scholarly journals Community Perception of Cigarette Consumption Control Policy: A Case Study of Bogor Municipality, West Java

2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 103-108
Author(s):  
Heikal Muhammad Zakaria Hakim ◽  
Arif Fadilla
2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 229-248
Author(s):  
Betty Tresnawaty

Public Relations of the Bandung Regency Government realizes that its area has a lot of potential for various local wisdom and has a heterogeneous society. This study aims to explore and analyze the values of local knowledge in developing public relations strategies in the government of Bandung Regency, West Java province. This study uses a constructivist interpretive (subjective) paradigm through a case study approach. The results showed that the Bandung Regency Government runs its government based on local wisdom. Bandung Regency Public Relations utilizes local insight and the region's potential to develop a public relations strategy to build and maintain a positive image of Bandung Regency. The impact of this research is expected to become a source of new scientific references in the development of public relations strategies in every region of Indonesia, which is very rich with various philosophies.Humas Pemerintah Kabupaten Bandung menyadari wilayahnya memiliki banyak potensi kearifan lokal yang beragam, serta memiliki masyarakatnya yang heterogen. Penelitian ini bertujuan menggali dan menganalisis nilai-nilai kearifan lokal dalam pengembangan strategi kehumasan di pemerintahan Kabupaten Bandung provinsi Jawa Barat.  Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif (subjektif) konstruktivis melalui pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menjalankan pemerintahannya berlandaskan pada kearifal lokal. Humas Pemkab Bandung memanfaatkan kearifan lokal dan potensi wilayahnya untuk mengembangkan strategi humas dalam membangun dan mempertahankan citra positif Kabupaten Bandung.Dampak penelitian ini diharapkan menjadi sumber rujukan ilmiah baru dalam pengembangan strategi kehumasan di setiap daerah Indonesia yang sangat kaya dengan beragam filosofi. 


2020 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 291-320
Author(s):  
Asep Saefullah

Tulisan ini membahas fenomena penyebaran kitab-kitab cetak keaga­maan di Jawa Barat, khususnya di Sukabumi dan Cianjur. Jenis kitab ini biasanya menggunakan tulisan Arab dengan bahasa Sunda dan menggu­nakan aksara Pegon. Kitab-kitab cetak dari jenis-jenis itu diproduksi dan direproduksi, dan masih digunakan sampai hari ini. Oleh karena itu, fenomena ini dapat disebut sebagai “living tradition”. Pengumpulan data dilakukan dengan melacak dan merekam kitab-kitab yang diproduksi (disalin atau dikarang) dan direproduksi (dicetak atau digandakan) dengan metode seder­hana, yakni fotocopi dan pencetakan tradisional seperti stensil, sablon, dan "cetak toko". Tulisan ini bertujuan untuk memetakan dan merevisi kategorisasi kitab-kitab tersebut dari kajian terdahulu berdasarkan jenis karya, seperti karangan asli, tuqilan, terjemahan, syarḥ (penjelasan), khulasah (ringkasan) yang lain, dan juga berdasarkan bahasa dan aksara yang digunakan. Selain itu, tulisan ini juga mengamati lembaga-lembaga atau individu-individu yang masih mereproduksi buku-buku (kitab-kitab) keagamaan sederhana seperti perusahaan percetakan atau pesantren yang menerbitkan kitab-kitab tersebut. Pada akhir artikel ini, ada beberapa saran dalam upaya untuk melestarikan kitab-kitab cetak dan karya-karya tersebut.Kata kunci: kitab, jenis karya, pencetakan tradisional, Sunda, Pegon, Jawa Barat This paper discusses the phenomenon of the spreading of religious printed books (kitabs) in West Java, especially in Sukabumi and Cianjur, which are characterized by the use of Arabic writing in Sundanese (or known as Pegon script). The printed books (Kitabs) of those types are produced and reproduced, and are still used to this day. Therefore, this phenomenon can be called as a “living tradition”. Data collection was conducted by tracing and recording religious books (kitabs) that are pro-duced (rewritten or compossed) and reproduced (printed or duplicated) with a simple method, known as photocopying and traditional printing such as stencils, screen printing, and “shop printing”. This paper aims to map and revise the categorization of these Kitabs from previous studies based on the types of works including original essays, tuqilan (quotations), translation, sharh (explanation), khulaṣah (summary), or the other, and also based on the language and the script used. In addition, this paper also observes the institutions or individuals that are still reproducing these printed religious books such as the printing company or pesantren that publish such kitabs. At the end of this article, there are some suggestions in attempts to preserve those printed kitabs and the works.Keywords: Kitabs, type of work, traditional printing, Sunda, Pegon, West Java


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 81-100
Author(s):  
Lydia Hazanah ◽  
Wiryo Setiana ◽  
Dyah Rahmi Astuti

Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten merupakan perusahaan atau instansi yang melaksanakan Human Relations melalui kegiatan informal, kegiatan informal tersebut dilakukan oleh Unit Seksi Humas dan Protokoler pada Bidang Ekspert Madya Komunikasi dan Pelaporan. Peneliti tertarik melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk menetahui bagaimana gambaran impelementasi Human Relations melalui kegiatan informal di Perum Perhutani. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah konstruktivisme yang bertujuan untuk memaknai makna-makna yang diungkapkan informan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian secara utuh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, karena penulis ingin mengetahi aspek “how” dan “why”yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik setiap manusia dengan cara berinteraksi secara langsung dan mendalam. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Human Relations melalui kegiatan informal tersebut menggunakan konsep POAC yaitu perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), pelaksanaan (Actuating), dan pengawasan (Controling), sehingga dalam kegiatan informal di Perum Perhutani menerapkan atau mengimplementasi Human Relations melalui kegiatan informal tersebut dengan sebaik mungkin. Implementasi yang tercipta di Perum Perhutani dapat menciptakan kenyamanan, merasa dihargai dalam melaksanakan setiap pekerjaan, sehingga dapat dipahami pula bahwa implementasi Human Relations melalui kegiatan informal di Perum Perhutani telah dilaksanakan dengan baik sehingga dapat menciptakan serta meningkatan produktivitas dalam bekerja. Perum Perhutani Regional Division of West Java and Banten is a company or agency that carries out Human Relations through informal activities, informal activities are carred out by the Public Relations and protocol section unit in the field of experts in intermediate communication and reporting. Researchers are interested in doing this research with the aim to find out how the descripyion of Human Relations implementation through informal activities in Perhutani Public Division West Java and Banten Regional Division through the concept of POAC from planning, organizing, implementing to monitoring (controlling) the activity. The paradigm used in this study is contructivism which aims to interpret the meanings expressed by informants. The approach used is a qualitative approach that aims to understand the phenomenon experienced by the research subject in its entirety. The method used in this study is a case study, because the author wants to know the “how” and “why” aspects that aim to find out the caracteristics of each human being by interacting directly and deeply. Based on the results of the study showed that the implementation of Human Relations throught informal activities using the consept of POAC namely planning, organizing, actuating, and controlling, so that in informal activities in the Perhutani public corporate to implement Human Relations throught informal activites as well as possibl. The implementation created in Perum Perhutani can create comfort, feel valued in carrying out every job, so that it can be understood also that the implementation of Human Relations throught informal activites in Perum Perhutani has been carried out properly so as to create and improve productivity in work. 


2016 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 181 ◽  
Author(s):  
Rajeev Kumar Singh ◽  
Helmut Yabar ◽  
Rie Murakami-Suzuki ◽  
Noriko Nozaki ◽  
Randeep Rakwal

<p>Environmental policies are designed to deal with externalities either by internalizing environmental costs or imposing specific standards for environmental pollution. This study aims to examine the impact of environmental regulations related to End-of-Life Vehicles (ELV) on innovation in Japan. We determined whether there is any statistical difference in patent activity comparing the periods before and after the regulations were enacted. In order to control for exogenous factors such as business cycles, we also analyzed the ratios of ELV and total environmental patents during the same periods. Results showed that environmental regulations drive innovations and the number of ELV-related patents were larger even after controlling for such exogenous factors. We concluded that environmental policy for ELV in Japan was effective in inducing innovation. However, we also found that the weakness in these types of command and control policy is the lack of incentives for further innovation.</p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document