scholarly journals IMPLEMENTASI LEAN MANUFACTURING PADA PROSES PRODUKSI UNTUK MENGURANGI WASTE GUNA LEBIH EFEKTIF DAN EFISIEN

Author(s):  
Edwin Bayu Kurniawan ◽  
Ni Luh Putu Hariastuti

CV. Nipson Industrial Coating adalah perusahaan yang hanya bergerak untuk memproduksi coating, dimana perlu terus menerus meningkatkan kinerja perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan tepat waktu dalam pengiriman ke pada konsumen. Dengan strategi lean manufacturing perusahaan mampu mengidentifikasi jenis pemborosan (waste) yang terjadi dalam proses produksi sehingga waste yang terjadi bisa dihilangkan. Pemborosan (waste) diidentifikasi dengan seven waste, kemudian dilakukan pemetaan secara detail dengan Value Stream Analysis Tools (VALSAT) dan dianalisa akar penyebab masalah dengan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Dari hasil penelitian ini, didapatkan pemborosan (waste) pada proses produksi adalah waiting/delay dan defect. Dampak dari penerapan strategi lean manufacturing pada proses produksi menurut process activity mapping, meningkatkan process cycle efficiency menjadi 94.84% dan menurut quality filter mapping adalah melaksanakan standarisasi pada material bahan baku kemudian melakukan pelatihan terhadap pekerja dikhususkan terhadap bidangnya masing-masing.  Kata Kunci : Lean Manufacturing, Waste, VSM, VALSAT, FMEA

2017 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Dion Avellino Suyanto ◽  
Sunday Noya

Fierce competition encourages companies to make continuous improvements to achieve better working efficiency. One method to improve the working efficiency is using the concept of lean manufacturing. The efficiency of the existing work in PT. Rimba Kencana is still not good because there are many processes that are not uniform and because of that, production lead time is increased. By using value stream mapping and value stream analysis tools (VALSAT), the production processes in the company are mapped into the current state mapping and future state mapping. In the current state mapping, the total value of production lead time is 59.49 days and the value of process cycle efficiency (PCE) is 0.013%. After doing improvement on welding department, the total value of production lead time decreased to 48.22 days and the value of process cycle efficiency becomes 0.016%. Keywords: Efficiency, Value Stream Mapping, Value Stream Analysis Tools


2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 143
Author(s):  
Reni Dwi Astuti ◽  
Lathifurahman Lathifurahman

Hasil observasi di PT. Holcim Indonesia Tbk, pabrik Cilacap, didapati banyaknya pemborosan di bagian pengepakan semen, termasuk banyaknya produk cacat kemasan, sehingga banyak semen tercecer dan harus mengulangi proses pengepakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pemborosan selama proses pengepakan menggunakan  pendekatan lean manufacturing dengan value stream mapping. Sementara tingkat kualitas dianalisis dengan metode six-sigma. Penyebab kecacatan produk dianalisis dengan fish-bone diagram. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) digunakan untuk merancang ususlan perbaikan. Pemborosan yang teridentifikasi meliputi : transportation, motion, waiting, over processing, dan defect. Usulan perbaikan untuk mengurangi pemborosan yaitu dengan penggabungan stasiun penimbangan dan stasiun pemeriksaan, sehingga memberikan estimasi peningkatan  process cycle effisiensi  dari 39,1% menjadi 46,69. Sedangkan upaya untuk mengurangi cacat produk dilakukan dengan perawatan preventif mesin packer.


JUMINTEN ◽  
2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 120-131
Author(s):  
Ivonne Rakha Salsabila ◽  
Rr. Rochmoeljati

PT. XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang produksi Stainless Steel Coil. PT. XYZ berharap dapat mengurangi pemborosan dalam proses produksinya, sehingga perusahaan dapat mendapatkan laba yang lebih besar dan mampu bersaing di industri saat ini. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengidentifikasi, mereduksi dan memberikan usulan perbaikan terhadap pemborosan (waste) pada proses produksi Stainless Steel Coil. Metode yang digunakan adalah konseplean manufacturing dengan tools value stream mapping dan bantuan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Berdasarkan hasil penelitian pada value stream mapping didapatkan reduksi waktu dari 461 menit atau 27.660 detik menjadi 416 menit atau 24.960 detik. Berdasarkan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) diketahui akar penyebab masalah pada pemborosan (waste) tertinggi adalah Set up hot bucket yang kurang sesuai dan terjadi unplanned downtime atau kurang perawatan mesin. Rekomendasi perbaikan yang dapat diusulkan yaitu pembuatan jadwal pengurasan atau pembersihan hot bucket serta pengetatan terhadap set-up waktu hot bucket dan memperketat jadwal perawatan atau maintainance pada mesin Rolling Mill.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 99-110
Author(s):  
Herudi Herudi ◽  
Fathurohman Fathurohman ◽  
Supriyadi Supriyadi

Divisi sinter plant adalah perusahaan yang memproduksi sinter ore sebagai bahan baku utama pembuatan hot metal. Dalam proses produksinya divisi sinter plant masih terdapat pemborosan sehingga proses produksi menjadi tidak efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemborosan yang terjadi dalam proses sinter ore dan memberikan rekomendasi perbaikan mengurangi pemborosan yang terjadi. Penelitian ini menggunakan konsep lean manufacturing dengan menggunakan Value Stream Analysis Tools berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada empat supervisor dan Root Couse Analysis. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pemborosan (waste) yang paling dominan dan mempengaruhi proses pencampuran material yaitu over process (60 %) dan motion (40 %). Perbaikan dalam over process dilakukan dengan cara mengganti fasilitas mixing dengan belt conveyor pada proses pencampuran material mampu meningkatkan efektivitas proses. Pergantian ini juga berdampak pada hilangnya proses motion dan berdampak pada peningkatan nilai process cycle efficiency. Penerapan lean manufacturing secara terus akan menghilangkan pemborosan yang terjadi pada proses produksi yang berdampak pada peningkatan kinerja operasional prusahaan.


OPSI ◽  
2018 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 14 ◽  
Author(s):  
Almer Panji Pradana ◽  
Mochammad Chaeron ◽  
Muhammad Shodiq Abdul Khanan

CV Marga Jaya (Pabrik II) adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan paving/conblock secara masal. CV Marga Jaya (Pabrik II) selalu berusaha mengurangi pemborosan yang terjadi selama proses produksi paving/conblock. Pemborosan yang terjadi antari lain, adanya produksi berlebih, transportasi, waktu menunggu, dan cacat yang berlebih.  Lean Manufacaturing merupakan pendekatan yang bertujuan untuk merampingkan proses dengan mengurangi pemborosan yang terjadi selama proses produksi. Pendekatan konsep lean manufacturing dimulai dengan membuat big picture mapping, dilanjutkan dengan waste assessment model (WAM), diagram cause and effects, value stream analysis tools (VALSAT), usulan perbaikan waste yang terjadi, dan pembuatan descrete event simulation (DES). Hasil yang didapat bahwa waktu menunggu yang terjadi diperbaiki dengan menggunakan conveyor, produksi berlebih yang terjadi diperbaiki dengan melakukan perencanaan produksi, dan cacat berlebih yang terjadi diperbaiki dengan menggunakan 5W+1H dengan sebelumnya menggunakan konsep lean six sigma dan didapat nilai sigma sebesar 4,31 sigma. Simulasi proses menunjukkan dengan mengurangi pemborosan, kemampuan produksi naik 15,36% (penjemuran 30 hari) dan 147,20% (penjemuran 7 hari).


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1-7
Author(s):  
Catur Kusbiantoro ◽  
Ellysa Nursanti

CV. Tanara Textile merupakan salah satu perusahaan tekstil yang termasuk dalam kelompok industri penyempurnaan kain berupa kain kaos. Pada proses produksi di perusahaan masih ditemukan beberapa waste. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menurunkan waste yang terjadi pada proses produksi maka digunakan pendekatan lean manufacturing. Metode Value Stream Mapping (VSM) digunakan untuk pemetaan aliran produksi dan aliran informasi terhadap suatu produk pada tingkat produksi total, melakukan wawancara untuk pembobotan penyebab 7 waste yang sering terjadi pada proses produksi, VALSAT untuk menganalisa pemborosan dari hasil pembobotan yang selanjutnya melakukan detailed mapping tools, serta analisis FMEA untuk mengetahui penyebab kegagalan prosesyang terjadi di lini produksi lalu menghitung nilai RPN tertinggi. Selanjutnya melakukan usulan perbaikan untuk menurunkan waste unnecessary inventory serta menganalisis perbaikan secara berkelanjutan dengan PDCA. Waste terbesar ada pada Unncessary Inventory sebesar 28,571% faktor penyebabnya adalah penumpukan bahan baku, work in process (WIP), sparepart yang tidak terpakai dan penimbunan pada finished goods Sebelum perbaikan proses produksi 16 hari 9 jam dimana Value Added 6 hari 4 jam dan Lead Time 10 hari 4 jam, setelah perbaikan proses produksi menjadi 14 hari 5 jam dimana Value Added 6 hari 4 jam dan Lead Time 8 hari 1 jam, dengan demikian dapat meningkatkan process cycle efficiency sebesar 17,19% dan menghemat lead time sebesar 2,546% dengan penurunan waste sebesar 8,31%


In today’s era of globalization, it is essential to ensure that Indian manufacturing industries like casting and metal-working industries which work on stringent conditions of varying customer demands and constant adhering to excellent quality standards are able to flourish in the fiercely competitive environment while keeping the production as economical as possible. Hence, the need arises for continuous improvement in the manufacturing phase of the product by assessing, minimizing, and eliminating wastes of any kind. This study adopts and implements a waste assessment model in a casting industry with the purpose of assessment of wastes and hence, proceed towards a leaner manufacturing set-up. Initially, the quantification of direct relationships between the seven types of wastes was done by forming a waste relationship matrix (WRM). Next, a waste assessment questionnaire (WAQ) consisting of 68 questions, was introduced for the allocation of wastes in the industry. The results of WRM and WAQ were integrated to obtain the ranks of the seven types of wastes in the industry, and it was found that waste of defects was the highest-ranked waste followed by wastes of inventory and overproduction. Process Activity Mapping (PAM) received the highest score (482.79) in the analysis done by Value Stream Analysis Tool (VALSAT), thus, it was chosen as the preferred tool in the current situation. The results of Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) of various defects of casting indicated sand inclusions (432) and slag inclusions (336) as the defects having the highest Risk Priority Numbers (RPN).


2020 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
Author(s):  
Haris Dwi Armyanto ◽  
Dwi Djumhariyanto ◽  
Santoso Mulyadi

CV.X merupakan salah satu perusahaan pengolahan sarden yang terletak di Banyuwangi. Pada proses produksi di perusahaan masih ditemukan beberapa pemborosan (waste). Untuk mengurangi pemborosan yang terjadi digunakan pendekatan lean manufacturing dengan metode Value Stream Mapping (VSM) untuk pemetaan aliran produksi dan aliran informasi terhadap proses produksi dari awal bahan baku hingga produk jadi dan dikirim ke konsumen, serta analisis dengan metode Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) untuk mengetahui penyebab kegagalan proses yang paling prioritas dan perlu dilakukan perbaikan dengan segera. Identifikasi pemborosan diawali dengan penggambaran current state map, lalu dilakukan analisis pemborosan ke dalam kategori 7 pemborosan [1]. Pada analsis tersebut ditemukan 3 jenis pemborosan yaitu waiting time, unnecessary inventory dan defect (kembung). Setelah itu dilakukan analisis akar penyebab timbulnya pemborosan menggunakan fishbone diagram, dan analis FMEA untuk mengetahui nilai RPN tertinggi yang selanjutnya akan menjadi prioritas pemberian usulan perbaikan yang tepat dan sesuai dengan masalah dan kondisi proses produksi sarden 125g di CV.X. Rekomendasi perbaikan yang diberikan terhadap pemborosan dengan nilai RPN tertinggi antara lain Menambahkan mesin pencuci produk untuk mengurangi penumpukan produk dan waktu tunggu yang ada sehingga pemborosan waiting time dan unnecessary inventory dapat berkurang, mengganti sarung tangan kain dengan lateks, serta menjaga kebersihan nampan ikan. CV.X is a sardine processing company located in Banyuwangi. In the company production process there are some wastes. To reduce the waste that occurs, lean manufacturing approach using Value Stream Mapping (VSM) method is used to map the production flow and information flow to the production process from the beginning of the raw material to the finished product and sent to consumers, as well as analysis using the Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) method. ) to find out what causes the most priority process failures and needs immediate improvement. Waste identification is preceded by a depiction of the current state map, then waste analysis is conducted into category 7 waste. In this analysis, there are 3 types of waste, which are waiting time, unnecessary inventory and defects. After that an analysis of the root causes of waste occurs using fishbone diagrams, and FMEA analysts to find out the highest RPN value which will then be prioritized for giving recommendations for an appropriate improvement and in accordance with the problems and conditions of the 125g sardine production process in CV.X. Improvement recommendations given for waste with the highest RPN value include adding a product washer to reduce product buildup and waiting times so that waiting time and unnecessary inventory waste can be reduced, replacing cloth gloves with latex, and keeping the fish tray clean.


2016 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 49
Author(s):  
Sumiharni Batubara ◽  
Raden Abdurrahman Halimuddin

PT Oriental Manufacturing Indonesia is a company engaged in the manufacturing industries that produce plastics components for the automotive industry. The main problem that occurs is the target production of Final Assy. Front Door is not reached as a manufacturing lead time (MLT) is too long.The purpose of this research is to reduce the Manufacturing Lead Time (MLT) so that production targets can be achieved. Lean Manufacturing approach used to reduce the waste that occurs. The first step is to create Value Stream Mapping (VSM), which describes the overall process. From the VSM waste can be identified in the some activities (changeover mold) and one activity (final inspection). MLT improvement performed by using Single Minute Exchange of Dies on mold changeover activity and Left Hand Right Hand Mapping on the final inspection process. As the result of improvement, the value of process cycle efficiency has increased by 11.35% from 36,88% to 48,55%. Manufacturing Lead Time has decreased from 35.327 seconds to 26.834 seconds.


2019 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 51-59
Author(s):  
Rr Rochmoeljati ◽  
Yustina N ◽  
Raditya Dwi Firmansyah

PT. Mitratani Dua Tujuh adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan beku (frozen food). Produk yang dihasilkan perusahaan antara lain: Edamame, Okra, buncis serta Mukimame. Proses produksi di perusahaan tersebut sering mengalami keterlambatan dalam proses produksinya. Keterlambatan tersebut dikarenakan  terdapat pemborosan pada proses produksi. Hal tersebut membuat terjadinya penambahan waktu maupun kerusakan produk dalam proses produksi edamame. Pemborosan yang terjadi pada proses produksi Edamame akan diidentifikasi dengan menggunakan Lean Manufacturing. Pemborosan yang terjadi akan dianalisis dengan menggunakan Failure Mode and Effect Analysis untuk memberikan pertimbangan dalam memberikan penanganan dan pembenahan sesuai dengan pemborosan yang paling berpengaruh. Berdasarkan hasil penelitian didapat pemborosan  tertinggi yakni pemborosan pada waktu untuk menunggu (Waste Waiting) dan pemborosan pada penyimpanan bahan yang tidak diperlukan (Waste Unnecessary Inventory). Hasil pembobotan diakumulasikan dengan matrix VALSAT dan didapat tools dominan yakni Process Activity Mapping dengan skor 230,5. Setelah dilakukan penanganan Waste didapatkan penurunan waktu produksi dari 1 hari 3 jam 35 menit menjadi 1 hari 3 jam 10 menit. Penanganan keseluruhan Waste akan menurunkan waktu dari 1 hari 3 jam 35menjadi 1 hari 2 jam 32 menit 30 detik.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document