scholarly journals PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER TENTANG STUNTING PADA BALITA USIA 12 – 36 BULAN MELALUI PENERAPAN APLIKASI ANAK BEBAS STUNTING (ABS)

2019 ◽  
Vol 5 (4) ◽  
pp. 357-363
Author(s):  
Titi Purwitasari Handayani ◽  
Vita Murniarti Tarawan ◽  
Juntika Nurihsan

Latar Belakang : Permasalahan Gizi di Indonesia masih tinggi, dengan angka kejadian stunting di Indonesia tahun 2013 sekitar 37,2%, melebihi dari standar yang ditetapkan yaitu   20%. Efek stunting pada balita mengakibatkan terhambatnya perkembangan kognitif yang berpengaruh terhadap kecerdasan, ketangkasan berpikir serta  produktivits kerja. Pengetahuan kader yang baik dan sikap positif mampu meningkatkan kualitas pelayanan dan melakukan penilaian deteksi dini secara awal terjadinya stunting maupun masalah gizi di masyarakat. Aplikasi Anak Bebas Stunting (ABS) berisikan informasi mengenai stunting diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan sikap kader sehingga mampu melakukan penilaian awal.Tujuan : untuk menganalisis pengaruh aplikasi anak bebas stunting (ABS) terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap kader tentang stunting pada balita usia 12 – 36 bulan.Metode : Desain penelitian quasi experiment one group  pre test and post test, dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Leuwigoong,. Subjek penelitian 80 orang kader dengan simple random sampling. Hasil penelitian : didapatkan bahwa terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap kader setelah diberikan Aplikasi Anak Bebas Stunting (ABS) dengan nilai p <0,005, presentase peningkatan pengetahuan 25,1% dan  persentase sikap 76,2%. Simpulan penelitian terdapat pengaruh penerapan aplikasi Anak Bebas Stunting (ABS) terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap kader tentang stunting . Kata kunci : Aplikasi ABS, kader, Pengetahuan, Sikap

2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 53-60
Author(s):  
Safira Datu ◽  
Ellis Salsabila ◽  
Vera Maya Santi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari penerapan model pembelajaran kontekstual dengan strategi joyful learning pada pembelajaran jarak jauh terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik SMP Negeri 97 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi experiment dengan post-test only control group design. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen tes kemampuan pemahaman konsep matematis berupa 5 soal uraian yang telah dinyatakan valid dan reliabel. Populasi target penelitian adalah seluruh peserta didik SMP Negeri 97 Jakarta dengan peserta didik kelas VIII SMP Negeri 97 Jakarta sebagai populasi terjangkau. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dan diperoleh sampel penelitian yaitu peserta didik kelas VIII-A dan VIII-B SMP Negeri 97 Jakarta. Pengujian hipotesis statistik uji-t dengan taraf signifikansi , diperoleh thitung = 3,052 dan ttabel =1,667. Nilai thitung > ttabel sehinggga H0 ditolak dan nilai besar pengaruh yang diperoleh sebesar 0,719 dengan persentase 76% termasuk pada kategori besar. Berdasarkan hasil perhitungan, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kontekstual dengan strategi joyful learning pada pembelajaran jarak jauh memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap kemampuan pemahaman konsep peserta didik kelas VIII SMP Negeri 97 Jakarta.  


2016 ◽  
Vol 49 (1) ◽  
pp. 30
Author(s):  
I Wayan Ekayogi ◽  
Ni Wayan Rati

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing, gaya kognitif, dan motivasi berprestasi terhadap keterampilan proses sains pada siswa kelas V SD di gugus III Kecamatan Tegallalang. Penelitian ini tergolong quasi experiment dengan rancangan the post-test only control group design. Populasi penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri di Gugus III Kecamatan Tegallalang tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 123 orang. Sampel penelitian adalah siswa kelas V SDN 1 Sebatu, SDN 3 Sebatu, dan SDN 5 Sebatu yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Instrumen penelitian adalah tes gaya kognitif (MFFT), tes keterampilan proses sains dan kuesioner motivasi berprestasi. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif, ANAKOVA dua jalur dan korelasi  product moment. Hasil penelitian menunjukkan (1) terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan proses sains antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional setelah mengontrol motivasi berprestasi (Fhitung = 54,714 dengan sig. = 0,000). (2) Terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan proses sains antara kelompok siswa yang memiliki gaya kognitif reflektif dan kelompok siswa yang memiliki gaya kognitif impulsif setelah mengontrol motivasi berprestasi (Fhitung = 70,349 dengan sig. = 0,000). (3) Terdapat interaksi yang signifikan antara model pembelajaran inkuiri terbimbing dan gaya kognitif siswa terhadap keterampilan proses sains setelah mengontrol motivasi berprestasi (Fhitung = 4,400 dengan sig. = 0,039). (4) Terdapat korelasi yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan keterampilan proses sains (rhitung = 0,427 dengan sig. = 0,000).


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 75-85
Author(s):  
I Putu Wira Dharma ◽  
Nyoman Kusmariyatni ◽  
Dewa Nyoman Sudana

 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPS antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran Numbered Head Together Berbasis Tri Kaya Parisudha dan kelompok siswa yang dibelajarkan secara konvensional. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain penelitian menggunakan Non-equivalent post-test Only Control Grup Desain. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Gugus IV Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng tahun pelajaran 2018/2019 yang terdiri dari 8 kelas dengan jumlah 165 siswa. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas IV SD Negeri 1 Bungkulan sebagai kelompok eksperimen dan SD Negeri 5 Bungkulan sebagai kelompok kontrol. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Data dalam peneltian ini dikumpulkan dengan metode tes dan instrumen tes kompetensi pengetahuan IPS. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan infrensial (uji-t). Nilai rata-rata yang diperoleh siswa di kelas eksperimen adalah 80,2 termasuk kategori sangat tinggi sedangkan kelompok siswa di kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata adalah 73,58 termasuk kategori tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPS antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran Numbered Head Together Berbasis Tri Kaya Parisudha dan kelompok siswa yang dibelajarkan secara konvensional. Hasil analisis menggunakan uji-t diperoleh thitung = 17,73 dan ttabel = 2,021 sehingga didapatkan thitung > ttabel. Dengan demikian, dapat simpulkan model pembelajaran Numbered Head Together Berbasis Tri Kaya Parisudha berpengaruh positif terhadap kompetensi pengetahuan IPS siswa kelas IV SD Gugus IV kecamatan Sawan tahun pelajaran 2018/2019.Kata kunci: Kompetensi pengetahuan IPS, Numbered Head Together, Tri Kaya Parisudha


2019 ◽  
Vol 14 (3) ◽  
pp. 141 ◽  
Author(s):  
Ezha Vandia Sulawanti ◽  
Agus Ramdani ◽  
Syamsul Bahri ◽  
I Wayan Merta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri berbasis laboratorium terhadap kemampuan psikomotorik siswa di SMA Negeri 5 Mataram Tahun Ajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain post test only equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas XI MIA di SMA Negeri 5 Mataram tahun 2018 yang terdiri dari 6 kelas. Sampel ditentukan dengan menggunakan teknik simple random sampling dan terpilih kelas XI MIA 4 sebagai kelas kontrol dan XI MIA 5 sebagai kelas eksperimen.Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu lembar observasi unjuk kerja untuk mengukur kemampuan psikomotorik peserta didik. Analisis data digunakan t test separated varianspada taraf signifikansi95%. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa thitung lebih besar dibanding ttabel (17,21> 1,99). Hal ini disebabkan karena model pembelajaran inkuiri berbasis laboratorium memberikan kebebasan penuh kepada peserta didik untuk melakukan percobaan layaknya ilmuwan sehingga keterampilan peserta didik dapat dioptimalkan.Hasil tersebut menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar pada kelas yang menggunakan inkuiri berbasis laboratorium  dengan yang tidak. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan penerapan model pembelajaran inkuiri berbasis laboratorium terhadap kemampuan psikomotorik siswa  di SMA Negeri 5 Mataram tahun2018/2019.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Sri Yulianti ◽  
Sri Yulianti

AbstrakPenelitian  ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran model Realistic Mathematics Education (RME) terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII di SMP Ba’it Al-Quran Kayuagung tahun ajaran 2019/2020. Penelitian ini dilakukan di SMP Ba’it Al-Quran  tahun  ajaran 2019/2020. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling, Sampel penelitian ini adalah kelas VII Cairo sebagai kelas eksperimen dan kelas VII mekah sebagai kelas kontrol. Instrumen tes menggunakan jenis tes essay.  Teknik analisis data dengan cara uji prasyarat dan uji hipotesis. Uji prasyarat berupa uji normalitas dan homogenitas sedangkan uji hipotesis menggunakan analisis statistika  parametrik yaitu  Independent Sample T Test pada taraf signifikansi α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar anatara siswa yang menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education dengan siswa yang menggunakan pendekatan Teacher Centered .Hal ini di buktikan dari analisis uji  Independent Samples T Test nilai post test diperoleh signifikansi 0,000 <  0,05, maka H0 ditolak. yang artinya pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa  SMP ba’it Al-Quran Kayuagung.Keyword : Pendekatan pembelajaran, RME, prestasi belajar


2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 75
Author(s):  
Maria Safrida Pasaribu ◽  
Roni Naudur Siregar ◽  
Frida Lina Tarigan

Konseling merupakan aspek penting dalam keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. Dengan melakukan konseling tenaga kesehatan dapat membantu klien dalam memilih dan memutuskan apa jenis kontrasepsi untuk digunakan sesuai dengan pilihannya. Terjadi penurunan akseptor KB Intra Uterine Devices di Kabupaten Labuhanbatu dari Tahun 2014 yakni dari 202 orang di tahun 2014 menjadi 130 orang di tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling terhadap perilaku Pasangan Usia Subur dalam pemakaian kontrasepsi IUD di Kelurahan Sirandorung Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment desaign dengan desain one group pre-test and post-test design. Populasi penelitian adalah seluruh pasangan usia subur sebanyak 1117 orang. Besar sampel adalah 89 orang dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pengetahuan responden sebelum dilakukan konseling sebesar 1,39 dan sesudah dilakukan konseling sebesar 1.96, sehingga nilai perubahan sebesar 0.57. Sikap responden sebelum dilakukan konseling sebesar 1.39 dan sesudah dilakukan konseling sebesar 2.00, sehingga nilai perubahan sebesar 0.61. Kesimpulan ada pengaruh konseling terhdap  pengetahuan dan sikap Ibu tentang IUD di Kelurahan Sirandorung Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016. Diharapkan kepada Dinas Kesehatan meningkatkan intensitas konseling untuk memaksimalkan peningkatan pengetahuan , sikap dan tindakan Pasangan Usia Subur.


2016 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 167 ◽  
Author(s):  
Galih T. Lesmana ◽  
Ono Wiharna ◽  
Sulaeman Sulaeman

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peningkatan prestasi belajar siswa setelah menggunakan metode pembelajaran peer teaching dan metode pembelajaran klasikal pada kompetensi dasar menggunakan alat ukur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode quasi experiment dengan desain non-equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMKN 1 Lemahsugih teknik kendaraan ringan yang b­erjumlah 3 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 92 orang. Sampel penelitian diambil dua kelas yaitu kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran peer teaching dan kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran klasikal. Penarikan sampling dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling dimana sampel diambil secara acak tanpa memperhatikan strata di dalam populasi itu. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa soal pre test dan soal pre test. Hasil penelitian diperoleh rata-rata prestasi belajar siswa pada skor post test setelah menggunakan metode pembelajaran peer teaching sebesar 24,85 dan rata-rata prestasi belajar siswa pada skor post test setelah menggunakan metode pembelajaran klasikal sebesar 21,85. Peningkatan prestasi belajar siswa (N-Gain) kelompok eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran peer teaching sebesar 0,61 yang termasuk pada kategori sedang, sedangkan peningkatan prestasi belajar siswa (N-Gain) kelompok kontrol yang menggunakan metode pembelajaran klasikal sebesar 0,39 yang termasuk pada kategori sedang.


2019 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 80-86
Author(s):  
Elisabeth Tai ◽  
Akhmad Jufriadi ◽  
Hestiningtyas Yuli Pratiwi

Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah (1) Mengetahui perbedaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dibandingkan dengan model pembelajaran Problem Solving dalam pencapaian prestasi belajar fisika. (2) Mengetahui efektifitas penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Problem Solving terhadap prestasi belajar fisika. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan posttest-only control design yang terdiri dari dua variable bebas dan satu variable terikat. Variable bebas adalah perbedaan model pembelajaran Problem Based Learning dan model pembelajaran Problem Solving sedangkan variable terikat adalah prestasi belajar. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X salah satu SMK Negeri di kota Malang. Penelitian ini menggunakan simple random sampling. Setelah dilakukan random dihasilkan kelas X MM-2 sebagai kelas eksperimen (28 siswa) dan kelas X MM-3 sebagai kelas control (32 siswa). Kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sedangkan kelas control dengan Problem Solving. Data dikumpulkan dengan soal posttest. Data posttest dianalisis dengan menggunakan statistic ANOVA dengan taraf signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukan nilai rata-rata post-test kelas eksperimen Problem Based Learning sebesar 78,75 dan kelas kontrol Problem Solving sebesar 72. Selisih nilai rata-rata post-test antara kedua kelas tesebut adalah 6,75. Selain itu uji hipotesis dengan ANOVA hasil yang diperoleh signifikansi sebesar 0,003 < 0,05 yang berarti  ditolak karena sig. < 0,05. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar yang signifikan pada mata pelajaran Fisika yang pembelajarannya menggunakan model Problem Based Learning dengan pembelajarannya yang menggunakan model Problem Solving dan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Solving.


Mimbar Ilmu ◽  
2019 ◽  
Vol 24 (3) ◽  
pp. 364
Author(s):  
Devi Octaviani ◽  
I Nyoman Murda ◽  
Dewa Nyoman Sudana

Penelitian ini bertujuan untuk 1) perbedaan yang signifikan pemahaman konsep IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan siswa yang tidak dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing, 2) perbedaan yang signifikan sikap ilmiah antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan siswa yang tidak dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing, 3) secara simultan apakah terdapat perbedaan yang signifikan pemahaman konsep IPA dan sikap ilmiah antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan siswa yang tidak dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan non-equivalent post-test only kontrol group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas IV di SD di Gugus VII Kecamatan Mengwi Tahun Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 163 orang yang diambil dengan Teknik simple random sampling. Sampel penelitian ini yaitu siswa kelas IV SD Negeri 3 Mengwitani yang berjumlah 18 orang sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas IV SD Negeri 5 Mengwitani yang berjumlah 21 orang sebagai kelompok kontrol. Data penelitian dikumpulkan menggunakan metode tes dan non tes dengan instrumen tes objektif untuk mengukur pemahaman konsep IPA dan lembar kuesioner untuk mengukur sikap ilmiah siswa. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial (Manova). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1)terdapat perbedaan yang signifikan pemahaman konsep IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan siswa yang tidak dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing (0,001<0,05) 2) terdapat perbedaan yang signifikan sikap ilmiah antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan siswa yang tidak dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing (0,005<0,05) 3) secara simultan terdapat perbedaan yang signifikan pemahaman konsep IPA dan sikap ilmiah antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan siswa yang tidak dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing (0,000<0,05). Kata-kata kunci : Inkuiri Terbimbing, Sikap Ilmiah, Pemahaman Konsep IPA.


2019 ◽  
Vol 4 (7) ◽  
pp. 410
Author(s):  
Amelia Dinartika ◽  
Edi Purwanto ◽  
Indah Nur Imamah

Pendahuluan: Nyeri merupakan keluhan yang paling sering dialami oleh lansia. Diperlukan penanganan baik secara farmakologi maupun nonfarmakologi untuk menurunkan nyeri pada lansia. Salah satu terapi non farmakologi untuk mengurangi nyeri yaitu dengan Senam Rematik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Senam Rematik terhadap penurunan nyeri Osteoartritis pada lansia. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experiment dengan pre and post test control group design. Metode sampling yaitu probability sampling dengan simple random sampling. Jumlah sampel pada masing-masing kelompok adalah 11 orang. Intervensi dilakukan sebanyak 7 kali seminggu. Hasil: Dari uji hipotesis dengan Wilcoxon didapatkan hasil terdapat pengaruh Senam Rematik terhadap penurunan nyeri Osteoartritis dengan p value 0,003 pada kelompok intervensi, sedangkan pada kelompok kontrol tidak terdapat pengaruh terhadap penurunan nyeri dengan p value 0,157 Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang bermakna terhadap penurunan nyeri dengan p value (0,003). Saran: Diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian dengan jumlah responden yang lebih banyak dan kurun waktu yang lebih lama serta dapat mempertimbangkan lebih banyak karakteristik yang dapat menjadi faktor perancu yang dapat membuat hasil penelitian menjadi bias.  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document