scholarly journals EVALUASI KINERJA TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 (STUDI KASUS: PT. ADICIPTA INOVASI TEKNOLOGI)

2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 39-54
Author(s):  
Antonius Antonius ◽  
Christ Rudianto ◽  
Penidas Fiodinggo Tanaem

Keberadaan dari teknologi informasi (TI) saat ini sudah menjadi hal yang penting bagi suatu oganisasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja. Dengan adanya penggunaan dan penerapan TI, proses bisnis suatu organisasi dapat terbantu contohnya seperti memperoleh informasi yang akurat, tepat waktu, relevan dan membantu pengambilan keputusan. Implementasi TI sendiri membutuhkan investasi yang besar dan resiko yang tinggi, implementasi TI perlu mekanisme tata kelola TI untuk melakukan pengawasan secara menyeluruh agar tujuan bisnis suatu organisasi benar-benar dapat dicapai secara efektif dan efisien dengan adanya penggunaan TI. PT. Adicipta Inovasi Teknologi (AdIns) adalah perusahaan yang didirikan pada tahun 2000 dengan tujuan untuk menjadi penyedia solusi di bidang teknologi informasi untuk mitra perusahaan dan organisasi. Dalam proses bisnis intinya, PT. Adicipta Inovasi Teknologi sangat tergantung dengan teknologi informasi, hampir semua aktivitas menggunakan teknologi informasi seperti komunikasi dengan pihak luar, pencatatan data perusahaan atau organisasi mitra, perhitungan keuangan dan untuk evaluasi pekerjaan. Teknologi informasi yang ada sangat membantu keberlangsungan PT. Adicipta Inovasi Teknologi, tetapi dalam proses bisnis sehari-harinya masih ditemui kendala atau permasalahan untuk penggunaan teknologi informasi yang ada, contohnya adalah seperti belum semua pegawai menguasai sistem yang dimiliki oleh perusahaan, database yang jarang diupdate, dan belum adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk setiap proses yang ada di perusahaan. Sehingga menimbulkan hasil yang tidak maksimal bagi perusahaan. untuk pengembangan produk, dan standar produk yang digunakan sudah ketinggalan jaman. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menggunakan COBIT 5 dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja tata kelola teknologi informasi yang ada di PT. Adicipta Inovasi Teknologi pada domain DSS (Deliver, Service, Support) menunjukan PT. Adicipta Inovasi Teknologi telah mengimplementasikan semua sub domain DSS. Namun, sampai sekarang masih belum sepenuhnya melakukan dokumentasi dan proses pengelolaan yang baik. Hal ini terlihat dari hasil penilaian proses capability level dari sub domain yang ada menunjukan 4 dari 6 sub domain masih berada pada level 1, Performed Process.

Teknika ◽  
2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 78-87
Author(s):  
Angga Maulana Nurhuda ◽  
Ervan Philipus ◽  
Ivan Gunawan
Keyword(s):  
Level 3 ◽  
Level 1 ◽  
Level 2 ◽  

Peran sistem pendataan keluarga dalam rangka mendukung pencapaian program BANGGAKENCANA pada BKKBN Propinsi Jawa Barat adalah untuk menyediakan data dasar sebagai perencanaan strategis, peta kerja, maupun pemetaan mekanisme operasional menjadi krusial untuk menopang keberhasilan program. Untuk memastikan delivery produk, layanan, dan dukungan yang dihasilkan perlu dilakukan evaluasi sehingga dapat menghasilkan tata kelola sistem pendataan keluarga yang lebih optimal. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh ukuran capability level proses TI saat ini kemudian dibandingkan dengan yang diharapkan sehingga dapat diperoleh kesenjangan guna penyusunan rekomendasi yang dapat diimplementasikan pada Siklus Sistem Pendataan Keluarga Tahun 2021 dengan menggunakan kerangka kerja COBIT 5. Data yang diperoleh bersumber dari responden yang berwenang dan kompeten berdasarkan pemetaan diagram RACI pada COBIT 5. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa dari 6 proses terpilih pada domain DSS terdapat 4 proses yang mencapai level 1 (performed) dan 2 proses yang berhasil mencapai level 2 (managed process). Tingkat kemampuan manajemen TI yang diharapkan berada pada level 3 sehingga GAP muncul di semua domain yang bermakna saat ini organisasi belum sepenuhnya mengimplementasikan proses yang ditetapkan untuk mencapai tujuan proses. Dari seluruh rangkaian penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa diperoleh nilai level kapabilitas sebesar 1,33 dan terdapat GAP sebesar 1,67 untuk mencapai level yang diharapkan. Dalam penelitian ini disampaikan rekomendasi untuk meningkatkan kapabilitas proses sehingga BKKBN Propinsi Jawa Barat dapat mencapai tingkat kapabilitas yang diharapkan.


Author(s):  
Ahmad Maulana Fikri ◽  
Hesti Shofia Priastika ◽  
Nadine Octaraisya ◽  
Sadriansyah Sadriansyah ◽  
Lovinta Happy Trinawati

Abstrak: Tata kelola teknologi informasi fokus pada teknologi informasi, sistem, manajemen kinerja dan resikonya.Kerangka kerja COBIT 2019 digunakan dalam melakukan penerapan tata kelola teknologi informasi. PT XYZ diambil bertujuan mengetahui kualitas layanan, kinerja manajemen, serta resiko pada perusahaan dengan melihat pada referensi dari laporan tahunan PT XYZ dan menganalisis nilai capability level serta maturity level. Setelah dilakukan analisis terhadap 11 design factor, didapatkan bahwa ada 5 proses domain yang memiliki nilai diatas 75% yaitu BAI02, BAI03, BAI06, DSS02, dan DSS04 kemudian dilanjutkan dengan core model evaluation dan diperoleh hasil nilai capability level masing- masing yaitu BAI02 memiliki nilai capability pada level 2; BAI03 memiliki nilai capability pada level 1; BAI06 memiliki nilai capability pada level 1; ). DSS02 memiliki nilai capability pada level 2; dan DSS04 memiliki nilai capability pada level 2, maka nilai maturity level keseluruhan dari PT XYZ adalah 1, capability level dapat ditingkatkan dengan melakukan aktivitas yang belum dilakukan oleh perusahaan sampai dengan mencapai nilai fully untuk tiap level.   Kata kunci: capability, COBIT, maturity, tata kelola, teknologi.   Abstract: Information technology governance focuses on information technology, systems, performance management and risk. The 2019 COBIT framework is used in implementing information technology governance. PT XYZ was taken to determine the quality of service, management performance, and risk to the company by looking at the references from the PT XYZ annual report and analyzing the capability level and maturity level. After analyzing 11 design factors, it was found that there were 5 domain processes that had values ​​above 75%, namely BAI02, BAI03, BAI06, DSS02, and DSS04 then continued with core model evaluation and the results obtained for each capability level, namely BAI02 had a value. capability at level 2; BAI03 has capability value at level 1; BAI06 has a capability value at level 1; ). DSS02 has capability value at level 2; and DSS04 has a capability value at level 2, so the overall maturity level of PT XYZ is 1, the capability level can be increased by doing activities that the company has not done until it reaches the full value for each level.   Keywords: capability, COBIT, governance, maturity, technology.


Author(s):  
Vernando Jarsa ◽  
Kevin Christianto

Information technology in organizations plays an important role for the continuity of their current business processes. Almost every organization already has information technology and dependence on their information technology. With the existence of information technology, it can help business process in the organization runs smoothly, and according to desired by every organization. But not infrequently the information technology that has been operating has problems that are very annoying and hinder the business process of the organization. Problems that exist in this company is at the time of maintenance and custom or repair process undertaken by the company. With the existence of the problem, the writer wanted to audit the existing governance in companies that have problems regarding aspects of information technology delivery. The author uses the COBIT 5 framework on the DSS domain (Deliver, Service, and Support) and focuses on the sub domains of DSS01 Manage Operations, DSS02 Manage Service Requests and Incidents, DSS03 Manage Problems, and DSS06 Manage Business Process Controls. The assessment method used is a capability model consisting of five capability levels. Based on the audit of information technology governance conducted by researchers using COBIT 5, then the conclusion of this study is the average capability level of the overall process obtained most of the process has reached level 1 performed process.


Jurnal Digit ◽  
2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 97
Author(s):  
Ricky Perdana Kusuma

Teknologi informasi (TI) perlu diatur agar dapat dimanfaatkan dengan baik, dimana tindakan untuk mengatur TI disebut dengan audit TI. Tujuan audit TI untuk meminimalkan terjadinya fraud dan risiko dalam sistem informasi. Standar audit yang digunakan adalah Control Objective for Information and Related Technology (COBIT) 5. COBIT 5 merupakan framework yang memiliki kedetailan standar dalam hal teknis dan operasional serta kelengkapan proses TI yang baik. Domain yang dipakai dari COBIT 5 yaitu domain DSS (Deliver, Service, and Support), dipilih karena fokus pada aspek penyampaian TI di dalam pengiriman dan layanan TI serta dukungannya terhadap proses bisnis yang berlangsung termasuk pengelolaan masalah agar keberlanjutan proses bisnis tetap terjaga. Konsultan Manajemen Pusat (KMP) merupakan satu organisasi yang mengimplementasikan TI yaitu Sistem Informasi Manajemen Kota Tanpa Kumuh (SIM KOTAKU) untuk pengendalian program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di bawah Ditjen Cipta Karya (DJCK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementrian PUPR). Hasil dari audit TI saat ini Capability Level yang didapat pada SIM KOTAKU di KMP yaitu Level 1, yaitu Performed Process, dan Level target yang ingin dicapai adalah Level 2 yaitu Managed Process, sehingga berdasarkan analisis kondisi existing diperlukan peningkatan aktivitas dengan rekomendasinya yaitu memaksimalkan sistem yang sudah berjalan dengan peningkatan pengelolaan permintaan layanan dan insiden serta peningkatan layanan keamanan lebih terstruktur sesuai SOP (Standar Operating Procedure) dan terdokumentasi. Kata kunci: audit TI, COBIT 5, domain DSS, Konsultan Manajemen Pusat (KMP), Capability Level


2017 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 9-14
Author(s):  
Wella Wella ◽  
Anasthasia Tampi

This study discusses the state of IT governance in colleges that are outside Java, Indonesia, Universitas Sam Ratulangi. This study also aimed to provide recommendations for improvement that IT governance in the region there are more improved. COBIT 5.0 be used to measuring the level of IT governance capability. Within this framework, there is measurement tool called Capability Level, which is a model capability that can help process of defining and understanding the processes of an organization. 7 of 37 Enabler Goals / Processes owned COBIT 5.0 are the main purpose of universities, among others: Ensure Risk )ptimization (EDM03), Ensure Resource Optimization (EDM04), Manage the IT Management Framework (APO01) Manage Human Resources (APO07), Manage Risk (APO12), Manage  security (APO13), and Manage Changes (BAI06). The results of the evaluation of the measurement capabilities of IT governance at universities in Manado stop at level 1, with a score that is not so good in all of its processes, with an average score obtained is 50.87. Having in mind the scores obtained, it can be given recommendations for the improvement of higher education in the city of Manado, so that IT governance in the region there equate with IT governance in Java. Index Terms — Capability Level, COBIT 5.0, IT Governance.


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 121
Author(s):  
Ummul Fitri Afifah ◽  
Ihsan Verdian

This study aims to determine the level of capability of using E-Learning at Universal University. In this study, the measurement of capability level uses the COBIT 5 framework which is devoted to the DSS05 (Manage Security Services) process. The data from this study were obtained from observations and interviews. The results show that the capability level in the DSS05 (Manage Security Services) process reached level 1 with a rating level of Largely achieved (57.8%). After knowing the level of capability at the E-Learning level,recommendations for improvement are made based on the acquisition of each value. The recommendations for improvement are the creation of SOPs related to E-Learning security at Universal University, the establishment of information technology asset inventory management, and the procurement of intrusion detection tools.


2021 ◽  
Vol 8 (5) ◽  
pp. 965
Author(s):  
Denisha Trihapningsari ◽  
Dewi Agushinta R. ◽  
Lintang Yuniar Banowosari

<p>Layanan bahan ajar Universitas Terbuka (UT) menerapkan Sistem Informasi Tiras dan Transaksi Bahan Ajar (SITTA) yang dalam prosesnya ditemui masalah terkait operasional dan optimalisasi Teknologi Informasi. Oleh sebab itu evaluasi perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana sistem telah memenuhi kebutuhan organisasi tata kelola TI. Sebelumnya sistem belum pernah dievaluasi menggunakan mekanisme kontrol audit sistem informasi dengan <em>framework </em>COBIT 5. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kapabilitas tata kelola TI SITTA menggunakan <em>framework </em>COBIT 5. Fokus evaluasi pada sistem ini yaitu terkait manajemen layanan TI sehingga disepakati untuk mengevaluasi domain proses EDM01, EDM04, DSS01, DSS02, dan DSS03. Hasil penelitian diperoleh kapabilitas proses EDM01, EDM04, dan DSS01 saat ini berada di level <em>performed process</em> (level 1), proses DSS02 dan DSS03 berada di level <em>managed process</em> (level 2). Capaian tingkat kapabilitas yang diharapkan manajemen untuk proses yang dievaluasi tersebut yaitu level <em>optimizing process</em><em> </em>(level 5). Hal inimenunjukkan bahwa organisasi belum sepenuhnya menerapkan beberapa <em>best practices </em>untuk tujuan proses yang dievaluasi, meski telah ada standar layanan tata kelola TI namun belum dapat diimplementasikan secara maksimal. Rekomendasi aktivitas kebijakan tata kelola layanan TI yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan menjadi referensi prosedur <em>monitoring</em> dan pengukuran kemampuan TI di layanan bahan ajar UT yang lebih bersifat efektif dan implementatif. Penelitian ini menghasilkan pengukuran tingkat kapabilitas proses TI pada COBIT 5 domain terpilih, analisis kondisi organisasi untuk capaian tingkat kapabilitas proses, kriteria prioritas perbaikan, dan rekomendasi perbaikan untuk tiap proses agar dapat mencapai level kapabilitas <em>optimizing process </em>(level 5) di kemudian hari.</p><p> </p><p><em><strong>Abstract</strong></em></p><p><em><em>The Open University (UT) teaching material service implements the Information System for Learning Materials and Transactions (SITTA) which in the process encountered problems related to the operation and optimization of Information Technology. Therefore, it is necessary to evaluate to determine the extent to which the system has met the needs of the IT governance organization. The SITTA system had never been evaluated before using an information system audit control mechanism with the COBIT 5 framework. This study aims to measure the level of SITTA IT governance capabilities using the COBIT 5 framework. The focus of evaluation on the system is related to IT service management so it was agreed to evaluate the domain of the EDM01, EDM04, DSS01, DSS02, and DSS03 processes. The results showed that the capabilities of the EDM01, EDM04, and DSS01 processes are currently at the performed process level (level 1), while the DSS02 and DSS03 processes are at the managed process level (level 2). The achievement of the capability level is expected by management for the process being evaluated is the optimizing process level (level 5). It can be shown that the organization has not fully implemented some best practices for the process being evaluated, even there are already IT governance service standards but it has not been implemented optimally. The recommendations for IT service governance policy activities obtained from this study are expected to become a reference for monitoring procedures and measuring IT capabilities in UT teaching material services that are more effective and implemented. This research produces measurement of IT process capability level in selected COBIT 5 domains, analysis of organizational conditions to achieve process </em></em><em>capability level, improvement priority criteria, and recommendations for improvement for each process to achieve optimizing process capability level (level 5) in the near future</em><em>.</em></p>


2021 ◽  
Vol 10 (3) ◽  
pp. 392-404
Author(s):  
I Gede Billy Aditya Agansa ◽  
Gusti Agung Ayu Putri ◽  
Anak Agung Ngurah Hary Susila
Keyword(s):  
Level 1 ◽  

Perkembangan Teknologi Informasi memiliki pengaruh yang besar terhadap segala aspek  kehidupan masyarakat khususnya pada sebuah instansi pemerintah. Penerapan teknologi informasi dalam instansi pemerintah merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaran pemerintah dalam meningkatkan transparansi dan kualitas pelayanan, begitu halnya dengan Dinas Pariwisata Kabupaten X. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk mendukung visi, misi dan tujuan organisasi dengan tata kelola yang baik. Pengelolaan tata kelola yang baik memerlukan audit untuk mengetahui kinerja organisasi sesuai dengan tujuan dan visi misi. Audit merupakan suatu proses sistematis dan obyektif dalam memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti untuk mengetahui informasi yang berkaitan dengan kinerja suatu organisasi yang terlaksana dengan tujuan organisasi yang ditetapkan. COBIT 5 merupakan suatu panduan standar yang memuat prinsip dan praktek dalam membantu organisasi untuk meningkatkan pencapaian tujuan dalam aspek manajemen tata kelola TI. Hasil dari kegiatan audit, menunjukan bahwa capability level dari lima proses TI berada pada nilai yang rendah yaitu DSS02 berada pada level 1, APO06 berada pada level 1, EDM02 berada pada level 1, BAI04 berada pada level 1, dan APO04 pada level 1. Hasil ini menunjukkan adanya GAP antara pencapaian yang diharapkan organisasi dan situasi saat ini. Rekomendasi dan saran perbaikan dari hasil yang telah diperoleh dilakukan menggunakan standar COBIT 5.


Author(s):  
I Nyoman Sujana Saputra ◽  
Budi Yuwono

Maintaining the service performance was the responsibility of the service company. As an organization providing telecommunications network services both satellite and terrestrial networks, decreasing service performance was an indication of IT governance problems in the organization. For understanding the extent of the IT governance in the organization, the assessment of capability level was required. COBIT 5 was the framework for assessing IT processes capability level and combined with the ITIL V3 2011 framework. This research methodology begins with problem identification in the organization, determining the ITIL V3 2011 service lifecycle 2011 related to the problem, and mapping ITIL V3 2011 processes with COBIT 5 processes. The mapping results obtained IT processes of COBIT 5 and then selected based on their relevance to the organization's problems and assessed its capability level using the PAM (Process Assessment Model) method which refers to the ISO/IEC 15504 standard. By defining a target of capability level, it can be performed gap analysis, prioritized process improvement, determined KPI (Key Performance Indicators), and provided recommendation activities of each IT process. Based on the assessment of 12 IT processes capability showed that the capability level of IT processes in the organization is level 1 (performed) with 8 processes and level 2 (managed) with 4 processes. To improve it, COBIT 5 has provided guidance and recommendations for each IT process activity.


2018 ◽  
Vol 13 (3) ◽  
pp. 29-40
Author(s):  
Rahmat Gunawan ◽  
Djajasukma Tjahjadi

STMIK Rosma adalah perguruan tinggi swasta yang berdiri didalam naungan Yayasan Pendidikan Rosma yang berdomisili di Kabupaten Karawang. Saat ini perguruan telah menerapkan sistem dan teknologi informasi dalam mendukung operasional akademik yang dilaksanakan oleh Divisi IT. Tetapi, terdapat beberapa kekurangan dalam penerapan tersebut khususnya dalam hal keamanan seperti security incident. Untuk mencegah hal-hal tersebut terjadi lagi, maka perlu diketahui sejauh mana tata kelola sistem keamanan teknologi informasi perguruan tinggi dengan cara melakukan perbaikan, karena dengan adanya perbaikan dapat dihasilkan rekomendasi berupa tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan agar hal-hal tersebut tidak terjadi lagi. Sehingga penelitian dilakukan untuk mengetahui Capability Level pada tata kelola sistem keamanan teknologi informasi STMIK Rosma dengan menggunakan framework COBIT 5.0 domain proses APO13 dan DSS05. Hasil penelitian menunjukan Capability Level pada domain proses APO13.01,02,03 dan DSS05.01,02,03,04,05,06,07, berada pada level 1, sedangkan Capability Level yang diinginkan pada kedua domain proses adalah level 2, sehingga terdapat gap sebesar 1. Setelah mengetahui Capability Level saat ini dan yang diinginkan dapat diberikan rekomendasi untuk perbaikan suatu system.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document