scholarly journals KEPUASAN PEMANGKU KEPENTINGAN DARI PERAN LEMBAGA MASYARAKAT PELESTARI PADI PANDANWANGI CIANJUR

2019 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 105
Author(s):  
Endah Lisarini ◽  
Ayi Khobul Nuryana

Eksistensi seorang petani di Indonesia akan lebih kuat apabila bergabung dalam suatu kelompok atau organisasi pertanian. Kegiatan kelembagaan pertanian di Indonesia banyak diarahkan kepada pengembangan tanaman pangan khususnya padi, tidak terkecuali di Cianjur Jawa Barat. Masyarakat Pelestari Padi Pandanwangi Cianjur (MP3C) merupakan suatu lembaga pertanian yang berperan aktif mengembangkan dan melestarikan padi Pandanwangi sebagai varietas Indikasi Geografis. Eksistensi MP3C akan dilihat dari kepuasan para pemangku kepentingan terhadap perannya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengkaji : 1). Bagaimana keberadaan dan peran MP3C; 2). Seberapa besar kepuasan pemangku kepentingan terhadap peran dan kinerja MP3C. Terkumpul sejumlah 35 tanggapan dari responden yang terdiri dari petani Pandanwangi, pedagang dan konsumen beras Pandanwangi, pemerintah dan akademisi. Penentuan responden sebagai sampel dilakukan dengan teknik quota sampling. Terdapat 5 dimensi untuk mengukur kepuasan terhadap kinerja dan kepentingan lembaga MP3C. Dimensi tersebut meliputi tangible, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty. Untuk menjawab tujuan penelitian pertama dilakukan analisis deskriptif kualitatif terhadap informasi dan tanggapan responden. Tujuan penelitian ke dua dijawab dengan metode analisis Customer Satisfaction Index (CSI) dan Importance and Performance Analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukkan : 1) Keberadaan lembaga MP3C sangat penting bagi para pemangku kepentingan. MP3C berperan dalam mengontrol, mengawal, mengawasi dan membina petani padi Pandanwangi yang menjadi anggotanya; 2) Peran MP3C dianggap sangat penting oleh pemangku kepentingan dalam hal pembinaan dan penyuluhan, sedangkan kinerja MP3C dianggap memberikan rasa puas dengan nilai CSI sebesar 69.93%. Keadaan demikian diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk perbaikan berkelanjutan dan keberlangsungan lembaga MP3C dalam upaya mengembangkan dan melestarikan padi Pandanwangi.

Author(s):  
Auliya Al Bayyinah ◽  
Iin Solihin ◽  
Sugeng H. Wisudo

<p>ABSTRACT<br /><br />One of the services with an important role in the fisheries is the availability of services in the fishing port. Provision of services will affect to the level of satisfaction fishermen. Satisfaction fishermen are something important in supporting performance and the development of a fishing port. This study aims to determine what service attributes that already meet the satisfaction of the fishermen, knowing service attributes that need to be prioritized according to the repair or improvement of fishermen, and assess the level of satisfaction with the services of Kejawanan Fishing port’s fishermen overall. The study was conducted at the Fishery Port Nusantara (PPN) Kejawanan in Cirebon, West Java. The study was conducted in August and October 2015 for 14 days. Collecting data using interviews with 17 respondents. Analysis of data using Importance and Performance Analysis (IPA) and Customer satisfaction Index (CSI) using 15 attributes assessment. The results showed that there are eight service attributes were considered to have met the fishermen satisfactory that the physical condition of the facility; the availability of the number of officers; their service procedures are clear; officers provide services as promised; speed of officers in handling services; alacrity officers in serving the fishermen; friendliness, attention and attitude of officers; and delivery of information. There are two attributes of service that still needs to be improved, namely the handling of complaints of fishermen; and the officer knows, understanding the needs and desires of fishermen. Overall fishermen have felt very satisfied with the services provided by the port.<br /><br />Keywords: fishermen satisfaction, Kejawanan fishing port, service</p><p>-------<br /><br />ABSTRAK<br /><br />Salah satu bentuk pelayanan yang mempunyai peranan penting dalam dunia perikanan yaitu tersedianya pelayanan jasa di pelabuhan perikanan. Pemberian pelayanan akan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan nelayan. Kepuasan nelayan penting dalam menunjang kinerja dan pengembangan suatu pelabuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atribut pelayanan apa saja yang sudah memenuhi kepuasan nelayan, mengetahui atribut pelayanan yang perlu mendapatkan prioritas perbaikan atau peningkatan menurut nelayan PPN Kejawanan, dan menilai tingkat kepuasan nelayan terhadap pelayanan PPN Kejawanan secara keseluruhan. Penelitian dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan di Cirebon Jawa Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus dan Oktober 2015 selama 14 hari. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara kepada 17 responden. Analisis data menggunakan Importance and Performance Analysis (IPA) dan Customer Statisfaction Index (CSI) menggunakan 15 atribut penilaian. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 8 atribut pelayanan yang dianggap telah memenuhi kepuasan nelayan yaitu kondisi fisik fasilitas; ketersediaan jumlah petugas; adanya prosedur pelayanan yang jelas; petugas memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan; kecepatan petugas dalam menangani pelayanan; kesigapan petugas dalam melayani nelayan; keramahan, perhatian dan sikap petugas; dan penyampaian informasi. Terdapat 2 atribut pelayanan yang masih perlu di tingkatkan yaitu penanganan keluhan nelayan; dan petugas mengetahui, mamahami kebutuhan dan keinginan nelayan. Secara keseluruhan nelayan sudah merasa sangat puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak pelabuhan.<br /><br />Kata kunci: tingkat kepuasan nelayan, PPN Kejawanan, pelayanan</p>


Author(s):  
Rayi Rahmanisa ◽  
Agriani H. Sadeli

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik konsumen minuman kopi, kesesuaiantingkat kinerja dengan kepentingan atribut kualitas dan tingkat kepuasan konsumen mengenai atributkualitas produk minuman kopi di Java Preanger Coffee House, Bandung. Penelitian didesain secarakuantitatif dengan analisis Importance Performance Analysis dan Customer Satisfaction Index. Hasilpenelitian terhadap 62 orang responden menunjukkan bahwa (1) konsumen didominasi laki-laki,berpendidikan sarjana, berusia 25-30 tahun, pekerjaan wiraswasta, tinggal di kota Bandung danberpendapatan di atas Rp5.000.000 per bulan; (2) Berdasarkan hasil perhitungan IPA, atribut yangmemiliki kepentingan tinggi dan kinerja yang memuaskan meliputi atribut rasa, kualitas, bahan baku,kenyamanan tempat serta pelayanan. Atribut yang memiliki tingkat kepentingan yang tinggi namunkinerjanya perlu ditingkatkan adalah atribut harga, aroma dan cara penyajian. Atribut yang memilikikinerja yang biasa saja serta tingkat kepentingannya rendah adalah atribut manfaat, tampilan fisik,ukuran volume dan informasi menu. Sementara, atribut yang konsumen anggap kurang pentingpengaruhnya namun kinerjanya berlebihan adalah atribut variasi rasa. (3) Hasil perhitungan indekskepuasan konsumen menunjukan bahwa konsumen merasa puas atas kinerja atribut kualitas produksecara keseluruhan. Perusahaan harus meningkatkan kualitas produknya sehingga sesuai dengan hargayang ditawarkan, memberikan pelatihan kepada pramusaji, menggunakan teknik pengolahan kopiyang lebih baik. Sedangkan untuk penelitian selanjutnya sebaiknya diteliti kegiatan pemasaranpromosi dan distribusi terhadap kepuasan konsumenKata kunci: kepuasan konsumen, atribut kualitas, Customer Satisfaction Index, Importance, Performance Analysis, kopi.ABSTRACTThe aim of this research is to analyze consumers’ characteristic, the level of conformity betweenimportance and performance level of coffee’s quality attributes and the overall satisfaction level ofconsumers towards quality attributes of coffee in Java Preanger Coffee House. Design of this researchis quantitative with 62 respondents. This research used descriptive analysis, Importance PerformanceAnalysis and Customer Satisfaction Index. Results showed 1) the major consumers in Java PreangerCoffee House are men which age around 25-30 year old that have job in private sector. They live inBandung, have allowance per month more than Rp5.000.000 and have bachelor degree; (2) Based onImportance Performance Analysis, attributes that have high importance and performance are taste,raw material quality, convenience place, and service atrribute. Attributes that the performance shouldbe increased are price, flavor, and serving method. Attributes that have average performance and lowimportance are benefit, physical appereance, coffee volume, and information menu. Attribute that haslow importance but has too much performance is variance of flavor; 3) The Customer SatisfactionIndex calculation showed that Java Preanger Coffee House consumers are overall satisfied withperformance of the coffee drinks quality attribute. Companies should improve the quality of theirproducts to match the price offered, providing training to waiters and using better coffee processingtechniques. Further research should be investigated the impact of distribution and promotionmarketing activities on customer satisfaction.Keywords: customer satisfaction, quality attribute, Customer Satisfaction Index, ImportancePerformance Analysis , coffee.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 41
Author(s):  
Diniah Diniah ◽  
Mochammad Prihatna Sobari ◽  
Dede Seftian

Penelitian yang bertujuan melihat kinerja pelayanan dan mengukur tingkat kepuasan nelayan telah dilakukan di PPN Karangantu kota Serang tahun 2011. Metode penelitian menggunakan studi kasus. Metoda pengambilan data dilakukan secara purposive sampling. Metode analisis data menggunakan analisis tingkat kepentingan dan pelaksanaan dengan menggunakan importance and performance analysis (IPA) dan CSI (customer satisfaction index). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan IPA diperoleh indeks kepentingan berkisar antara 4,03 – 4,30, sedangkan indeks kinerja berkisar antara 2,08 – 3,72 Tingkat kepuasan nelayan terhadap pelayanan PPN Karangantu berkisar antara 0,41 – 0,74. Pelayanan terhadap nelayan yang masih dirasakan kurang baik adalah pelayanan kebutuhan solar dengan nilai 0,41 dan pelayanan kebutuhan es dengan nilai 0,44. Title: Archipelago Fishing Port (AFP) Service Toward Operational Fishing NeedResearch purposed to observe service performance and to measure satisfaction level of fishermen have been conducted at Archiplego Fishing Port of Karangantu, Serang, in 2011. Method of the study is case study. Data is taken by purposive sampling. Data analysis method employs analysis of interest level and application by using important and performance analysis (IPA) and CSI (Customer Satisfaction Index). Based on IPA, the study shows that interest index range between 4.03 – 4.30, while performance index range between 2.08 – 3.72. Fishers satisfaction level toward AFP Karangantu range between 0.41 – 0.74. Unfavourable service to fishers is solar oil need service valued 0.41 and ice need service valued 0.44.


2018 ◽  
Author(s):  
M. Ansyar Bora ◽  
larisang ◽  
Rudesty Armeliya

Salah satu tantangan terbesar PT. Pos Indonesia (Persero) Batam adalah menciptakan dan mempertahankan kepuasan pelanggan, oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan kepuasan pelanggan agar dapat menarik dan mempertahankan pelanggan. Menurut Tjiptono (2000:146), kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya (atau norma kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya. Dari data-data yang diperoleh pada PT. Pos Indonesia (Persero) Batam di bulan September sampai bulan Desember tahun 2014, jumlah keluhan pelanggan Surat Kilat Khusus (SKH) mengalami peningkatan. Berdasarkan permasalahan tersebut perlu dilakukan pengukuran kepuasan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan serta mengetahui faktorfaktor penyebab ketidakpuasan pelanggan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Importance and Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI). Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan diketahui bahwa tingkat kepuasan pelanggan sebesar 0,67 (67,20%) dimana nilai tersebut berada pada tingkat kepuasan pelanggan interval 0,66 - 0,80 (kategori puas) dan Atribut yang tingkat pelaksanaannya masih belum memuaskan pelanggan yaitu petugas memberikan perhatian penuh kepada pelanggan.


2020 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 659
Author(s):  
Chintya Kusuma Dewi ◽  
Ni Luh Putu Shinta Eka Setyarini

Standardization in parking service is needed in order to keep the balance between demand and resources. It acts as benchmarks in the process of improving both quality and performance of service that can accord with customer needs, and line with the capability of parking facility providers. Therefore, the parking provider in Puri Indah Mall, as one of the high mobility shopping centers located in the busy area, should realize the importance of the parking standardization. This study is conducted using two methods, Importance Performance Analysis (IPA) to measure performance’s level perceptions and customer's expectations, and Customer Satisfaction Index (CSI) to measure the level of customer satisfaction. In the CSI analysis, they score between 66-80%, indicating that customers are satisfied with the facilities performed by the provider. On the other hand, the IPA results present in the Cartesius diagram consists of 4 quadrants A, B, C, and D; shows that in A quadrant, they score 27,78% for physical parameters, 14,29% for the reliability parameters, and 25% for the empathy parameter; which means that the provider should focus more on improving the quality and performance in those areas.ABSTRAKUntuk menyeimbangkan permintaan dan ketersediaan parkir diperlukan adanya standar pelayanan. Tujuannya sebagai alat ukur dalam upaya meningkatkan kualitas dan kinerja pelayanan sesuai dengan kebutuhan pengguna, yang selaras dengan kemampuan penyelenggara fasilitas parkir. Hal ini penting bagi pihak penyelenggara fasilitas parkir di Mall Puri Indah, sebagai salah satu pusat perbelanjaan yang memiliki tingkat pergerakan relatif tinggi karena berdekatan dengan berbagai pusat kegiatan. Penelitian ini menggunakan 2 metode, yaitu metode Importance Performance Analysis (IPA) untuk mengukur persepsi pada tingkat kinerja dan harapan konsumen pada tingkat kepentingan pelanggan dan metode Customer Satisfaction Index (CSI) untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen. Berdasarkan hasil analisis CSI dari kelima dimensi berada pada rentang 66-80% yang menunjukan bahwa konsumen sudah merasa puas dengan fasilitas dan kinerja yang diberikan oleh pengelola parkir mobil. Sedangkan pada metode IPA, terdapat diagram Kartesius yang terdiri dari 4 kuadran yaitu Kuadran A, B, C, dan D. Dimana dalam penelitian ini sebanyak 27,78% pada parameter fisik, 14,29% pada parameter keandalan, dan 25% pada parameter empati yang termasuk dalam kuadran A, yang berarti perlu menjadi prioritas utama pihak penyelenggara untuk meningkatan kinerja mereka.


2016 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Recky Pangemanan ◽  
Effendi P. Sitanggang ◽  
Jardie A. Andaki

Title (Bahasa Indonesia): Pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pengguna jasa di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung, Indonesia This study evaluates the effect of service quality on the service users’ utilization in the Ocean Fisheries Port (OFP) of Bitung, Indonesia. It employed 3 quantitative methods,Customer Satisfaction Index (CSI), Importance Performance Analysis and Gap Analysis. From 14 services, there were 13 services categorized as satisfactory services. It means that Ocean Fisheries Port of Bitung has performed well in most of its functions. The unsatisfactory one was clean water service. To increase the users’ level of satisfaction in the OFP of Bitung, improvement needs to be done in the services of ship arrival and departure document preparation, fishing vessel log book inspection, recommendation for subsidized fuel use, fish catch certification, port hygiene, entrance ticket, information building rental, electricity, clean water supply, equipment rental, and mooring. Penelitian tentang pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pengguna jasa di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung, Indonesia, telah dilakukan. Dengan mengunakan 3 metode kuantitatif, yaitu Customer Satisfaction Index (CSI), Importance Performance Analysis dan Gap Analisis, didapat hasil sebagai berikut: dari 14 layanan, terdapat 13 layanan yang mendapatkan predikat puas meskipun tidak ada yang sangat memuaskan. Ini dapat diartikan, bahwa PPS Bitung telah melakukan tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Hanya ada satu pelayanan yang kurang memuaskan, yaitu pelayanan air bersih. Untuk meningkatkan kepuasan pengguna jasa/stakeholder di PPS Bitung, maka perbaikan perlu dilakukan terhadap pelayanan persiapan dokumen kedatangan dan keberangkatan kapal, log book penangkapan ikan, rekomendasi bahan bakar minyak solar subsidi, sertifikat hasil tangkapan ikan, kebersihan kolam pelabuhan dan kebersihan pelabuhan, pas masuk, sewa lahan bangunan informasi, jasa listrik, jasa air bersih, sewa peralatan, dan tambat labuh.


2018 ◽  
Vol 154 ◽  
pp. 01098
Author(s):  
Vembri Noor Helia ◽  
Cahya Putra Abdurrahman ◽  
Fety Ilma Rahmillah

As a major health referral centre, the hospital demanded to provide comprehensive services provided by a multi-disciplinary team according to the needs of patient. In the expansion of a growing number of hospitals in Yogyakarta especially Sleman area where retreat acquire customers even more stringent, it is necessary to increase the quality of services. There are five determinants of service quality namely: reliability, responsiveness, assurance, empathy, and tangible. Collecting data is done by observation and distributing questionnaires to 70 respondents, and Importance-Performance Analysis and Customer Satisfaction Index are used to determine satisfaction level of outpatients. As a results, six out of twenty attributes need improvement, namely: a) The condition of the hospital is clean, comfortable and tidy; b) Guidance and information boards poly is easy to see and read; c) The ease and accuracy of obtaining information for patients (referrals, lab results, etc.); d) The hospital staff has a quick response to the needs of patients; e) Attention physicians in managing patients and willingness to provide a particular time for consultation; and f) The prescribed medication is suitable and safe. It is known that the value of CSI by 76% means the service is not satisfied the patient.


Author(s):  
Adji Baniyoso ◽  
Chezy WM Vermila ◽  
Nariman Hadi

Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan yang dimulai pada bulan Februari sampai bulan Juli 2018 di Desa Pasar Baru Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap Kerupuk Sagu di Desa Pasar Baru Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi. Untuk menganalisis data digunakan Metode Deskriptif, Metode Importance Performance Analysis (IPA) dan Metode Customer Satisfaction Index (CSI). Hasil penelitian menunujkan bahwa karakteristik umum responden sebagian besar berusia 36-50 tahun, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Sebagian besar responden adalah lulusan Sarjana (S1), berprofesi sebagai pegawai swasta dan pendapatan rumah tangga responden per bulan berkisar antara Rp. 1.500.000-2.000.000,-. Berdasarkan hasil penelitian nilai Customer Satisfaction Index (CSI) adalah 0,5213 atau tingkat kepuasan konsumen berada pada angka 52,13 persen yang berada pada kriteria puas. Dengan demikian, keseluruhan atribut kerupuk sagu telah memuaskan konsumennya. Kata Kunci : Kerupuk Sagu, IPA, CSI, Kepuasan Konsumen


Author(s):  
Hesti Pangastuti

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen di kantin Rumah Kayu, Institut Teknologi Sumatera. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode Importance-Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI). Metode sampling secara purposif dilakukan dengan jumlah 94 responden, sebagian besar adalah mahasiswa. Atribut yang paling penting berdasarkan persepsi konsumen adalah keamanan dan kebersihan makanan dan minuman yang disajikan, sedangkan atribut yang memiliki performa paling baik adalah variasi menu. Hasil analisis IPA menunjukkan bahwa harga produk, kesesuaian harga dan kualitas, kesesuaian harga dan kuantitas, area makan yang nyaman dan menarik secara visual, dan kecepatan penyajian merupakan atribut-atribut yang memiliki prioritas tinggi untuk diintervensi. Hasil analisis CSI menunjukkan bahwa tingkat kepuasan konsumen adalah 72,33% dan dikategorikan sebagai ‘memuaskan’. Oleh karena itu, perbaikan beberapa atribut diperlukan sesuai dengan prioritas yang disarankan untuk meningkatkan kepuasan konsumen. ABSTRACT: The objective of this study was to investigate the level of customer satisfaction in Rumah Kayu cafetaria at Institut Teknologi Sumatera. The study was conducted by using Importance-Performance Analysis (IPA) and Customer Satisfaction Index (CSI). Sampling method by purposive sampling was carried out with 94 respondents, mostly were students. The most important attribute from cafeteria customer perception was safeness and cleanliness of food and drink served, whereas the top performance attribute was menu variation. The results of IPA analysis showed that product price, price-quality fairness, price-quantity fairness, dining area comfortability and visual attractiveness, and quick serving were identified as high priorities for intervention. Finding based on CSI analysis showed that the level of customer satisfaction was 72.33% and categorized as ‘satisfied’. Therefore, improvement of some attributes required in accordance with priorities that have been generated by this study in order to improve customer satisfaction. Keywords: CSI, cafeteria, customer satisfaction, food service, IPA


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 192-197
Author(s):  
Intan - Kumalasari

Dosen pembimbing akademik merupakan narasumber yang paling tepat bagi mahasiswa untuk menyelesaikan prosespendidikannya. Dosen pembimbing juga dapat berperan sebagai motivator, konsultan dan kolaborator. Penelitian inibertujuan untuk menganalisis persepsi dan ekspektasi mahasiswa terhadap peran dan fungsi dosen pembimbing akademikdi Poltekkes Palembang dengan menekankan pada dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty.Penelitian ini menggunakan metode Importance-Performance Analysis (IPA) dan dipetakan kedalam diagram kartesius.Pengukuran tingkat kepuasan mahasiswa secara keseluruhan menggunakan Customer Satisfaction Index (CSI). Sampelpenelitian ini adalah mahasiswa Poltekkes Palembang berjumlah 228 orang yang diseleksi dengan menggunakan teknikproportionale stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner dengan skala likert dandianalisis menggunakan analisis tingkat kepentingan dan kepuasan pelanggan. Uji statistik menunjukkan atribut yangmemiliki kinerja paling memuaskan adalah penampilan pembimbing akademik dengan rerata 3,28, sedangkan atributatribut yang perlu diprioritaskan untuk diperbaiki adalah perhatian khusus kepada mahasiswa secara individual denganrerata sebesar 2,42. Melalui perhitungan CSI diperoleh nilai sebesar 73,7% (0,66-0,80). Hal ini menunjukkan bahwa indekskepuasan mahasiswa terhadap peran dan fungsi pembimbing akademik berada pada kriteria memuaskan. Kinerja dosensebagai pembimbing akademik harus ditingkatkan dan menjadi perhatian dosen terutama pada beberapa atribut yaitukedekatan hubungan, perhatian terhadap kesulitan mahasiswa, sebagai pemberi informasi, dan memantau perkembanganakademik mahasiswa.Kata kunci: dosen pembimbing akademik, persepsi, ekspektasi mahasiswa.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document