Sistem Pendukung Keputusan untuk Evaluasi Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Menggunakan Metode PROMETHEE

Salah satu faktor tercapainya kesejahteraan masyarakat yaitu rendahnya tingkat penduduk miskin. Pemerintah berperan penting dalam mensejahterakan masyarakat dan pengentasan kemiskinan. Seleksi tingkat kesejahteraan masyarakat adalah salah satu masalah yang memerlukan keputusan yang tepat agar bantuan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan tepat sesuai target. Oleh karena itu, dibangun sistem decision support menggunakan metode Promethee. Data penelitian berupa 220 data sampel keluarga dan melibatkan 15 kriteria dalam mengevaluasi tingkat kesejahteraan masyarakat bersumber pada Survei Sosial Ekonomi Nasional oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur. Sistem yang telah dibangun memberikan output berupa urutan prioritas kesejahteraan masyarakat yang dapat dijadikan pertimbangan bagi pemerintah atau pihak terkait dalam penyaluran bantuan agar tepat sasaran Abstract One of the factors in achieving community welfare is the low poverty level. The government has an essential duty in the welfare of society and alleviating poverty. The evaluation of the welfare level is one of the problems that require the right decision so that the social assistance provided to people in need can be right on target. The study aims to deploy a system that utilizes the Promethee method for decision-makers. There is 220 family as the sample data evaluated involves 15 criteria for assessing the community welfare level sourced from the National Socio-Economic Survey by the Statistics of East Kalimantan Province. The decision support system built was able to result in priority order of community welfare level so that it could be a consideration or reference to the government or related agencies in distributing aid to make it right on target.

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Sales Terbaik Menggunakan Metode Rank Order Centroid (ROC) dan Additive Ratio Assessment (ARAS) Berbasis Web

Setiap tahun, CV. Anugerah Wangi melakukan pemilihan sales terbaik untuk memotivasi para sales dalam memberikan pelayanan dan peningkatan penjualan sepeda motor. Proses pemilihan sales terbaik masih dilakukan secara manual dengan mengumpulkan data seluruh sales dalam 1 tahun. Pekerjaan ini tentu tidak efektif dan efisien. Selain itu, perhitungan yang dilakukan juga menjadi sulit karena mencakup banyak kriteria penilaian. Karena itulah perlu dibuat suatu sistem pendukung keputusan dalam pemilihan sales terbaik pada CV. Anugerah Wangi yang dapat memudahkan pimpinan untuk melakukan proses perhitungan. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Sales Terbaik dibuat dengan menggunakan metode Rank Order Centroid (ROC) dan Additive Ratio Assessment (ARAS). Penggabungan metode ROC dan ARAS dapat mengoptimalkan terhadap pembobotan dalam setiap kriteria yang digunakan. Adapun kriteria yang digunakan dalam pemilihan sales terbaik yaitu, jumlah penjualan (C1), penilaian pelayanan (C2), jumlah penjualan (C3), masa bekerja (C4) dan kedisiplinan (C5). Dari penelitian ini, dilakukan uji coba terhadap 23 data sales yang kemudian dilakukan perhitungan sehingga mendapatkan hasil rangking teratas yang menjadi sales terbaik yaitu Faizur Rohman dengan nilai 0,916. Abstract Every year, CV. Anugerah Wangi selects the best sales to motivate sales in providing services and increasing motorcycle sales. The process of selecting the best sales is still done manually by collecting data on all sales in 1 year. This work is certainly not effective and efficient. In addition, the calculations made also become difficult because it includes many assessment criteria. That why it is necessary to make a decision support system in selecting the best sales for CV. Anugerah Wangi. So, it can make it easier for leaders to carry out the calculation process. The Best Sales Selection Decision Support System was made using the Rank Order Centroid (ROC) and Additive Ratio Assessment (ARAS) methods. The combination of ROC and ARAS methods can optimize the weighting in each of the criteria used. The criteria used in the selection of the best sales are the number of sales (C1), service assessment (C2), number of sales (C3), years of service (C4), and discipline (C5). From this study, a trial was carried out on 23 sales data which was then calculated so that the top-ranking results were the best sales, namely Faizur Rohman with a value of 0.916.

Pemilihan Platform Tanda Tangan Digital Berdasarkan Faktor Keberlanjutan Selama Pandemi COVID-19 Menggunakan Metode AHP

Sistem tanda tangan digital telah banyak dimanfaatkan terutama untuk kegiatan persetujuan dokumen selama pandemi COVID-19 di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor dari dimensi sustainability yang mempengaruhi keberlanjutan dalam menggunakan sistem tanda tangan digital berdasarkan metode pendekatan AHP. Penelitian ini menggunakan metode AHP karena metode ini mampu menyelesaikan persoalan dalam suatu kerangka berpikir yang terorganisir sehingga dapat mengambil keputusan secara efektif dan akurat terhadap suatu persoalan dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sub-kriteria continuous improvement dari dimensi ekonomi menjadi prioritas utama yang menjadi penunjang dalam keberlanjutan bisnis penyedia tanda tangan digital. Selanjutnya, melakukan analisis pemilihan platform tanda tangan digital antara PrivyID, DigiSign, dan Manual Input. Berdasarkan hasil perhitungan terhadap tiga alternatif menghasilkan platform DigiSign yang paling unggul dibandingkan dengan platform PrivyID dan Manual Input. Hasil tersebut sejalan dengan komitmen dari platform DigiSign yang memberikan kemudahan bagi pengguna agar dapat memeriksa dokumen yang tertunda dengan cepat, menandatangani dokumen dengan tingkat keamanan yang tinggi dan enkripsi berstandar Internasional, serta dapat melacak status dokumen dengan mudah. Sedangkan tanda tangan elektronik yang dilakukan dengan cara Manual Input memiliki kelemahan yang sangat kritikal, dimana tanda tangan elektronik tersebut tidak terenkripsi sehingga tidak mampu untuk melindungi dokumen dari pencurian data identitas atau entitas perusahaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Abstract The digital signature system has been widely used, especially for document approval activities during the COVID-19 pandemic in Indonesia. This study aims to determine the factors of the sustainability dimension that affect sustainability in using a digital signature system based on the AHP approach. This study uses the AHP method because this method is able to solve problems in an organized framework so that it can take a decisions effectively and accurately on a research problem. The results of this study indicate that the sub-criteria for continuous improvement from the economic dimension is the main priority that supports the sustainability of the digital signature provider business. Furthermore, analyze the selection of digital signature platforms between PrivyID, DigiSign, and Manual Input. Based on the results of the calculation of the three alternatives, the DigiSign platform is the most superior compared to the PrivyID platform and Manual Input. This results are in line with the commitment of the DigiSign platform which makes it easy for users to quickly check pending documents, sign the documents with a high level of security and International standard encryption, and easy to tracking the document status. Meanwhile, electronic signatures made by Manual Input have a very critical weakness, where the electronic signature is not encrypted so it is unable to protect documents from theft of identity data or corporate entities by irresponsible parties.

Pengembangan Game Edukasi Bahasa Isyarat Tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Android

Membuang sampah sembarangan akan berdampak negatif bagi lingkungan seperti pencemaran lingkungan, mengakibatkan banjir serta dampak bagi kesehatan, oleh karena itu kesadaran membuang sampah beserta memilah pada tempatnya merupakan sikap yang perlu ditanamkan pada setiap masing individu. Berdasarkan survey siswa/siswi tunarungu SLBN Banjar dapat disimpulkan masih belum paham tentang pengelolaan sampah dan kurang peduli dalam membuang sampah pada tempatnya. Penyelesaian terhadap permasalahan tersebut yaitu dengan menerapkan pembelajaran pengelolaan sampah melalui pengembangan game edukasi bahasa isyarat menggunakan pendekatan siklus pengembangan game. Hasil dari pengembangan ini adalah game dengan fitur level menggunakan bahasa isyarat yaitu Level1 mengenal jenis sampah, Level2 Memilah sampah, dan Level3 recycle sampah, sedangkan fitur tambahannya Splashscreen, menu utama, pengenalan sampah, belajar SIBI, Info games. Hasil pengujian Blackbox mendapatkan hasil valid dan pengujian usability Nielsen berdasarkan aspek Learnability 80%(Baik), Efficiency 73%(Baik), Memorability 73.33%(Baik), Error 79%(Baik), Satisfaction 82.67%(Sangat Baik) sehingga rata-rata nilai pengujian usability Nielsen sebesar 77% dikategorikan baik. Abstract Careless disposal of garbage has negative effects on the environment., such as environmental pollution, resulting in flooding and impacts on health. Therefore, the awareness of disposing of waste and sorting it in its place is an attitude that must be applied to every individual. The problem is that the deaf students of SLBN Banjar can be concluded that they still do not understand waste management and are less concerned about disposing of waste in its place. The solution to this problem is to apply waste management learning through sign language educational games using a game development cycle approach. The result of this development is a game with level features using sign language, namely Level1 recognizes the type of waste, Level2 sorts waste, and Level3 recycles waste, while the additional features are Splashscreen, main menu, the introduction of waste, learning SIBI, Info games. The results of the Blackbox test get valid results and Nielsen's usability test based on aspects of Learnability 80% (Good), Efficiency 73% (Good), Memorability 73.33% (Good), Error 79% (Good), Satisfaction 82.67% (Very Good) so that the average Nielsen's average usability test score of 77% is categorized as good.

Sistem Komunikasi Audio dengan Teknologi Visible Light Communication (VLC) Menggunakan Laser Led

Kegiatan masyarakat di era sekarang yang serba digital menggunakan teknologi tanpa kabel (wireless). Teknologi tanpa kabel menjadi andalan komunikasi, namun seiring perkembangann zaman, ada sebuah teknologi tanpa kabel dengan memanfaatkan cahaya tampak. Teknologi ini dikenal dengan istilah visible light communication (VLC). Sistem VLC terdiri dari bagian transmitter dan receiver. Transmitter berupa komponen-komponen elektronika yang terintegrasi dengan cahaya tampak sebagai media transmisi. Pada penelitian ini membuat bagian transmitter dan receiver untuk komunikasi audio. Cahaya tampak sebagai media transmisi menggunakan laser led karena cahaya dari laser led ini lebih fokus dan pancaran cahayanya lebih jauh dibandingkan dengan yang lain. Sedangkan di sisi receiver menggunakan solar panel sebagai penerima sinyal informasi yang dikirimkan. Penelitian ini berhasil membuat sebuah sistem komunikasi audio berbasis visible light communication. Variasi jarak antara transmitter dan receiver mempengaruhi kualitas suara yang diterima. Pada jarak 500 cm kualitas suara yaitu 99,2 dB pada kondisi gelap dan 99,1 dB kondisi terang. Perubahan sudut pancar transmitter terhadap receiver juga mempengaruhi hasil kualitas suara. Kualitas suara terbaik pada sudut 900 di kondisi terang dengan jarak 50 cm sebesar 97,9 dB sedangkan di kondisi gelap dengan jarak 50 cm pada sudut 1000 sebesar 98,1 dB. Abstract The people activities in today's digital era use wireless technology. Wireless technology has become the mainstay of communication, but along with the times, there is a wireless technology that uses visible light. This technology is known as visible light communication (VLC). The VLC system consist of transmitter and receiver. Transmitters are electronic components that are integrated with visible light as a transmission medium. In this study, the transmitter and receiver are made for audio communication. Visible light as a transmission medium uses an LED laser because the light from this LED laser is more focused and the light beam is farther away than the others. While on the receiver side using a solar panel as a receiver of the information signal that is sent. This research succeeded in making an audio communication system based on visible light communication. Variations in the distance between the transmitter and receiver affect the quality of the received sound. At a distance of 500 cm in dark conditions, the sound quality is 99.2 dB in light conditions and 99.1 dB. Changes in the beam angle of tranmitter to receiver also affect the sound quality. The best sound quality at an angle of 900 in bright conditions with a distance of 50 cm is 97.9 dB while in dark conditions with a distance of 50 cm at an angle of 1000 is 98.1 dB.

Web Based Incoming and Outgoing Mail Management Information System with CodeIgniter Framework

Kecamatan Rancaekek masih menggunakan surat sebagai sarana berkomunikasi baik kepada masyarakat maupun instansi lainnya. Dalam setiap hari banyak surat masuk dan surat keluar yang di kelola Kecamatan Rancaekek sehingga terjadi penumpukan surat, pengelolaan surat yang masih menggunakan manual tentu tidak efektif di mana surat hanya akan ditulis dalam buku besar lalu kemudian disimpan dalam lemari arsip. Ketidakefektifan tersebut tentu menyulitkan pengguna ketika akan mencari lembar surat yang diperlukan dari permasalahan tersebut tentu Kecamatan Rancaekek membutuhkan sebuah perancangan sistem informasi pengelolaan surat masuk dan surat keluar yang terkomputerisasi, sehingga mempermudah dalam pencarian surat, meminimalisir terjadinya kehilangan surat, serta pengelolaan administrasi surat menyurat menjadi lebih efektif dan efisien. Perancangan sistem informasi ini menggunakan pendekatan berorientasi pada objek dengan permodalan UML (Unified Modeling Language) diimplementasikan dengan Bahasa pemrograman PHP (PHP: Hypertext Pre-processor) dan menggunakan database MYSQL serta Framework CodeIgniter. Metode yang digunakan dalam perancangan sistem informasi ini adalah metode waterfall. Berdasarkan pengujian sistem informasi Blackbox testing, fitur-fitur yang dirancang meliputi pengelolaan surat masuk dan surat keluar serta pengelolaan laporan yang dapat berjalan dengan baik seperti penginputan, penggunaan database sebagai media penyimpanan, pengelolaan kategori surat berdasarkan jumlah total surat masuk dan surat keluar, jumlah surat perhari, serta jumlah surat pertahun yang ditampilkan dalam bentuk grafik selain itu sistem laporan yang dikategorikan berdasarkan divisi telah mempermudah pengguna dalam penyampaian pelaporan surat dan sesuai dengan yang dibutuhkan. Abstract Rancaekek District still uses Mail as a means of communicating both to the community and other agencies. Every day many incoming and outgoing Mail are managed by the Rancaekek District so that there is a buildup of Mail, the management of Mail that still use manuals is certainly not effective where Mail will only be written in a ledger and then stored in a filing cabinet. This ineffectiveness certainly makes difficult for users when looking for the required letter sheets from this problem. Of course, Rancaekek District needs a computerized design of an information system for managing incoming and outgoing mail, making it easier to search for Mail, minimizing the occurrence of lost Mail and managing correspondence administration to be more effective, and efficient. The design of this information system uses on object-oriented approach with UML (Unified Modeling Language) capital implemented with PHP programming language (PHP: Hypertext Pre-processor) and uses MYSQL database and CodeIgniter Framework. The method used in the design of this information system is the waterfall. Based on the Blackbox testing information system testing, the designed features include managing incoming and outgoing mail and managing reports, can run well, such as inputting, using databases as storage media, managing letter categories based on the total number of incoming and outgoing Mail, number of Mail per day, and number of Mail per year displayed in graphic form In addition, the reporting system which is categorized by division has made it easier for users to submit letter reports and according to what is needed

Audit System Informasi Absensi Pada PT Multi Engineering Perkasa Dengan Metode Framework Cobit

Abstrak Perusahaan ini telah memiliki system informasi absensi untuk mencatat kehadiran karyawannya menggunakan mesin sidik jari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat kematangan untuk mencari permasalahan yangmuncul dalam proses system informasi absensi untuk memberikan rekomendasi kepada perusahaan untuk memperbaiki manajemen TI yangada. Selama penelitian, penulis menggunakan kerangka kerja COBIT 4.1, dengan fokus pada domain ME, yangterdiri dari subdivisi ME1, ME2, ME3 ME4. Hasil Survei Frekuensi Maturitas System Informasi menggunakan proses-proses yangterdapat pada subsektor ME1 yangmemiliki nilai pembulatan sampai dengan 3, subsektor ME2 yangmemiliki nilai pembulatan sampai dengan 3, ME3. subdomain dengan nilai 3 dibulatkan subdomain ME4 dengan nilai 3 dibulatkan. Pada kematangan TI Level 3, perusahaan harus mengevaluasi setiap proses atau prosedur system; solusi perbaikan harus dilakukan secara konsisten sampai system dalam kondisi optimal. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat kematangan TI saat ini (sebagaimana adanya), dengan rata-rata peringkat 3 (proses yangdisetujui), hanya 2 (proses yangdikelola) kematangan domain pemantauan. Deliver, Service Support domain, kemudian Friends hasil kematangan teknologi informasi untuk memberikan saran perbaikan perusahaan. Perusahaan menerima benchmark kematangan TI berdasarkan COBIT 4.1, serta rekomendasi yangdapat diikuti dalam perusahaan untuk perbaikan di masa mendatang. Abstract The company already has an attendance information system to record the attendance of its employees through the fingerprint machine. The purpose of this study is to measure the level of maturity to look for problems that arise in the process of attendance information system to make recommendations to companies to improve existing IT management. The authors used the COBIT 4.1 framework in their research, focusing on the ME domain, which consists of ME1, ME2, ME3 ME4 subsectors. The results of the study related to the level of maturity of the attendance information system using the processes contained in sub-sector ME1, which has a value of 3 rounded, sub-sector ME2, which has a value of 3 rounded. , ME3 subdomain, which has a value of 3 rounded ME4 subdomain, which has a value of 3 rounded. solutions must be implemented consistently until the system is in optimal condition. The results of this study are the current level of IT maturity (as it stands), with an average of 3 (approved process) rating, ուղղակի 2 (managed process) maturity of the monitoring domain. For Deliver, Service Support domain. , then, as a result of the maturity of information technologies, the company is given suggestions for improvement. The company receives an IT maturity benchmark based on COBIT 4.1, as well as recommendations that may be followed within the company for future improvements.

Tourism Empowerment In Society 5.0 Era: Virtual Reality For Covid-19

Medan is the third-largest city in Indonesia, so Medan has various kinds of relics used as tourist attractions. The COVID-19 pandemic has caused a fall in the number of tourist visits and the lack of promotional facilities for potential tourists who will visit. The important circumstances of the conditions that encourage the development of City Tourism Empowerment in the Era of Society 5.0 based on Virtual Reality as one of the researchers' efforts in developing new tourism concepts during a pandemic by using the research method used are the combination method. The survey was conducted by distributing questionnaires to determine the public's perception of VR technology for tourism, especially designing Virtual Reality 3600, using the 6-stage MDCL design model in building VR applications. It was determining the correct hotspot, switching interfaces, and display flow that made it easy. The application results were then tested as VR-based tourism content in Medan city tourism to get a response time value of <1 second and a UAT value of 94% from 20 users from 18-50 years of age.

Web-based Information System Design of Karang Taruna with Design Thinking Method Approach

Abstrak Karang Taruna Haur Galur berperan aktif dalam kesejahteraan sosial masyarakat di wilayah Kelurahan Sukagalih. Mulai dari menggerakkan Pemuda Unit hingga pemberdayaan UMKM Kelurahan Sukagalih melalui Program Kerja “Koperasi Serba Usaha”. Karang Taruna Haur Galur memiliki 14 Buku wajib, diantaranya 12 buku isian dan 2 buku pedoman. Banyak data yang dimiliki oleh Karang Taruna Haur Galur belum terstruktur dan tidak memiliki basis data yang terintegrasi. Hal ini mengakibatkan ketidakteraturan pada penyimpanan data, juga rawan terjadi redundansi data. Generasi yang belum tergabung dengan Karang Taruna merasa bahwa informasi tentang Karang Taruna Haur Galur belum merata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperbarui sistem perekaman data, media penyambung informasi antara Karang Taruna Haur Galur dan Masyarakat Kelurahan Sukagalih, serta menarik minat pemuda untuk bergabung dengan Karang Taruna Haur Galur dengan merancang sistem informasi berbasis web. Pada perancangan ini peneliti menggunakan metode design thinking. Penelitian ini menggunakan observasi dan wawancara langsung kepada pengguna, yang membantu memperoleh informasi mengenai kebutuhan pengguna akan komponen pembangun yang dibutuhkan. Pada akhirnya Karang Taruna Haur Galur dapat mengorganisir data yang dimiliki dan di sisi lain mendapatkan wawasan serta ketertarikan yang lebih luas. Abstract Karang Taruna Haur Galur plays an active role in the social welfare of Sukagalih Urban Village. Starting from mobilizing the Youth Unit also empowering UMKMs in Sukagalih Urban Village through the Work Program "Koperasi Serba Usaha". Karang Taruna Haur Galur owns 14 compulsory books, including 12 filling books and 2 manuals. The data organized by Karang Taruna Haur Galur is unstructured and yet to have an integrated database. This resulted in an irregular data storage and is also prone to data redundancies. Generations who have not joined Karang Taruna stated that information about Karang Taruna Haur Galur has not been well distributed. The purpose of this research is to improve the data recording system, media of information that connects Karang Taruna Haur Galur and Sukagalih Urban Village Society, also attracting the youth to join Karang Taruna Haur Galur by designing a web-based information system. This web-based information system uses the design thinking method. The research is conducted using direct observations and interviews to the users, as it will help to acquire information on the user's needs for the required building components. Eventually, Karang Taruna Haur Galur is able organize their data as well as gaining broader insights and engagement.

Analisis Analitical Hierarchy Process Dalam Percepat Penyeleksian Penerimaan Tenaga Pendidik

Sekolah khoiru ummah merupakan salah satu lembaga yang selalu berhubungan dengan tenaga pendidik sebagai aktor pertama dan tenaga kependidikan sebagai support organisasi. Permasalahan terjadi ketika harus menyeleksi calon tenaga pendidik, dimana banyaknya pelamar membuat proses penyeleksian dalam menentukan alternatif terbaik yang dilakukan masih dengan cara menimbang setiap skor secara manual diatas kertas. Kondisi tersebut terjadi kendala sulitnya untuk memutuskan calon tenaga pendidik yang sesuai kebutuhan dikarenakan harus menimbang dengan prasaan, kemudian proses keputusan juga masih lambat karena harus bermusyarawah yang cukup panjang dari personalia, kepala sekolah hingga yayasan demi konsistensi keputusan tepat untuk dipilih. Dengan demikian persoalan ini dibutuhkan suatu solusi proses keputusan yang relevan dan cepat dengan analisis metode Analytical hierarchy process (AHP) dengan kriteria kelengkapan adminitrasi pelamar, ujian tertulis, penilaian personality, wawancara dan micro teaching. Sedangkan sampel data alternatif ada tiga pelamar yang akan dianalisis dengan metode AHP. Data nilai awal masukan didapatkan melalui quisioner perbandingan yang dinilai oleh personalia, kepala sekolah dan Yayasan dengan konsistensi kriteria 0.08 dimana nilai ini falid karena sesuai dengan kaedah konsistensi standar Thomas l.Saaty yaitu konsisten nilai < 0.1. Pengujian ini dilakukan dengan langkah perhitungan consisten indek dan index random yang terdapat pada tahapan AHP kepada nilai masukan nilai tabel matrik perbandingan dari data alternatif. Hasil pengujian dengan nilai konsistensi seluruh data baik kriteria dan alternatif mendapatkan keputusan tebaik rekomendasi dengan nilai tertinggi didapatkan oleh Husen ahmad dengan nilai 0.729, kedua Sikin al hafidz dengan nilai 0.163 dan Sulaiman akhbar dengan nilai 0.109. Abstract The khoiru ummah school is one of the institutions that is always in touch with educators as the first actors and educational staff as organizational support. The problem occurs when it comes to selecting prospective teaching staff, where many applicants make a selection process in determining the best alternative which is still done by weighing each score manually on paper. In this condition, there is an obstacle in the difficulty of deciding the candidate for educators who are suitable for their needs because they have to weigh carefully, then the decision process is also still slow because they have to have a long discussion from personnel, principals to foundations for consistency in the right decision to be chosen. Thus, this problem requires a solution for the decision process that is relevant and fast by analyzing the Analytical Hierarchy Process (AHP) method with the criteria for completeness of applicant administration, written examinations, personality assessments, interviews and micro teaching. Meanwhile, the sample of alternative data were three applicants who were analyzed using the AHP method. Initial input value data were obtained through comparative questionnaires assessed by personnel, principals and foundations with the consistency of the criterion of 0.08 where this value was falid because it was in accordance with Thomas L.aaty's standard consistency principle, which was consistent with a value of <0.1. This test is carried out by calculating the consisten index and random index contained in the AHP stage to the input values ​​of the comparison matrix table values ​​from alternative data. The results of the test with the consistency value of all data, both criteria and alternatives, get the best recommendation with the highest value obtained by Husen Ahmad with a value of 0.729, both Sikin al Hafidz with a value of 0.163 and Sulaiman akhbar with a value of 0.109.