scholarly journals Identifikasi Risiko Program Maintenance dalam Pengelolaan Proyek Berbasis Agile Menggunakan Pohon Klasifikasi

Author(s):  
Billyanto Hendrik ◽  
Bernard Renaldy Suteja

Agile is a system development life cycle methodology that focuses on development interactions that involve the user with the development team led by the project manager as an intermediary between the client and the development team, with the project manager as the project leader, it is expected that this role can carry out project planning by making estimates and designing. project. The worst thing that can happen if the application fails to meet client expectations is the additional development time called maintenance, this risk will create losses to the company even though maintenance is an additional service, but this risk tends to be negative because it can have a negative impact on the company and members of the development team. responsible for the project, the project manager must be able to identify risks earlier during the sprint, so in this study we will discuss the analysis and risk identification of maintenance programs in agile-based project management, as a research analyst method will use a classification tree to group them so that It can be found at the sprint stage how much risk has started to be made, so that the project manager can make corrections at the next sprint to reduce maintenance risk

ICIT Journal ◽  
2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 195-204
Author(s):  
Witta Listiya Ningrum

Jakarta merupakan Ibukota Negara Indonesia yang memiliki kekayaan berupa kuliner yang beragam. Tetapi seiring berjalannya waktu, makanan khas Jakarta tergeser oleh makanan luar negeri yang masuk ke kota Jakarta. Hal ini membuat masyarakat kurang minat terhadap makanan khas kota jakarta. Aplikasi Resep Jakarta berisi berbagai resep makanan khas Jakarta yang diharapkan aplikasi ini dapat membantu masyarakat dalam membuat makanan kuliner Indonesia khususnya menu makanan Jakarta. Aplikasi ini dibuat menggunakan Android Studio. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam pembuatan resep Jakarta adalah SDLC (System Development Life Cycle). Tahapan pertama dilakukan adalah perencanaan, tahapan perancangan, impelementasi dan uji coba. Aplikasi ini sudah dilakukan pengujian, yaitu pengujian menggunakan metode Black-box. Hasil dari uji coba yaitu semua fungsi berjalan dengan baik sesuai harapan. Kata Kunci : Aplikasi, Jakarta, Android, SDLC, Makanan


Author(s):  
Jordan Frankl Pasaribu ◽  
RinRin Meilani Salim ◽  
Zulpa Salsabila

Gonova Beauty Care is a beauty clinic that offers various types of beauty care services, consultations and beauty products, which was established on September 14, 2016. Where all transaction activities at the clinic still use the traditional process where customers must first come to the clinic. To help overcome the problem in Gonova Beauty Care, the author tries to analyze and design a new system using the system development methodology, namely the System Development Life Cycle (SDLC) method. The proposed new system is based on the website to manage transactions that occur at the clinic and can make it easier for customers to place an order. The website is designed to serve the transaction of sales of beauty products and ordering beauty services. The design of this system uses the Bootstrap application for input and output design.Keywords: Website, Gonova Beauty Care, Order Service, Selling Beauty Products


2017 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
Author(s):  
Restu Yoga Setia ◽  
Deasy Permatasari ◽  
Wahyuni Yuni

Aplikasi Multimedia pembelajaran sebagai salah satu media yang dapatdigunakan dalam penyampaian materi di sekolah, memberikan dampak positifbagi Guru dan Siswa dalam hal pemanfaatan perangkat digitalisasi danTeknologi Informasi di era Globalisasi saat ini. Hal ini termasuk pula memanfaatkan E-Learning yang pada saat ini merupakan media komunikatif dalam Proses Belajar Mengajar (PBM). Mata pelajaran Pendidikan LingkunganHidup (PLH) di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang salah satunyamempelajari sub bab materi tentang bencana alam. Dalam Proses PBM disekolah khususnya tingkat Menengah Pertama, rata-rata secara umum Gurusebagai penyampai materi masih menggunakan metode pembelajaran danmedia yang bersifat konvensional, yaitu hanya dengan memanfatkan metodeinteraksi langsung dengan siswa dan media buku-buku pelajaran tanpa ataubahkan tidak sama sekali memanfaatkan perangkat Teknologi Informasi (IT).Hal tersebut menyebabkan siswa harus menalar kronologis kejadian bencanaalam yang dirasakan agak menyulitkan baik bagi pihak Guru maupun Siswadalam memahami materi pelajaran karena akan lebih baik apabila terdapatmedia yang dapat memperlihatkan dengan jelas tentang fenomena bencanaalam dengan menggunakan aplikasi multimedia sebagai media yang dapatmembantu secara visualisasi dalam bentuk video animasi, sehingga materiakan lebih mudah dipahami dan ditalar oleh siswa. Metode pengembangansistem yang digunakan adalah model SDLC (System Development Life Cycle)atau Waterfall. Karena model ini bertujuan menghasilkan sistem dengankualitas yang tinggi, memenuhi harapan penggunanya, tepat dalam waktu danbiaya, bekerja dengan efektif dan efisien dalam infrastruktur TeknologiInformasi yang ada atau yang direncanakan, serta murah dalam perawatan danpengembangan lebih lanjut. Berdasarkan permasalahan diatas, maka dibuatlahsebuah “Aplikasi Multimedia Pembelajaran Pendidikan Lingkungan HidupTentang Bencana Alam”. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu siswa dalammempelajari materi Pendidikan Lingkungan Hidup tentang bencana alamdengan menonjolkan objek gambar, suara, animasi video, animasi yangmenarik dan interaktif yang diharapkan akan dapat berfungsi dalam membantudalam PBM.


2016 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
Author(s):  
Rani Susanto ◽  
Anna Dara Andriana

System Development Life Cycle atau yang lebih dikenal dengan istilah SDLC adalah metodologi umum yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi. SDLC terdiri dari beberapa fase yang dimulai dari fase perencanaan, analisis, perancangan, implementasi hingga pemeliharaan sistem. Konsep SDLC ini mendasari berbagai jenis model pengembangan perangkat lunak untuk membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi. Model-model SDLC yang sering digunakan antara lain Waterfall dan Prototyping. Pembahasan mengenai model pengembangan perangkat lunak ini terdapat di salah satu materi di mata kuliah Analisis dan Desain Sistem Informasi yang ada di program studi Teknik Informatika yaitu di Bab 2 Pengembangan Sistem Informasi.Hasil perbandingan dari kedua model tersebut menyatakan bahwa model waterfall lebih cocok untuk sistem atau perangkat lunak yang bersifat generik, artinya sistem dapat diidentifikasi semua kebutuhannya dari awal dengan spesifikasi yang umum. Sesuai dengan karakteristik model ini, contoh topik Tugas Akhir/Skripsi yang cocok jika menggunakan model ini adalah tugas akhir/skripsi yang memiliki tujuan untuk membangun sebuah sistem dari awal yang mengumpulkan kebutuhan sistem yang akan dibangun sesuai dengan topik penelitian yang dipilih sampai dengan produk tersebut diuji. Sedangkan prototyping lebih cocok untuk sistem atau perangkat lunak yang bersifat customize, artinya software yang diciptakan berdasarkan permintaan dan kebutuhan (bahkan situasi atau kondisi) tertentu. Sesuai dengan karakteristik model ini contoh topik Tugas Akhir/Skripsi yang cocok jika menggunakan model ini adalah tugas akhir/skripsi yang memiliki tujuan untuk mengimplementasikan sebuah metode atau algoritma tertentu pada suatu kasus.Keywords : System Development Life Cycle, Waterfall, Prototype


Author(s):  
Andriy Lishchytovych ◽  
Volodymyr Pavlenko

The present article describes setup, configuration and usage of the key performance indicators (KPIs) of members of project teams involved into the software development life cycle. Key performance indicators are described for the full software development life cycle and imply the deep integration with both task tracking systems and project code management systems, as well as a software product quality testing system. To illustrate, we used the extremely popular products - Atlassian Jira (tracking development tasks and bugs tracking system) and git (code management system). The calculation of key performance indicators is given for a team of three developers, two testing engineers responsible for product quality, one designer, one system administrator, one product manager (responsible for setting business requirements) and one project manager. For the key members of the team, it is suggested to use one integral key performance indicator per the role / team member, which reflects the quality of the fulfillment of the corresponding role of the tasks. The model of performance indicators is inverse positive - the initial value of each of the indicators is zero and increases in the case of certain deviations from the standard performance of official duties inherent in a particular role. The calculation of the proposed key performance indicators can be fully automated (in particular, using Atlassian Jira and Atlassian Bitbucket (git) or any other systems, like Redmine, GitLab or TestLink), which eliminates the human factor and, after the automation, does not require any additional effort to calculate. Using such a tool as the key performance indicators allows project managers to completely eliminate bias, reduce the emotional component and provide objective data for the project manager. The described key performance indicators can be used to reduce the time required to resolve conflicts in the team, increase productivity and improve the quality of the software product.


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 87-96
Author(s):  
Yanni Suherman

Research conducted at the Office of Archives and Library of Padang Pariaman Regency aims to find out the data processing system library and data archiving. All data processing is done is still very manual by using the document in writing and there is also a stacking of archives on the service. By utilizing library information systems and archives that will be applied to the Office of Archives and Library of Padang Pariaman Regency can improve the quality of service that has not been optimal. This research was made by using System Development Life Cycle (SDLC) which is better known as waterfall method. The first step taken on this method is to go directly to the field by conducting interviews and discussions. This information system will be able to assist the work of officers in terms of data processing libraries and facilitate in search data archives by presenting reports more accurate, effective and efficient.


2021 ◽  
Vol 13 (7) ◽  
pp. 168781402110348
Author(s):  
Kai Hu ◽  
Wenyi Zhang

In order to improve the steering flexibility of agricultural machinery in hilly and mountainous areas, a multi-mode steering system with front wheel steering, rear wheel steering, and four-wheel steering has been developed. The hydraulic steering system based on load sensitivity principle and proportion-integration-differentiation (PID) controlling algorithm was designed, which overcomes the negative impact of external load changes on flow control accuracy. The mechanical-hydraulic-controlling coupling model established in the AMESim and the sequential quadratic combinatorial optimization algorithm (SQCOA) was adopted to obtain the optimal combination of PID parameters. The simulation results demonstrate that the parameters such as pressure, speed, displacement of hydraulic cylinders, etc. in different steering modes meet the design requirements. To examine and verify the system performance, the test platform was researched and developed for conducting steering radius and displacement measurement. The experimental data illustrated that the front and rear hydraulic cylinders have good synchronization accuracy in four-wheel steering mode, and the fast switch of steering mode can be realized. The maximum error rate of is steering radius 4.21% and 3.77%, respectively, in two-wheel steering and four-wheel steering modes. The research methods and conclusions can provide a theoretical basis and reference for the other steering system development.


2017 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 65-71
Author(s):  
Jeremmy Januar Ishak ◽  
Sutardi Sutardi

Dinas Sosial Kota Kendari memilikipermasalahan dalam pengolahan datanya, yang masihmenggunakan Microsoft Excel sebagai penampungandatanya sehingga pencarian data sering memilikipermasalahan. Karena harus mencari data satupersatu yang biasa memerlukan waktu yang cukuplama untuk pengecekan datanya, karena itu perludibuatkan sebuah aplikasi berbasis sistem informasiyang bisa memudahkan dalam pencarian datanyasehingga mampu lebih mempercepat waktunya tanpaharus mencarinya secara manual (membuka tiap-tiapfolder atau sheet-sheet dalam MS Excel) yangtentunya akan memakan waktu yang lamamenyebabkan keterlambatan informasi.Metode yang digunakan dalam tugas akhir iniadalah metode SDLC (system development life cycle)sedangkan gambaran sistem yang dibangunmenggunakan Flowchart bisnis, DFD (Data FlowDiagram), dan ERD (Entitas Relationship Diagram).Hasil dari aplikasi yang dibangun ini yaituaplikasi yang dapat mempermudah Bagianpergudangan pada kantor Dinas Sosial Kota Kendariuntuk mengolah data gudang agar lebihmengefisienkan dalam pemberian informasi.


METIK JURNAL ◽  
2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 10-18
Author(s):  
Priyo Hadi Nugroho ◽  
Rizki Achmad Darajatun

Dalam upaya melakukan pengelolaan potensi sumber daya dan persoalan di desa, pihak pemerintah desa telah merancang program pembangunan jangka lima tahun yang disusun dalam dokumen bernama RPJM Desa. Pada pelaksanaan kebijakan pada program tersebut, diperlukan monitoring secara berkala agar luaran yang dihasilkan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan. Saat ini kegiatan monitoring pembangunan di Desa Majalaya masih bersifat konvensional. Kaur Umum dan Perencanaan perlu melakukan kunjungan langsung ke beberapa lokasi pembangunan dan mengelola berita monitoring yang dilaporkan oleh aparatur desa dari media whatsapp sehingga proses monitoring membutuhkan waktu dan tenaga yang banyak. Berdasarkan hal tersebut, Peneliti mengusulkan sistem informasi monitoring pembangunan di Desa Majalaya dengan tujuan menganalisis dan merancang sistem informasi pembangunan desa berbasis Bring Your Own Device (BYOD). Sistem usulan dirancang menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC), mulai dari tahap planning, analysis dan design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi monitoring pembangunan desa berbasis BYOD dapat menghasilkan informasi secara cepat dan akurat sehingga memudahkan Kaur Umum dan Perencanaan beserta aparatur desa lainnya dalam mengelola data monitoring pembangunan desa. Hal ini karena sistem tersebut memiliki database yang mengelola data monitoring secara otomatis dan dihubungkan dengan smartphone pengguna yang memiliki akses internet. Selain itu, terdapat fitur geolocation yang dapat melacak koordinat lokasi kegiatan monitoring sehingga informasi yang diterima Kaur Umum dan Perencanaan lebih relevan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document