scholarly journals Pengaruh Pemberian Makanan Bayi Dan Anak (PMBA) Sesuai Tahapan Pada Balita Usia 0 – 24 Bulan Dalam Upaya Penurunan Resiko Stunting Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan Di Posyandu Wilayah Keja Puskesmas Kereng Bangkirai Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah

2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 571-584
Author(s):  
Desi Kumala ◽  
Siti Santy Sianipar

Latar Belakang: Masalah gizi di Indonesia yang menjadi perhatian utama saat ini adalah gizi kurang pada anak balita yang tergolong dalam periode emas 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Program 1000 HPK dapat dilihat dari peningkatan status gizi pada bayi dan balita dan penurunan angka stunting. Angka stunting di Indonesia masih relatif tinggi, faktor resiko penyebab stunting di Indonesia kekurangan asupan gizi terutama pada bayi dan balita. Akibatnya menyebabkan meningkatnya resiko kematian, gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan mental (Profil Kesehatan Indonesia, 2016). Seiring munculnya berbagai jenis makanan yang mudah di dapatkan dan instan yang mengakibatkan ibu atau masyarakat menjadi malas untuk mengolah dan mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang, karena adanya anggapan makanan instan lebih mudah, murah dan juga enak, sehingga  kecukupan status gizi anak tidak terpenuhi dengan optimal (Patimah S, 2017).Tujuan: Mengetahui Pengaruh Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) sesuai Tahapan pada Balita Usia 0 – 24 Bulan dalam Upaya Penurunan Resiko Stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Kereng Bangkirai Kota Palangka Raya.Metode: Desain penelitian mengunakan Quasi Exsperimen dengan model after and before with control design. Populasi adalah Semua ibu yang memiliki bayi dan anak usia 0 – 24 bulan di Posyandu, teknik sampling purposive sampling. Instrumen penelitian digunakan lembar observasi dan Check List. Data yang digunakan data primer. Analisis Data Univariat , Bivariat,Multivariat. Prinsip etik yaitu Beneficence, Respect for Person, Confidentiality Procedures,Justice, Informed Consent.Hasil: Terdapat pengaruh kenaikan TB dan BB Balita yang signifikan sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan Pemberian PMBA, hasil analisis bivariat kelompok penelitian, kelengkapan imunisasi, jumlah anak, pemberian vitamin, berat lahir, ASI Ekslusif, Menu MP-ASI, dan status pekerjaan orang tua dengan kenaikan BB, TB, dan LILA. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan kenaikan BB adalah cara pembuatan MPASI.  Hasil analisis didapatkan Odds Ratio (OR) dari variabel cara pembuatan MPASI adalah 1,006 artinya balita yang diberikan MPASI dengan cara buatan sendiri akan mempengaruhi kenaikan BB sebesar 1,006 kali lebih tinggi  dibandingkan MPASI yang di buat dari bahan instan.Simpulan: Pendidikan kesehatan cara pembuatan PMBA dapat dijadikan sebagai salah satu intervensi mandiri untuk meningkatkan status gizi pada anak dan penurunan resiko stunting pada bayi dan balita. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan ibu yang memiliki balita usia 0-24 bulan dapat mempraktekkan secara rutin sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak balita.Kata Kunci: PMBA sesuai tahapan, Balita usia 0-24 bulan, Resiko Stunting, 1000 HPK

2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 83
Author(s):  
Siti Komariah ◽  
Hary Nugroho

Latar Belakang:Komplikasi kehamilan adalah kegawat daruratan obstetrik yang dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi. Penyebab komplikasi kehamilan diantaranya kurangnya pengetahuan ibu tentang deteksi dini kehamilannya, usia pasien < 20 tahun dan > 35 tahun serta anak lebih dari 3.Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, usia dan paritas dengan kejadian komplikasi kehamilan pada ibu hamil trimester III.Metode Penelitian:Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sehingga sampel adalah ibu hamil trimester III yang berkunjung di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Samarinda berjumlah 84 orang. Analisis yang digunakan uji chi square.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan terdapat responden yang memiliki pengetahuan kurang baik, terdapat usia berisiko antara < 20 tahun dan > 35 tahun, terdapat paritas berisiko > 3 orang anak dan komplikasi kehamilan berupa hipertensi, anemia, preeklempsia dan plasenta previa. Ada hubungan pengetahuan dengan kejadian komplikasi kehamilan (p value : 0,001 < α : 0,05 dan odds ratio : 6,800 > 1). Ada hubungan usia dengan kejadian komplikasi kehamilan (p value : 0,003 < α : 0,05 dan odds ratio : 5,837 > 1). Ada hubungan paritas dengan kejadian komplikasi kehamilan (p value : 0,002 < α : 0,05 dan odds ratio : 6,250 > 1).Kesimpulan: Terdapat pengetahuan kurang baik berjumlah 27 responden (32,1%), usia berisiko (< 20 tahun dan ≥ 35 tahun) berjumlah 25 responden (29,8%), paritas berisiko (1 atau ≥ 3 orang anak) berjumlah 21 responden (25%) dan ada komplikasi kehamilan berjumlah 18 responden (21,4%), Ada hubungan pengetahuan, usia dan paritas dengan kejadian komplikasi kehamilan pada ibu hamil trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Samarinda.


2018 ◽  
Vol 12 (3) ◽  
Author(s):  
Tria Astika Endah Permatasari ◽  
Ratu Ayu Dewi Sartika ◽  
Endang Laksminingsih Achadi ◽  
Urip Purwono ◽  
Anies Irawati ◽  
...  

AbstractExclusive breastfeeding intention is a mother’s intention to provide her baby only breast milk since the infant was born until at the age of 6 months. Intention in prenatal period is the direct affirmation of exclusive breastfeeding. This study aimed to find out the most dominant factor related to exclusive breastfeeding intention among pregnant women at a mother and child hospital in South Tangerang. A cross-sectional study design was conducted primarily. The samples were 143 pregnant women on their third semester pregnancy selected by purposive sampling. Intention was measured by the Infant Feeding Intention scale questionnaire. Meanwhile, attitude, subjective norms, and perceived behavioral control were measured by the modified Breastfeeding Attrition Prediction Tool questionnaire. Data were analyzed using the multivariate logistic regression analysis. It was 61.5% mother had strong exclusive breastfeeding intention. Perceived behavioral control dominantly influenced the exclusive breastfeeding intention (p value = 0.007; Odds Ratio 3.030; 95% CI = (1.361-6.746)). The other factors influencing intention were attitude, exposure to exclusive breastfeeding from social media, health workers’ support, previous breastfeeding experienceand mothers’ occupation. A mother with high perceived behavioral control has three times more likely to have ‘high exclusive breastfeeding intention’ than those having the low ones.AbstrakIntensi pemberian ASI eksklusif adalah intensi ibu untuk memberikan hanya ASI pada bayinya sejak dilahirkan hingga berusia enam bulan. Intensi pada periode prenatal merupakan penentu langsung pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor paling dominan berhubungan dengan intensi pemberian ASI eksklusif pada ibu hamil di sebuah rumah sakit ibu dan anak di Kota Tangerang Selatan. Penelitian dengan desain studi potong lintang dilakukan secara primer. Sampel berjumlah 143 ibu hamil trimester ketiga dipilih secara purposive sampling. Intensi pemberian ASI eksklusif diukur menggunakan kuesioner the Infant Feeding Intentions scale. Sedangkan sikap, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku dinilai menggunakan modifikasi kuesioner Breastfeeding Attrition Prediction Tool. Data dianalisis menggunakan analisis regresi logistik ganda. Sebanyak 61,5% ibu memiliki intensi kuat memberikan ASI eksklusif. Persepsi kontrol perilaku paling dominan berhubungan dengan intensi pemberian ASI eksklusif, (p=0,007; Odds Ratio 3,030; 95% CI (1,361-6,746). Faktor lainnya yang berhubungan dengan intensi adalah sikap, keterpaparan ibu terhadap ASI eksklusif dari media sosial, dukungan tenaga kesehatan, pengalaman menyusui sebelumnya, dan pekerjaan ibu dengan persepsi kontrol perilaku tinggi berpeluang tiga kali lebih besar memiliki ‘intensi tinggi’ untuk memberikan ASI eksklusif dibandingkan ibu berpersepsi kontrol perilaku rendah.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 894-902
Author(s):  
Bertakalswa Hermawati ◽  
Oktia Woro Kasmini Handayani ◽  
Dyah Sukendra Mahendrasari ◽  
Farah Azizah Mukti ◽  
Aprilia Wijayanti

Kasus Covid-19 semakin meningkat namun praktik mencuci tangan dengan benar belum diterapkan sebagai upaya pencegahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan praktik mencuci tangan pada guru anak usia dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan  a quasi‑experimental study dan The One-Group Pretest-Posttest Design. Pengambilan sampel secara purposif (Purposive Sampling) yakni 15 guru di taman kanak-kanak di kelurahan Petompon, kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Instrumen penelitian ini adalah observasi dengan check list prosedur mencuci tangan sebelum dan sesudah intervensi. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, demonstrasi dan simulasi serta menggunakan media promosi yakni film dan leaflet. Data dianalisa dengan Wilcoxon Rank tests. Hasil penelitian membuktikan ada peningkatan praktik mencuci tangan secara signifikan setelah diberikan intervensi dibandingkan sebelum diberikan intervensi (p=0.001 0.05). Metode dan media promosi kesehatan efektif meningkatkan praktik cuci tangan pada guru anak usia dini


2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 57
Author(s):  
Muthmainnah Muthmainnah ◽  
Suhar Suhar ◽  
Hafiludin Samparadja

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan posttest only control design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pasarwajo yang terdiri dari 8 kelas paralel berjumlah 221 siswa. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Sampel penelitian ini terdiri dari 48 siswa, yang terbagi atas dua kelompok belajar, yaitu kelas VIII B sebagai kelas eksperimen berjumlah 24 siswa dan kelas VIII E sebagai kelas kontrol berjumlah 24 siswa.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) persentase keberhasilan pengelolaan pembelajaran oleh guru pada tujuh pertemuan berturut-turut adalah 99%,95%,98%,99%,98%,95% dan 94%; (2) rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share adalah 56,66; (3)  rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung adalah 35,05; (4) Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share terhadap hasil belajar matematika.


2014 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 13-24 ◽  
Author(s):  
Katarzyna Rutkowska ◽  
Mirosław Zalech

Abstract The aim of the research was to get to know the image of physical education (PE) teachers as seen by themselves and to compare it with how it is perceived by school community. The study included 148 teachers and 171 final-year students from upper-secondary schools. As a result of purposive sampling and random-purposive sampling, three groups were distinguished. The groups included PE teachers (n=22), teachers of other subjects (n=22) and students (n=22). The data were gathered using ACL-37 (Adjective Check List) developed by G. Gough and A. B. Heilbrun. The findings revealed a number of significant differences between how PE teachers perceive themselves and how they are seen by their students and colleagues (teachers of other subjects). It turned out that PE teachers perceive themselves in a more positive manner than the other groups.


Author(s):  
A. NURUL AMALIAH ◽  
AMI FEBRIZA

The aim of this research was to know about the correlation between cataract occurance with Diabetes Mellitus. This research was performed in Medical Record Departement of Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar using medical record on the period of January 2016 to October 2016 with case control design, consist of 74 subjects which were divided into cataract as case, consist of 37 subjects and without cataract as control, consist of 37 subjects. Data of diabetes mellitus history were collected from patient medical recordand analyzed by Chi Square with the significance’s degree was p<0.05. The result showed moderate correlation between cataract occurance and diabetes mellitus (p=0.002) with Odds Ratio (OR) 4,563 (IC :1,683 – 12,371)KEYWORDS : Cataract, Diabetes Melitus


Author(s):  
Indri Susilowati

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Latihan Delorme Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot pada Pemain Sepak Bola. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang dimainkan oleh dua tim yang saling memperlihatkan tehnik bermain yang baik, masing- masing tim terdiri dari sebelas orang, kedua tim akan berusaha memasukkan bola kedalam gawang lawan sebanyak mungkin sehingga tim yang memasukkan bola paling banyak akan memenangkan permainan. Untuk mencapai prestasi yang optimal diperlukan kekuatan dalam berlari dan menendang bola pada pemain sepak bola. Kekuatan berlari dan menendang bola di lakukan oleh otot quadriceps pada pemain sepak bola yang dapat ditingkatkan dengan latihan yang memerlukan adanya tahanan yang optimal. Salah satu cara untuk meningkatkan kekuatan otot adalah pemberian latihan Delorme. Delorme dikenal dengan Progressive Resistance Exercise (PRE) dengan menggunakan pendekatan latihan strengthening. Prosedur nya menentukan 10RM memberikan beban yang paling berat dan dapat digerakkan samai 10 kali repitisi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui factor – faktor overload dan daya tahan otot yang mempengaruhi latihan delorme terhadap peningkatan kekuatan otot quadriceps pemain sepak bola. Metode  penelitian eksperimen dengan desain penelitian pre test and post test with control design. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Subyek penelitian berjumlah 22 orang pemain yang terbagi menjadi 2 kelompok (kelompok kontrol dan kelompok eksperimen). Tehnik analisis data, dalam penelitian mengunakan statistik deskriptif dan inferensial dengan pengolahan data mengunakan progam komputer SPPS for Windows versi 17 dengan taraf signifikan 5 % (α = 0,05). Luaran wajib dalam penelitian ini adalah (1) Publikasi ilmiah pada jurnal nasional tidak terakreditasi ber ISSN. Luaran Tambahan (1) Accepted Artikel ilmiah dimuat di prosiding.Kata Kunci: Delorme, kekuatan otot quadriceps


2019 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Elda Dwi Ospah Sihite ◽  
Sofiana Nurchayati ◽  
Yesi Hasneli

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dan perilaku dalam pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di wilayah Puskesmas Rejosari Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan deskritif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel mengunakan teknik purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini 100 responden. Alat pengumpul data yang digunakan kuesioner dan lembar observasi check list. Kuesioner digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan kanker payudara dan SADARI yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Lembar observasi check list untuk mengukur perilaku SADARI. Analisa yang digunakan analisa univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 36-45 tahun (dewasa akhir) sebanyak 59 responden (59%), pendidikan SMA sebanyak 45 responden (45%), pekerjaan Ibu rumah tangga sebanyak 82 responden (82%), status perkawinan menikah 94 responden (94%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 37 responden (37%), dan perilaku SADARI tidak melakukan sebanyak 71 responden (71%). Disarankan kepada petugas kesehatan untuk meningkatkan edukasi kepada Wanita Usia Subur (WUS) dan masyarakat agar mendeteksi secara dini guna mencegah terjadinya kanker payudara.


2019 ◽  
Vol 30 (4) ◽  
pp. 302
Author(s):  
Didik Mulyono ◽  
Nurdiana Nurdiana ◽  
Rinik Eko Kapti

<p><br />Rapid Emergency Medicine Score (REMS) merupakan suatu sistem skor yang telah digunakan secara luas di berbagai negara untuk memprediksi mortalitas pasien non bedah maupun trauma di Instalasi Gawat Darurat (IGD), tetapi belum diuji pada populasi yang spesifik pada trauma kepala. Tujuan penelitian ini untuk menilai performa REMS dalam memprediksi outcome pasien trauma kepala di IGD. Penelitian ini menggunakan desain observasi analitik dengan pendekatan retrospektif. Sampel menggunakan data rekam medis pasien dengan trauma kepala sedang-berat disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi dan digunakan teknik purposive sampling yaitu sebanyak 181 responden. Analisis bivariat yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan uji Somers'd, sedangkan analisis multivariat menggunakan regresi logistik ordinal. Selanjutnya, kemampuan untuk memprediksi outcome dinilai menggunakan analisis the area under the receiver operating characteristic (AUROC). Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa nilai somers'd REMS sebesar 0,310 dengan p value &lt;0,001 dan arah hubungan positif dengan outcome pasien trauma kepala. Hasil regresi logistik ordinal menunjukkan parameter Glasgow Coma Scale (GCS) memperoleh Odds Ratio sebesar 0,7, artinya skor GCS yang rendah memiliki risiko memperoleh outcome death sebesar 0,7 kali lebih besar dibandingkan memperoleh outcome moderate disability, severe disability, persisten vegetatif state. Nilai Area Under Curve (AUC) REMS pada cut of point &gt;5 dengan sensitivitas 61,4 dan spesifisitas 77,8 adalah 0,753 (95% CI; 0,683-0,814. REMS menunjukkan performa yang baik dalam memprediksi outcome pasien trauma kepala.</p>


Jurnal Ners ◽  
2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
NENENG FITRIA NINGSIH

World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa terdapat satu dari sepuluh kelahiran adalah bayi premature.Lebih dari 15 juta bayi lahir dalam keadaan premature.Prematuritas ini dapat menyebabkan angka kematian perinatal yang cukup tinggi.Salah satu penangan bayi premature adalah memberikan terapi sentuhan.Jenis penelitian adalahquasi experiment.Desain penelitian ini menggunakan purposive sampling. Populasi penelitian ini adalah seluruh bayi premature yang di rawat diruangan perinatologi RSUD Bangkinang Periode Januari-Juni 2017.Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 responden.Alat ukur dengan Tabel Check List. Analisis data yang digunakan adalah univariatdan  bivariat. Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh terapi sentuhan terhadap  suhu tubuh pada bayi premature di RSUD Bangkinang  dengan nilai Pvalue = 0,000, dengan demikian berarti Pvalue< α (0,05). Diharapkan tenaga kesehatan meningkatkan pengetahuan yang up to date khusunya tentang perawatan bayi premature dan bisa menerapkan terapi sentuhan untuk membantu meningkatkan suhu tubuh bayi premature.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document