bahwa model siklus belajar hipotesis-deduktif berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar matematika siswa. The Effect of Hypothetical-Deductive Learning Cycle Model on Mathematics Learning Outcomes of High School Students Abstract This study aims to describe the effect of the hypothetical-deductive learning cycle model on students' mathematics learning outcomes. This research is a quasi-experimental research with pretest-posttest control group design. The sample of this study involved 66 students in two classes at Madrasah Aliyah Darul Mahmudien NW Central Lombok as a sample. The experimental group (29 students) and the control group (37 students) were selected using cluster random sampling technique. Data on student learning outcomes were analyzed statistically using an independent t-test with the help of IBM SPSS version 23 software. The results showed that the hypothesis-deductive learning cycle model had a significant effect (p < 0.05) on students' mathematics learning outcomes. This finding is supported by the average score of the experimental group (mean = 81.0345) which is higher than the control group (mean = 76.9730) so it can be concluded that the hypothetical-deductive learning cycle model has a significant effect on students' mathematics learning outcomes.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document