Bank Indonesia Representative Office Kediri is implementing Bank Indonesia policy, one of its tasks is to maintain the reliability of the payment system to support regional and national economic development. An inclusive and sustainable long-term, of course, in carrying out this mission is supported by a team known as internal management. This research uses a business process improvement method (BPI). The actual business process gap is identified with a Circular issued by Bank Indonesia. The results of the gap analysis will be input for activity analysis where each activity is grouped into RVA, BVA and NVA. Elimination of NVA activities is done, streamlining BVA activities and minimizing RVA activities. At the data collection stage, 6 actual business processes are obtained for payments to third parties and data provision, while for fuel management 2 actual business processes are obtained. The results of the activity analysis showed that there were 10 RVA activities, and 8 BVA activities and 0 NVA activities. From the research results obtained that the business processes that have been streamlined have increased efficiency for payments to third parties and the provision of data for stakeholders by 36.67%, while for fuel management by 7.5%. Business process improvements used in this study include upgrading. Proposed business processes are input in the preparation of SOPs.Keyword : Business Process Improvement, Standart Operating Procedure, management intern Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri adalah menjalankan kebijakan Bank Indonesia salah satu tugasnya menjaga kehandalan sistem pembayaran untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah maupun nasional jangka panjang yang inklusif dan berkesinambungan, tentunya dalam menjalankan misi tersebut didalamnyadidukung oleh suatu tim yang dikenal management intern atau tim supporting, tentunya dalam tim tersebut terdapat beberapa permasalahan, diantaranya waktu penyelesaian pembayaran dan penyediaan data serta penyampaian data pengelolaan bahan bakar yang terlalu lama terkadang tidak sesuai dengan waktu standart yang ditetapkan. Penelitian ini menggunakan metode perbaikan proses bisnis atau Business Process Improvement (BPI). Perbaikan proses bisnis dilakukan dengan mengidentifikasi gap proses bisnis aktual dengan Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Hasil analisis gap akan menjadi masukan untuk analisis aktivitas dimana setiap aktivitas dikelompokkan menjadi RVA, BVA dan NVA. Perbaikan proses bisnis dilakukan dengan mengeliminasi aktivitas NVA, menstreamlining aktivitas BVA dan melakukan meminimasipada aktivitas RVA.Pada tahap pengumpulan data diperoleh 6 proses bisnis aktual untuk pembayaran kepada pihak ketiga dan penyediaan data, sedangkan untuk pengelolaan bahan bakar diperoleh 2 proses bisnis aktual. Hasil analisa aktivitas menunjukkan terdapat 10 aktivitas RVA, dan 8 aktivitas BVA dan 0 aktivitas NVA. Dari hasil penelitian didapatkan proses bisnis usulan yang telah dilakukan streamlining terdapat peningkatan efisiensi untuk pembayaran kepada pihak ketiga dan penyediaan data untuk stakeholder sebesar 36,67%, sedangkan untuk pengelolaan bahan bakar minyak sebesar 7.5%.Tools perbaikan proses bisnis yang digunakan dalam penelitian ini antara lain upgrading.Proses bisnis usulan menjadi masukan dalam penyusunan SOP.Kata kunci : Business Process Improvement, Standart Operating Procedure, Surat Edaran Bank Indonesia