Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Perawat Terhadap Penggunaan APD Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Akibat Kerja
Latar Belakang Rumah sakit merupakan tempat kerja serta tempat berkumpulnya orang-orang sehat baik petugas, pengunjung dan orang-orang sakit (pasien) sehingga rumah sakit merupakan tempat kerja yang mempunyai risiko tinggi terhadap kesehatan maupun penyakit akibat kecelakaan kerja, dan juga karena kontak dengan agen penyakit menular, dengan darah dan cairan tubuh maupun tertusuk jarum, instrumen tajam yang dapat berperan sebagai tranmisi berbagai penyakit, seperti hepatitis B, HIV/AIDS, dan juga potensial sebagai media penularan penyakit yang lain (Sudarmo et al ., 2016).Berdasarkan hasil laporan National Safety Council menunjukkan bahwa terjadinya kecelakaan kerja di Rumah Sakit 41% lebih besar dari pekerja industri lainnya. Kasus yang sering terjadi adalah tertusuk jarum, tergores, dan penyakit infeksi. Salah satu penelitian yang dilakukan di RS Cianjur menyebutkan bahwa jumlah perawat yang mengalami luka tusuk jarum dan benda tajam lainnya cukup tinggi yaitu sebanyak 61,34%. Petugas kesehatan berisiko terpajan penularan penyakit infeksi melalui blood borne pada kecelakaan tertusuk jarum seperti infeksi HIV, Hepatitis B dan Hepatitis C (Putri et al ., 2017).Alat perlindungan diri (APD) adalah alat yang digunakan petugas kesehatan untuk melindungi pasien dari mikroorganisme yang ada pada petugas kesehatan, peralatan APD yang digunakan petugas kesehatan untuk melindungi diri selama bekerja termasuk pakaian yang harus di pakai pada saat bekerja seperti, pelindung kepala (helmet), sarung tangan (gloves), pelindung mata (eye protection), pelindung muka (face shield), pakaian yang bersifat reflektive, sepatu, pelindung pendengaran (hearing proctection) dan pelindung pernafasan (masker) (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012).Menurut World Health Organization (WHO) penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sangat penting untuk melindungi mukosa - mulut, hidung dan mata dari tetesan dan cairan yang terkontaminasi. Mengingat bahwa tangan dikenal untuk mengirimkan patogen ke bagian lain dari tubuh ataupun individu lainnya. Kebersihan tangan dan sarung tangan sangat penting baik untuk melindungi pekerja kesehatan dan untuk mencegah penularan kepada orang lain. Penutup wajah, pelindung kaki, gaun atau baju, dan penutup kepala yang juga dianggap penting untuk mencegah penularan ke petugas kesehatan.Namun, penelitian Zubaidah et al. (2015) menyatakan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada perawat masih dikategorikan kurang dalam pelaksanaan dan penerapannya. Hal ini menunjukkan bahwa sikap perawat dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) masih kurang, ditunjukkan dengan sikap negatif sebanyak 53,30%. Menunjukkan perilaku penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) perawat tidak signifikan yang ditunjukkan dengan mayoritas responden yang memiliki perilaku penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang kurang patuh berjumlah 44 perawat (52,4%).Berdasarkan masalah dan fenomena tersebut, penulis tertarik untuk melakukan literature review terkait faktor yang mempengaruhi kepatuhan perawat terhadap penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD).