IMPLEMENTASI PENILAIAN RISIKO KESEHATAN TERKAIT PAJANAN BTX DI LABORATORIUM PENGUJIAN MIGAS PT. SCI
Laboratorium merupakan tempat kerja untuk melakukan percobaan atau eksperimen uji dimana bekerja di tempat tersebut membutuhkan perilaku kehati-hatian dalam menggunakan peralatan dan bahan. Salah satu jenis bahan kimia yang terdapat di laboratorium adalah pelarut organik yang memiliki fungsi sebagai pelarut bahan kimia lainnya. Potensi risiko kanker payudara pada pekerja wanita di laboratorium pada studi kohort ini adalah paparan pelarut organik. Pelarut organik yang sering digunakan di laboratorium adalah benzene, toluene dan xylene (BTX). Dengan adanya pajanan bahan kimia BTX di tempat kerja dan risiko kesehatan yang ditimbulkan, maka perlu dilakukan penilaian tingkat risiko pajanan bahan kimia terhadap kesehatan pekerja di laboratorium melalui inhalasi secara kuantitatif dengan menggunakan metode CHRA DOSH Malaysia tahun 2018. Penelitian dimulai dengan pengambilan sampel inhalasi dan udara di lingkungan kerja. Data hasil sampling diolah untuk mengetahui Tingkat Bahaya (Hazard Rating), Tingkat Pajanan (Exposure Rating), dan Tingkat Risiko (Risk Rating) secara kualitatif dan kuantitatif. Tingkat risiko pajanan melalui inhalasi secara kualitatif diperoleh nilai tingkat risiko pajanan (RR) benzene, toluene dan xylene secara bertutut-turut RR= 20, 12, dan 8. Tingkat risiko pajanan melalui inhalasi untuk benzene memiliki risiko tinggi sedangkan toluene dan xylene memiliki risiko moderat. Tingkat risiko pajanan melalui inhalasi secara kuantitatif dengan metode CHRA. nilai tingkat risiko pajanan (RR) benzene, toluene dan xylene secara kuantitatif secara berturut-turut adalah RR= 5, 3, dan 2. Berdasarkan metode kuantitatif, nilai tingkat risiko pajanan melalui inhalasi untuk benzene memiliki risiko moderat sedangkan toluene dan xylene memiliki risiko rendah terhadap pekerja di laboratorium pengujian migas PT SCI