scholarly journals Deteksi Dini dan Edukasi Potensi Obesitas pada Remaja Putri Menggunakan Aplikasi Smart Teenagers Berbasis Android

2022 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 414
Author(s):  
Ririn Rezky Ananda Sundun ◽  
Syafruddin Syarif ◽  
Andi Nilawati Usman ◽  
Aminuddin Aminuddin ◽  
Burhanuddin Bahar ◽  
...  

Obesitas menjadi masalah di seluruh dunia karena prevalensinya yang meningkat pada anak remaja khususnya remaja putri baik di negara maju maupun di negara sedang berkembang. Badan kesehatan dunia yaitu WHO menyebutkan bahwa obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan ataupun abnormal yang dapat mengganggu kesehatan. Metode yang digunakan adalah kombinasi dari quasi experiment dan research and development (R&D) dengan desain two group pre test and post test. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling dengan jumlah 80 remaja putri yang terbagi dalam 1 kelompok intervensi yang menggunakan aplikasi smart teenagers dan 1 kelompok kontrol menggunakan media cetak/print out dengan jumlah masing-masing 40 remaja putri. Penelitian dilaksanakan di SMAN 6 Makassar pada Agustus-September 2021 selama 4 minggu yang pada awal dan akhirnya dilakukan deteksi dini obesitas, setiap minggunya dilakukan monitoring edukasi. Data dianalisis dengan analisis deskriptif dan uji statistik Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukan bahwa validasi aplikasi smart teenagers untuk deteksi dini dan edukasi potensi obesitas pada remaja putri dinilai sangat baik dan jumlah responden dengan kategori normal pada pre test yaitu 30 orang (75%) meningkat pada post test menjadi 35 orang (87,5%). Pada kategori overweight dan obesitas menurun, yaitu dari 4 orang responden (10%) menjadi 3 orang responden (7,5%) untuk kategori overweight dan 6 orang responden (15%) menjadi 2 orang responden (5%) untuk kategori obesitas. Pada uji Mann Whitney didapati hasil p-Value 0,021 (<0,05). Hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh penggunaan aplikasi smart teenagers yang signifikan untuk deteksi dini dan edukasi potensi obesitas pada remaja putri. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah aplikasi smart teenagers sudah layak dan dapat digunakan sebagai media untuk deteksi dini dan edukasi potensi obesitas pada remaja putri.

2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Tatiana Siregar ◽  
Nelly Febriani

Latar belakang: Kondisi sasaran pencapaian Indonesia Sehat 2015 dari program MDG’s yang belum tercapai, sehingga dilanjutkan dengan program SDGs menjadikan Indonesia harus banyak berperan dalam semua kegiatan khsusnya di bidang kesehatan. Proses pencapaian cakupan program kesehatan sangat dipengaruhi oleh Health education yang dilakukan petugas kesehatan kepada warga, kesehatan masyarakat. Tujuan: Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku hidup bersih sehat yang  dilaksanakan warga setelah diberikan intervesi health education.  Metode: Metode penelitian dilaksanakan secara quasi experiment pre dan post test.  Teknik mengambil sampel secara purposive Sampling pada 30 reponden kelompook intervensi dan 26 responden kelompok kontrol. Analisa data dilakukan secara paired t test. Hasil: Hasil di dapat ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan dan perubahan perilaku hidup bersih sehat repsonden sebelum dan sesudah diberi penyuluhan p value = 0,000. Saran: Diharapkan pemerintah setempat menggerakkan petugas kesehatan bersama-sama dengan warga melakukan perilaku hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari-hari dengan memfasilitasi  sarana penunjang untuk menjalankan perilaku hidup bersih sehat, dengan maksimal pada warga. Kata kunci: Health eduation,  Perilaku Hidup Bersih Sehat


Akademika ◽  
2020 ◽  
Vol 9 (01) ◽  
pp. 85-95
Author(s):  
Marini Agustin ◽  
Irna Nursanti

Menopause merupakan suatu fase yang akan dialami oleh setiap perempuan yang biasanya terjadi diatas umur 40 tahun. Perempuan dikatakan menopause bila siklus menstruasinya telah berhenti selama 1 tahun.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Efek Paket Harmonis terhadap pengelolaan diri perempuan menopause dalam mengatasi perubahan masa menopause  di kota bogor. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode quasi experiment dengan menggunakan pendekatan pre-post test with control. Pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif. Besar sampel 60 responden, yang terdiri dari 30 kelompok intervensi dan 30 kelompok kontrol, yang diambil dengan teknik purposive sampling. Hasil analisis bivariat pada pengelolaan diri (pemantauan diri, pengendalian diri, penghargaan diri)  didapatkan P Value = 0,0000 (P Value < α = 0,005), hasil ini membuktikan bahwa “Paket Harmonis” berpengaruh pada peningkatan pengelolaan diri perempuan menopause kelompok intervensi dalam mengatasi permasalahan masa menopause. Pada kelompok kontrol tidak menunjukkan perubahan yang bermakna dalam  pengelolaan diri perempuan menopause, didapatkan nilai pemantauan diri p Value = 0,234,  pengendalian diri p Value =0,848  dan penghargaan diri p Value = 0,095 dapat disimpulkan pada kelompok kontrol nilai p Value > 0.05 artinya tidak ada perbedaan yang bermakna pada kelompok kontrol. Saran dari peneliti agar penelitian ini dapat dijadikan data dasar untuk dilakukan penelitian lebih lanjut agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar pada perempuan menopause.  


2019 ◽  
Author(s):  
Yusama Hia

perawat dengan dokter merupakan salah satu elemen penting dari praktik kolaborasi dalam pelayanan kesehatan. Komunikasi yang terjalin baik antara dokter dan perawat diharapkan dapat menjadi sarana untuk menyampaikan hal - hal penting, menjalin diskusi, memutuskan secara bersama-sama serta dapat meminimalkan hambatan-hambatan yang ada dalam pemberian perawatan kepada pasien. Model teknik komunikasi SBAR (Situation Background Assessment Recommendation) membantu perawat untuk mengorganisasi cara berfikir, mengorganisasi informasi, dapat memudahkan penyampaian pesan serta berdiskusi saat berkomunikasi dengan dokter. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah penerapan komunikasi SBAR dapat meningkatkan kemampuan perawat dalam berkomunikasi lisan dengan dokter. Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan pre-post test with control group. Jumlah sampel sebanyak 18 peserta pada kelompok intervensi dan 18 peserta pada kelompok kontrol yang diambil dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol tidak terjadi peningkatan yang signifikan pada kemampuan pearwat dalam berkomunikasi dengan dokter ditunjukkan dengan p value 0,430 ,sedangkan pada kelompok intervensi ada peningkatan yang signifikan setelah diberikan intervensi dengan nilai p value 0,000. Penelitian ini menemukan bahwa penerapan komunikasi SBAR dapat meningkatkan kemampuan perawat dalam berkomunikasi dengan dokter


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 105-109
Author(s):  
Nikmah Jalilah Ritonga ◽  
Hani Amaliah Majidah ◽  
Riris Sitorus ◽  
Diah Evawanna Anuhgera ◽  
Kardina Hayati ◽  
...  

Durasi lama menyusui bayi berbeda-beda sesuai dengan pola hisap bayi. Jika kegiatan menyusui berlangsung terlalu lama (lebih dari setengah jam) atau terlalu pendek (kurang dari 4 menit), hal ini menunjukkan kemungkinan adanya masalah pada perlekatan antara bayi dan puting susu ibu. Frekuensi menyusu pada bayi akan sangat mempengaruhi fisik dan emosional bayi yang mana dengan frekuensi dan durasi menyusu akan meningkatkan kondisi yang tenang kepada bayi dan berat badan bayi akan bertambah. Upaya untuk menawarkan meningkatkan kondisi yang tenang dan berat badan bayi salah satunya yaitu pijat bayi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap durasi menyusu pada bayi. Rancangan pada penelitian yaitu Quasi-Experiment dengan desain one grup pre dan post test design. Pengambilan sampel ini dengan teknik purposive sampling. Jumlah sampel 10 responden. Dari hasil analisis uji bivariat menggunakan uji paired simple t Test, didapatkan nilai yang signifikan yaitu (p value: 0.000), sehingga p<0.005, dapat disimpulkan terdapat pengaruh pijat bayi terhadap durasi menyusu pada bayi. Oleh karena itu, diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk mengaplikasikan pijat bayi ini sebagai metode untuk meningkatkan durasi menyusui.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 61-70
Author(s):  
Ni Made Suarti

Diabetes melitus (DM) adalah penyakit multisistem kronis yang berhubungan dengan produksi normal insulin, insulin terganggu, atau keduanya. Penyakit ini  membutuhkan perawatan berkelanjutan sehingga membutuhkan pengelolaan diri klien dan dukungan untuk mencegah komplikasi jangka panjang, salah satunya adalah dengan senam diabetes. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan post test only non equivalent control group. Sampel penelitian adalah 38 orang untuk masing-masing kelompok kontrol dan kelompok intervensi, diambil dengan purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan penurunan kadar gula darah antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol 3 minggu setelah penelitian (p value 0.000 <0.05 dan minggu ke 6 setelah penelitian (p value 0.000 <0.5) dibandingkan kadar gula darah awal. Senam diabetes  yang teratur penting dilakukan untuk mengendalikan kadar gula darah selain tetap mengkonsumsi obat hypoglikemik oral dan makan sesuai dengan yang telah diprogramkan.


2020 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 929-939
Author(s):  
Vitria Komala Sari ◽  
Widya Ningsih ◽  
Riska Nelda Putri

: Pembengkakan payudara sering kali diasosiasikan dengan terlambatnya atau kurang seringnya menyusui, atau pengosongan payudara yang tidak efektif. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas kompres daun kubis dan breast care dalam mengurangi pembengkakan payudara pada ibu nifas. Salah satu penanganan secara non farmakologis dapat dilakukan dengan perawatan payudara tradisional (kompres panas dikombinasi dengan pijatan) dan daun kubis. Desain penelitian Quasi experiment dengan Pre-test post-test nonequivalent control group design. Sampel berjumlah 20 orang yang dipilih secara Purposive Sampling, terbagi 10 kelompok intervensi dan 10 kelompok kontrol. Data dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Tigo Baleh pada bulan Maret – April 2019. Berdasarkan analisa Univariat diperoleh hasil pengurangan pembengkakan payudara pada kelompok yang diberikan kompres daun kubis dan breast care yaitu sebelum (mean 5,5 dan SD 0,527) dan sesudah (mean 1,4 dan SD 0,516). Sedangkan pada kelompok yang diberikan breast care saja yaitu sebelum (mean 5,6 dan SD 0,516) dan sesudah (mean 2,8 dan SD 0,632). Hasil analisis Bivariat terdapat perbedaan rata-rata pengurangan pembengkakan payudara setelah diberikan kompres daun kubis dan breast care dengan mean 6,10 dan p-value = 0,0005.   Kata Kunci    : Pembengkakan Payudara, Daun Kubis, Breast care  


2021 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 241
Author(s):  
I Made Sudarma Adiputra ◽  
Ni Luh Gede Ita Sunariati ◽  
Ni Wayan Trisnadewi ◽  
Ni Putu Wiwik Oktaviani

Latar Belakang: Hipertensi pada lansia merupakan peningkatan tekanan darah yang terjadi pada lanjut usia. Senam bugar merupakan aktivitas fisik dengan gerakan yang ringan dan sangat tepat bila dilakukan pada lansia hipertensi.Tujuan: Mengetahui pengaruh senam bugar lansia terhadap tekanan darah lansia dengan hipertensi.Metode: Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan rancangan Non-Equivalent Control Group Design. Jumlah responden yang berpartisipasi sebanyak 36 orang. Penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol, pemilihan sampel diambil dengan teknik Purposive Sampling. Data dianalisis  menggunakan Wilcoxon dan Mann-Whitney.Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan pada kelompok perlakuan nilai rata-rata tekanan darah sistole saat pre-test 168,1 mmHg dan post-test 153,4 mmHg sedangkan diastole pre-test 95,56 mmHg dan post-test 82,67 mmHg, pada kelompok perlakuan secara statistik mengalami penurunan tekanan darah setelah senam bugar lansia dengan p-value <0.001 uji beda dua kelompok didapatkan hasil p-value <0.001, dari hasil ini terlihat ada perbedaan tekanan darah antara kelompok perlakuan dan kontrol.Kesimpulan: Hal ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan senam bugar lansia terhadap tekanan darah lansia dengan hipertensi. Diharapkan lansia berperan aktif dalam mengikuti kegiatan senam dari posyandu lansia secara rutin untuk membantu menurunkan serta mengontrol tekanan darah tinggi.


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 83
Author(s):  
Arif Puji Atmanto ◽  
Aggorowati Aggorowati ◽  
Muhammad Rofii

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa penulisan dokumentasi asuhan keperawatan di fasilitas kesehatan khususnya rumah sakit belum optimal. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti perawat yang lebih suka berinteraksi langsung dengan pasien, rendahnya pemahaman tentang menulis dokumentasi dan mencatat asuhan keperawatan dirasakan membebani sehingga diperlukan pedoman praktis dan mudah diinstal dan digunakan pada smartphone sehingga perawat mudah menerapkan dan hemat waktu dalam pendokumentasian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pedoman pendokumentasian diagnosa dan intervensi keperawatan berbasis android terhadap peningkatan mutu dokumentasi diagnosis dan intervensi keperawatan. Desain penelitian ini adalah quasi experiment dengan pre-post test dengan kelompok kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah 161 perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit SM. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling 35 perawat di ruang rawat inap kelas III dan untuk evaluasi menggunakan sampel dokumentasi asuhan keperawatan. Hasil penelitian pada kelompok intervensi menunjukkan peningkatan mutu dokumentasi diagnosa dan intervensi keperawatan, sebelum 31,4% dan setelah 97,1%; sedangkan pada kelompok kontrol menunjukkan penurunan mutu dokumentasi, sebelum 45,7% dan setelah 11,4%. Pedoman pendokumentasikan diagnosa dan intervensi keperawatan berbasis android  efektif meningkatkan mutu dokumentasi diagnosa dan intervensi keperawatan dari rata-rata: 1,31 hingga 1,97 dengan nilai p-value=0,000, ini berarti pedoman pendokumentasikan diagnosa dan intervensi keperawatan berbasis android efektif meningkatkan mutu dokumentasi diagnosa dan intervensi keperawatan. Kata kunci: Pedoman dokumentasi; Asuhan keperawatan; Mutu; Aplikasi 


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 12
Author(s):  
Aola Isnadiya ◽  
Felicia Risca Ryandini ◽  
Taufiq Priyo Utomo

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung akibat otot jantung kekurangan darah karena adanya penyempitan pembuluh darah koroner. Salah  satu tindakan invasif yang biasa dilakukan untuk menangani PJK adalah Percutaneous Coronary Intervention (PCI). Masalah yang sering muncul pada pasien pre PCI adalah kecemasan. Kecemasan tersebut harus ditangani, karena dapat mengganggu kondisi hemodinamik pasien menjadi tidak stabil. Salah satu upaya untuk mengatasai kecemasan adalah Emotional Freedom Technique (EFT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh EFT terhadap kecemasan pasien yang akan menjalani PCI di SMC RS Telogorejo. Rancangan penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan pendekatan one group pre-post test with control group. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 24 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok, sehingga 12 responden menjadi kelompok intervensi dan 12 responden menjadi kelompok  kontrol dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Uji statistik yang digunakan adalah Paired T-Test untuk membandingkan nilai pre test dan post test pada masing-masing kelompok dan Independent T-Test digunakan untuk membandingkan selisih kecemasan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian EFT memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kecemasan pasien yang akan menjalani PCI dengan selisih skor 2.833 dan p-value ≤0.05 (0.0001). Rekomendasi penelitian ini adalah supaya EFT dapat menjadi salah satu intervensi tambahan untuk mengatasi kecemasan pasien pre PCI.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 18
Author(s):  
Khayatun Nukha ◽  
Neneng Aria Nengsih ◽  
Nanang Saprudin

Gelisah, nyeri, jenuh dan susah tidur merupakan fenomena yang biasa terjadi ketika anak menjalani hospitalisasi. Gangguan tidur jika tidak diatasi dengan baik akan berdampak buruk terhadap status kesehatan serta tumbuh kembang anak dimasa yang akan datang. Adjuvant dari pemberian aromaterapi lavender dan terapi musik pop anak penting diberikan untuk memperbaiki kualitas tidur anak. Mengetahui perbedaan efektivitas aromaterapi lavender dengan terapi musik pop anak terhadap kualitas tidur anak yang menjalani hospitalisasi di Rumah sakit Ciremai Cirebon. Menggunakan quasi experiment, dengan rancangan Static Group Comparison, Pre-test and Post-test Group. Populasi penelitiannya adalah anak usia sekolah yang menjalani hospitalisasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive sampling terhadap 30 responden. Instrumen yang digunakan minyak esensial aromaterapi lavender, diffuser, Mp3 player, headphone, stopwatch, dan kuesioner kualitas tidur. Analisis statistik univariat dengan distribusi frekuensi sedangkan bivariat menggunakan uji wilcoxon Signed Test dan independent sample t test. Terdapat perbedaan sebelum dan sesudah diberikan intervensi antara kedua kelompok dan nilai rerata pada kelompok aromaterapi lavender sebelum dilakukan intervensi 5,40 dan sesudah 12,60. Sedangkan kelompok terapi musik pop anak sebelum diberikan intervensi 5,27 dan sesudah 13,00. Hasil uji Wilcoxon Signed Test kualitas tidur pada aromaterapi lavender dan musik pop anak masing-masing didapatkan nilai p value = 0,001<0,05. Sedangkan hasil uji independent sample t test diperoleh p value 0,606>0,05, artinya tidak terdapat perbedaan efektifitas antara kedua kelompok intervensi tersebut. Tindakan pemberian aromaterapi lavender dengan terapi musik pop anak sama-sama efektif dalam meningkatkan kualitas tidur anak. Perlu adanya SOP rumah sakit khususnya di ruang anak mengenai prosedur manajemen pemenuhan istirahat pada anak saat menjalani hospitalisasi sebagai adjuvant dari atraumatic care yang di pasang dan disosialisasikan kepada perawat anak.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document