scholarly journals PENGARUH BERBAGAI JENIS PUPUK KANDANG DAN KONSENTRASI PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI (Capsicum annum L.)

MEDIAGRO ◽  
2021 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
Author(s):  
Erlin Wahyu Nur Khasanah ◽  
Eny Fuskhah ◽  
Sutarno Sutarno

Cabai merupakan komoditas hortikultura penting di Indonesia. Cabai banyak dibudidayakan karena memiliki harga jual dan permintaan pasar yang tinggi. Perlu adanya stabilisasi untuk meningkatkan produksi cabai sehingga kebutuhan cabai dapat terpenuhi. Beberapa usaha untuk meningkatkan produksi cabai yaitu pemenuhan unsur hara berdasarkan kebutuhan tanaman cabai. Pemberian pupuk kandang mampu membantu menyediakan hara yang dibutuhkan tanaman cabai tanpa merusak tanah jika digunakan dalam waktu panjang. Peningkatan efektifitas pupuk kandang dapat dilakukan dengan penambahan biofertilizer seperti PGPR. Kombinasi pupuk kandang dan PGPR dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan kesuburan tanah, pertumbuhan, produksi tanaman cabai tanpa menyebabkan kerusakan lahan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juli 2020 di Green House dan Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan pola faktorial 3x5 dengan 3 ulangan. Faktor pertama (P) yaitu pupuk kandang ayam (P1), pupuk kandang sapi (P2), pupuk kandang kambing (P3). Faktor kedua (B) terdiri dari kontrol/0 ml/liter (B0), PGPR komersial 5 ml/liter (B1), PGPR 5 ml/liter (B2), PGPR 12,5 ml/liter (B3) dan PGPR 20 ml/liter (B4). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA). Uji lanjut yang digunakan yaitu uji jarak berganda duncan. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk kandang ayam memberikan pertumbuhan dan produksi terbaik pada variabel tinggi tanaman tetapi pupuk kandang ayam tidak berbeda nyata dengan pupuk kandang sapi pada bobot buah per tanaman, jumlah buah per tanaman, dan berat segar tanaman. Perlakuan konsentrasi PGPR serta interaksi antara jenis pupuk kandang dan konsentrasi tidak berpengaruh pada semua variabel pengamatan.

2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 57-64
Author(s):  
Ahmad Nur Chozin ◽  
Ana Amiroh ◽  
Istiqomah Istiqomah

Cabai merah (Capsicum annum L.) salah satu hasil pertanian yang penting dan banyak dibudidayakan di Indonesia. Kendala dalam minimnya produksi tanaman cabai adalah kurangnya produktifitas lahan dan pemanfaatan bahan organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis PGPR yang tepat dan penggunaan pupuk kompos terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman cabai merah besar (Capsicum annum L.). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, yang terdiri dari dua faktor dan setiap faktor terdiri dari 3 level yaitu : dosis PGPR dan dosis pupuk kompos. Faktor pertama dosis PGPR terdiri dari 3 level kontrol tanpa PGPR, dosis PGPR 150 ml/tan dan dosis PGPR 300 ml/tan. Faktor kedua dosis pupuk kompos dengan  level kontrol tanpa pupuk kompos, dosis pupuk kompos 5 ton/ha dan dosis pupuk kompos 7,5 ton/ha. Indikator paramater pertumbuhan dan produksi yang diamati terdiri dari : Tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah buah per tanaman. Waktu pengamatan dimulai dari umur 14 hari setelah tanam dengan interval waktu 14 hari sekali. Data  hasil  dari  penelitian  dianalisa menggunakan analisa  sidik ragam  dan  dilanjutkan  dengan  Uji  BNT  5%. Terdapat interaksi antara perlakuan macam dosis PGPR dan Pupuk kompos terhadapat parameter pengamatan diameter batang pada umur 28 hst, 42 hst dan 56 hst pada dosis PGPR 300 ml/tan dan Pupuk kompos 7,5 ton/ha. Kombinasi perlakuan dosis PGPR 300 ml/tan dan pupuk kompos 7,5 ton/ha  memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai dengan nilai rata- rata 58,56 per tanaman.


2020 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 14-19
Author(s):  
Praptiningsih Gamawati Adinurani ◽  
Sri Rahayu ◽  
Nurul Fima Zahroh

Mikroba Bacillus subtilis merupakan agen pengendali hayati mempunyai kelebihan sebagai Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) yaitu dapat berfungsi sebagai biofertilizer, biostimulan, biodekomposer dan bioprotektan. Tujuan penelitian mengetahui potensi B. subtilis dalam merombak bahan organik sebagai usaha meningkatkan ketersediaan bahan organik tanah yang semakin menurun. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi dengan berbagai  bahan organik sebagai petak utama (B0 = tanpa bahan organik, B1 = kotoran ayam,  B2 = kotoran kambing, B3 = kotoran sapi) dan aplikasi B.subtilis sebagai anak petak (A0 = 0 cc/L, A1 = 5cc/L, A2 = 10 cc/L, Pengamatan meliputi variabel tinggi tanaman, indeks luas daun, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, dan bahan organik tanah. Data pengamatan  dianalisis ragam  menggunakan  Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 25 dan dilanjutkan dengan uji Duncan untuk mengetahui signifikansi perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara bahan organik kotoran ternak dan konsentrasi B. subtilis terhadap semua variabel pengamatan. Potensi B. subtilis sangat baik dalam mendekomposisi bahan organik yang ditunjukkan dengan peningkatan bahan organik, dan hasil terbaik pada kotoran  sapi (B3) dan konsentrasi B. subtilis 15 mL/L masing-masing sebesar 46.47 % dan 34.76 %. Variabel pertumbuhan tidak berbeda nyata kecuali tinggi tanaman dengan pertambahan tinggi paling banyak pada pemberian kotoran kambing sebesar 170.69 %.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document