scholarly journals LITERATURE REVIEW AROMATERAPI PADA LANJUT USIA YANG MENGALAMI NYERI

2021 ◽  
Author(s):  
Amzal Mortin Andas ◽  
Ashar Prima ◽  
Tio Tansah Bakti

Latar belakang: Lanjut usia merupakan usia yang berumur 60 tahun atau lebih. Nyeri yang terjadi pada lansia akan memiliki dampak fisiologis seperti peningkatan respirasi rate, vasokostriksi perifer, peningkatan gula darah dan peningkatan kekuatan otot. tujuan umum: Telaah literatur ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aromaterapi pada lansia yang mengalami nyeri. Metode: Desain dalam karya tulis ilmiah ini merupakan literature review pencarian menggunakan electronic data base yaitu google scholar. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian yaitu Elderly, aromatherapy, pain. Kriteria inklusi yang digunakan yaitu menggunakan jurnal intervensi mengatasi masalah nyeri pada lansia yang dapat di akses full text. Tahun jurnal yang digunakan dibatasi 2010-2020. Hasil: hasil ditemukan 3 artikel, dari ke tiga artikel membahas tentang keefektifan dari aromaterapi pada lanjut usia yang mengalami nyeri. Kesimpulan: Aromaterapi dapat digunakan oleh perawat sebagai alternatif tindakan untuk menurunkan tingkat nyeri pada lanjut usia yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit atau yang tinggal di panti, sehingga para lansia dapat merasakan kenyamanan.

2021 ◽  
Author(s):  
Indah Puspitasari ◽  
Meria Woro L

Riskesdas 2018 menyatakan bahwa prevalensi penderita gout artritis di Indonesia saat ini sebanyak 7.3%sedangkan di provinsi Jawa Barat populasi penderita gout artritis sebanyak 8,86% dengan jumlah penderitaberjenis kelamin perempuan lebih banyak yaitu 8,46% dan pada penderita berjenis kelamin laki-laiki yaitusebanyak 6,13%. Telaah literatur review ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kompres hangat jaheterhadap skala nyeri pada pasien gout artritis. Desain dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah literatur reviewdengan menggunakan metode pencarian electronic data base dan sumber pencarian google scholar. Kata kunciyang digunakan yaitu Gout artritis, kompres hangat jahe, dan skala nyeri, dalam pencarian artikel internasionalyaitu dengan menggunakan kata kunci : Gout arthritis, ginger warm compress, dan pain scale Kriteria inklusiyang digunakan yaitu artikel yang dapat diakses full text yang tersedia berbahasa Inggris dan Indonesia. Hasilditemukan 5 artikel di google scholar yang membahas tentang keefektifan kompres hangat jahe pada pasiengout artritis berdasarkan klasifikasi intervensi dan outcome yang sesuai dengan kriteria penelitian. Hasilliteratur review dari kelima artikel menunjukkan bahwa kompres hangat jahe efektif untuk menangani nyeripada pasien gout artritis.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 14-19
Author(s):  
Latif Fajar Pamungkas ◽  
Fauziah Hamid Wada ◽  
Puji Astuti ◽  
Ashar Prima

Hemodialysis can cause various kinds of problems including fatigue, around 7-92% of hemodialysis patients experience fatigue. One of the therapies that can overcome this fatigue is reflexology foot massage therapy. This literature review aims to determine the effect of foot reflexology massage on hemodialysis patients with fatigue problems. The design in this scientific paper is a literature review search using electronic data base namely ProQuest and Pubmed. The keywords used in the search are hemodialysis, foot reflexology, fatigue. inclusion criteria used in the article are accessible full text available in english and indonesian years the articles used are limited to the last ten years, results are found each of 2 articles from google schoolar and pubmed, from the four articles discussing the effectiveness of foot reflexology massage on the decline fatigue in hemodialysis patients. The results of the study showed the benefits of foot reflexology in reducing fatigue in hemodialysis patients


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
Yola Suryani ◽  
Rini Palupi ◽  
Anggi Kusuma

Parents are the smallest social unit that has an important role and are the basis of children's development, where parents are the deciding factors for the successful formation of children's attitudes and behaviors. A mother who has children must have knowledge. Often we meet many parents who give gadgets to early childhood (3-6 years). The use of gadgets continuously will have a negative impact on children's behavior in their daily lives, children tend to be very dependent and become more emotional, get bored easily when someone advises, complains a lot, self-control is uncontrolled, personal is closed, health is disturbed, sleep disorders , aloof, mental illness, aggressive, addictive. This literature review uses critical review of full text articles in the last ten years, from 2010-2020 in Indonesian and English. Because of the limitations of the article, quantitative studies are used to obtain a more accurate review. Google Scholar data base search, National Library of the Republic of Indonesia, PubMed, Proquest with the keywords “Role of Parents”, “Early Childhood”, “Gadgets”, “Modeling Approach “to get articles that match the topic and purpose. 47 articles in Google Scholar, Then the article is read intensively and a summary of each article is made. Knowledge of the mother who is the closest person to the child in health care has a significant influence on children's attitudes and behavior in looking after and educating children. It is recommended that mothers of children aged 3-6 years give gadgets to their children and choose applications according to their age, and limit the time to use gadgets so that children do not experience addiction so that children can adapt to the environment and avoid developmental delays, especially social and emotional. Abstrak: Orangtua merupakan unit sosial terkecil yang memiliki peranan penting dan menjadi dasar perkembangan anak, dimana orang tua menjadi faktor penentu bagi keberhasilan pembentukan sikap dan perilaku anak. Seorang ibu yang memiliki anak wajib memiliki pengetahuan. Sering kita temui banyak orang tua yang memberikan gadget pada anak usia dini (3-6 tahun). Penggunaan gadget secara terus-menerus akan berdampak buruk bagi perilaku anak dalam kesehariannya, anak-anak cenderung akan sangat tergantung dan menjadi lebih emosional, cepat bosan ketika ada yang menasehati, banyak mengeluh, egois tidak terkendali, pribadi yang tertutup, kesehatan terganggu, gangguan tidur, suka menyendiri, penyakit mental, agresif, adikasi. Literature review ini memakai critical review artikel full text sepuluh tahun terakhir  yaitu  dari  tahun  2010-2020  dalam  bahasa indonesia dan bahasa inggris. Karena keterbatasan  artikel  maka  digunakan  studi  kuantitatif untuk mendapatkan hasil review yang lebih akurat. Pencarian data base Google Scholar, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, PubMed, Proquest dengan kata kunci “Peran Orang tua”, “Anak Usia Dini”, “Gadget”, “Pendekatan Modelling” untuk mendapatkan artikel yang sesuai dengan topik dan tujuan. Didapatkan 47 artikel di Google Scholar, Selanjutnya   dilakukan   pembacaan   artikel secara intensif dan dibuatkan ringkasan dari setiap artikel. Pengetahuan ibu yang merupakan orang terdekat dengan anak dalam pemeliharaan kesehatan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sikap dan perilaku anak dalam menjaga dan mendidik anak. Sebaiknya ibu anak usia(3-6tahun) memberikan gadget kepada anaknya dan memilih aplikasi sesuai dengan usianya, serta membatasi waktu penggunaan gadget agar anak tidak mengalami kecanduan sehingg aanak dapat beradaptasi dengan lingkungan dan terhindar dari keterlambatan perkembangan khususnya social dan emosional.


2021 ◽  
Author(s):  
Indah Puspitasari

stroke merupakan suatu kondisi penyakit yang disebabkan oleh terhentinya aliran darahyang mensuplai otak secara tiba-tiba, baik karena adanya sumbatan maupun rupturnyapembuluh darah. kekuatan otot memiliki beberapa faktor yang dapat mempengaruhi yaitupegangan, dimensi otot dan nyeri yang dialami oleh seorang individu. Range of motion(ROM) merupakan suatu latihan yang menggerakkan persendian serta memungkinkanterjadinya kontraksi serta pergerakan pada otot dengan gerakan-gerakan normal baiksecara pasif atau aktif. Penelitian kualitatif dengan pendekatan literature review denganmetode pencarian menggunakan electronic data base dengan sumber pencarian googlescholar. Kriteria inklusi yang digunakan yaitu menggunakan jurnal intervensi untukmengatasi skala kekuatan otot pada pasien stroke . tahun jurnal yang digunakan dibatasi2010-2020. Berdasarkan telaah literature 5 jurnal didapat bahwa terapi Range Of Motiondilakukan pemberian intervensi latihan ROM aktif setiap pagi dan sore hari durasi waktuselama 20 menit, lembar observasi kekuatan otot penulis menelaah dari observasilangsung dan hasil wawancara.


2021 ◽  
Author(s):  
Ashar Prima ◽  
Fauziah H Wada ◽  
Adum Rivaldi

Gagal Ginjal Kronis (GGK) menjadi masalah besar dunia karena tidak dapat disembuhkan yang identik dengan hilangnya fungsi ginjal jangka panjang. Pasien yang menjalani hemodialisis mengalami berbagai masalah diantaranya kecemasan, Sehingga diperlukan terapi komplementer yang dapat dijadikan pilihan dalam penanganan kecemasan. Salah satu intervensi yang bisa digunakan adalah pijat refleksi kaki. Telaah literatur ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat refleksi kaki pada pasien hemodialisis dengan masalah kecemasan. Desain dalam karya tulis ilmiah ini adalah literatur review pencarian menggunakan electronic data base yaitu google schoolar. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian adalah hemodialysis, foot reflexology, anxiety. Kriteria inklusi yang digunakan pada artikel yaitu dapat diakses full text tersedia berbahasa inggris dan indonesia tahun jurnal yang digunakan dibatasi sepuluh tahun terakhir, hasil didapatkan dua jurnal dari google schoolar, dari kedua jurnal membahasa keefektifan dari pijat refleksi kaki terhadap penurunan kecemasan pada pasien hemodialysis. Hasil telaah literature menunjukan bahwa pijat refleksi kaki sudah terbukti mudah dilakukan dan efektif bagi pasien hemodialisa yang mengalami kecemasan


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Raihany Sholihatul Mukaromah ◽  
Luky Dwiantoro ◽  
Agus Santoso

Peran dan fungsi care provider  interdisiplin dalam pelayanan kesehatan masih terfragmentasi sehingga pelayanan kesehatan interdisiplin yang diberikan kepada pasien menjadi tumpang tindih.  Fragmentasi interdisiplin dapat diatasi melalui Interprofessional collaborative practice (ICP). Kolaborasi yang baik diantara tim profesional kesehatan sangat diperlukan, agar dapat bertukar informasi dengan jelas dan komprehensif. Kompetensi inti dalam Interprofessional collaborative practice (ICP) adalah komunikasi interprofesional yang efektif. Tujuan dari systematic review ini untuk mengetahui apakah ICP dapat meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan dalam melakukan komunikasi interprofesional. Metode yang digunakan Systematic review dengan cara melakukan penelusuran literature data base dari Ebscho, Sciendirect, PubMed dan Google scholar dengan menggunakan advanced search keyword. Kata kunci yang dipilih adalah Interprofessional Collaborative Practice (ICP), Communication Interprofessional, health workers. Pencarian dibatasi pada tahun 2006 – 2016, pdf full text dan menggunakan bahasa inggris. Kriteria inklusi dari artikel, ini yaitu responden : tenaga kesehatan, intervensi yang digunakan Interprofessional Collaborative Practice (ICP), outcome yang diukur adalah kemampuan komunikasi interprofesional tenaga kesehatan. Didapatkan 6 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi, ke 6 artikel ini dilakukan review. Hasil : masing masing artikel memberikan outcome terhadap peningkatan komunikasi interprofesional dan 2 artikel menghasilkan 3 tema. ICP secara efektif dapat meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan dalam melakukan komunikasi interprofesional. Diharapkan pimpinan rumah sakit dapat membuat kebijakan khusus terkait pelaksanaan ICP dan merancang model pelaksanaan ICP yang melibatkan semua profesi kesehatan agar dapat diaplikasikan di pelayanan kesehatan sebagai upaya pengembangan komunikasi interprofesional yang efektif serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang bermutu sehingga peran profesional setiap disiplin berjalan dengan baik.


2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 1103-1110
Author(s):  
Didi Rethodi ◽  
Dian Kartikasari

AbstractAsthma causes narrowing of the airways, which leads to various symptoms such as whezzing, coughing, and shortness of breath (dyspnea) in sufferers. Patients with asthma often complain of experiencing sudden shortness of breath, difficulty breathing, and pain when taking a breath. These conditions can causes the patient to become stressed, anxious and the breathing pattern in no longer effective. As a result, the prognosis of disease is poor. The purpose of this literature review study was to picture the frequency of breathing in asthma patients.This literature review highlighted five articles searched from 2011-2021 throught Garba Garuda and Google Scholar. The obtained articles were apprassied using the JBI (Joanna Briggs Institute) instrument before being analyzed. This study revealed that the respiratory rate in patients with asthma increases over 20x/minutes.The conclusion from this literature review is that patients with asthma have tachypnea. This literature review may be used as a reference for hospitals, educational institutions, and other researchers to determine appropriate nursing interventions for asthma patients.Keywords:Asthma; respiratoryrate. AbstrakPenyakit asma dapat menyebabkan penyempitan pada saluran napas dan hal ini dapat menimbulkan gejala seperti mengi, batuk, dan sesak napas (dyspnea) pada penderitanya. Keluhan pasien asma yaitu sering mengalami sesak napas yang dating secara mendadak, sulit untuk bernafas, nyeri saat menarik napas. Hal ini dapat menyebabkan pasien menjadi stress, cemas dan pola napas tidak lagi efektif dan prognosis penyakitnya menjadi buruk. Tujuan dari penelitian literature review ini adalah untuk mengetahui Gambaran Frekuensi Napas Pada Pasien Asma. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pengumpulan data literature review. Pencarian artikel dari tahun 2011-2021 melalui penelusuran Garba Garuda, dan Google Shcolar dengan kriteria inklusi populasi pasien asma dewasa, tahun artikel 2011-2021, penelitian kuantitatif. Hasil pencarian yang didapatkan berupa full text dan pdf, kemudian direview dengan menggunakan instrument JBI (Joanna Briggs Institute), didapatkan 5 artikel dari tahun 2012-2021, diekstraksi kemudian dibahas dan disimpulkan .Hasil penelitian literature review dari 5 atikel menunjukkan bahwa frekuensi napas pada pasien dengan kejadian asma mengalami peningkatan pernafasan >20x/menit. Simpulan dari literature review ini yaitu pasien dengan kejadian asma mengalami peningkatan frekuensi pernapasan. Penelitian literature review ini diharapkan dapat menjadi refrensi bagi pihak rumah sakit, institusi pendidikan maupun penelitilainnya sebagai pertimbangan untuk menentukan intervensi keperawatan yang tepat bagi pasien asma.Kata kunci : Asma, Respirasi


2021 ◽  
Author(s):  
Amzal Mortin Andas ◽  
Ashar Prima ◽  
Rohmi Rahmawati

Latar belakang: Berbagai masalah yang dapat muncul pada pasien yang menjalani hemodialysis diantaranya kelelahan. Salah satunya dengan menggunakan inhalasi aromaterapi Tujuan: Telaah litelatur ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inhalasi aromaterapi pada pasien hemodialisis lansia yang mengalami masalah kelelahan. Metode: Disain dalam penelitin ini menggunakan literature review. Pencarian menghunakan electronic database dilakukan di google scholar dan Pubmed dengan kata kunci: hemodyalisis patient, inhalation aromatheraphy and fatigue. Kriteria inklusi yang digunakan yaitu jurnal yang dapat diakses full text. Publikasi 10 tahun terakhir. Jurnal berbahasa Inggris. Telah ditemukan 4 artikel 2 google scholar, 2 pubmed. Membahas efektifitas aromaterapi untuk menurunkan kelelahan. Kesimpulan: Berdasarkan telaah literatur pada artikel didapatkan bahwa terapi inhalasi aromaterapi dapat mengurangi skala kelelahan pada pasien hemodialisis. Diharapkan perawat lebih memperhatikan keadaan pasien hemodialisis yang mengalami kelelahan dan mengaplikasikan tindakan terapi inhalasi aromaterapi, sehingga tercapainya asuhan keperawatan yang bersifat holistik.


2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 2129-2133
Author(s):  
Yanuar Sultan Pramana ◽  
I Isytiaroh

AbstractOne way to increase milk production is by doing oxytocin massage. This scientific paper aims to find out the description of oxytocin massage therapy to increase breast milk in postpartum mothers. It is a literature review with 3 articles taken from google scholar. Oxytocin massage, postpartum, and breast milk are the keywords. All are full-text, the first article published in 2016, the second one was in 2019, and the latter was in 2020. The result shows before applying the therapy, the average value of milk breast production was 10.02 ml, and it was 17.2 after applying the therapy with difference of the production was 7.18 ml. It means there was an increasing in producing breast milk. Therefore, nurses are suggested to apply this therapy on postpartum mothers.Keywords: oxytocin massage, postpartum, breast milk producing AbstrakSalah satu cara untuk meningkatkan produksi ASI yaitu pijat oksitosin. Tujuan karya tulis ilmiah ini yaitu mengetahui gambaran terapi pijat oksitosin untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu post partum. Berdasarkan literature review Metode dalam karya tulis ilmiah ini adalah literature review dengan subyek literature review yang digunakan yaitu 3 artikel yang diambil dari laman jurnal google scholar dengan kata kunci “pijat oksitosin”, “post partum” dan “produksi ASI”. Berupa fulltext dan pada artikel pertama terbit pada tahun 2016, artikel kedua 2019 dan artikel ketiga tahun 2020. Hasil dari ketiga artikel menunjukan bahwa sebelum dilakukan pijat oksitosin terdapat nilai rata-rata produksi ASI 10,02 ml dan setelah dilakukan pijat oksitosin didapatkan bahwa terdapat nilai rata-rata produksi ASI 17,2 ml dengan perbedaan produksi ASI 7,18 ml sehingga terdapat adanya peningkatan produksi ASI. Simpulannya adalah terapi pijat oksitosin dapat meningkatkan produksi ASI pada ibu post partum. Saran untuk tenaga kesehatan diharapkan dapat menerapkan terapi pijat oksitosin untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu post partum.Kata kunci: pijat oksitosin, post partum, produksi ASI


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document