scholarly journals Pengetahuan Tentang Corona Virus – 19 Terhadap Perilaku Pencegahan Pada Remaja

Author(s):  
Dian Soekmawaty Riezqy Ariendha ◽  
Irni Setyawati ◽  
Kusniyati Utami
Keyword(s):  

Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan otoritas besar lainnya merekomendasikan beberapa upaya pencegahan covid, terutama mencuci tangan dan menggunakan masker, serta menerapkan prosedur kebersihan tangan yang tepat sebagai salah satu cara termudah, dan terpenting menjaga untuk mencegahpenyebaran virus. Untuk remaja sangat penting  untuk menjadi kebiasaan mereka untuk melakukan pencegahan penyebaran virus. Beberapa pengetahuan tentang Covid-19, merupakan upaya pencegahan covid baik dari pemerintah Indonesia maupun WHO. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengetahuan tentang Covid-19 berhubungan dengan perilaku cuci tangan, dan penggunaan masker dalam upaya pencegahan covid-19 pada remaja. Metode penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Penelitian dan pengumpulan data ini dilakukan di STIKes Yarsi Mataram yaitu pada mahasiswa Prodi D3 Kebidanan dan S1 Kebidanan Stikes Yarsi Mataram. Pengumpulan data menggunakan kuesioner google form yaitu kuesioner berbasis dataonlineyang disebarkan melalui Whatsapp. Kuesioner terkumpul sebanyak 111 orang. Hasil penelitian ini Dari uji statistik didapatkan nilai p<0,05, dimana nilai p=0,028. Terdapat hubungan cuci tangan berdasarkan pengetahuan tentang covid-19 dan dari uji statistik didapatkan nilai p<0,05, dimana nilai p=0,013. Terdapat hubungan penggunaan masker berdasarkan pengetahuan tentang covid-19. Dapat disimpulkan semakin baik informasi yang didapatkan, semakin baik pula perilaku cuci tangan dan penggunaan masker untuk pencegahan covid-19.

2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 85
Author(s):  
Siti Haryani ◽  
Ana Puji Astuti ◽  
Joyo Minardo

ABSTRAK Masih rendahnya perilaku cuci tangan pakai sabun pada masyarakat dapat menimbulkan resiko penyebaran penyakit infeksi. Penyakit infeksi yang sedang berlangsung sekarang ini adalah COVID-19 (Corona Virus Desases 19). Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui serta memberikan gambaran mengenai pengetahuan dan perilaku mencuci tangan pada siswa SMK. Adapun manfaat dari penelitian ini secara teoritis adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai pentingnya pencegahan penyakit melalui perilaku mencuci tangan. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif observasional dengan pendekatan   cross sectional, artinya pengumpulan data dilakukan terhadap responden untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan perilaku mencuci tangan. Sasaran penelitian adalah siswa SMK Muhammadiyah Sumowono Kab. Semarang, Jawa Tengah Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode random sampling. Jumlah sampel sebanyak 120 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 75% atau 90 siswa SMK Muhammadiyah Sumowono Kabupaten Semarang berpengetahuan baik, bahwa  85.8 % atau 103 siswa SMK Muhammadiyah Sumowono Kabupaten Semarang berperilaku baik. Analisis bivariat menunjukkan hasil ada hubungan antara pengetahuan dan perilaku mencuci tangan dengan nilai signifikasi (p-value) sebesar 0.003, dimana p-value kurang dari ? (0.05). Saran ditujukan untuk meningkatkan upaya pencegahan terhadap Covid-19, sebaiknya tetap dilakukan protokol kesehatan dengan 3 M yaitu mencuci tangan mengguankan sabun, memakai masker dan menjaga jarak. Kata kunci : Pengetahuan, Perilaku Mencuci Tangan,  Covid-19


2021 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 256-260
Author(s):  
KC Deepti ◽  
S Poudel ◽  
SB Hamal Thakuri ◽  
S Shrestha

Background: Following the outbreak of Coronavirus disease in 2019, the year 2020/21 has been an incredibly challenging one for all global health-care systems. Methods: A cross sectional descriptive research design was used to conduct the study. The study was carried out in all general private and public hospitals of Kaski district of Nepal. Data were collected from 25th October to 5th December, 2020 from the Hospital administrators using a semi structured interview schedule. Descriptive statistics were used for data analysis. Results: Most (96.3%) of the hospitals reported that increased cost or expenses of the hospitals creating financial threat is the most challenging situation that hospitals are facing in this pandemic. In addition shortages of ventilators creating ethical dilemma for patient allocation and changing guidelines from authorities have been reported as a challenge by 88.9 percent of the hospitals respectively. All of the surveyed hospitals had developed the use of thermometers for screening at the hospital entrances to minimize the risk. Conclusion: Hospitals in this pandemic are facing a lot of challenges with regard to staff management, PPE management and so on. Hence they need to adopt best strategies in responding to the corona virus.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 121
Author(s):  
Widya Lita Fitrianur ◽  
Sri Yuliastutik

Dunia pada saat ini sedang dilanda pandemi yang cukup mengkhawatirkan, yaitu adanya Corona Virus Disease (COVID-19). Kondisi ini membuat masyarakat tidak siap untuk menghadapinya baik secara fisik maupun psikis sehingga berpengaruh juga terhadap kesehatan mental. Salah satu yang mengalami permasalahan kesehatan mental akibat pandemi adalah usia remaja. Cara yang dapat dilakukan oleh remaja saat menghadapi pandemi Covid-19, salah satunya adalah memiliki resiliensi yang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan efikasi diri terhadap resiliensi remaja selama pandemi Covid-19 di Kelurahan Kemayoran Bangkalan. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasi analitik dengan menggunakan desain Cross-Sectional. Populasi 223 remaja, sampel 142 remaja, teknik sampling simple random sampling. Lebih dari 50% efikasi diri sebanyak 84 orang (59,2%) hasil uji statistik didapatkan nilai p =0,000.


2020 ◽  
Vol 11 (3) ◽  
pp. 6-11 ◽  
Author(s):  
Asraf Hussain ◽  
Tripathi Garima ◽  
Bishnu Mohan Singh ◽  
Ramji Ram ◽  
Raman Pal Tripti

Background: Corona virus disease 2019 (COVID-19) is a highly infectious disease. It is caused by a novel virus belonging to a family known as corona virus. This virus was first identified in the month December 2019 in Wuhan, China Hubei province. Since its first identification it has spread globally. It was declared a public health emergency of international concern on January 30, 2020 by WHO. Despite all efforts the virus continues to spread and WHO declared it a pandemic on March 11, 2020. In Nepal the first case was tested positive on23rd January and ever since numbers are increasing as days passed by. Residents of the country are the most important stakeholders to control the spread of such viruses. Nepal is a land locked country situated between India and China and is one of the vulnerable areas among SAARC nations. In spite of being such a vulnerable nation there was a lack of previous studies detecting the degree of awareness among Nepalese residents towards COVID 19. Aims and Objectives: This study aims to assess the current level of awareness towards COVID 19 among Nepalese residents and to analyze their attitudes and practices towards COVID 19 which is very important for people’s active participation to control this pandemic. In this study we investigated Nepalese residents KAP towards COVID-19. Material and Methods: This is cross sectional online study. A self-developed online questionnaire was completed by the participants. There were a total 29 questions among which 15 questions assessedknowledge, 6 questions assessed attitude and remaining 8 questions assessed practice. Results: Among the respondents (n=760), 65.7 % were male, 50.3 % were healthcare workers, overall range of correct answers for knowledge questionnaire was 60.0-98.7%, that for attitude was 77.9-96.4% and for practice was 78.2-95.0 %. Participants with a medical degree had statistically significant better practice against COVID 19 compared with the general population. Conclusion: Findings of this study show that knowledge among people of Nepal about COVID 19 is satisfactory. Yet a significant number of participants are lacking confidence when compared to other countries. Better practice against COVID requires a sense of responsibility, though the respondents with medical background had better sense of act against COVID prevention practice.


2020 ◽  
Vol 51 ◽  
pp. 102111 ◽  
Author(s):  
Wenpeng Cai ◽  
Bin Lian ◽  
Xiangrui Song ◽  
Tianya Hou ◽  
Guanghui Deng ◽  
...  

2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 173-193
Author(s):  
Shinta Atmaprawira ◽  
Cicilia Windiyaningsih ◽  
Alih Germas Kodyat
Keyword(s):  

Latar belakang: Perawat merupakan salah satu garda terdepan dalam penanganan wabah Corona Virus Deases-19 (Covid-19) yang melanda dunia, termasuk Indonesia. Produktifitas dan kinerja perawat harus terjaga dengan baik selama pandemic dengan menjalankan asuhan keperawatan, yang meliputi bidang promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit, sebagai institusi kesehatan harus berusaha menjaga kinerja perawat yang dipengaruhi oleh factor internal dan eksternal, termasuk kondisi atau keadaan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh kecemasan, stress terhadap kinerja perawat di ruang isolasi Covid 19 Gedung Anggrek RSUP Fatmawati 2020.Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 105 orang, dengan jumlah sampel sebanyak 51 responden berdasarkan formula dari Taro Yamane. Sampel ditentukan dengan teknik random sampling.Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa uji korelasi variabel stress terhadap kinerja memiliki pengaruh yang signifikan dengan nilai Asymp. Sig 0,002 < 0,05. Kecemasan terhadap kinerja memiiki pengaruh yang signifikan dengan nilai Asymp. Sig 0,001 < 0,05. Pengaruh stress dan kecemasan secara simultan terhadap kinerja dengan nilai Asymp. Sig 0,007 < 0,05 yang berarti signifikan antara stress dan kecemasan terhadap kinerja.Diskusi: variabel stress dan kecemasan memliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja. Nilai koefisien stress dan kecemasan bernilai negative terhadap kinerja.


Author(s):  
Anil Ingole ◽  
Jayashree Sajjanar ◽  
Jaykumar Gade ◽  
Minal Soni ◽  
Karan Jaiswal ◽  
...  

Introduction: This highly infective new virus, named Severe Acute Respiratory Syndrome-Coronavirus-2 (Sars-CoV-2), is a corona virus responsible of an acute respiratory syndrome, often asymptomatic but potentially lethal, named Corona Virus Disease 19 (COVID-19). Airborne and direct contact contamination is a major infection pathway of Sars-CoV-2. SARS-CoV-2 transmission during dental procedures can therefore happen through the inhalation of aerosol/droplets from infected individuals or direct contact with mucous membranes, oral fluids, and contaminated instruments and surfaces .Therefore, dentists have a high risk of getting infected from patients and potentially spreading it to their peers, families, and other patients. Aim: To evaluate fear and assess practice modification among dentist against COVID-19 in India Materials and Methods: In this cross-sectional study a total of 260 general dental practitioners, postgraduates and graduates across Central India, who were registered under the Dental Council of India, were included in the survey. A questionnaire consisting of 22 Questions with regard to COVID -19 fear and practice modification was designed and the questionnaire was circulated through a web designed program. The responses were collected, and data were analyzed descriptively using SPSS Statistics for Windows version 27.0. Results: There is a description of the fear and anxiety levels of dental care professionals towards COVID-19; 83.85% of participants were afraid of getting infected with COVID-19 from either a patient or a co-worker. While treating a coughing or a patient suspected to be infected with COVID-19, 90% were anxious. In terms of using personal protection, 63.85% believed that a surgical mask is not enough to prevent cross-infection of COVID-19. In comparison, 93.08% favored the use of N-95 masks for routine dental procedures during the current outbreak. Although the majority 91.15% recommended routine universal precautions of infection control. Conclusion: Overall, this study sheds light on the association of COVID-19 factors and fear and anxiety elevated among dentists during working in this pandemic. Covid-19 spread all over world and is worsening day by day. On current scenario several dental practices have either modified their services according to recommended guidelines to emergency treatment only, or closed down practices for an uncertain period.


2021 ◽  
Vol 6 ◽  
pp. 96
Author(s):  
Salsabila Salsabila ◽  
Liza Pristianty ◽  
Abdul Rahem ◽  
Yuni Priyandani

Banyaknya industri di Kota Cilegon yang tetap beroperasi saat pandemi corona virus disease 2019 (COVID-19) membuat pekerja industri harus tetap pergi bekerja sehingga berpotensi tertular. Usaha pencegahan infeksi COVID-19 dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan dan peningkatan sistem imun. Peningkatan penjualan vitamin B, C, D, dan E hingga tiga kali lipat selama pandemi menandakan bahwa masyarakat berusaha berperilaku untuk meningkatkan sistem imun. Pengetahuan merupakan tahap awal seseorang dalam menerima stimulus baru yang akan menentukan sikap dan tindakan dalam berperilaku. Penelitian ini bertujuan mengetahui profil pengetahuan tentang vitamin sebagai peningkat sistem imun untuk pencegahan COVID-19 pada pekerja industri di Kota Cilegon. Desain penelitian merupakan observasional secara cross sectional dengan teknik accidental sampling dan snowball sampling. Penelitian ini mendapatkan keterangan layak etik dari Komisi Etik Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Penelitian dilakukan pada 100 responden pekerja industri pada bulan Mei sampai Juni 2021 di Kota Cilegon. Responden diberikan instrumen kuesioner secara daring (online) dengan Google Form. Instrumen kuesioner terdiri tiga indikator yaitu pengetahuan tentang COVID-19, pengetahuan tentang sistem imun, dan pengetahuan tentang vitamin sebagai peningkat sistem imun untuk pencegahan COVID-19. Analisis data dilakukan dengan Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 25. Analisis data menunjukkan 1% responden memiliki pengetahuan rendah, 32% responden berpengetahuan sedang, dan 67% responden berpengetahuan tinggi. Pengetahuan pekerja industri di Kota Cilegon tentang vitamin sebagai peningkat sistem imun untuk pencegahan COVID-19 menunjukkan hasil pengetahuan tinggi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document