scholarly journals Pemilihan Tema Tugas Akhir Prodi Sistem Informasi Menggunakan Kolaborasi Metode Analytic Hierarchy Process (AHP), Simple Additive Weighting (SAW), dan SMART

2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 185
Author(s):  
Aditya Pratama ◽  
Septi Andryana ◽  
Ira Diana Sholihati

Completing the final project is a graduation requirements for a student to do. Many students take final project but don't have a theme for that. There are also students who take the theme of their final project but they are not in line with grades and abilities. On this issue, a research will be assist the National University Information System students in choosing theme of their final project which is processed using collaborative method of Analytical Hierarchy Process, Simple Additive Weighting, and Simple Multi-Attribute Rating Technique. This research begins by determining the criterion value of each student which calculated using SAW method for weight grades and SMART method for weight of ability, then looking for alternative values for each theme of the final project using the AHP method, the ranking process is carried out the multiplication matrix between the criteria and alternative which will produce optimal final project theme.Keywords:Analytical Hierarchy Process; Final Project; Simple Additive Weighting; Simple Multi-Attribute Rating Technique.

Author(s):  
Ilham Pramuja Nasution ◽  
Arjon Samuel Sitio

The budget allocation of a village fund is very important and take big effect to village progress Because the office to distribute the tax result for village development. But, that allocation is not accurately. Therefore there was design a system to support a decision a budget allocation of village funds by using an Analytical Hierarchy Process (AHP) method. This research done to the make-easy an office village in budgeting is the allocation of village funds. An method of Analytical Hierarchy Process (AHP) is one of a method known as important as the highest level. An AHP method is look for the best alternative


2013 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
Author(s):  
Daniel Walangare ◽  
Rosa Delima ◽  
Restyandito Restyandito

The problem addressed in this research is how to predict the winner of football match with various criteria. The problem will be solved using Analytic Hierarchy Process (AHP) method. The AHP method that implemented to solve the problems will run two analysis to get an alternative solution. The first AHP method is criteria analysis, in order to get priority vector value. In criteria analysis, to know the consistency of criteria value filling, CR < 10%. If known that criteria value filling not consistant, the process must be repeated until CR < 10%. Then continue with alternate analysis to get global priority vector value wich is AHP solution. The accuration of this system is close to 80% compare with the real condition.


Author(s):  
Herly Nurrahmi ◽  
Bayu Misbahuddin

Pemilihan karyawan terbaik bertujuan untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan dan untuk memacu semangat karyawan dalam meningkatkan dedikasi dan kinerjanya. Pada PT. XYZ setiap sebulan sekali diadakan pemilihan karyawan terbaik. Yang mana setiap karyawan yang memiliki kinerja terbaik dalam sebulan, akan diberikan berupa reward. Akan tetapi karyawan yang terpilih sering tidak tepat sasaran untuk diberikan reward sebagai karyawan terbaik. Oleh karena itu, Sistem pendukung keputusan dapat digunakan untuk membantu PT. XYZ dalam mengambil keputusan untuk menentukan kayawan terbaik. SPK yang dilakukan dengan membandingkan beberapa kriteria dan beberapa alternatif dapat menggunakan metode simple additive weighting (SAW) dan metode analytical hierarchy process (AHP). Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan agar lebih mudah dan tepat sasaran didalam pemilihan karyawan terbaik . Dan untuk mengetahui perbandingan antara metode SAW dan metode AHP di dalam pemilihan karyawan terbaik.Kata Kunci : Pemilihan Karyawan Terbaik, Sistem pendukung keputusan, simple additive weighting dan analytical hierarchy process


2017 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Imam Setiadi ◽  
Dinda Rita K. Hartaja

Selection of the appropriate composition desalination units can be done with a variety of method approaches, one of the method is the Analytic Hierarchy Process. In determining the desalination unit with AHP method to consider is setting a goal, an alternative criteria and pairwise comparison. Research for the determination of the exact composition of the desalination unit in order to achieve sustainable drinking water suppy in coastal areas and small islands has been conducted. The results of the study are as follows, the energy demand of 50.83%, operator costs of 26.64%, maintenance costs of 14.13% and chemical requirement 8.4%. For an alternative composition desalination unit of RO 10 m3 / day is the best alternative composition with value of 59.61%, the composition of the next alternative is RO 20 m3/ day of 30.40% and the last alternative of the desalination unit composition is RO 120 m3/ day of 09.99%.Key words : Desalination, Mukti Stage Flash Composition, AHP


2016 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 088
Author(s):  
Wahyu Joni Kurniawan

This study was conducted to assist in the selection of martial assistant coach, to determine who is right. Its results will didadaptkan by comparing the two methods in the decision support system, by using the Analytic Hierarchy Process (AHP) and the Simple Additive Weight (SAW) in limiting the problems in producing the desired solution, using multiple criteria (multi-criteria). AHP and SAW has a different way of doing the calculation. This is done to determine which method is looking for help in making decisions. And in this study are the criteria Discipline, Knowledge, Leadership, Attitude, and Level. And there are sub criteria on Level, which Black (AND I) and Red Black II.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 162-169
Author(s):  
Istna Mar`atul Khusna ◽  
Novita Mariana

Abstrak— Bibit merupakan salah satu penentu dalam keberhasilan budidaya tanaman padi. Budidaya tanaman padi dimulai dari memilih bibit tanaman yang berkualitas karena bibit termasuk objek utama yang dikembangkan pada budidaya selanjutnya. Bibit sebagai pembawa gen dari induknya yang akan menentukan sifat dari tanaman setelah berproduksi dan untuk mendapatkan bibit padi yang berkualitas dapat diperoleh dari memilih dan menentukan bibit yang berasal dari induk berkualitas. Kualitas bibit merupakan kunci keberhasilan dalam budidaya padi. Bibit yang berkualitas mampu beradaptasi, memiliki pertumbuhan yang cepat serta seragam, tumbuh lebih cepat, tahan hama dan tinggi nilai produktivitasnya. Untuk mendapatkan bibit padi berkualitas, petani sering mengalami kesulitan. Berdasarkan kesulitan yang dialami petani, maka akan dibangun sebuah sistem pendukung keputusan untuk membantu petani memutuskan bibit yang akan ditanam sesuai dengan kondisi lingkungan tanam dengan mempertimbangkan beberapa aspek kriteria. Dalam mengatasi masalah pemilihan bibit padi tersebut dibuat sebuah program sistem pendukung keputusan agar memudahkan informasi dan rekomendasi kepada petani padi tentang bibit yang berkualitas. Dengan menggunakan dua metode yaitu Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Penentuan bobot kriteria dilakukan dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP), sedangkan untuk tahap perankingan dikerjakan dengan menggunakan metode TOPSIS. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah padi berkualitas dari lima alternatif yang sudah ditetapkan, yaitu: Sunggal, Inpari32, Ciherang, IR64, Situbagendit. Sistem menghasilkan nilai preferensi tertinggi yaitu 0,858 pada padi Sunggal di urutan pertama dan  0,767 pada padi Inpari32 diurutan kedua. Jadi dari hasil penelitian ini, peneliti merekomendasikan bibit padi berkualitas yang cocok ditanam di di desa sambongbangi yaitu Sunggal dan Inpari32..Kata Kunci : Bibit Padi, DSS, TOPSIS, AHP, Kualitas Bibit Padi


2018 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 49
Author(s):  
Sri Lestari ◽  
Desy Rosarina ◽  
Eko Hariyanto

MH14-024 Bobbin Horn adalah sebuah produk untuk komponen Horn atau klakson yang diproduksi oleh PT. Mitsuba Indonesia. Produk ini diproduksi dengan proses injection molding dengan sistem cold runner, yaitu proses produksi injection molding yang menghasilkan barang dengan kualitas bagus, tapi masih disertai runner. Runner ini yang dilihat oleh PT. Mitsuba Indonesia suatu hal yang sia-sia, karena tidak mempunyai nilai jual dan bahkan memerlukan suatu proses yang bernama crusher, supaya runner tersebut bisa kembali digunakan sebagai bahan campuran pada proses injection berikutnya. PT. Mitsuba Indonesia terus mengembangkan proses produksi untuk terus meningkatkan produktifitas, salah satunya dengan mengikuti perkembangan teknologi. Saat ini, proses produksi dengan menggunakan mesin injection molding ada beberapa pengembangan sistem, yaitu sistem mini runner dan sistem hot runner. Yang masing-masing memiliki nilai lebih dari sistem yang sebelumnya. Pada penelitian ini, penulis mempelajari data-data hasil kuesioner seorang responden ahli dan kemudian dianalisis dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk mendapatkan keputusan dalam menentukansistem mold pada MH14-024 Bobbin Horn. Hasil dari semua perhitungan dibuat rangkuman dan dievaluasi sehingga mendapatkan nilai prioritas alternatif tertinggi sebesar 0.6648 untuk sistem hot runner yang dipilih sebagai keputusan yang akan diambil untuk pembuatan mold MH14-024 Bobbin Horn. Kata Kunci : MH14-024 Bobbin Horn, Injection molding, AHP, Kriteria, Alternatif.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document