scholarly journals KARAKTERISTIK EKSTRAK DARI KULIT KAYU BAKAU DENGAN PELARUT YANG BERBEDA

2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Suhendry Suhendry ◽  
Enih Rosamah ◽  
Edi Sukaton

Tanin dari ekstrak tumbuhan memiliki beragam kegunaan, yang paling populer adalah sebagai bahan substitusi perekat dalam industri pengolahan kayu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik ekstrak dari kulit kayu bakau dari jenis Rhizophora mucronata, R. apiculata dan Avicennia officinalis dan untuk menganalisa sifat-sifat taninnya secara fisik. Data dianalisis dengan menggunakan rancangan faktorial acak lengkap 3 X 3 dengan 3 kali ulangan. Respon yang diukur adalah pengaruh jenis kayu dan bahan pemasaknya terhadap kadar padat dan rendemen. Pengujian viskositas dan waktu gelatinasi hanya dicari nilai rataannya dan dibahas secara deskriptif analitik.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kayu dan bahan pemasak memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap kadar padat dan rendemen,  dimana untuk kadar padat tertinggi diperoleh pada jenis kayu A. officinalis dengan bahan pemasak Na2CO3 1% sebesar 7,866 %. Rendemen tertinggi diperoleh  pada jenis kayu R. apiculata dengan bahan pemasak Na2CO3 1% sebesar 31,003%. Waktu gelatinasi tercepat diperoleh pada jenis kayu R. apiculata dengan bahan pemasak Na2CO3 1% pada taraf konsentrasi formaldehid 15%. Viskositas tertinggi diperoleh pada jenis kayu R. apiculata dengan bahan pemasak Na2CO3 1%.

2017 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 13
Author(s):  
Annice Anthoni ◽  
Joshian Schaduw ◽  
Calvyn Sondak

Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung persentase tutupan mangrove dan mengetahui struktur komunitas mangrove. Penelitian ini dilakukan di sepanjang pesisir Taman Nasional Bunaken bagian Utara. Metode  yang di gunakan dalam penelitian ini  yaitu metode line transect dan metode hemisperichal photography. Data hasil penelitian ditemukan 6 jenis mangrove yaitu Sonneratia alba, Avicennia officinalis, Avecennia marina, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata dan Bruguiera gymnorrhiza yang termasuk dalam 4 famili Sonneratiaceae, Avicenniaceae, Rhizophoraceae dan juga Bruguieraceae. Nilai tutupan kanopi mangrove yang tertinggi pada stasiun 2 (Meras)  di transek 2 mencapai nilai 82,78% dan yang terendah pada stasiun 1 (Molas)  di transek 1 yaitu 61,24%.


2017 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 19 ◽  
Author(s):  
Terry Louise Kepel ◽  
Devi Dwiyanti Suryono ◽  
Restu Nur Afi Ati ◽  
Hadiwijaya Lesmana Salim ◽  
Andreas A. Hutahaean

Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi tentang nilai penting, simpanan karbon vegetasi dan estimasi nilai ekonomi simpanan karbon mangrove di Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Pengambilan data dilakukan di tujuh stasiun dengan menggunakan metode transek kuadrat 100 m2 yang diletakkan secara vertikal terhadap garis pantai. Identifikasi spesies mangrove berdasarkan ciri-ciri morfologi akar, daun, buah dan bunga. Pengukuran DBH untuk mengetahui biomassa dan simpanan karbon sedangkan estimasi nilai ekonomi simpanan karbon menggunakan pendekatan harga dari pasar bebas dan pasar wajib Clean Development Mechanism (CDM). Sebanyak delapan species teridentifikasi yaitu Avicennia alba, Avicennia officinalis, Bruguiera gymnorhiza, Ceriops tagal, Lumnitzera littorea, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata dan Sonneratia alba. Spesies R. mucronata teridentifikasi di semua stasiun. Hasil analisa struktur komunitas terlihat bahwa spesies R. mucronata dan  S. alba memiliki tingkat kerapatan relatif spesies yang lebih tinggi dibandingkan spesies yang lain. Penutupan relatif spesies (Rci) menunjukkan bahwa S. alba mendominasi spesies yang lain sebesar 62% dan R. mucronata sebesar 26,34%. Analisa INP menunjukkan S. alba dan R. mucronata memiliki peran yang penting dalam keberlangsungan ekosistem ini. Nilai rata-rata simpanan karbon di kawasan Kema sebesar 133,76±25,70 MgCha-1.  Nilai rerata estimasi ekonomi simpanan karbon yang dihasilkan adalah sebesar Rp. 6.955.123.566 (pasar bebas) atau US$ 519.310,56 dan Rp. 18.176.056.252 (CDM) atau US$ 1.357.131,6 untuk simpanan rerata karbon sebesar 23.397±4.495 MgC (85.865,72±16.496,15  Mg CO2e) pada luasan mangrove sebesar 174,92 ha. Nilai ekologis dan ekonomis yang dihasilkan dari penelitian ini, dapat dijadikan sebagai informasi awal perumusan kebijakan pengelolaan ekosistem mangrove yang lestari dan berkelanjutan.


2021 ◽  
Vol 4 (4-5) ◽  
pp. 225-229
Author(s):  
Narendra Kulkarni ◽  
Leela J. Bhosale

Mangrove species, viz., Avicennia officinalis, Avicennia marina var. acutissima, Avicennia marina (dwarf), Rhizophora mucronata, Sonneratia alba, Aegiceras  corniculatum, Kandelia  candel were chosen for measurement of height of the tree and girth or circumference. The sampling was random and at least 50 records were made. The girth is measured by the tape. The measurement of the height is made with the help of abny level. The Tables 1 to 8 records the values for girth, height and canopy cover as well as for correlation coefficient (r). There correlation between girth and canopy in all the species studied however in case of Avicennia officinalis and Aegiceras corniculatum girth and height show more co-relation than girth and C. cover. The positive co-relation observed between girth and canopy is more or less 0.7 except Avicennia marina (dwarf) Excoecaria agallocha and Aegiceras corniculatum. The co-relation is observed in girth and height is difficult to explain. This case is observed in Avicennia officinalis and Aegiceras corniculatum.


2019 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 221-230
Author(s):  
Amir Suharto Rumalean ◽  
Frida Purwanti

ABSTRAKMangrove pada kawasan Mempawah Mangrove Park (MMP) telah memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan baik secara ekonomi maupun ekologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keunggulan vegetasi mangrove pada kawasan MMP, hal ini dilakukan karena kurangnya data informasi tentang mangrove pada kawasan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode survei dan observasi yang terdiri dari identifikasi dan pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai INP pada kawasan MMP sebesar 300% yang terdiri dari Avicennia marina 182,65%, Avicennia officinalis 34,72%, Rhizophora mucronata 54,93%, Nypa fruticans 22,85%, dan Terminalia catappa 4,85%. Tingkat kerapatan mangrove pada kawasan MMP masuk dalam kategori sedang dengan nilai 1093 pohon/ha. Indeks kesesuaian kawasan wisata pada kawasan MMP sebesar 81,82% atau masuk dalam kategori “Sesuai (S2)”, yang meliputi tutupan/ketebalan mangrove, kerapatan, obyek biota dan pasang surut. Nilai INP dan nilai tingkat kesesuaian kawasan menunjukkan bahwa struktur hutan mangrove pada kawasan MMP dalam kondisi baik dan dapat dikembangkan menjadi obyek wisata mangrove.  ABSTRACTMangroves in Mempawah Mangrove Park (MMP) area have had a positive impact on society and the environment both economically and ecologically. This study aims to determine superiority of mangrove vegetation in the MMP area, this is done because lack of data information about mangroves. This research used survey and observation methods which consist of identification and measurement. The results showed INP value is 300% consisting of Avicennia marina 182.65%, Avicennia officinalis 34.72%, Rhizophora mucronata 54.93%, Nypa fruticans 22.85%, and Terminalia catappa 4.85% . Density of mangroves in the MMP area falls into the medium category with a value of 1093 trees / ha. The index of tourist areas in the MMP region was 81.82% or included in the category of "Suitability (S2)". Which includes the cover / thickness of mangrove, density, objects of biota and tides. INP value and level of suitability indicate the structure of mangrove forest in MMP area is good condition and can be developed into a mangrove tourism object.


Author(s):  
Nirmala Efri Hasibuan ◽  
Sumartini Sumartini

Rhizophora mucronata dan Avicennia officinalis merupakan jenis mangrove yang memiliki potensi kandungan bioaktif yang tinggi. Dalam penelitian ini ekstrak daun mangrove kering dimanfaatkan sebagai sumber zat aktif pada effervescent.  Pembuatan granul effervescent ekstrak daun mangrove menggunakan metode granulasi basah. Granul effervescent dibuat dalam lima formulasi dengan memvariasikan kadar ekstrak daun mangrove. Granul effervescent ekstrak daun mangrove yang dihasilkan memiliki karakteristik berwarna kuning kecoklatan, pH 5.05-5.81, kadar air 2,042 - 2,809%, Waktu larut 62,33 - 91, 33 detik, kadar tanin 2,59 - 3,91% dan kadar fenol 1,69 - 3,86 %. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan (P>0,05) terhadap perbedaan spesies daun mangrove terhadap karakteristik serbuk effervescent sedangkan formulasi yang berbeda menunjukkan perbedaan signifikan (P<0,05) dari karakteristik serbuk effervescent daun mangrove. Hal ini menunjukkan bahwa daun mangrove memiliki potensi digunakan sebagai minuman effervescent karena konten fenol dan tanin yang dihasilkan. ABSTRACT Rhizophora mucronata and Avicennia officinalis are mangrove species that have high bioactive content potential. In this study dried mangrove leaf extract was used as a source of active substances in effervescent. Effervescent granules of mangrove leaf extracts using the wet granulation method. Effervescent granules are made in five formulations by varying the levels of mangrove leaf extracts. Characteristics effervescent granules of mangrove leaf extract produced have brownish yellow, pH 5.05-5.81, moisture content 2.042-2.809%, soluble time 62.33 - 91, 33 seconds, tannin content 2.59 - 3.91% and phenol content 1 , 69 - 3.86%. The results showed there were no significant(P>0,05) differences in various species of mangrove leaf  however the differences of formulation showed there were significant (P<0,05) with the characteristics of mangrove leaves powder effervescent Based on result showed that mangrove leaf have a potencial for effervescent drink because of his phenol and tannin content.


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Suhendry Suhendry ◽  
Enih Rosamah ◽  
Edi Sukaton

Tanin dari ekstrak tumbuhan memiliki beragam kegunaan, yang paling populer adalah sebagai bahan substitusi perekat dalam industri pengolahan kayu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik ekstrak dari kulit kayu bakau dari jenis Rhizophora mucronata, R. apiculata dan Avicennia officinalis dan untuk menganalisa sifat-sifat taninnya secara fisik. Data dianalisis dengan menggunakan rancangan faktorial acak lengkap 3 X 3 dengan 3 kali ulangan. Respon yang diukur adalah pengaruh jenis kayu dan bahan pemasaknya terhadap kadar padat dan rendemen. Pengujian viskositas dan waktu gelatinasi hanya dicari nilai rataannya dan dibahas secara deskriptif analitik.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kayu dan bahan pemasak memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap kadar padat dan rendemen,  dimana untuk kadar padat tertinggi diperoleh pada jenis kayu A. officinalis dengan bahan pemasak Na2CO3 1% sebesar 7,866 %. Rendemen tertinggi diperoleh  pada jenis kayu R. apiculata dengan bahan pemasak Na2CO3 1% sebesar 31,003%. Waktu gelatinasi tercepat diperoleh pada jenis kayu R. apiculata dengan bahan pemasak Na2CO3 1% pada taraf konsentrasi formaldehid 15%. Viskositas tertinggi diperoleh pada jenis kayu R. apiculata dengan bahan pemasak Na2CO3 1%.


2018 ◽  
Vol 13 (3) ◽  
Author(s):  
Terry Louise Kepel ◽  
Devi Dwiyanti Suryono ◽  
Restu Nur Afi Ati ◽  
Hadiwijaya Lesmana Salim ◽  
Andreas A. Hutahaean

Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi tentang nilai penting, simpanan karbon vegetasi dan estimasi nilai ekonomi simpanan karbon mangrove di Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Pengambilan data dilakukan di tujuh stasiun dengan menggunakan metode transek kuadrat 100 m2 yang diletakkan secara vertikal terhadap garis pantai. Identifikasi spesies mangrove berdasarkan ciri-ciri morfologi akar, daun, buah dan bunga. Pengukuran DBH untuk mengetahui biomassa dan simpanan karbon sedangkan estimasi nilai ekonomi simpanan karbon menggunakan pendekatan harga dari pasar bebas dan pasar wajib Clean Development Mechanism (CDM). Sebanyak delapan species teridentifikasi yaitu Avicennia alba, Avicennia officinalis, Bruguiera gymnorhiza, Ceriops tagal, Lumnitzera littorea, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata dan Sonneratia alba. Spesies R. mucronata teridentifikasi di semua stasiun. Hasil analisa struktur komunitas terlihat bahwa spesies R. mucronata dan  S. alba memiliki tingkat kerapatan relatif spesies yang lebih tinggi dibandingkan spesies yang lain. Penutupan relatif spesies (Rci) menunjukkan bahwa S. alba mendominasi spesies yang lain sebesar 62% dan R. mucronata sebesar 26,34%. Analisa INP menunjukkan S. alba dan R. mucronata memiliki peran yang penting dalam keberlangsungan ekosistem ini. Nilai rata-rata simpanan karbon di kawasan Kema sebesar 133,76±25,70 MgCha-1.  Nilai rerata estimasi ekonomi simpanan karbon yang dihasilkan adalah sebesar Rp. 6.955.123.566 (pasar bebas) atau US$ 519.310,56 dan Rp. 18.176.056.252 (CDM) atau US$ 1.357.131,6 untuk simpanan rerata karbon sebesar 23.397±4.495 MgC (85.865,72±16.496,15  Mg CO2e) pada luasan mangrove sebesar 174,92 ha. Nilai ekologis dan ekonomis yang dihasilkan dari penelitian ini, dapat dijadikan sebagai informasi awal perumusan kebijakan pengelolaan ekosistem mangrove yang lestari dan berkelanjutan.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
P. Resmi ◽  
G. Jitha ◽  
Vishnu Murali ◽  
Anu Gopinath

Abstract Background Medicinal importance of mangrove plant Rhizophora mucronata, a red mangrove species found in the Asian countries, has long been recognised in traditional systems of medicine. The identification of its phytoconstituents can be a starting point for the drug development. The aim of the work was to extend the current knowledge of phytoconstituents from R. mucronata and to explore its pharmacological importance in the treatment of diabetes mellitus. In the present study, we analysed the chloroform extract from the bark of the mangrove plant R. mucronata for nitrogen-containing constituents using UHPLC QTOF MS profiling, and α-amylase inhibition assay was carried out. Results Four nitrogen-containing compounds were identified from the chloroform extract of the bark of R. mucronata using UHPLC QTOF MS profiling. The compounds identified were N,N′-dicyclohexyl urea, a cryptolepine derivative (C17H15N3O), an aliphatic cyclic compound with hydroxyl and amino groups (C22H43NO), and C16H19NO2 (m/z 258.1495). The anti-amylase activity, an in vitro antidiabetic bioassay, of chloroform extract showed an IC50 value of 220.09 μg/ml. Conclusions This is the first report on the identification of nitrogen-containing compounds from the chloroform extract of the bark of the R. Mucronata. One of the compounds identified was a novel cryptolepine derivative (C16H13N3O), and it falls under the rare category indoloquinoline alkaloid. The chloroform extract also showed significant activity towards α-amylase inhibition assay. Thus, the study has gone some way towards our understanding of the efficacy of bark of the R. mucronata for the treatment of diabetes mellitus and is open for further research.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document