PERFORMA MIKRO SERVER PADA STUDI KASUS SISTEM CBT (COMPUTER BASED TEST) DI JARINGAN LAN (LOCAL AREA NETWORK)
Performa sebuah server saat ini menjadi salah satu kunci untuk menilai apakah sebuah servis yang bergerak dibidang aplikasi digital termasuk baik atau tidak. Salah satu servis yang sering digunakan pada saat ini adalah sistem ujian online atau yang lebih dikenal dengan istilah CBT (Computer Based Test). Dimana pada servis ini membutuhkan performa server yang mumpuni untuk melayani siswa dalam mellihat soal dan juga mengoreksi jawaban siswa secara realtime. Permasalahan yang ada saat ini adalah para penyelenggara CBT seperti sekolah, institusi pendidikan dan lain sebgainya belum memiliki patokan server yang efisien dalam menentukan spesifikasi server yang sesuai dengan kebutuhan. Terlebih lagi teknologi mikro server saat ini yang banyak dikembangkan di luar negeri memberikan sebuah kesempatan untuk menerapkan servis ujian online ini lebih marak dan dapat digunakan untuk masyarakat Indonesia secara luas. Pada penelitian kali ini server akan diuji menggunakan metode pengujian yang bertumpu pada 2 bidang besar yakni sumber daya server dan juga jaringan komputer. Dimana untuk sumber daya server kali ini kita akan melihat bagaimana penggunaan sumber daya mikro server saat menjalankan servis ujian online/ CBT. Berikutnya adalah pengujian dari sisi jaringan komputer dimana pada sisi jaringan komputer disini kita menggunakan metode simple network testing tools dan melihat bagaimana aktifitas jaringan komputer yang berjalan pada mikro server saat menjalankan servis ujian online/ CBT. Hasil yang dapat ditarik dari metode pengujian yang telah dilakukan adalah dari sisi sumber daya server adalah penggunaan prosesor lebih dominan digunakan daripada penggunaan RAM pada mikros server hal ini dibuktikan dengan rata-rata pengujian didapatkan hasil penggunaan prosesor adalah 55,5% dari 100% sedangkan penggunaan RAM adalah 35,7% dari 100% hal ini dikarenakan prosesor memproses jawaban yang telah dikirim oleh siswa dan dilanjutkan pada proses input pada database yang ada pada server, sedangkan RAM berfungsi sebagai menyimpan beberapa komponen web yang akan ditampilkan pada client dimana semakin besar file yang digunakan pada sistem CBT juga akan mempengaruhi berapa besar RAM yang akan digunakan. Dari sisi jaringan komputer didapatkan hasil pengujian ping menuju server memiliki rata-rata keberhasilan mengantarkan paket 95% dan memiliki rata-rata kegagalan mengantarkan paket 5% hal ini diakibatkan oleh keterbatasan perangkat jaringan komputer khususnya perangkat jaringan wifi yang memiliki keterbatasan dalam memproses paket yang keluar dan masuk. Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan mikro server pada sistem ujian online/CBT dengan jumlah 35-40 siswa dapat digunakan secara lancar. Sehingga dengan hasil ini maka sekolah yang ingin menerapkan sistem ujian online dapat memanfaatkan mikro server sebagai alternatif pengganti server yang mahal. Terlebih lagi penggunaan mikro server dapat menghemat dari sisi biaya pembelian dan juga biaya listrik dikarenakan mikro server memiliki spesifikasi yang rendah dan juga penggunaan listrik yang sangat kecil dan memungkinkan dapat menggunakan baterai.