scholarly journals DAMPAK GUNCANGAN PERTUMBUHAN EKONOMI MITRA DAGANG UTAMA TERHADAP INDIKATOR MAKROEKONOMI INDONESIA

2019 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 78-92
Author(s):  
Yeny puspita Ningsih ◽  
Fitri Kartiasih

Indonesia adalah salah satu negara yang menerapkan sistem ekonomi terbuka. Dengan banyak integrasi ekonomi dengan negara lain, guncangan eksternal akan berdampak pada stabilitas makroekonomi Indonesia. Selama periode 2011-2015, Jepang, Cina, dan Singapura adalah mitra dagang utama Indonesia dalam ekspor dan impor. Sejak 2010 perekonomian ketiga negara mengalami perlambatan goncangan yang ditunjukkan dengan penurunan pertumbuhan ekonomi. Karena besarnya ketergantungan Indonesia pada Jepang, Cina, dan Singapura di sektor perdagangan, guncangan dikhawatirkan tidak hanya mempengaruhi kinerja perdagangan, tetapi juga ekonomi makro lainnya. Studi ini bertujuan untuk menganalisis dampak guncangan pertumbuhan ekonomi dari mitra dagang utama terhadap indikator ekonomi makro Indonesia yang mencakup ekspor, PDB, dan lapangan kerja pada tahun 1986-2015. Metode yang digunakan adalah Vector Autoregression (VAR) / Vector Error Correction Model (VECM). Hasil IRF menunjukkan bahwa indikator makroekonomi Indonesia memberikan respons positif terhadap guncangan pertumbuhan ekonomi mitra dagang utama, penurunan pertumbuhan ekonomi di China, Singapura dan Jepang akan berdampak pada penurunan pertumbuhan ekspor, PDB, dan penyerapan tenaga kerja Indonesia. Hasil FEVD menunjukkan bahwa guncangan pertumbuhan ekonomi dari mitra dagang utama telah memberikan kontribusi besar terhadap variabilitas indikator ekonomi makro Indonesia  

2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-7
Author(s):  
Ryan Juminta Anward

Abstrak- Adanya pandangan bahwa liberalisasi keuangan berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi menyebabkan banyak negara-negara berkembang melakukan serangkaian kebijakan liberalisasi di sektor keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi secara empiris dampak liberalisasi keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi dan variabel makro ekonomi lainnya di Indonesia. Penelitian ini mengembangkan model empiris melalui pengukuran liberalisasi keuangan secara de fakto dan de jure. Hasil estimasi model Vector Autoregression (VAR) dalam pendekatan de jure menunjukkan bahwa indeks liberalisasi keuangan secara statistik tidak berpengaruh siginifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan variabel makro lainnya (inflasi, nilai tukar dan suku bunga). Dalam pendekatan de facto, hasil pengujian kointegrasi menunjukkan adanya hubungan jangka panjang antara pertumbuhan ekonomi dan seluruh indikator yang digunakan sebagai proksi liberalisasi keuangan. Hasil estimasi pada pendekatan de facto melalui model Vector Error Corrrection Model (VECM) mengindikasikan bahwa liberalisasi keuangan memberikan efek negatif terhadap pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kredit perbankan terhadap sektor swasta. Secara keseluruhan hasil penelitian ini tidak dapat menemukan bukti kuat terkait adanya dampak positif liberalisasi keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi dalam small open economy seperti di Indonesia. Kata kunci : liberalisasi keuangan, pertumbuhan ekonomi, small open economy, vector autoregression (VAR), vector error correction model (VECM)


2020 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 763
Author(s):  
Amri Ahmadi ◽  
Sri Herianingrum

This research used a quantitative approach, and the aim of research was to find out the estimation, the magnitude of the GDP growth influenced, and the inflation on the growth of Islamic banking in Indonesia. In this research used the VECM (Vector Error Correction Model) with method focused by testing hypotheses.The results showed that GDP variable and Inflation variable was influenced significantly and positively on profits and DPK.Keyword: Gross Domestic Product, inflation, profit, third party funds, VECM.


2011 ◽  
Vol 50 (4II) ◽  
pp. 853-876 ◽  
Author(s):  
Sehar Munir ◽  
Adiqa Kausar Kiani

This study empirically verifies the existence of significant relationship between inflation and trade openness for Pakistan using annual time-series data for the period of 1976 to 2010. The basic objective of this study is to examine the Romer‘s hypothesis for Pakistan with real agriculture value added, real exchange rate, real gross domestic product, financial market openness, money and quasi money and used trade openness, import openness and export openness ratios separately as explanatory variables with inflation rate as dependent variables. For this purpose, we have used multivariate Johansen (1998) and Johansen and Juselius (1990) Maximum Likelihood Cointegration Approach and a Vector Error Correction Model (VECM) and the expected empirical findings shows that there is a significant positive long-run relationship between inflation and trade openness, which rejects the existence of Romer‘s hypothesis for Pakistan. JEL classification: B26, E31, P24, P44 Keywords: Trade Openness, Inflation, Unit Root Testing, Multivariate Cointegration Approach, Vector Error Correction Model, Pakistan


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document