ANALISIS HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT DI PEMUKIMAN KELURAHAN 26 ILIR KECAMATAN BUKIT KECIL KOTA PALEMBANG
Hipertensi adalah suatu peningkatan abnormal dari tekanan darah dalam pembuluh darah arteri yang mengangkut darah dari jantung dan memompa keseluruh jaringan dan organ-organ tubuh secara terus-menerus. Intensitas kebisingan dapat menjadi faktor risiko terjadinya kejadian hipertensi pada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intensitas kebisingan dengan kejadian hipertensi pada masyarakat di pemukiman Kelurahan 26 Ilir Kecamatan Bukit Kecil Kota Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional dengan teknik pengambilan sampel secara Purposive Sampling sebanyak 105 responden. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mini InScience Pro SQ-100 Sound Level Meter dan Aneroid Sphygmomanometer. Data dianalisis secara univariat, bivariat dengan menggunakan uji Chi Square, dan multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik ganda dan model faktor risiko. Hasil bivariat menunjukan ada hubungan antara intensitas kebisingan (p-value 0,000), usia (p-value 0,032), aktivitas fisik (pvalue 0,038), jarak rumah (p-value 0,004), barrier (p-value 0,001), dan tidak ada hubungan antara riwayat keluarga (p-value 0,828), merokok (p-value 0,782), serta keberadaan tanaman hias (p-value 0,058) terhadap kejadian hipertensi, dan pada analisis multivariat menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara intensitas kebisingan dengan kejadian hipertensi pada masyarakat (p-value = 0,013) setelah dikontrol dengan variabel usia, riwayat keluarga, jarak rumah, dan barrier. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang terpapar kebisingan tinggi secara terus menerus dapat meningkatkan risiko untuk mengalami hipertensi. Saran yang dapat diberikan adalah diharapkan masyarakat rutin beraktivitas fisik setidaknya 10 menit setiap harinya, menambah barrier serta menanam tanaman hias.