scholarly journals THE EFFECT OF COMPOSITION GLASS FIBRE NON DENTAL AND GLASS FIBER NON DENTAL IN FIBER REINFORCED COMPOSITE TO THE STREPTOCOCCUS MUTANS BACTERIA

2018 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 54-58
Author(s):  
Zwista Yulia Dewi

E-glass fiber dental tersedia sangat terbatas di Indonesia dan mempunyai harga relatif mahal. Glass fiber non dental lebih mudah didapatkan dan harga lebih terjangkau. Glass fiber non dental umumnya digunakan sebagai bahan bangunan dan otomotif. Bakteri Streptococcus mutans mempunyai kemampuan menempel pada seluruh permukaan dalam mulut termasuk material gigi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perbedaan komposisi antara glass fiber dental dan glass fiber non dental pada fiber reinforced composite terhadap perlekatan bakteri Streptococcus mutans. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah E-glass fiber dental (Fiber-splint, Polydentia SA, Switzerland), glass fiber non dental A (LT, China), flowable komposit (CharmFil Flow, Denkist, Korea) dan silane coupling agent (Monobond S, Ivoclar Vivadent, Liechtenstein). Subjek dibagi dalam 2 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 sampel. Hasil yang diperoleh dianalisis menggunakan ANAVA. Hasil penelitian menunjukkan rerata perlekatan bakteri glass fiber dental (934±7,48), glass fiber non dental (756,8±10,35). Hasil analisis statistik menunjukkan variabel komposisi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perlekatan bakteri(p <0,05). Kesimpulan bahwa kandungan logam alkali (Na2O dan K2O) yang pada glass fiber dapat mempengaruhi jumlah perlekatan bakteri Streptococcus mutans.

2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 29-35
Author(s):  
Widya Puspita Sari ◽  
Siti Sunarintyas ◽  
Nuryono Nuryono

E-glass fiber merupakan fiber reinforcement yang sering digunakan di kedokteran gigi karena berikatan baik dengan polimer melalui silane coupling agent, meningkatkan kekuatan mekanis dan tidak sensitif terhadap kelembaban. Ketersediaan E-glass fiber dental di Indonesia terbatas dengan harga relatif mahal. Glass fiber non dental banyak tersedia di Indonesia dengan harga terjangkau, yang biasa digunakan pada pembuatan panel gypsum dan komponen otomotif. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh komposisi glass fiber non dental terhadap kekuatan fleksural fiber reinforced composites. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah E-glass fiber dental (Fiber-splint, Polydentia SA, Switzerland), glass fiber non dental A (LT, China), B (CMAX, China) dan C (HJ, China), flowable composite (CharmFil Flow, Denkist, Korea) dan silane coupling agent (Monobond S, Ivoclar Vivadent, Liechtenstein). Subjek dibagi dalam 5 kelompok: tanpa fiber, E-glass fiber dental, glass fiber non dental A, B dan C . Uji kekuatan fleksural berdasarkan ISO 10477. Hasil yang diperoleh dianalisis menggunakan ANAVA satu jalur. Hasil penelitian menunjukkan rerata kekuatan fleksural (MPa) terendah pada kelompok tanpa fiber (126,18±5,21) dan tertinggi pada kelompok glass fiber non dental A (208,03±8,32). Hasil ANAVA satu jalur menunjukkan pengaruh bermakna dari komposisi fiber terhadap kekuatan fleksural (α < 0,05). Kesimpulan penelitian: Kandungan SiO2, Al2O3 dan alkali tanah oksida (MgO dan CaO) yang tinggi pada glass fiber meningkatkan kekuatan fleksural dari fiber reinforced composites.


2017 ◽  
Vol 25 (1) ◽  
pp. 23-28 ◽  
Author(s):  
Jiuqiang Song ◽  
Yan Qin ◽  
Jia Chen ◽  
Siwen Qin

In this paper, a continuous glass fiber-reinforced polypropylene prepreg was prepared by fiber treatment with a silane coupling agent and MAH-g-PP resin. Continuous glass fiber-reinforced polypropylene sheets were made from prepreg and PP mats by hot-pressing; they displayed exceptional performance. This paper studies the effects of maleic anhydride grafting on the polypropylene crystallinity and MAH-g-PP content in the prepreg, and the mechanical properties of the composites. The results showed that modifying PP with maleic anhydride decreased the tacticity of the polypropylene molecular chain, which reduced the crystallinity and melting point. An excellent interface formed between the polypropylene and fiber after the glass fiber was treated with a silane coupling agent and MAH-g-PP resin. The mechanical properties of the polymer materials displayed more favorable properties as MAH-g-PP content increased; the ideal MAH-g-PP content was 50%.


2017 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 13
Author(s):  
Ariyani Faizah ◽  
W. Widjijono ◽  
N Nuryono

The effect of composition glass fiber non dental on water solubility of fiber reinforced composites. E glass fiber dental is one of the most used dental fibers in several applications in the dental  field. However, the available of E glass fiber dental in Indonesia is very limited. A variety of types of non-dental glass fiber material is easily found as the materials engineering. The purpose of the study was to evaluate the effect of composition non dental glass fiber on the component solubility of FRC. The materials used in the research was E glass fiber dental (Fiber splint, Polydentia SA, Switzerland), composition A non-dental glass fiber (LT, China), composition B (CMAX, China), composition C (HJ, China), flowable composite (Charmfill Flow, Denkist, Korea) and silane coupling agent (Monobond S, Ivoclair Vivadent, Liechtenstein). The subject was divided into 4 groups. Component solubility test was based on the ISO 4049. The result was then analyzed with one way ANOVA (α=0,05). The result of the research showed that on the average percentage of the solubility (%), the lowest was on the group of E glass fiber dental (0.476±0.03) and the highest was on the non dental glass fiber C (0.600±0.01). The result of the one way ANOVA test showed a significant difference between the compositiom fiber on the component solubility. The conclusion the research was that low content of Na2O K2O, CaO and MgO decreased the component solubility of FRC.ABSTRAKE glass fiber dental adalah fiber yang sering digunakan di kedokteran gigi. Ketersediaan E glass fiber di Indonesia masih sangat terbatas. Berbagai jenis bahan glass fiber non dental banyak ditemukan dipasaran sebagai material engeenering dengan harga yang relatif murah sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif pengganti E glass fiber dental. Komposisi glass fiber non dental hampir sama dengan E glass fiber dental. Komposisi berpengaruh terhadap sifat mekanis dan sifat-sifat kimia fiber. Komposisi glass fiber seperti Na2O dan K2O akan meningkatkan ketahanan terhadapap air. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh komposisi glass fiber non dental terhadap kelarutan komponen. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah E glass fiber dental (Fiber-splint, Polydentia SA, Switzerland), glass fiber non dental komposisi A (LT, China), komposisi B (CMAX, China), komposisi C (HJ, China), flowable komposit (CharmFill Flow, Denkist, Korea) dan silane coupling agent (Monobond S, Ivoclar Vivadent, Liechtenstein). Subjek dibagi dalam 4 kelompok untuk dilakukan uji kelarutan berdasarkan ISO 4049. Hasil yang diperoleh dianalisis menggunakan ANAVA satu jalur (a = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan rerata kelarutan komponen (%) yang terendah pada kelompok E-glass fiber dental (0,476±0,03) dan hasil tertinggi pada glass fiber non dental C (0,600±0,01). Hasil uji Anava satu jalur menunjukkan perbedaan yang bermakna antara komposisi fiber pada kelarutan komponen (p<0,05). Kesimpulan penelitian adalah komposisi Na2O dan K2O serta CaO dan MgO yang rendah dapat menurunkan sifat kelarutan komponen dari fiber reinforced composites.


2021 ◽  
pp. 096739112110141
Author(s):  
Ferhat Ceritbinmez ◽  
Ahmet Yapici ◽  
Erdoğan Kanca

In this study, the effect of adding nanosize additive to glass fiber reinforced composite plates on mechanical properties and surface milling was investigated. In the light of the investigations, with the addition of MWCNTs additive in the composite production, the strength of the material has been changed and the more durable composite materials have been obtained. Slots were opened with different cutting speed and feed rate parameters to the composite layers. Surface roughness of the composite layers and slot size were examined and also abrasions of cutting tools used in cutting process were determined. It was observed that the addition of nanoparticles to the laminated glass fiber composite materials played an effective role in the strength of the material and caused cutting tool wear.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document