Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

70
(FIVE YEARS 66)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Stikes Widya Dharma Husada Tangerang

2686-6366, 2597-890x

Author(s):  
Siti Novy Romlah ◽  
Firdayani Fadillah ◽  
Sri Haryanto ◽  
Junaida Rahmi ◽  
Shella Juniar

ABSTRACT Background : Dysmenorrhea stiffness in the lower abdomen that occurs before or during menstruation, usually dysminorrhea occurs in 2-3 days. The purpose of this study was to determine the effect of giving tamarind turmeric as a dysmenorrhea therapy to reduce pain in young women at M.T Nurul Ikhwan. The design of this study used the Quasy Experiment method with the One group pre-post test design. The total sample size of 23 respondents was obtained by purposive sampling method. The analysis used to determine the effect of giving tamarind turmeric drink on reducing the level of menstrual pain (dysmenorrhea) using the Wilcoxon test. Sign Rank Test. The results of bivariate known Asymp.Sig. (2-tailed) is worth 0.000. Because the value of 0.000 is less than <0.05, it can be concluded that "Ha is accepted". This means that there is a difference in dysmenorrhea pain for the pre test and post test. So it can be concluded that there is an effect of giving tamarind turmeric to reduce desminore pain in adolescents at M.T Nurul Ikhwan. The conclusion of this study is that there is a difference between the pretest and posttest in the changes in dysmenorrhea pain in adolescent girls. Based on this study, it is recommended for adolescents to drink 100cc / day of tamarind turmeric during menstruation as an alternative to reduce dysmenorrhea pain.ABSTRAK menjelang atau selama menstruasi, biasanya disminore terjadi pada 2-3 hari. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui pengaruh pemberian minuman kunyit asam sebagai terapi dismenore terhadap penurunan nyeri pada remaja putri di M.T Nurul Ikhwan. Metodologi: Desain penelitian ini menggunakan metode Quasy Eksperimen dengan rancangan One grup pre-post test design Jumlah sampel sebanyak 23 reponden didapatkan dengan metode purposive sampling.. Analisis yang digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian minuman kunyit asam terhadap penurunan tingkat nyeri menstruasi (dysmenorrhea) menggunakan Uji Wilcoxon Sign Rank Test. Hasil penelitian: Hasil analisa bivariat diketahui Asymp.Sig. (2-tailed) bernilai 0,000. Karena nilai 0,000 lebih kecil dari <0,05, maka dapat disimpulkan “Ha diterima”. Artinya ada perbedaan nyeri dismenore untuk pre test dan post test. Kesimpulan: Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian kunyit asam untuk mengurangi nyeri desminore pada remaja di M.T Nurul Ikhwan. Kesimpulan Penelitian ini adalah ada perbedaan antara pretest dan post test dalam perubahan nyeri dismenore pada remaja putri. Berdasarkan penelitian ini disarankan kepada remaja untuk meminum kunyit asam 100cc/ hari saat menstruasi sebagai salah satu alternatif penurunan nyeri dismenore.


Author(s):  
Betty Betty ◽  
Ayamah Ayamah

ABSTRACT Dysmenorrhea or menstrual pain is pain in the lower abdomen, which can radiate to the lower back and legs. The incidence of dysmenorrhea in the world is very large. On average, more than 50% of women experience dysmenorrhea in each country. The incidence of dysmenorrhea in Indonesia is around 64.25%, which causes them to be unable to carry out activities optimally and this will reduce the quality of each individual. The purpose of this study was to determine the effect of red ginger boiled water on reducing dysmenorrhea in 8th semester students of STIKes Widya Dharma Husada Tangerang. This research method is a quantitative method-pre-experimental design, with a research design of One Group Pretest Posttest Design. The number of samples was 30 students from STIKes Widya Dharma Husada Tangerang, using a non-probability sampling technique with a purposeful sampling method. The data collection tool is an observation sheet. While the data analysis is using the Wilcoxon test. From the research results obtained, dysmenorrhea on a mild scale affected 15 respondents (50%) while on a medium scale, 14 respondents (46.7%). Based on data analysis using the Wilcoxon test with a significance degree of 0.05 (5%), a mean value of 1.100 and a probability (p) of 0.000, it can be concluded that there is an effect of red ginger boiled water on reducing dysmenorrhea in 8th semester students of STIKes Widya Dharma Husada Tangerang. It is recommended that the results of this study be used as a reference and implementation in overcoming dysmenorrhea by using non-pharmacological therapy, namely giving red ginger boiled water. ABSTRAK Dismenorea atau nyeri haid merupakan nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Angka kejadian dismenorea  di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% wanita mengalami dismenorea disetiap negaranya. Angka kejadian dismenorea di Indonesia adalah sekitar 64,25% yang menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan secara maksimal dan ini akan menurunkan kualitas pada individu masing-masing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh air reusan jahe merah terhadap penurunan dismenorea pada mahasisiwi semester 8 STIKes Widya Dharma Husada Tangerang. Metode penelitian ini merupakan metode kuantitatif- preexperimen design, dengan desain penelitian One Group Pretest Posttest Design. Jumlah sampel sebanyak 30 mahasiswi STIKes Widya Dharma Husada Tangerang, menggunakan teknik non probability sampling dengan metode purposive sampling. Alat mengumpulkan data adalah lembar observasi. Sedangkan analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Dari hasil penelitian diperoleh dismenorea pada skala ringan 15 responden (50%) sedangkan pada skala sedang 14 responden (46,7%). Berdasarkan analisis data dengan uji Wilcoxon dengan derajat kemaknaan ≤ 0,05 (5%), didapatkan nilai mean 1,100 dan probabilitas (p) sebesar 0,000 maka dapat disimpulkan ada pengaruh air rebusan jahe merah terhadap penurunan Dismenorea pada mahasisiwi semester 8 STIKes Widya Dharma Husada Tangerang. Disarankan untuk hasil penelitian inidapat dijadikan sebagai referensi dan implementasi dalam mengatasi Dismenorea dengan menggunakan jenis terapi non-farmakologi yaitu pemberian air rebusan jahe merah


Author(s):  
Agus Mulyawan ◽  
Rita Sekarsari ◽  
Nuraini Nuraini ◽  
Eriyono Budi

ABSTRACT Covid-19 is still a serious world problem with the number of cases still rising and falling every day. In response to this, the government is currently aggressively humiliating the Covid-19 Vaccination program and at the same time encouraging the public to continue to carry out health protocols such as wearing masks, washing hands and maintaining distance. This study aims to describe the level of community compliance in the application of post-Covid-19 vaccination health protocols in the Pakuhaji Health Center Work Area. The design in this study was cross sectional. Data collection using online and manual questionnaires. The sample is 85 respondents who have been vaccinated against Covid-19 to 1 or 2, respondents were taken by purposive sampling technique. The results obtained as many as 17 respondents (20%) in the non-compliant category and 68 respondents (80%) in the obedient category. And based on the characteristics of the respondents age, gender, and education. Based on this study, it was found that respondents with early adulthood (18-40 years) were more obedient to the implementation of health protocols. based on gender, female respondents were much more obedient in implementing health protocols and furthermore based on education level, respondents with middle to high education levels were much more obedient in implementing health protocols. ABSTRAK Covid-19 hingga saat ini masih menjadi permasalahan dunia yang serius dengan jumlah kasus yang masih naik turun setiap harinya. Dalam menanggapi hal tersebut pemerintah saat ini sedang gencar malukan program Vaksinasi Covid-19 dan sekaligus menganjurkan masyarakat untuk tetap melakukan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan manjaga jarak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepatuhan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan post Vaksinasi Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Pakuhaji. Desain pada penelitian ini adalah cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner secara online dan manual. Sample berjumlah 85 responden yang sudah vaksinasi Covid-19 ke 1 atau 2, responden diambil dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 17 responden (20%) dengan kategori tidak patuh dan 68 responden (80%) dengan kategori patuh. Dan berdasarkan karakteristik responden usia, jenis kelamin, serta pendidikan. Berdasarkan penelitian ini, ditemukan responden dengan usia dewasa awal (18-40 tahun) lebih patuh terhadap penerapan protokol kesehatan. Selain itu berdasarkan jenis kelamin, responden perempuan jauh lebih patuh dalam penerapan protokol kesehatan dan selanjutnya berdasarkan tingkat pendidikan, responden dengan tingkat pendidikan menenga hingga tinggi jauh lebih patuh dalam penerapan protokol kesehatan.


Author(s):  
Een Nuraeni ◽  
Shieva Nur Azizah Akhmad ◽  
Eriyono Budi Wijoyo

ABSTRACTOnline learning causes a lot of conflicts, one of which is anxiety and makes students' self-efficacy decrease. The age of the second semester students is still classified as a teenager, therefore they are not emotionally stable. So that it can be affected by anxiety and self-efficacy. This study aims to determine the relationship between self-efficacy and anxiety levels. The type of research used is quantitative research. The sample of this study were all students of the second semester of the UMT nursing study program as many as 71 respondents. The data analysis method in this study consisted of univariate analysis to determine the frequency distribution of each variable. Bivariate analysis was carried out to analyze the independent variables suspected to have a relationship with the dependent variable using the Chi Square test (continuity correction) and the calculation of the Odd Ratio (OR). . The research results obtained were yielding (p = 0.006) and OR 0.01. The conclusion of this study is that there is a relationship between self-efficacy and anxiety levels. Suggestions in this study for related parties in learning in order to modify the systematics in the learning process so that students do not experience anxiety. ABSTRAKPembelajaran daring banyak menimbulkan konflik, salah satunya adalah kecemasan dan menjadikan self efficacy pelajar menurun. Usia mahasiswa semester II masih tergolong remaja, maka dari itu emosionalnya belum stabil. Sehingga dapat terpengaruhi kepada kecemasan dan self efficacynya. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara self efficacy dengan tingkat kecemasan. Jenis penelitiain yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Sampel penelitian ini yaitu semua mahasiswa semestrer II prodi keperawatan UMT sebanyak 71 responden. Motode analisis data dalam penelitiain ini terdiri dari analisis univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dari masing-masing variable, Analisis bivariat dilakukan untuk menganilisis variabel independen yang diduga mempunyai hubungan dengan variabel dependen dengan menggunakan uji Chi Square (continuity correction) dan perhitungan Odd Ratio (OR). Hasil penelitian yang diperoleh secara menghasilkan (p=0,006) dan OR 0,01. Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan antara self efficacy dengan tingkat kecemasan. Saran dalam penelitian ini untuk pihak terkait dalam pembelajaran agar dapat memodifikasi sistematika dalam proses belajar supaya mahasiswa tidak mengalami cemas. 


Author(s):  
Junaida Rahmi ◽  
Riris Andriati ◽  
Siti Novy Romlah ◽  
Fitri Nur Anisa ◽  
Diah Ayu Septiana

ABSTRACT Labor pain is a natural thing that will serve every woman before the birth process, labor pain can occur due to strong contractions that function as a decrease in the baby's head and body. Labor pain causes a sense of discomfort and anxiety which is presented to the mother in labor. Overcoming labor pain can be done with pharmacological methods, namely analgesic and non-pharmacological, namely the Endorphin Technique. Research Objectives To find out ‘The Effect of Endorphin Techniques on Labor Pain in the First Stage’. This type of  search uses the literature study method by collecting the data obtained (n=955), analyzing, structured evaluation, and classification so as to get a reference to the literature study. The results of the study found the Endorphin Technique (n = 5) journal journals. The Endorphin Technique are very effective in reducing labor pain and helping to accelerate the lowering of the baby's head in laboring mothers so as to provide comfort to the mother before labor It is hoped that health workers apply in midwifery care and provide health education to mothers who give birth that the Endorphin Technique methods that can reduce pain during the labor process. ABSTRAK Nyeri persalinan merupakan hal wajar yang akan dialami oleh setiap wanita menjelang proses persalinan, nyeri persalinan bisa terjadi karena adanya kontraksi kuat yang berfungsi sebagai penurunan kepala dan badan bayi. Nyeri persalinan menimbulkan rasa ketidaknyamanan serta rasa cemas yang dialami pada ibu bersalin. Mengatasi nyeri persalinan dapat dilakukan dengan metode farmakologi yaitu analgesic dan non farmakologi yaitu Teknik Endorphin. Tujuan Penelitian Mengetahui ‘Penerapan Teknik Endorphin Terhadap Nyeri Persalinan Kala I’. Jenis penelitian yang menggunakan metode study literatur review dengan mengumpulkan data yang diperoleh (n=955), telaah, evaluasi terstruktur, dan pengklasifikasian sehingga mendapatkan kesimpulan mengenai studi literatur. Hasil penelitian ditemukan Teknik Endorphin (n=5) jurnal. Teknik Endorphin sangat efektif dalam mengurangi rasa nyeri persalinan dan membantu mempercepat penurunan kepala bayi pada ibu bersalin sehingga memberikan rasa nyaman kepada ibu bersalin menjelang proses persalinan. Diharapkan untuk tenaga kesehatan menerapkan dalam asuhan kebidanan serta memberi pendidikan kesehatan pada ibu bersalin bahwa  Teknik Endorphin merupakan metode yang dapat mengurangi rasa nyeri pada saat proses persalinan.


Author(s):  
Tri Okta Ratnaningtyas ◽  
Fenita Purnama Sari Indah ◽  
Nurwulan Adi Ismaya ◽  
Nurkhikmah Alwiyati

ABSTRACTMedical waste carries a greater risk to health. Such as diarrhea, skin infections, dengue fever until hepatitis A, B, and C. Poor handling of waste will also pose a risk of nosocomial infection. To realize the quality of environmental health, it is necessary to set standards for environmental health quality standards and health requirements by implementing safeguards on waste and implementing waste reduction. The health facilities had produced more than 296.86 tons of medical waste every day. Only about 43% of health service facilities that carry out medical waste management have met the standards. Objective: To examine the management of medical solid waste management in Inti Medika Insani Clinic, Tangerang. Methods: This research is a type of descriptive qualitative research. The object of this research is the director of Inti Medika Insani Clinic, manager of Inti Medika Insani Clinic, nurses, staff in charge of waste, cleanig service. This research uses in-depth observation and interview methods. Data collection techniques in this study is use interview techniques conducted by telephone. Based on the results of the study, Inti Medika Insani Clinic had not yet carried out appropriate waste management. Klinik Inti Medika Insani did not have sanitation workers, there were no available budgets, facilities and infrastructure that were not yet maximal, and there was no policy, monitoring and supervision. ABSTRAKLimbah medis membawa resiko yang lebih besar terhadap kesehatan. Seperti diare, infeksi kulit, demam berdarah sampai hep atitis A, B, dan C. Penanganan limbah yang tidak baik juga akan menimbulkan resiko terjadinya infeksi nosokomial. Mewujudkan kualitas kesehatan lingkungan perlu ditetapkan standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan dengan melaksanakan pengamanan terhadap limbah dan penyelenggaraan pengurangan limbah. Banyaknya fasilitas kesehatan tersebut sudah menghasilkan limbah medis sebanyak lebih dari 296.86 ton setiap harinya. Hanya sekitar 43% fasilitas pelayanan kesehatan yang melaksanakan pengelolaan limbah medis yang sudah memenuhi standar. Tujuan: Untuk mengkaji manajemen pengelolaan limbah padat medis di Klinik Inti Medika Insani Tangerang. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. objek dalam penelitian ini yaitu direktur Klinik Inti Medika Insani, manajer Klinik Inti Medika Insani, perawat, staff penanggung jawab limbah, cleanig service. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara secara mendalam. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik wawancara yang dilakukan melalui telephone. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa klinik inti medika insani belum melaksanakan manajemen pengelolaan limbah yang sesuai. Dijelaskan bahwa di klinik inti medika insani tidak memiliki tenaga sanitasi, tidak tersedia anggaran, sarana dan prasarana yang belum maksimal, dan tidak adanya kebijakan, monitoring dan supervisi.


Author(s):  
Agung Dewantoro ◽  
Aulia Nadya Rizki Imansari ◽  
Ahmad Syaripudin

ABSTRACTBased on WHO data in 2019, there were 78% of new HIV infections in the Asia Pacific region. In addition, the data on HIV/AIDS cases in Indonesia continues to increase from year to year, for the last 11 years HIV cases in Indonesia peaked in 2019 as many as 50,282 cases. Based on this data, the 5 provinces with the highest number of HIV cases were East Java (8,935), DKI Jakarta (6,701), West Java (6,066), Central Java (5,630) and Papua (3,753). The success of HIV/AIDS treatment with ARV therapy is determined by adherence to taking ARV drugs and being given long term. The purpose of this study was to describe the factors that influence the level of adherence of HIV/AIDS patients to antiretroviral treatment in terms of various literatures. The method used in this study uses a literature review, namely the purposive sampling technique. The results of the study based on the level of compliance from the eight literatures obtained a total of 831 respondents in the high compliance category as many as 469 (60.16%), while the category with moderate compliance obtained as many as 91 respondents (30%) and in the low compliance category obtained as many as 271 (36 ,95%) , in addition, there are factors that influence the level of adherence to antiretroviral treatment such as the level of knowledge, family support, support from health workers and side effects. ABSTRAKBerdasarkan data WHO tahun 2019 terdapat 78% infeksi HIV baru di regional Asia Pasifik. Selain itu, Untuk data kasus HIV/AIDS di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, selama 11 tahun terakhir kasus HIV di Indonesia puncaknya pada tahun 2019 yaitu sebanyak 50.282 kasus. Berdasarkan data tersebut 5 provinsi dengan jumlah kasus HIV terbanyak yaitu Jawa Timur (8,935), DKI Jakarta (6.701), Jawa Barat (6.066), Jawa Tengah (5.630) dan Papua (3.753). Keberhasilan tatalaksana HIV/AIDS dengan terapi ARV ditentukan oleh kepatuhan minum obat ARV dan diberikan jangka panjang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan penderita HIV/AIDS terhadap pengobatan antiretroviral ditinjau dari berbagai literatur. Metode yang digunakan penelitian ini menggunakan literatur review yakni dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian berdasarkan tingkat kepatuhan dari kedelapan literatur didapatkan sejumlah keseluruhan 831 responden pada kategori kepatuhan tinggi sebanyak 469 (60,16%), sedangkan kategori dengan kepatuhan sedang didapatkan sebanyak 91 responden (30%) dan pada kategori kepatuhan yang rendah didapatkan sebanyak 271 (36,95%) , selain itu, didapatkan adanya faktor-faktor yang berpengaruh pada tingkat kepatuhan terhadap pengobatan antiretroviral seperti pada faktor tingkat pengetahuan, dukungan keluarga, dukungan tenaga Kesehatan dan efek samping.


Author(s):  
Lela Kania Rahsa Puji ◽  
Melizsa Melizsa ◽  
Tri Okta Ratnaningtyas ◽  
Nur Hasanah ◽  
Dwi Ambarwati

ABSTRACTBased on data from SKKRI (Indonesian Adolescent Reproductive Health Survey) teenagers claimed to have supports who had prenuptial sexual intercourse aged 14-19 years (women 34.7%, men 30.9%) 24-19 years old (female 48.6%, male 465%). The persistence of this study was to find out the relationship of knowledge, the role of mass media and the role of family with prenuptial sex behavior in students of grade XI SMK Muhammadiyah Lebaksiu. This study used cross sectional method with the purpose of significant the liaison of independent variables and dependents, data composed by using questionnaires. The number of samples was 133 grade XI students at SMK Muhammadiyah Lebaksiu. Results of the study students who had had prenuptial sex as many as 106 respondents (79.7%) and students who had never had prenuptial sex as many as 27 respondents (20.3%). Statistical  results presented that there is a liaison between mass media (p.value = 0.013) and the family (p.value = 0.020) with prenuptial sex behavior. From the results of this research, it is expected that educational institutions provide information related to the knowledge and impact of prenuptial sex behavior and for students are expected to use their communication media more wisely and to always be open with their parents.ABSTRAKBerdasarkan data Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia remaja mengakui memiliki teman yang sudah pernah melakukan hubungan seksual pranikah usia 14-19 tahun (laki-laki 30,9%, perempuan 34,7%,) usia 24-29 tahun (laki-laki 465%, perempuan 48,6%,). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, peran media massa dan peran keluarga dengan perilaku seks pranikah pada siswa-siswi kelas XI SMK Muhammadiyah Lebaksiu. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan tujuan mengetahui hubungan variabel independen dan dependen, data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Sampel  sebanyak 133 siswa kelas XI di SMK Muhammadiyah Lebaksiu. Dari hasil penelitian diperoleh diperoleh hasil siswa yang yang sudah pernah melakukan seks pranikah sebanyak 106 responden (79,7%) dan siswa yang belum pernah melakukan seks pranikah sebanyak 27 responden (20,3%). Dari hasil  uji statistik didapatkan hasil yang menunjukan terdapat hubungan antara peran media massa (p.value = 0,013) dan peran keluarga (p.value = 0,020) dengan perilaku seks pranikah. Dari hasil penelitian ini diharapkan institusi pendidikan memberikan informasi terkait pengetahuan dan dampak dari perilaku seks pranikah serta bagi siswa-siswi diharapkan untuk menggunakan media komunikasinya lebih bijak dan agar selalu terbuka dengan orang tuanya.


Author(s):  
Nur Putri Erdianti

ABSTRACTExcessive consumption of fast food can increase the incidence of obesity and other health problems in adolescents. Eating fast food more than twice per week can increase BMI z-score significantly, compared to eating fast food once a week or not eating fast food at all. This study aims to determine the relationship between the influence of friends with the frequency of modern fast food consumption among students XYZ University in Depok. The research method used is quantitative with cross-sectional study design conducted to 148 students XYZ University Depok selected by systematic random sampling. It used questionnaire about individual characteristics, food characteristics, and environmental characteristics, while data of frequency fast food consumption from FFQ. Result showed that 51,4% of respondents consumed fast food often. Furthermore, there is a difference proportion in the influence of friends (p = 0.001) in determining the frequency of fast food consumption. Students with strong friend influences are 3.6 times more likely to eat fast food more often compared to poor friend influences. ABSTRAKKonsumsi fast food yang berlebihan dapat meningkatkan kejadian obesitas dan masalah kesehatan lainnya pada remaja. Mengonsumsi fast food lebih dari dua kali per minggu dapat meningkatkan BMI z-score secara signifikan, dibandingkan dengan yang mengonsumsi fast food seminggu sekali atau tidak mengonsumsi fast food sama sekali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor pengaruh teman dengan frekuensi konsumsi fast food modern pada mahasiswa Universitas XYZ di Kota Depok. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain studi cross-sectional yang dilakukan kepada 148 mahasiswa Universitas XYZ yang dipilih dengan systematic random sampling. Data karakteristik diperoleh dari kuesioner, sedangkan data frekuensi konsumsi fast food diperoleh dari FFQ. Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 51,4% responden mengonsumsi fast food dengan frekuensi sering. Terdapat perbedaan proporsi pada pengaruh teman (p=0,001) dalam menentukan frekuensi konsumsi fast food. Mahasiswa dengan pengaruh teman yang kuat berpeluang 3,6 kali lebih sering mengonsumsi fast food dibandingkan mahasiswa dengan pengaruh teman lemah.


Author(s):  
Tria Monja Mandira ◽  
Via Rina Efenti ◽  
Siti Chasani

ABSTRACT According to WHO data from 2013, the prevalence of stress events is quite high, with nearly 350 million individuals globally experiencing stress, and it is a disease ranked fourth in the world). The goal of this study is to find a link between supervisor communication and nursing students' stress levels while working on their final project at STIKes Widya Dharma Husada Tangerang. This is a quantitative research method which uses a descriptive analytic research design with a cross-sectional research design. The total respondents in this study was 126 students, with the sampling technique used in this study being probability sampling, sampling using the Proportionate Stratified Random.  Sampling method with the goal of determining the correlation between the independent variable and the dependent variable, and the data used in this study being a questionnaire via Google Form. The results showed that students who communicated well with their supervisors were 78 students (61.9%) with moderate stress levels, 46 students (36.5%), while students who communicated adequately with their supervisors were 48 students (38.1%) with 29 moderate stress levels students (23.0%). Based on the results of statistical tests using the Chi Square test,  p-value = 0.049 < a = (0.05). Thus, it can be concluded that Ha is accepted, implying that there is a correlation between supervisor communication and nursing students' stress levels when preparing their final project at STIKes Widya Dharma Husada Tangerang.. Suggestions from the results of this research are expected that educational institutions can improve and determine various educational programs that can disseminate information about good student lecturer communication and minimize stress levels on students so that it is expected that student communication during final project guidance will be good and stress levels will decrease..  ABSTRAK Data WHO Tahun 2013 menunjukkan tingkat stress masyarakat di dunia tergolong cukup tinggi, populasinya sebanyak 350 juta dari total seluruh masyarakat di dunia dan menduduki peringkat ke-4 di dunia). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya keterkaitan antara komunikasi dosen pembimbing dengan tingkat stres mahasiswa keperawatan dalam menyelesaikan skripsi di STIKes Widya Dharma Husada Tangerang. Jenis studi ini adalah riset kuantitatif berbentuk deskriftif analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 126 mahasiswa dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik probability sampling, pengambilan sampel dengan metode proportional stratified random sampling. Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel, alat ukur yang digunakan untuk data pengumpulannya adalah kuesioner melalui google form. Hasil penelitian diperoleh mahasiswa yang berkomunikasi dengan dosen pembimbing baik sebanyak 78 mahasiswa (61.9%) dengan tingkat stres sedang berjumlah 46 mahasiswa (36.5%), Sedangkan mahasiswa yang berkomunikasi cukup dengan dosen pembimbing sebanyak 48 mahasiswa (38.1%) dengan tingkat stres sedang sebanyak 29 mahasiswa (23.0%). Hasil uji bivariat menggunakan uji chi-kuadrat menunjukkan bahwa p = 0,049 <  a = (0,05). Jadi berarti Ha diterima yaitu ada hubungan antara komunikasi supervisor dengan tingkat stres mahasiswa keperawatan saat penulisan skripsi di STIKes Widya Dharma Husada Tangerang. Saran yang ditujukan untuk institusi Pendidikan yaitu diharapkan dapat meningkatkan dan menentukan berbagai program Pendidikan yang dapat menyebarluaskan informasi tentang komunikasi dosen mahasiswa yang baik dan meminimalkan tingkat stres pada mahasiswa sehingga diharapkan komunikasi mahasiswa saat bimbingan tugas akhir akan baik dan tingkat stres akan menurun.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document