scholarly journals Analisis Pemecahan Masalah Matematika Higher Order Thinking Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa

Author(s):  
Ainun Maghfiroh ◽  
Restu Ria Wantika

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemecahan masalah Higher Order Thinking yang ditinjau dari gaya kognitif siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Peneliti menggunakan data hasil GEFT (Group Embedded Figure Test), data hasil penyelesaian soal – soal berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking) dan juga data hasil wawancara pada dua subjek siswa SMA Negeri 1 Taman. Dua subjek tersebut terdiri dari satu subjek dengan gaya kognitif field independent dan juga satu subjek dengan gaya kognitif field dependent. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan empat indikator pemecahan masalah Polya. Dari penelitian yang telah dilakukan menujukkan hasil penelitian sebagai berikut: (1) Siswa dengan gaya kognitif field independent dinyatakan mampu pada seluruh indikator pemecahan masalah Polya pada masalah matematika higher order thinking dengan tingkatan kognitif analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan create (menciptakan). (2) Siswa dengan gaya kognitif field dependent dinyatakan mampu pada seluruh indikator pemecahan masalah Polya pada masalah matematika higher order thinking dengan tingkatan kognitif analyze (menganalisis) dan create (menciptakan). Akan tetapi kurang mampu pada indikator merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah, indikator melaksanakan perhitungan serta indikator memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi pada tingkatan kognitif evaluate (mengevaluasi).

2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 6-11
Author(s):  
Olgarinda Sekarrini ◽  
Tritiyatma Hadinugrahaningsih ◽  
Sukro Muhab

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar kimia pada materi redoks antara siswa yang memiliki gaya kognitif Field Dependent dengan Field Independent pada model Contextual Teaching and Learning. Penelitian ini dilakukan di kelas X MIA, SMA Negeri 36 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik komparasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Pembelajaran yang digunakan pada dua kelas adalah model Contextual Teaching and Learning. Instumen yang digunakan berupa Group Embedded Figure Test (GEFT) dan post-test. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji-t. Rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa dengan gaya kognitif Field Independent adalah 80,77 dan pada siswa dengan gaya kognitif Field Dependent adalah 54,58. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar siswa antara siswa dengan gaya kognitif Field Independen dengan siswa dengan gaya kognitif Field Dependent (thitung = 10,62; ttabel = 1,68, thitung > ttabel). Sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya kognitif  dapat berpengaruh positif pada hasil belajar siswa pada materi redoks dengan model Contextual Teaching and Learning. Kata kunci: Gaya Kognitif, Hasil Belajar, Redoks


EDUPEDIA ◽  
2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 117
Author(s):  
Sayyidah Umma Rahmawati ◽  
Senja Putri Merona

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan berpikir reflektif siswa ditinjau dari gaya kognitif field independent dan field dependent. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun istrumen yang digunakan adalah Group Embedded Figure Test (GEFT), tes soal berpikir reflektif dan wawancara. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis data Miles dan Huberman yang tediri dari reduksi data, penyajian data dan kesimpulan atau verifikasi.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada indikator berpikir reflektif reacting terdapat kesamaan berpikir reflektif antara siswa field independent dan field dependent. Pada indikator berpikir reflektif comparing terdapat perbedaan dalam hal menghubungkan pengetahuan yang diberikan dengan pengetahuan yang dimiliki. Pada indikator berpikir reflektif contemplating terdapat perbedaan pada kemampuan mendeteksi kesalahan. Temuan lain dalam penelitian ini adalah bahwa siswa field independent menjelaskan jawabannya dengan detail dan rinci, cenderung menggunakan cara menghafal dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Sedangkan siswa field dependent menjelaskan jawabannya secara umum, memiliki analisis yang baik dan menyukai cara yang telah ditetapkan


INFERENSI ◽  
2019 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 259-282
Author(s):  
Sri Wahyuni

Correction in writing process is beneficial to improve students’ writing quality. However, different kinds of correction may affect students’ writing quality differently. Furthermore, depending on their cognitive style, students may receive correction differently. This research aims at investigating the effect of peer correction on writing quality of college students’ having different cognitive styles. Two groups of students participated in this study. In the treatment, one group conducted peer correction, and the other group conducted self correction on their writings. To collect the data on students’ cognitive styles, Group Embedded Figure Test (GEFT) was used. To collect the data on students’ writing quality before and after the treatment, writing tests were used. To test the hypotheses, an analysis of covariate (ANCOVA) was used. The results shows that both types of corrections, peer and self corrections, and students’ cognitive styles, field dependent and field independent, significantly affects the students’ writing quality. However, it seems to be no significant interaction between types of corrections and students’ cognitive styles. The types of correction and cognitive styles do not affect students’ writing quality at the same time. 


2016 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 171-178
Author(s):  
Alvani Alvani

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan profil kreativitas siswa dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang sisi datar ditinjau dari gaya kognitif Field Dependent (FD) dan Field Independent (FI). Subjek penelitian ini adalah dua orang siswa kelas VIII A SMP Negeri 7 Ketapang, yaitu satu siswa dengan gaya kognitif FD dan satu siswa dengan gaya kognitif FI. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah pemberian The Group Ebedded Figure Test (GEFT), tes penyelesaian soal, dan wawancara. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah yaitu mereduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan untuk mendapatkan data yang valid, digunakan triangulasi waktu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ternyata kedua tipe gaya kognitif ini memenuhi tiga komponen dari berpikir kreatif yaitu kefasihan, fleksibel, dan kebaruan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) profil kreativitas siswa field dependent dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang sisi datar, mencakup (a) fasih, ditunjukkan dari kemampuan siswa memberikan tiga jawaban yang berbeda dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang sisi datar; (b) fleksibel, ditunjukkan dengan terdapatnya lebih dari satu cara, ide, atau gagasan penyelesaian yang berbeda untuk membagi balok menjadi dua bagian yang volumenya sama; (c) kebaruan, ditunjukkan bahwa semua jawaban yang diberikan merupakan jawaban dari soal yang baru pertama diselesaikan oleh siswa field dependent; (2) profil kreativitas siswa field independent dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang sisi datar, mencakup (a) fasih, ditunjukkan dari kemampuan siswa memberikan empat jawaban yang berbeda dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang sisi datar; (b) fleksibel, ditunjukkan dengan terdapatnya lebih dari satu cara, ide, atau gagasan penyelesaian yang berbeda untuk membagi balok menjadi dua bagian yang volumenya sama; (c) kebaruan, ditunjukkan bahwa semua jawaban yang diberikan merupakan jawaban dari soal yang baru pertama diselesaikan oleh siswa field independent.This research aims at describing students creative thinking profile in solving question about dimensional figure as seen from Field Dependent (FD) and Field Independent (FI). Subjects of this research are two students of grade eight from class A SMP Negeri 7 Ketapang. One student is considered to possess FD cognitive style and the other one is considered to possess FI cognitive style. This research applies descriptive qualitative design. The process of data collection in this research is done by administering Group Embedded Figure Test (GEFT), questions completion test, and interview. Data analysis in this research is done through data reduction, data presentation, and conclusion drawing. Time triangulation is applied in this research to fulfill its validity aspect. The result of this research shows that both cognitive styles satisfy those three aspects of creativity that is fluency, flexibility, and novelty. The results of the research conclude that (1) students creative thinking profile in field dependent cognitive style has fulfilled (a) fluency, which is indicated by the ability of the student to provide three different answers; (b) flexibility, which is indicated by the ability of the student to give more than one ways, ideas, or solving opinions to divide a rectangular prism to become two figures with equal in volume; (c) novelty, which is indicated by the fact that the question given to student is new recently solved for the first time by the student, (2) students creative thinking profile on field independent cognitive style has fulfilled (a) fluency, which is indicated by the ability of the student to provide four different answers to solve question about dimensional figure; (b) flexibility, which is indicated by the ability of the student to provide more than one ways, ideas, or solving opinions to divide a rectangular prism to become two equal volume figures; (c) novelty, which is indicated by the fact that all the answer provided by the student is a new recent for the first time solved question for student.


2020 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 244-254
Author(s):  
Fajriyah Rachmatika ◽  
Dwi Juniati ◽  
Agung Lukito

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan penalaran kuantitatif siswa dalam memecahkan masalah ditinjau dari gaya kognitif Field Independent dan Field Dependent. Dua siswa MTs Maarif Sukorejo dipilih menjadi subjek penelitian berdasarkan kemampuan matematika yang tinggi dari hasil tes kemampuan matematika serta mewakili gaya kognitif Field Independent dan Field Dependent dari hasil group embedded figure test. Siswa yang terpilih diminta untuk memecahkan masalah matematika dan diwawancarai. Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penalaran kuantitatif antara siswa Field Independent dan Field Dependent. Siswa Field Independent dapat menyajikan seluruh informasi ada dalam soal, sedangkan siswa Field Dependent dapat menyajikan sebagian informasi pada soal dan tidak menyajikan beberapa informasi yang lain. Siswa Field Independent dapat menunjukkan keterbatasan berupa persamaan yang hanya bisa digunakan untuk menyelesaikan soal yang diberikan atau soal yang sama persis dengan soal yang diberikan, akan tetapi siswa Field Dependent tidak dapat menunjukkan keterbatasan metode matematisnya. Dengan mengetahui penalaran kuantitatif dan  gaya kognitif siswa yang berbeda diharapkan guru dapat memberikan pembelajaran yang sesuai sehingga pembelajaran yang diberikan lebih optimal.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Ela Priastuti Mirlanda ◽  
Hepsi Nindiasari ◽  
Syamsuri Syamsuri

Penelitian ini menguji pengaruh model pembelajaran flipped classroom terhadap peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa ditinjau berdasarkan gaya kognitif siswa field independent dan field dependent. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1 Rangkasbitung, dengan sampel 2 kelas untuk dijadikan 1 kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran flipped classroom dan 1 kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran saintifik sebagai pembanding. Tahapan penelitian yang pertama dilakukan adalah pemberian tes GEFT (Group Embed Figure Test) untuk mengelompokkan siswa berdasarkan gaya kognitifnya. Kemudian siswa diberikan pretes, diberikan perlakuan dan terakhir diberikan postes. Pretes dan postes berupa 4 buah soal uraian yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data yang dilakukan adalah menentukan statistik deskriptif skor pretes dan postes, uji normalitas data N-gain, uji homogenitas data N-gain serta analisis varians dua jalan (Two Way Anova). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa pada kelas flipped classroom lebih tinggi daripada kelas saintifik. Sedangkan jika berdasarkan gaya kognitif, peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa  field independent pada kelas flipped classroom lebih tinggi daripada kelas saintifik. Begitu pula dengan peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa field dependent pada kelas flipped classroom lebih tinggi daripada kelas saintifik. Penerapan model pembelajaran flipped classroom dan pemahaman tentang karakteristik siswa berdasarkan gaya kognitifnya memungkinkan siswa mengembangkan kemampuan penalaran matematisnya dalam rangka tercapainya tujuan pembelajaran matematika.  


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 82-90
Author(s):  
Sitti Rahmah Tahir ◽  
Ayu Sri Wahyuni ◽  
Rukli Rukli

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika dan penyebab terjadinya kesalahan siswa pada materi bilangan bulat berdasarkan gaya kognitif pada siswa kelasVII SMP Negeri 2 Marioriwawo Kabupaten Soppeng. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskripsi  Kualitatif. Prosedur penelitian ini meliputi persiapan, pelaksanaan dan analisis. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Marioriwawo Kabupaten Soppeng sebanyak 4 orang siswa. Teknik penentuan subjek yaitu dengan memberikan tes kepada seluruh siswa kelas VII.1 untuk memilih 2 siswa kategori gaya kognitif Field Independent (FI) dan 2 siswa kategori gaya kognitif Field Dependent (FD). Penentuan subjek berdasarkan skor hasil tes Group Embedded Figure Test (GEFT). Penelitian ini mengacu pada empat  aspek kesalahan menyelesaikan soal matematika yaitu: kesalahan fakta, kesalahan konsep, kesalahan prinsip dan kesalahan operasi. Instrumen dalam penelitian ini adalah tesGroup Embedded Figure Test(GEFT), tes soal materi bilangan bulat dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Siswa yang memiliki gaya kognitif Field Independent (FI) cenderung melakukan kesalahan fakta dan kesalahan operasi, sedangkan siswa gaya kognitif Field Dependent (FD) cenderung melakukan kesalahan fakta dan kesalahan operasi. 2) Penyebab kesalahan siswa memiliki gaya kognitif Field Independent (FI): (a) Kesalahan fakta yaitu siswa kurang teliti dalam menuliskan hal yang diketahui dalam soal, (b) Kesalahan operasi yaitu siswa kurang teliti pada saat mengerjakan soal. (3) Penyebab Kesalahan siswa yang memiliki Field Dependent (FD): (a) Kesalahan fakta yaitu siswa kurang teliti dalam menuliskan hal yang diketahui dan ditanyakan dalam soal (b) Kesalahan operasi yaitu siswa kurang teliti pada saat mengerjakan soal.Dari hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat kesalahan  yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal matematika yaitu siswa gaya kognitif Field Independent (FI) dan Field Dependent (FD) melakukan kesalahan fakta dan operasi.


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 48-54
Author(s):  
Rizky Alimuddin

The study aims at examining the characteristics of open ended problem solving based on student cognitive styles, namely field independent and field dependent. The study was descriptive qualitative started by determining research subject using group embedded figure test (GEFT) to group students based on their cognitive and the result of GEFT, the reasearcher choose 6 subjects from 19 students of drade IX at SMPN 1 Ma�rang consisted of three subjects of field independent and three of field dependent. Afterwards, the researcher gave open ended problem solving test on algebra and geometry mate rials, and conducted interview. Data validity of the study employed triangulation technique. The results of the study reveal tha the steps and strategy of open ended problem solving of field independent subject and field dependent subject: (1) in the steps of open ended problem solving, field independent subjects overall were able to understand the problem, plan the solution, and conduct the plan up to recheck it. One of field independent subject even was able to draw conclusion form one of the problems given which was the algebra 2 problem. In contrast, the field dependent subjects overall had steps of open ended problem solving that only able to understand and recheck it, (2) in problem solving strategy, there was no difference between field independent subjects and field dependent subjects. The field independent subjects used open ended problem solving strategy by thinking backward, thinking inductively, and thinking forward. Similarly, the field dependent subjects also used open ended problem solving by thinking backward, thinking inductively, and thinking forward


2017 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Nur Eva Zakiah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan self awareness dan peningkatan self awareness antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan kontekstual berbasis gaya kognitif (field dependent dan field independent) dan siswa yang memperoleh pembelajaran langsung ditinjau secara keseluruhan maupun berdasarkan kategori kemampuan awal matematis (tinggi, sedang, dan rendah). Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol pretes-postes non equivalent. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMAN 1 Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2016/2017. Penentuan kelas eksperimen dan kontrol menggunakan teknik purposive sampling. Untuk mendapatkan data hasil penelitian digunakan instrumen berupa: (1) Group Embedded Figure Test (GEFT) yang sudah baku untuk mengukur gaya kognitif; (2) skala self awareness; (3) lembar observasi aktivitas siswa dan guru; dan (4) pedoman wawancara. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji , uji  dan uji Mann-Whitney. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa: (1) terdapat perbedaan self awareness dan peningkatan self awareness antara siswa yang memperoleh pendekatan kontekstual berbasis gaya kognitif dan siswa yang memperoleh pembelajaran langsung; dan (2) ditinjau dari kemampuan awal matematis (KAM) terdapat perbedaan peningkatan self awareness siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan kontekstual berbasis gaya kognitif dan siswa yang memperoleh pembelajaran langsung. Siswa pada setiap kategori KAM dengan menggunakan pendekatan kontekstual berbasis gaya kognitif memiliki peningkatan self awareness lebih besar daripada siswa yang memperoleh pembelajaran langsung. Kualitas peningkatan pada kelas ekperimen berada pada level tinggi, dan kelas kontrol berada pada level sedang.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 6-19
Author(s):  
Alireza Navid M G

This paper aimed to study the metacognitive awareness of reading strategies between field-dependent (FD)and field-independent (FI) Turkish EFL university students who are learning English as a foreign language. To this end, 270 students from Istanbul (Cerrahpasa) University were chosen.First, Group Embedded Figure Test was used to appoint the participants into either FD or FI groups.After this, participants’ metacognitive awareness of reading strategy was assessed by using MARSI-R (Metacognitive Awareness of reading Strategies Inventory-Revised). Recently revised by Mokhtari et al., the MARSI-R instrument contains 15 items and measures three large sets of strategies including: Global Reading Strategies (GRS), Problem-Solving Strategies (PSS) and Support Reading Strategies (SRS).The results showed that the students reported using the 3 categories of strategies almost at a high-frequency level and they were aware of their metacognitive strategies. And statistically significant difference was found between FI and FD students regarding their use of GRS and SRS, hence, the use of students’ metacognitive reading strategies was affected by their different FI/FD cognitive styles.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document