scholarly journals ANALISIS FAKTOR SOSIAL DAN PSIKOLOGI SEBAGAI PENENTU KEPUASAN PENGUNJUNG TAMAN KOTA DAN TAMAN HUTAN KOTA DI DKI JAKARTA

2020 ◽  
Vol 25 (2) ◽  
pp. 156-166
Author(s):  
Reno Catelya Dira Oktavia ◽  
Hermanto Siregar ◽  
Tutut Sunarminto ◽  
Rachmad Hermawan

Faktor sosial dan psikologi sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pengunjung selama berekreasi di taman kota dan taman hutan kota (THK) dalam wilayah DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor sosial dan psikologi di dalam taman kota dan THK dalam kaitannya dengan tingkat kepuasan pengunjung. Data penelitian dikumpulkan dari responden dengan alat bantu kuesioner, menerapkan pola One Score One Indicator Scoring System. Jumlah responden sebanyak 600 orang dengan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan metode importance performance analysis, customer satisfaction index, analisis statistik korelasi dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima aspek sosial dan psikologi yang mempengaruhi tingkat kepuasan pengunjung. Aspek yang memiliki nilai kepentingan tinggi dan nilai kepuasan tinggi adalah aspek atmosfer berkegiatan, sedangkan yang bernilai rendah adalah aspek keamanan dan keselamatan. Analisis korelasi Spearman menunjukkan bahwa dari kelima aspek sosial dan psikologi tersebut satu sama lain memiliki tingkat asosiasi atau hubungan yang sangat dekat dengan nilai koefisien yang positif. Berdasarkan analisis regresi kepuasan pengunjung; aspek atmosfer berkegiatan, aspek aktivitas rekreasi, aspek kenyamanan berpengaruh secara signifikan, sedangkan aspek kontak sosial dan faktor keamanan dan keselamatan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengunjung.    Kata kunci: kepuasan pengunjung, psikologi, sosial, taman kota, taman kota hutan kota (THK)

Author(s):  
Hesti Pangastuti

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen di kantin Rumah Kayu, Institut Teknologi Sumatera. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode Importance-Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI). Metode sampling secara purposif dilakukan dengan jumlah 94 responden, sebagian besar adalah mahasiswa. Atribut yang paling penting berdasarkan persepsi konsumen adalah keamanan dan kebersihan makanan dan minuman yang disajikan, sedangkan atribut yang memiliki performa paling baik adalah variasi menu. Hasil analisis IPA menunjukkan bahwa harga produk, kesesuaian harga dan kualitas, kesesuaian harga dan kuantitas, area makan yang nyaman dan menarik secara visual, dan kecepatan penyajian merupakan atribut-atribut yang memiliki prioritas tinggi untuk diintervensi. Hasil analisis CSI menunjukkan bahwa tingkat kepuasan konsumen adalah 72,33% dan dikategorikan sebagai ‘memuaskan’. Oleh karena itu, perbaikan beberapa atribut diperlukan sesuai dengan prioritas yang disarankan untuk meningkatkan kepuasan konsumen. ABSTRACT: The objective of this study was to investigate the level of customer satisfaction in Rumah Kayu cafetaria at Institut Teknologi Sumatera. The study was conducted by using Importance-Performance Analysis (IPA) and Customer Satisfaction Index (CSI). Sampling method by purposive sampling was carried out with 94 respondents, mostly were students. The most important attribute from cafeteria customer perception was safeness and cleanliness of food and drink served, whereas the top performance attribute was menu variation. The results of IPA analysis showed that product price, price-quality fairness, price-quantity fairness, dining area comfortability and visual attractiveness, and quick serving were identified as high priorities for intervention. Finding based on CSI analysis showed that the level of customer satisfaction was 72.33% and categorized as ‘satisfied’. Therefore, improvement of some attributes required in accordance with priorities that have been generated by this study in order to improve customer satisfaction. Keywords: CSI, cafeteria, customer satisfaction, food service, IPA


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 41
Author(s):  
Diniah Diniah ◽  
Mochammad Prihatna Sobari ◽  
Dede Seftian

Penelitian yang bertujuan melihat kinerja pelayanan dan mengukur tingkat kepuasan nelayan telah dilakukan di PPN Karangantu kota Serang tahun 2011. Metode penelitian menggunakan studi kasus. Metoda pengambilan data dilakukan secara purposive sampling. Metode analisis data menggunakan analisis tingkat kepentingan dan pelaksanaan dengan menggunakan importance and performance analysis (IPA) dan CSI (customer satisfaction index). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan IPA diperoleh indeks kepentingan berkisar antara 4,03 – 4,30, sedangkan indeks kinerja berkisar antara 2,08 – 3,72 Tingkat kepuasan nelayan terhadap pelayanan PPN Karangantu berkisar antara 0,41 – 0,74. Pelayanan terhadap nelayan yang masih dirasakan kurang baik adalah pelayanan kebutuhan solar dengan nilai 0,41 dan pelayanan kebutuhan es dengan nilai 0,44. Title: Archipelago Fishing Port (AFP) Service Toward Operational Fishing NeedResearch purposed to observe service performance and to measure satisfaction level of fishermen have been conducted at Archiplego Fishing Port of Karangantu, Serang, in 2011. Method of the study is case study. Data is taken by purposive sampling. Data analysis method employs analysis of interest level and application by using important and performance analysis (IPA) and CSI (Customer Satisfaction Index). Based on IPA, the study shows that interest index range between 4.03 – 4.30, while performance index range between 2.08 – 3.72. Fishers satisfaction level toward AFP Karangantu range between 0.41 – 0.74. Unfavourable service to fishers is solar oil need service valued 0.41 and ice need service valued 0.44.


2020 ◽  
Vol 4 (6) ◽  
pp. 856-870
Author(s):  
Hasna Rahagi Sampurno ◽  
Osa Omar Sharif

Saat ini Kota Bandung tercatat sebagai kota termacet se-Indonesia melebihi Kota Jakarta dan Kota Surabaya. Terobosan terbaru pada sarana transportasi yang muncul di era masa kini sebagai alternatif transportasi untuk menghindari kemacetan adalah pemesanan jasa transportasi melalui aplikasi online seperti Gojek. Namun belakangan ini banyak keluhan yang diadukan oleh pelanggan di social media mengenai kualitas layanan Gojek. Keluhan tersebut dapat menjadi masalah yang serius dan berdampak buruk bagi Gojek. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 400 responden, dengan menggunakan teknik purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah Customer Satisfaction Index (CSI) dan Importance Performance Analysis (IPA). Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan metode CSI menunjukkan bahwa secara keseluruhan tingkat kepuasan pelanggan Gojek di Kota Bandung termasuk dalam kategori “Puas”. Hasil perhitungan berdasarkan metode IPA terdapat terdapat tiga item yang perlu diperbaiki, enam belas item yang perlu dipertahankan dan tiga belas item yang perlu dikurangi intensitasnya oleh Gojek.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 184-194
Author(s):  
Anisa Dyah Utami ◽  
Osa Omar Sharif

Kualitas pelayanan jasa merupakan hal yang penting untuk mempertahankan konsumen lama dan menarik konsumen baru. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat kepuasan konsumen Grab di Kota Bandung dan melihat indikator atau faktor apa saja yang harus dipertahankan, dikurangi, ditambahkan dan diperbaiki. Penelitian ini menggunakan survei dengan menyebarkan kuesioner kepada 385 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy. Pengolahan data menggunakan analisis deksriptif, Customer Satisfaction Index (CSI) dan Importance Performance Analysis (IPA). Dari hasil analisis menurut tanggapan resonden berdasarkan tingkat kepentingan dapat dikategorikan sangat penting namun tanggapan responden berdasarkan kinerja dikategorikan baik dan tingkat kepuasan konsumen termasuk dalam kategori “Concern of Cause” artinya tidak cukup puas. Hasil dalam penelitian ini adalah memprioritaskan perbaikan dalam kenyamanan pelanggan.


2020 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 109
Author(s):  
Endah Lisarini ◽  
Siti Nur Ilah Adillah

Sebagian besar petani skala kecil di Indonesia masih bergantung pada tengkulak atau pengepul untuk memasarkan hasil pertaniannya. Sementara kebijakan-kebijakan di pertanian mengarah kepada pemutusan rantai pemasaran yang panjang termasuk menghilangkan keberadaan tengkulak dan pengepul. Kondisi yang kontradiktif ini memotivasi dilakukannya penelitian dengan tujuan untuk mengkaji : 1) berbagai manfaat pengepul bagi petani; 2) tingkat kepentingan kinerja pengepul bagi petani; 3) tingkat kepuasan petani akan kinerja pengepul. Penelitian dilakukan dengan melibatkan 35 responden petani padi Pandanwangi yang menjual malainya ke pengepul. Responden petani mempunyai karakteristik : didominasi oleh petani laki-laki, berusia di atas 50 tahun, berpendidikan sekolah dasar (SD), sudah berprofesi sebagai petani lebih dari 15 tahun dengan luas garapan lahan rata-rata- satu hektar. Jumlah populasi petani tidak diketahui dengan pasti, maka penentuan responden sebagai sampel dilakukan dengan metode non probability sampling dan teknik purposive sampling. Tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan petani akan keberadaan dan kinerja pengepul merupakan variabel penelitian yang dikaji menggunakan metode analisis Index Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI). Diperoleh hasil penelitian yang menyimpulkan :  1) Keberadaan pengepul masih dibutuhkan petani karena memberi manfaat antara lain menerima pasokan malai Pandanwangi dalam jumlah berapapun dan dalam kondisi mutu apapun, menanggung biaya-biaya pemasaram dan terkadang menyediakan modal kerja; 2) kinerja pengepul bagi petani dianggap penting dengan skor rata-rata tingkat kepentingan sebesar 4.14 (skala 1 – 5); dan 3) petani merasa puas dengan kinerja pengepul sebagai agen pemasar dengan skor rata-rata tingkat kepuasan 3.79 (skala 1 – 5) atau dikategorikan puas sebesar 76% (66% < CSI £ 80%).  Dari hasil penelitian ini menjelaskan bahwa keberadaan pengepul masih diperlukan bagi petani dengan luas lahan garapan relative sempit dan terbatas modal usahataninya. Agar petani tidak terlalu lemah daya tawar harga malai Pandanwangi, para petani perlu bergabung ke dalam kelompok tani.


2019 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 54
Author(s):  
Elfa Azani Et ◽  
Jum'atri Yusri ◽  
Fajar Restuhadi

<div><p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik konsumen, menganalisis proses pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian, mengevaluasi kepentingan dan kinerja atribut bauran pemasaran, dan mengetahui kepuasan konsumen terhadap bauran pemasaran keripik nanas produksi Desa Kualu Nanas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Pengambilan sampel menggunakan metode <em>purposive sampling</em>. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif, <em>Importance Performance Analysis</em>, <em>Customer Satisfaction Index</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan konsumen membeli keripik nanas adalah untuk oleh-oleh dengan alasan keripik nenas merupakan makanan khas Riau dengan rasa enak. Dalam proses pengambilan keputusan pembelian, hanya 44% konsumen mencari informasi mengenai merek sebelum membeli. Alasan pemilihan tempat pembelian adalah kondisi tempat yang nyaman dan mudah dijangkau. Atribut pemasaran keripik nanas yang menurut konsumen penting tetapi kinerjanya masih rendah sehingga harus ditingkatkan oleh produsen adalah atribut pemberian tester. Atribut pemasaran yang menurut konsumen penting dan kinerjanya sudah baik sehingga harus dipertahankan oleh produsen adalah cita rasa produk, warna produk, izin dinkes, tanggal kadaluwarsa, label halal, kualitas kebersihan, isi kemasan, keutuhan bentuk, keterjangkauan harga, akses (lokasi) dapat dijangkau dengan mudah, papan nama toko, visibilitas dan kenyamanan tempat. Kepuasan konsumen termasuk kategori sudah puas.</p><p><strong> </strong></p></div><p>This study aims to determine consumer characteristics, analyze consumer decision-making processes in purchasing, evaluate the importance and performance of marketing mix attributes, and determine consumer satisfaction with the marketing mix of pineapple chips produced by Kualu Nenas Village. Sampling uses Purposive sampling method. Data were analyzed using descriptive methods, Importance Performance Analysis, Customer Satisfaction Index. The results showed the consumer characteristics of pineapple chips in Pekanbaru City as follows: 73% female, the largest age group 26-31 years, 48% employment as private employees, 50% of undergraduate education, income above 4,500,000. The purpose of buying pineapple chips is for souvenirs because the food is typical of Riau with good taste. Only 44% of consumers seek information about brands before buying. The reason for choosing a place of purchase is the condition of a place that is comfortable and easily accessible. The attributes of pineapple chip that must be improved by the manufacturer are the attributes of the tester. The attributes that must be maintained so that consumers continue to buy pineapple chips are product taste, product color, health office permit, expiration date, halal label, hygiene quality, packaging contents, form integrity, affordability, accessible location, signpost name shop, visibility and comfort of the place. Attributes that according to consumers are not too important and their performance is low are information on the composition of raw materials, packaging design, competitive prices, product signboards and sales promotions. Attributes that have performed well but are not considered important are brand, product durability and store popularity. Consumer satisfaction of 82.03% means that consumers are satisfied.</p>


2016 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Recky Pangemanan ◽  
Effendi P. Sitanggang ◽  
Jardie A. Andaki

Title (Bahasa Indonesia): Pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pengguna jasa di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung, Indonesia This study evaluates the effect of service quality on the service users’ utilization in the Ocean Fisheries Port (OFP) of Bitung, Indonesia. It employed 3 quantitative methods,Customer Satisfaction Index (CSI), Importance Performance Analysis and Gap Analysis. From 14 services, there were 13 services categorized as satisfactory services. It means that Ocean Fisheries Port of Bitung has performed well in most of its functions. The unsatisfactory one was clean water service. To increase the users’ level of satisfaction in the OFP of Bitung, improvement needs to be done in the services of ship arrival and departure document preparation, fishing vessel log book inspection, recommendation for subsidized fuel use, fish catch certification, port hygiene, entrance ticket, information building rental, electricity, clean water supply, equipment rental, and mooring. Penelitian tentang pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pengguna jasa di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung, Indonesia, telah dilakukan. Dengan mengunakan 3 metode kuantitatif, yaitu Customer Satisfaction Index (CSI), Importance Performance Analysis dan Gap Analisis, didapat hasil sebagai berikut: dari 14 layanan, terdapat 13 layanan yang mendapatkan predikat puas meskipun tidak ada yang sangat memuaskan. Ini dapat diartikan, bahwa PPS Bitung telah melakukan tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Hanya ada satu pelayanan yang kurang memuaskan, yaitu pelayanan air bersih. Untuk meningkatkan kepuasan pengguna jasa/stakeholder di PPS Bitung, maka perbaikan perlu dilakukan terhadap pelayanan persiapan dokumen kedatangan dan keberangkatan kapal, log book penangkapan ikan, rekomendasi bahan bakar minyak solar subsidi, sertifikat hasil tangkapan ikan, kebersihan kolam pelabuhan dan kebersihan pelabuhan, pas masuk, sewa lahan bangunan informasi, jasa listrik, jasa air bersih, sewa peralatan, dan tambat labuh.


2018 ◽  
Vol 154 ◽  
pp. 01098
Author(s):  
Vembri Noor Helia ◽  
Cahya Putra Abdurrahman ◽  
Fety Ilma Rahmillah

As a major health referral centre, the hospital demanded to provide comprehensive services provided by a multi-disciplinary team according to the needs of patient. In the expansion of a growing number of hospitals in Yogyakarta especially Sleman area where retreat acquire customers even more stringent, it is necessary to increase the quality of services. There are five determinants of service quality namely: reliability, responsiveness, assurance, empathy, and tangible. Collecting data is done by observation and distributing questionnaires to 70 respondents, and Importance-Performance Analysis and Customer Satisfaction Index are used to determine satisfaction level of outpatients. As a results, six out of twenty attributes need improvement, namely: a) The condition of the hospital is clean, comfortable and tidy; b) Guidance and information boards poly is easy to see and read; c) The ease and accuracy of obtaining information for patients (referrals, lab results, etc.); d) The hospital staff has a quick response to the needs of patients; e) Attention physicians in managing patients and willingness to provide a particular time for consultation; and f) The prescribed medication is suitable and safe. It is known that the value of CSI by 76% means the service is not satisfied the patient.


Author(s):  
Adji Baniyoso ◽  
Chezy WM Vermila ◽  
Nariman Hadi

Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan yang dimulai pada bulan Februari sampai bulan Juli 2018 di Desa Pasar Baru Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap Kerupuk Sagu di Desa Pasar Baru Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi. Untuk menganalisis data digunakan Metode Deskriptif, Metode Importance Performance Analysis (IPA) dan Metode Customer Satisfaction Index (CSI). Hasil penelitian menunujkan bahwa karakteristik umum responden sebagian besar berusia 36-50 tahun, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Sebagian besar responden adalah lulusan Sarjana (S1), berprofesi sebagai pegawai swasta dan pendapatan rumah tangga responden per bulan berkisar antara Rp. 1.500.000-2.000.000,-. Berdasarkan hasil penelitian nilai Customer Satisfaction Index (CSI) adalah 0,5213 atau tingkat kepuasan konsumen berada pada angka 52,13 persen yang berada pada kriteria puas. Dengan demikian, keseluruhan atribut kerupuk sagu telah memuaskan konsumennya. Kata Kunci : Kerupuk Sagu, IPA, CSI, Kepuasan Konsumen


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 192-197
Author(s):  
Intan - Kumalasari

Dosen pembimbing akademik merupakan narasumber yang paling tepat bagi mahasiswa untuk menyelesaikan prosespendidikannya. Dosen pembimbing juga dapat berperan sebagai motivator, konsultan dan kolaborator. Penelitian inibertujuan untuk menganalisis persepsi dan ekspektasi mahasiswa terhadap peran dan fungsi dosen pembimbing akademikdi Poltekkes Palembang dengan menekankan pada dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty.Penelitian ini menggunakan metode Importance-Performance Analysis (IPA) dan dipetakan kedalam diagram kartesius.Pengukuran tingkat kepuasan mahasiswa secara keseluruhan menggunakan Customer Satisfaction Index (CSI). Sampelpenelitian ini adalah mahasiswa Poltekkes Palembang berjumlah 228 orang yang diseleksi dengan menggunakan teknikproportionale stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner dengan skala likert dandianalisis menggunakan analisis tingkat kepentingan dan kepuasan pelanggan. Uji statistik menunjukkan atribut yangmemiliki kinerja paling memuaskan adalah penampilan pembimbing akademik dengan rerata 3,28, sedangkan atributatribut yang perlu diprioritaskan untuk diperbaiki adalah perhatian khusus kepada mahasiswa secara individual denganrerata sebesar 2,42. Melalui perhitungan CSI diperoleh nilai sebesar 73,7% (0,66-0,80). Hal ini menunjukkan bahwa indekskepuasan mahasiswa terhadap peran dan fungsi pembimbing akademik berada pada kriteria memuaskan. Kinerja dosensebagai pembimbing akademik harus ditingkatkan dan menjadi perhatian dosen terutama pada beberapa atribut yaitukedekatan hubungan, perhatian terhadap kesulitan mahasiswa, sebagai pemberi informasi, dan memantau perkembanganakademik mahasiswa.Kata kunci: dosen pembimbing akademik, persepsi, ekspektasi mahasiswa.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document