scholarly journals PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN DUKUNGAN SEBAYA TERHADAP RESIKO DEPRESI PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS DI KDS FRIENDSHIP PLUS KOTA KEDIRI

2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Astri Yunita

Pendahuluan: Kejadian HIV/AIDS cenderung semakin meningkat dengan angka kematian yang tinggi, epideminya saat ini telah melanda seluruh negara serta semua lapisan penduduk, masalah sosial akan lebih memperberat kondisi psikis ODHA dalam stress dan depresi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh locus of control dan dukungan sebaya terhadap resiko depresi di KDS Friendship plus Kota Kediri. Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 – 24 April 2020. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simpel random sampling sebanyak 45 subjek penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner, analisis mengunakan regresi linier berganda. Hasil: Pengaruh locus of control p=0.001 (29.8%). Pengaruh dukungan sebaya p=0.001 (52%). Pengaruh locus of control dan dukungan sebaya (p=0.001<0.005), 54% resiko depresi pada ODHA di pengaruhi oleh faktor locus of control dan dukungan sebaya, nilai koefisien regresi (b) locus of control -0.79 dan nilai koefisien regresi (b) dukungan sebaya – 1.07 (LoC b = -0.31;CI 95% = -0.674 s/d -0.42; p = 0.001; dukungan sebaya b = -0.89; CI 95% =-1.26 s/d -0.53, p=0.001). Kesimpulan: Ada pengaruh locus of control dan dukungan sebaya terhadap resiko depresi pada ODHA. Kata kunci: Dukungan Sebaya, Locus of Control, Resiko Depresi

2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 67-74
Author(s):  
Mufarika Mufarika

AIDS dapat diartikan sebagai kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi virus HIV yang termasuk famili retroviridae. Kualitas hidup ODHA menjadi sangat rentan mengalami penurunan akibat masalah baik fisik, psikologis, maupun sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan peran kelompok dukungan sebaya dengan kualitas hidup pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Jenis penelitian yang digunakan  yaitu analitik  dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 61 responden. Pengambilan sampel menggunakan Simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji statistik Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruhnya  mendapatkan peran kelompok dukungan sebaya kurang yaitu 46 (75%) ODHA. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p value (0,000) < ? (0,05), artinya ada hubungan peran kelompok dukungan sebaya dengan kualitas hidup pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Poli VCT RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan. Kata Kunci: Kualitas Hidup, Peran Kelompok Dukungan Sebaya, AIDS


2017 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 158
Author(s):  
Febrianti Maharani

Stigma terkait AIDS adalah segala prasangka, penghinaan dan diskriminasi yang ditujukan kepada orang dengan HIV/AIDS (ODHA) serta individu, kelompok atau komunitas yang berhubungan dengan ODHA tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stigma terhadap ODHA di kalangan remaja SMA se Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru tahun 2016. Jenis penelitian analitik dengan desain <em>cross sectional</em>. Populasi seluruh siswa-siswi kelas I dan 2 di SMA Se kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru dengan jumlah 1701, dengan sampel berjumlah 212 orang. dengan <em>systematic random sampling</em>. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data meliputi analisis univariat, bivariat dengan <em>uji chi square</em>, multivariat dengan uji <em>regresi logistic</em> ganda. Hasil penelitian diperoleh proporsi remaja yang memiliki stigma berat terhadap ODHA di SMA se Kecamatan Senapelan Kota Pekabaru berjumlah 148 (69,8%), ada hubungan yang signifikan antara Pengetahuan (POR: 2,180; CI 95% ; 1,119-4,250), Persepsi (POR: 2,071; CI 95%: 1,059-4,049), Interaksi dengan ODHA (POR : 3,841; CI 95%: 1,275-11,569) Status ekonomi keluarga (POR: 2,025; CI 95%: 1,068-3,841) dengan terhadap stigma pada ODHA oleh remaja sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah variabel jenis kelamin. Kesimpulan dalam penelitian ini ada kecenderungan pengetahuan rendah, persepsi negatif, tidak pernah berinteraksi dengan ODHA dan status ekonomi keluarga rendah memiliki stigma berat terhadap ODHA. Saran bagi remaja agar, menambah wawasan tentang HIV/AIDS, aktif dalam organisasi (PIK) Pusat Informasi Konseling Remaja. Bagi sekolah, tenaga kesehatan dan orang tua agar tidak memberikan stigma terhadap ODHA.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 75-84
Author(s):  
Muhammad Amin ◽  
Maryati Maryati

Perawat dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya tentunya mempunyai harapan, nilai dan motivasi saat bekerja, oleh karena itu sangatlah penting organisasi mengetahui kepuasan kerja yang mereka rasakan terhadap pekerjaannya. Penelitian ini bertujuan untuk Mengidentifikasi hubungan  gaya kepemimpinan dan locus of controldengan kepuasan kerja perawat di RSU Majene. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan rancangan cross sectional study,  jumlah sampel sebanyak 126 orang perawat  yang bekerja ≥ 1 tahun di RSU Majene dengan tehnik pengambilan sampel proportionate stratified random sampling. Pengumpulan data melalui kuesioner dengan menggunakan analisis chi square. Hasil penelitian menujukkan  Adanya hubungan yang bermakna antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RSUD  Majene. Ada hubungan yang bermakna antara Locos of  Control dengan kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RSUD  Majene.


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 932-940
Author(s):  
Sitti Hasnah E. Abon ◽  
Rafael Paun ◽  
Maria M. Dwi Wahyuni ◽  
Soleman Landi

LGBT rentan dengan penularan IMS dan HIV. Kota Kupang tahun 2010 dengan tiga spot sebagai tempat kumpul dengan jumlah yang masih terbatas namun di tahun 2015 terjadi peningkatan tetapi tidak ditunjang dengan kunjungan kelompok LGBT ke layanan VCT. Tercatat  sepanjang tahun 2015 sebanyak 18 orang saja yang mau ke layanan VCT. Pemanfaatan layanan VCT sangat penting karena merupakan pintu masuk untuk pencegahan dan perawatan HIV dan AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor promosi kesehatan tentang hiv/aids, stigma internal diri, dan dukungan sosial dengan pemanfaatan layanan voluntary counselling dan testing (VCT) oleh kelompok LGBT Di Kota Kupang. Jenis penelitian adalah mix method yang memadukan metode kualitatif dan  kuantitatif, dengan desain Cross Sectional. Populasi penelitian adalah kelompok LGBT yang berjumlah  460 orang.  Sampel penelitian sebanyak 210 orang yang di pilih secara random sampling. Analisis yang digunakan univariat, bivariat menggunakan  uji chi square dan multivariate menggunakan uji Regresi Logistik Berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor promosi kesehatan (ᵖ = 0,336 > α 0,005) dan  stigma (ᵖ  0,546 > α 0,005) tidak berhubungan dengan pemanfaatan layanan VCT kelompok LGBT.  Sedangkan faktor dukungan sosial mempunyai hubungan (ᵖ = 0,037  < α 0,005) dengan pemanfaatan layanan VCT oleh kelompok LGBT.


2020 ◽  
Vol 7 (02) ◽  
pp. 97-103
Author(s):  
La Rangki ◽  
Firtiani Firtiani

Tingginya kasus infeksi HIV/AIDS yang terus bertambah terutama dari kalangan usia muda atau remaja merupakan permasalahan yang serius. Kurangnya pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS dapat memengaruhi tindakan pencegahan terhadap HIV/AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap siswa dengan upaya pencegahan HIV/AIDS. Jenis penelitian yang di gunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 1 dan 2 SMA Negeri 2 Raha. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode stratified random sampling dengan jumlah 87 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden  memiliki pengetahuan baik sejumlah 63 siswa (72,4%) dan sebagian kecil responden memiliki pengetahuan kurang sejumlah 24 siswa (27,6%). Hampir seluruh responden  memilki sikap mendukung  yaitu 86 siswa (98,9%), dan hanya 1 siswa (1,1%) yang tidak mendukung. Dalam upaya pencegahan, hanya 2 siswa (2,3 %) yang tidak melakukan sedangkan hamper seluruh responden yaitu 85 siswa (97,7%) melakukan. Tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan siswa dengan supaya pencegahan HIV/AIDS di SMA Negeri 2 Raha, tetapi terdapat hubungan yang bermakna antara sikap siswa terhadap upaya pencegahan HIV/AIDS. Disarankan kepada siswa-siswi agar lebih bisa menyaring informasi yang di dapatkan, sehingga terbentuk pola sikap yang positif dalam pencegahan HIV/AIDS.


2013 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 117-121
Author(s):  
Yulrina Ardhiyanti

Pengetahuan  remaja mengenai kesehatan reproduksi di kota Pekanbaru cukup rendah yang dibuktikan dengan adanya data yang diperoleh dari PKBI Kota Pekanbaru mengenai kasus aborsi di kalangan remaja sebanyak 21,2 %. Kasus HIV/AIDS, Kota Pekanbaru merupakan kasus AIDS tertinggi dan kasus HIV pada kelompok remaja merupakan urutan ketiga tertinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor–faktor yang berhubungan dengan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi di SMA Negeri Se–Kota Pekanbaru tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional study. Jumlah sampel 250 orang remaja SMA Negeri Se–Kota Pekanbaru. Prosedur pengambilan sampel dengan cara systematic random sampling, pengambilan data menggunakan kuesioner dan analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji chi–square, multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian diperoleh sebagian besar pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi kurang baik sebanyak 161 orang (64,4 %), variabel yang berhubungan dengan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi adalah peran orang tua (OR : 1,982; 95 % CI : 1,127–3,487), variabel yang tidak berhubungan dengan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi adalah pengaruh teman sebaya, peran guru, peran petugas kesehatan dan akses media massa. Sebaiknya diupayakan agar orang tua meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, menjalin kedekatan dengan anak dan menentukan kapan waktu yang tepat untuk memberikan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sehingga informasi yang diperoleh merupakan yang pertama sebelum anak mendapatkannya dari yang lain


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 24-30
Author(s):  
Dian Samtya ◽  
Dewi Rakhmawati

Wanita tunasusila rentan tertular penyakit menular seksual dan HIV/AIDS. HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan angka kematian yang tinggi dan jumlah penderita yang meningkat dalam waktu singkat. Penggunaan Kondom dapat mencegah penularan tersebut, tetapi tidak semua wanita tunasusila selalu menggunakan kondom saat melayani pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sikap dan tindakan terhadap penggunaan kondom. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Variabel independen adalah sikap terhadap penggunaan kondom. Variabel dependen adalah penggunaan kondom. Populasi yang digunakan adalah semua wanita Tunasusila di Desa Kotakan Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo yaitu sebanyak 112 orang. Sementara sampel yang diambil sebesar 88 responden dengan teknik sampling random sampling. Hasil analisis data didapatkan sebagian besar sikap wanita tunasusila terhadap penggunaan kondom adalah negatif Kata Kunci: Sikap, Kondom, Wanita Tunasusila.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Siti Aisyah ◽  
Aida Fitria

Pendahuluan; HIV merupakan virus yang menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh yang rusak atau lemah akan mudah terserang berbagai penyakit. Kumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh disebut AIDS. Tingginya kasus infeksi HIV/AIDS yang terus bertambah terutama dari  kalangan usia muda atau remaja merupakan permasalahan yang serius. Kurangnya pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS dapat memengaruhi tindakan pencegahan terhadap HIV/AIDS. Tujuan; untuk membuktikan hubungan pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS dengan pencegahan HIV/AIDS. Metode; jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Montasik Kabupaten Aceh Besar. Sampel penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Montasik sebanyak 59 sampel. sampel menggunakan teknik stratified random sampling Hasil; penelitian diperoleh bahwa pengetahun tentang HIV/AID berhubungan dengan  pencegahan HIV/AIDS  dengan nilai (p=0,000), Sikap remaja putri tentang HIV/AID berhubungan dengan pencegahan HIV/AIDS  dengan nilai (p=0,001). Kesimpulan; Pengetahuan dan sikap tentang HIV/AIDS memiliki hubungan yang kuat dengan pencegahan HIV/AIDS.


2019 ◽  
pp. 33-43
Author(s):  
Sri Mindayani ◽  
Hilda Hidayat

Data prevalensi Surveilans Terpadu Biologis dan Perilaku Kementerian Kesehatan tahun 2011 ditemukan angka prevalensi HIV dan sifilis di kalangan narapidana yaitu 3% dan 5%. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahuianalisis perilaku pencegahan penularan HIV/AIDS dengan pendekatan Health Belief Model (HBM) pada WBP dI LAPAS Kelas IIA Padang.Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari – September 2018 Lapas Kelas IIA Padang. Populasi penelitian berjumlah  dengan 1375 orang dan jumlah sampel sebanyak 100 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data primer dilakukan dengan teknik wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat.Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara persepsi hambatan dan dorongan dengan perilaku pencegahan penularan HIV/AIDS pada WBP di Lapas Kelas IIA Padang. Hasil penelitian juga menunjukkan tidak adanya hubungan antara pengetahuan, persepsi keparahan, persepsi kerentanan, dan persepsi manfaat dengan perilaku pencegahan penularan HIV/AIDS pada WBP di Lapas Kelas IIA Padang.


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 86
Author(s):  
Ni Nyoman Ari Kundari Dewi ◽  
I.G.A Puja Astuti Dewi ◽  
Made Rismawan

ABSTRAKTujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku laki-laki usia 15-19 tahun dalam pencegahan penularan HIV/AIDS di Desa Sibang Kaja Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini yaitu remaja laki-laki usia 15-19 tahun dengan jumlah 147 responden, yang didapatkan melalui teknik simple random sampling. Data dikumpul menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan statistik deskriptif.Hasil: Penelitian ini menunjukkan sebanyak 51% responden memiliki perilaku yang baik dan 49% responden memiliki perilaku yang cukup dalam pencegahan penularan HIV/AIDS.Kesimpulan: Temuan ini mengindikasikan bahwa remaja laki-laki usia 15-19 tahun perlu meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakannya kearah yang lebih baik, sehingga akan terciptanya perilaku yang baik dan sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Kata Kunci: HIV/AIDS, Perilaku, Remaja ABSTRACTAim: To identify the behavior of adolescent boy in the age 15-19 years old in the prevention of HIV/AIDS transmission at Sibang Kaja village Abiansemal Badung. Method: This study employed cross sectional approach. To conduct this study, 147 respondents were recruited as the sample in this study through simple random sampling technique. The data were collected by using questionnaires and analyzed with descriptive statistics.Finding: The findings indicated that 51% of respondents had good behavior and 49% of respondents had moderate behavior in the prevention of HIV/AIDS transmission.Conclusion: In conclusion, adolescents boy in the ages 15-19 years old need to improve their knowledge, attitudes and actions to be better in order to build good behavior and in accordance with the norms. Keywords: HIV/AIDS, Behavior, Adolescents


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document