Hubungan Pengetahuan, Usia Dan Paritas Dengan Kejadian Komplikasi Kehamilan Pada Ibu Hamil Trimester Iii Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Aisyiyah Samarinda

2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 83
Author(s):  
Siti Komariah ◽  
Hary Nugroho

Latar Belakang:Komplikasi kehamilan adalah kegawat daruratan obstetrik yang dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi. Penyebab komplikasi kehamilan diantaranya kurangnya pengetahuan ibu tentang deteksi dini kehamilannya, usia pasien < 20 tahun dan > 35 tahun serta anak lebih dari 3.Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, usia dan paritas dengan kejadian komplikasi kehamilan pada ibu hamil trimester III.Metode Penelitian:Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sehingga sampel adalah ibu hamil trimester III yang berkunjung di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Samarinda berjumlah 84 orang. Analisis yang digunakan uji chi square.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan terdapat responden yang memiliki pengetahuan kurang baik, terdapat usia berisiko antara < 20 tahun dan > 35 tahun, terdapat paritas berisiko > 3 orang anak dan komplikasi kehamilan berupa hipertensi, anemia, preeklempsia dan plasenta previa. Ada hubungan pengetahuan dengan kejadian komplikasi kehamilan (p value : 0,001 < α : 0,05 dan odds ratio : 6,800 > 1). Ada hubungan usia dengan kejadian komplikasi kehamilan (p value : 0,003 < α : 0,05 dan odds ratio : 5,837 > 1). Ada hubungan paritas dengan kejadian komplikasi kehamilan (p value : 0,002 < α : 0,05 dan odds ratio : 6,250 > 1).Kesimpulan: Terdapat pengetahuan kurang baik berjumlah 27 responden (32,1%), usia berisiko (< 20 tahun dan ≥ 35 tahun) berjumlah 25 responden (29,8%), paritas berisiko (1 atau ≥ 3 orang anak) berjumlah 21 responden (25%) dan ada komplikasi kehamilan berjumlah 18 responden (21,4%), Ada hubungan pengetahuan, usia dan paritas dengan kejadian komplikasi kehamilan pada ibu hamil trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Samarinda.

2016 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 232
Author(s):  
Yohanes Bahar Aprilliawan ◽  
Evi Widowati

Abstrak   Kepatuhan penggunaan sarung tangan dapat mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja. Perilaku sesuai aturan dan konsisten dalam memakai sarung tangan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja dan orang di sekelilingnya. Tujuan penelitian ini yaitu, untuk mengetahui Hubungan antara Kepatuhan Penggunaan Sarung Tangan Terhadap Kecelakaan Kerja pada Pekerja di PT. Tanjung Kreasi Parquet Industry Temanggung. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 207 pekerja dengan sampel sebanyak 66 pekerja (menggunakan teknik purposive sampling). Instrumen yang digunakan adalah angket. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (menggunakan uji chi square dengan α=0,05 dengan alternatif yaitu uji fisher). Hasil penelitian ini terdapat hubungan antara kepatuhan penggunaan sarung tangan dengan kecelakaan kerja pada pekerja PT. Tanjung Kreasi Parquet Industry yang menggunakan uji alternatif yaitu uji fisher dengan hasil p value 0,018 (<0,05) dengan OR (Odds Ratio), yaitu sebesar 6,14. Dari data tersebut responden yang tidak patuh menggunakan sarung tangan kain mempunyai kemungkinan 6,14 kali untuk mengalami kecelakaan kerja dibandingkan dengan responden yang patuh menggunakan sarung tangan kain. Saran yang diberikan kepada pekerja yaitu untuk selalu menggunakan sarung tangan kain saat jam kerja berlangsung.   Abstract   The obidience of using gloves could influence the working accident occurance. Obeying the rules and consistently using gloves are compulsory when working according to the working risks in order to keep the workers and the people arround safe. The aim of this research was to find out the correlation between the obidience of using gloves toward working accident of workers at PT. Tanjung Kreasi Parquet Industry Temanggung. This research was observational analytic study using cross sectional design. The population was 207 workers and the sample was 66 workers (using purposive sampling technique). This research used questionnaire as the instrument to collect the data. The data analysis was done using univariat and bivariat (using chi square test, α =0,05 and the alternative was fisher test). The result showed that there was a correlation between the obidience of using gloves toward working accident of PT. Tanjung Kreasi Parquet Industry workers using alternative test that was fisher test with p value 0,018 (<0,05) and OR (Odds Ratio) was 6,14. According to the data, the disobey respondent that did not use gloves had 6.14 times possibility of working accident compared with those who using gloves. The suggestion for the workers was to always use gloves when working.


2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 79
Author(s):  
Rahmad Hidayat ◽  
Eka Malfasari ◽  
Rina Herniyanti

Perlakuan body shaming adalah pengalaman yang di alami individu ketika kekurangan di pandang sebagai sesuatu yang negatif oleh orang lain dari bentuk tubuhnya.Efek dari perlakuan body shaming bisa membentuk citra diri positif ataukah negatif dari seorang tersebut..Tujuan penelitian ini untuk mengatahui hubungan perlakuan body shaming dengan citra diri pada mahasiswa STIKes Payung Negeri Pekanbaru. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desian penelitian korelasi dengan menggunakan pendekatan Cross- Sectional. Sampel penelititan teridiri dari 103 Mahasiswa. Metode pengambilan sample adalah purposive sampling. Penelitian ini dimulai tanggal 01-03 mei 2018. Analisis yang digunakan adalah uji statistik Chi- Square. Hasil uji statistik didapatkan nilai pvalue = 0,036, hal ini berarti berarti nilai p<0,05 sehingga Ho ditolak, artinya  terdapat hubungan signifikan antara perlakuan  body shaming dengan  citra diri pada mahasiswa STIKes Payung Negeri Pekanbaru, dan nilai OR  (Odds Ratio) sebesar 0,343 dengan CI (Confidence  Interval)  0,136-0,865. Rekomendasi  penelititan  ini  adalah  memberikan  intervensi  untuk mengurangi perlakuan body shaming pada remaja untuk meningkatkan citra diri. Kata kunci : Perlakuan body shaming, Citra diri. RELATIONSHIP BETWEEN BODY SHAMING TREATMENT WITH SELF-IMAGE STUDENTS ABSTRACTThe treatment of body shaming is an experience experienced by the individual when deficiency is seen as something negative by others of his or her body shape. The effect of the body shaming treatment can form a positive self-image or negative of a person.. The purpose of this study to knowing relationship treatment of body shaming with self-image at STIKes Payung Negeri Pekanbaru students. This type of research was quantitative with the descriptions of correlation research using Cross-Sectional approach. The research sample consisted of 103 Students. with purposive sampling. Tehnique this research was started on 01-03 May 2018. The analysis used Chi-Square statistical test. The result of statistical test is p value = 0.036, it means p value <0,05 so ho is rejected, it means there is a significant correlation between body shaming treatment with self image of STIKes Payung Negeri Pekanbaru student, and OR (Odds Ratio) value equal to 0.343 with CI (Confidence Interval) 0,136-0,865. This research recommendation is to provide intervention to reduce the body shaming treatment in adolescents to improve self-image. Keywords: Body shaming treatment, Self image


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 63
Author(s):  
Alfiah Ni’matul Masruroh ◽  
Laily Isroin ◽  
Siti Munawaroh

Peran teman sebaya bagi remaja santri sangat berpengaruh dalam memberikan dukungan sosial bagi sesamanya. Santri yang mengalami stres diharapkan mampu membangun strategi koping yang tepat sebagai upaya untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi terhadap masalah dan tekanan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan sosial teman sebaya dengan mekanisme koping stres pada remaja di Pondok Pesantren KH. Syamsuddin Durisawo. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan studi korelasional. Desain penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan Cross Sectional. jumlah sampel 95 responden dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner atau google form secara online. Penelitian menggunakan analisis uji chi-squere dengan  P value<0,05. Hasil penelitian ini didapatkan responden yang mendapat dukungan sosial yang positif sebanyak 51 responden (53,7%) dan mekanisme koping stress yang di dapatkan data 53 (55,8%) responden memiliki mekanisme koping stres yang adaptif. Berdasarkan hasil analisa pada penelitian ini adalah p value (0,000) < α (0,05) yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti ada hubungan pada keeratan hubungan dengan nilai Contingency Coefficient = 0,409 kategori sedang. Hasil penelitian ini tidak semua santri mendapat dukungan sosial dari teman sebaya dan melakukan mekanisme koping yang maladaptif. Maka peneliti menyarankan pada santri untuk memiliki mekanisme koping yang adaptif sesuai dengan dirinya dan pentingnya dukungan sosial teman sebaya yang dapat membantu memecahkan masalah dan mengurangi stres yang dialami.


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 99
Author(s):  
Laila Kamila ◽  
Maulidiyah Salim

Abstract: Coronary heart is a disease that offense to blood vessels and heart attack due to constriction of blood vessels. A high level of cholesterol in blood or exceeds the normal limit can form sediment in wall of blodd vessels which cause blood vessels constriction or blockage. This research object to determine whether there is a correlation between cholesterol level total and hypertension with coronary heart disease in patients who hospitalized in Regional Public Hospital of dr. Soedarso Pontianak. This study was used cross sectional design, purposive sampling technique, it gained 50 people as samples. The measurement of blood pressure was done in heart poly and cholesterol total level in clinic laboratory of Regional Public Hospital of dr. Soedarso by using enzymatic CHOD-PAP method. It can be obtained that 10 people had hypertension and 40 people did not.the average of total cholesterol was 224 mg/dl. Maximum value of total cholesterol was 224 mg/dl and 152 mg/dl as minimum value. Data has been analyzed by using statistical test, Chi-Square, to determine the correlation of total cholesterol wit coronary heart disease, obtained p value=0,024 (less than α=0,05). Correlation of hypertension and coronary heart disease gained p value=0,923 (more than α=0,05), it can be concluded that total cholesterol correlated with coronary heart disease, and there was not a correlation between hypertension and coronary heart disease.Abstrak: Jantung koroner adalah penyakit yang  menyerang pembuluh darah dan serangan jantung, karena penyempitan pada pembuluh darah. Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah melebihi normal dapat membentuk endapan pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan penyempitan dan tersumbatnya pembuluh darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar kolesterol total dan hipertensi dengan penyakit jantung koroner pada pasien di RSUD dr. Soedarso Pontianak. Disain penelitian  ini menggunakan cross sectional, teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling, didapat jumlah sampel 50 orang. Pengukuran Tensi Darah dilakukan di poli Jantung dan pemeriksaan kadar kolesterol total di laboratorium klinik RSUD dr. Soedarso Pontianak dengan metode enzimatik CHOD-PAP. Hasil penelitian didapatkan 10 orang mengalami hipertensi dan 40 orang non hipertensi. Rata-rata kadar kolesterol total 224 mg/ dl. Nilai maksimum kadar kolesterol total yaitu 224 mg/dl dan nilai minimum yaitu 152 mg/dl. Analisa data dengan uji statistik Chi-square untuk mengetahui hubungan kolesterol total dengan penyakit jantung koroner didapatkan nilai p = 0,024 (lebih kecil dari  α 0,05). Uji hubungan hipertensi dengan penyakit jantung koroner didapat nilai p = 0,923 (lebih besar dari α 0,05), dapat disimpulkan terdapat hubungan kadar kolesterol total dengan penyakit jantung koroner dan tidak ada hubungan hipertensi dengan penyakit jantung koroner.


Jurnal JKFT ◽  
2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Imas Yoyoh ◽  
Imam Mutaqqijn ◽  
Nurjanah Nurjanah

Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronik yang terus menerus mengalami peningkatan jumlah yang signifikan dari tahun ke tahun. Komplikasi jangka panjang dari DM baik mikrovaskular dan makrovaskular dapat menyebabkan insufiensi aliran darah ke tungkai, yang dapat berujung pada infeksi, ulkus dan berakhir pada amputasi. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan perawatan kaki dengan risiko ulkus kaki diabetes di Ruang Rawat Inap RSU Kabupaten Tangerang. Desain penelitian ini adalah analitik korelasi dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dengan jumlah sampel 54 responden, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan tentang perawatan kaki dan lembar observasi tentang risiko ulkus kaki diabetes. Uji analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian sebanyak 54 responden didapatkan data kategori perawatan kaki baik dengan risiko ulkus rendah sebanyak 14 responden (58,3%). Sedangkan kategori perawatan kaki kurang baik dengan risiko ulkus tinggi sebanyak 21 responden (70,0%). Hasil analisis diperoleh nilai OR = 3,267 artinya perawatan kaki yang kurang baik mempunyai peluang 3,267 kali untuk risiko tinggi ulkus. Hasil uji statistik menggunakan Chi-Square diperoleh p=0,036 dimana nilai p-value < 0,05, maka Ho ditolak artinya terdapat hubungan antara perawatan kaki dengan risiko ulkus kaki diabetes di Ruang Rawat Inap RSU Kabupaten Tangerang. Pasien DM dengan perawatan kaki yang kurang baik berpeluang untuk terjadinya risiko ulkus tinggi dibandingkan dengan pasien DM yang perawatan kakinya baik. 


2020 ◽  
Vol 16 ◽  
Author(s):  
Salman Khazaei ◽  
Erfan Ayubi ◽  
Saeid Bashirian ◽  
Ronak Hamzehei ◽  
Ensiyeh Jenabi

Background: The relationship between gestational diabetes and postpartum depression (PPD) is poorly understood and seldom studied. Objective: In an effort to explore this issue, the present study investigated the relationship between gestational diabetes and PPD. Methods: The present cross-sectional study was performed with 342 women who were referred to four urban health centers of Hamadan city, west of Iran. We used convenience sampling as a method to recruit women in each health center. We used a researcher-made checklist for gathering data on socio-demographic characteristics and potential risk factors of PPD. The Persian validated version of the Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) was used to assess PPD. Univariate and multivariable binary logistic regression was applied to estimate the odds ratio (OR) (95% confidence interval [CI]). Results: Gestational diabetes was identified as the most important risk factor for PPD with OR (95% CI) of 2.19 (1.11, 4.31); P-value=0.02 after adjusting for other variables. Moreover, the adjusted odds ratio showed that PPD among lesseducated women (primary school) was 3.5 times higher compared to women with a university education (OR=3.54, 95% CI: 1.27, 9.84; P-value=0.01). Conclusion: Our findings suggested that PPD is more likely among women with gestational diabetes and those who were less educated. Interventional and educational activities for reducing the risk of PPD can be targeted for use with this population.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Ni Kadek Yuni Lestari ◽  
Ni Luh Gede Intan Saraswati Saraswati

Pasien CKD (Chronic Kidney Diseases) yang menjalani hemodialisis sering mengalami komplikasi gangguan hemodinamik baik itu hipertensi maupun hipotensi intradialisis. Salah satu penyebab yang paling sering adalah peningkatan IDWG (Interdialytic Weight Gain). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara IDWG (Interdialytic Weight Gain)dengan perubahan tekanan darah intradialisis pada pasien CKD di Ruang Hemodialisis RSUP Sanglah Denpasar. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 80 responden. Analisis statistik dengan menggunakan spearmans rank. Hasil penelitian didapatkan dari 80 responden sebagian besar mempunyai interdialytic weight gain dalam kategori ringan (73,8,0%) dan tekanan darah intradialisis dalam batas normal (65,0%). Hasil uji statistik menunjukkan p value 0,001 (<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ada hubungan yang signifikan antara interdialytic weight gain dengan perubahan tekanan darah intradialisis pada pasien chronic kidney diseases di Ruang Hemodialisis RSUP Sanglah Denpasar. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa perawat diharapkan dapat meningkatkan pemberian edukasi secara berkala pada pasien hemodialisis reguler untuk meningkatkan kepatuhan pasien pada diet dan pembatasan intake cairan.Chronic Kidney Diseases (CKD) patients who undergo hemodialysis often experience complications of haemodynamic disorders, both hypertension and intradialisis hypotension. One of the most frequent causes of increasing is IDGW (Interdialytic Weight Gain). The purpose of this study was to determine the correlation between interdialytic weight gain and changes in intradialysis blood pressure among patients with chronic kidney diseases in Haemodialysis Roomat Sanglah Hospital Denpasar. The research method used is analytic correlation with cross sectional approach. The sample technique used was purposive sampling with a total sample of 80 respondents. Statistical analysis using spearmans rank statistic test. The results obtained from 80 respondents most mostly interdialytic weight gain in the mild category (73.8.0%) and intradialisis blood pressure within normal limits (65.0%). The result of statistic test shows that p value 0,001 (<0,05). The conclusion of this study is that any significant correlation between interdialytic weight gain with changes in intradialysis blood pressure among patients with CKD at Haemodialysis Room of Sanglah Hospital Denpasar. Suggestions for nurses to increase the provision of regular education in regular haemodialysis patients to improve patient’s adherence to diet and limit fluid intake.


2020 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 46-50
Author(s):  
Muhammad Basri ◽  
Baharuddin K ◽  
Sitti Rahmatia

Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu kelompok penyakit metabolik dan kronis dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduaduanya yang membutuhkan perawatan medis dan pendidikan pengelolaan mandiri untuk mencegah komplikasi akut jangka panjang (Nian, 2017). Tujuan penelitian ini adalah Mendeskripsikan hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah Puasa pada pasien DM tipe II di PKM Kassi-Kassikota Makassar. Manfaat : Meningkatkan pengetahuan pada Penderita DM Tipe II yang mengalami gangguan Kwalitas dan Pola Tidur shari-hari Meningkatkan pengetahuan pada Penderita DM Tipe II yang mengalami gangguan Kwalitas dan Pola Tidur shari-hari Metode : Pada penelitian ini menggunakan desain cross sectional, jenis penelitian ini menggunakan metode analitik yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara Kualitas tidur dengan kadar glukosa darah puasa pada pasien DM Tipe II. Sampel menggunakan purposive sampling dengan menggunakan rumus Slovin dengan jumlah sampel  55  orang  yaitu  seluruh pasien DM tipe 2 yang menjalani rawat jalan di PKM Kassi-Kassi Kota Makassar. Hasil Uji Statistik Chi Square diperoleh p value 0,000 < 0,05.sehingga peneliti berasumsi bahwa  ada hubungan antara kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pada pasien DM Type 2 di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar.  Kesimpulan yaitu terdapat hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar. Saran dapat dijadikan sebagai salah satu acuhan bagi pasien diabetes melitus tipe 2 untuk meningkatkan kualitas tidur dan menjaga kadar glukosa darah puasa


Author(s):  
Febi Ratnasari ◽  
Yulia Fransisca Gandaria ◽  
H.Y.G Wibisono ◽  
Rina Puspita Sari

Menjalani kehidupan sebagai narapidana mengalami kehilangan kebebasan fisik, kehilangan kontrol atas hidup, kehilangan keluarga, kehilangan barang dan jasa, kehilangan  hubungan  heteroseksual, kurangnya stimulasi, dan gangguan psikologis yang dapat menjadi tekanan yang dapat menyebabkan stres. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat stres warga binaan di LP Perempuan Kelas II A Kabupaten Tangerang. Metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 4.746 orang dengan rerata dalam sebulan 396 orang. Sampel rumus Slovin didapatkan 199 . Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Menggunakan uji chi square. Hasil penelitian Terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat stres warga binaan di  LP Perempuan Kelas II A  Tangerang dengan p value 0,000 (< alpha= 0,05). Kesimpulan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat stres warga binaan. Pelayanan kesehatan di Lapas tidak hanya fokus pada kesehatan fisik tetapi juga kesehatan mental sehingga dapat mendeteksi dini adanya masalah gangguan mental di lembaga pemasyarakatan dan mendapatkan penanganan yang komprehensif.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 186-193
Author(s):  
Mella Yusef Fintiya ◽  
Imanuel Sri Mei Wulandari

Tuberkulosis adalah penyakit infeksi paru yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Di Indonesia kasus tuberkulosis setiap tahunnya semakin meningkat. Indonesia menepati urutan ke-6 penderita tuberkulosis tertinggi di dunia, sedangkan Jawa Barat menepati urutan pertama. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat adanya hubungan anatar efikasi diri dengan kepatuhan minum obat OAT. Metode penelitian menggunakan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional dengan melibatkan 23 responden yang sedang menjalani pengobatan di puskesmas parongpong, responden dipilih dengan menggunakan Purposive sampling. Variabel independen adalah efikasi diri, variabel dependent adalah kepatuhan minum obat. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dianalisis menggunakan pearson’s r . Hasil dan analisis Efikasi Diri dengan Kepatuhan Minum obat mempunyai hubungan  dengan nilai  p-value 0,030 atau (p ≤ 0,05) dengan tingkat hubungan sedang (0,454). Efikasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat pasien tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Parongpong. Saran untuk penelitian selanjutnya perlu mengetahui peran kader kesehatan dalam kepatuhan minum obat.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document