Kajian Kelestarian Sumberdaya Lahan Berbasis Analisa Kemampuan Lahan di DAS Serang
Kondisi pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi tidak hanya berpengaruh terhadap kebutuhan air atau pangan, melainkan dapat menyebabkan meningkatnya konversi lahan sebagai pemenuh kebutuhan hidup manusia. Adanya konversi kawasan lindung menjadi kawasan pertanian atau pemukiman mampu meningkatkan potensi kerusakan lingkungan. Tingkat kerusakan lingkungan memang tidak dapat dihindari atau tidak dapat di kontrol secara bersamaan, namun mampu dikurangi melalui perencanaan penggunaan lahan, pembangunan, serta manajemen yang baik. DAS Serang sebagai satu dari empat DAS kritis di Daerah Istimewa Yogyakarta yang menjadi bagian dari 108 DAS kritis di Indonesia perlu dilakukan kajian terkait sumberdaya lahan sebagai pendukung terciptanya perencanaan penggunaanlahan yang berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan dengantujuan menganalisis kelas kemampuan lahan untuk mengetahui tingkat ketimpangan penggunaan lahan pada wilayah DAS Serang. Penenentuan kemampuan lahan menggunakan satuan bentuklahan sebagai unit analisis dengan membandingkan metode weight factor matching dan subjective factor matching. Metode tersebut merupakan bagian dari teknik pembandingan (matching) yang dilakukan dengan cara mencocokan dan membandingkan karakteristik lahan dan kriteria kelas kemampuan lahan. Hasil yang didapatkanmeliputi 14 bentuklahan dan 11 unit lahan yang analisis dengan kelas kemampuan I hingga VIII yang disajikan dalam peta dan gambaran spasial ketimpangan penggunaan lahan pada DAS Serang.