scholarly journals HUBUNGAN FAKTOR PROMOSI KESEHATAN TENTANG HIV/AIDS, STIGMA INTERNAL DIRI, DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PEMANFAATAN LAYANAN VOLUNTARY COUNSELLING DAN TESTING (VCT) OLEH KELOMPOK LGBT DI KOTA KUPANG

2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 932-940
Author(s):  
Sitti Hasnah E. Abon ◽  
Rafael Paun ◽  
Maria M. Dwi Wahyuni ◽  
Soleman Landi

LGBT rentan dengan penularan IMS dan HIV. Kota Kupang tahun 2010 dengan tiga spot sebagai tempat kumpul dengan jumlah yang masih terbatas namun di tahun 2015 terjadi peningkatan tetapi tidak ditunjang dengan kunjungan kelompok LGBT ke layanan VCT. Tercatat  sepanjang tahun 2015 sebanyak 18 orang saja yang mau ke layanan VCT. Pemanfaatan layanan VCT sangat penting karena merupakan pintu masuk untuk pencegahan dan perawatan HIV dan AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor promosi kesehatan tentang hiv/aids, stigma internal diri, dan dukungan sosial dengan pemanfaatan layanan voluntary counselling dan testing (VCT) oleh kelompok LGBT Di Kota Kupang. Jenis penelitian adalah mix method yang memadukan metode kualitatif dan  kuantitatif, dengan desain Cross Sectional. Populasi penelitian adalah kelompok LGBT yang berjumlah  460 orang.  Sampel penelitian sebanyak 210 orang yang di pilih secara random sampling. Analisis yang digunakan univariat, bivariat menggunakan  uji chi square dan multivariate menggunakan uji Regresi Logistik Berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor promosi kesehatan (ᵖ = 0,336 > α 0,005) dan  stigma (ᵖ  0,546 > α 0,005) tidak berhubungan dengan pemanfaatan layanan VCT kelompok LGBT.  Sedangkan faktor dukungan sosial mempunyai hubungan (ᵖ = 0,037  < α 0,005) dengan pemanfaatan layanan VCT oleh kelompok LGBT.

2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 184-194
Author(s):  
Rossida Kusuma Dewi ◽  
Tanjung Anitasari Indah Kusumaningrum ◽  
Mayang Widya Saputri ◽  
Dicha Febriyanti ◽  
Sonia Pebrianti

The prevention program of the impact of HIV / AIDS is a form of handling the existence of the stigma and discrimination of PLWHA. This study aims to analyze the relationship of personal factors consisting of knowledge, perceptions and attitudes of friends about prevention the impact of HIV / AIDS with the stigma of student at the PLWHA, as well as looking for the factors that most influence student stigma against people living with HIV/AIDS. This research is an analytic observational study with a cross sectional approach with a research population of all students of the 2016 and 2017 batches classes of the University in Sukoharjo, totaling 12,457 students with a sample used was 500 students with Proportional Random Sampling. The data collection was using a self administered questionnaire and the data were analyzed using the Chi-Square test in the bivariate test while the logistic regression test was used for multivariate analysis. The results of the bivariate test showed that knowledge (p value = 0,0001), perception (p value = 0,0001), and the attitudes of friends (p value = 0,0001) with stigma of students towards PLWHA with a significant level of a = 0,05. The multivariate test found that the attitude of friends is the most influential factor on student stigma in PLWHA (OR=5,627). It is necessary to provide information to students and the scope of their friendship about HIV/AIDS, as well as HIV prevention programs to reduce stigma in PLWHA.  Keywords : personal factors, friend attitude, HIV/AIDS, stigma, PLWHA


2017 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 158
Author(s):  
Febrianti Maharani

Stigma terkait AIDS adalah segala prasangka, penghinaan dan diskriminasi yang ditujukan kepada orang dengan HIV/AIDS (ODHA) serta individu, kelompok atau komunitas yang berhubungan dengan ODHA tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stigma terhadap ODHA di kalangan remaja SMA se Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru tahun 2016. Jenis penelitian analitik dengan desain <em>cross sectional</em>. Populasi seluruh siswa-siswi kelas I dan 2 di SMA Se kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru dengan jumlah 1701, dengan sampel berjumlah 212 orang. dengan <em>systematic random sampling</em>. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data meliputi analisis univariat, bivariat dengan <em>uji chi square</em>, multivariat dengan uji <em>regresi logistic</em> ganda. Hasil penelitian diperoleh proporsi remaja yang memiliki stigma berat terhadap ODHA di SMA se Kecamatan Senapelan Kota Pekabaru berjumlah 148 (69,8%), ada hubungan yang signifikan antara Pengetahuan (POR: 2,180; CI 95% ; 1,119-4,250), Persepsi (POR: 2,071; CI 95%: 1,059-4,049), Interaksi dengan ODHA (POR : 3,841; CI 95%: 1,275-11,569) Status ekonomi keluarga (POR: 2,025; CI 95%: 1,068-3,841) dengan terhadap stigma pada ODHA oleh remaja sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah variabel jenis kelamin. Kesimpulan dalam penelitian ini ada kecenderungan pengetahuan rendah, persepsi negatif, tidak pernah berinteraksi dengan ODHA dan status ekonomi keluarga rendah memiliki stigma berat terhadap ODHA. Saran bagi remaja agar, menambah wawasan tentang HIV/AIDS, aktif dalam organisasi (PIK) Pusat Informasi Konseling Remaja. Bagi sekolah, tenaga kesehatan dan orang tua agar tidak memberikan stigma terhadap ODHA.


2013 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 117-121
Author(s):  
Yulrina Ardhiyanti

Pengetahuan  remaja mengenai kesehatan reproduksi di kota Pekanbaru cukup rendah yang dibuktikan dengan adanya data yang diperoleh dari PKBI Kota Pekanbaru mengenai kasus aborsi di kalangan remaja sebanyak 21,2 %. Kasus HIV/AIDS, Kota Pekanbaru merupakan kasus AIDS tertinggi dan kasus HIV pada kelompok remaja merupakan urutan ketiga tertinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor–faktor yang berhubungan dengan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi di SMA Negeri Se–Kota Pekanbaru tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional study. Jumlah sampel 250 orang remaja SMA Negeri Se–Kota Pekanbaru. Prosedur pengambilan sampel dengan cara systematic random sampling, pengambilan data menggunakan kuesioner dan analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji chi–square, multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian diperoleh sebagian besar pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi kurang baik sebanyak 161 orang (64,4 %), variabel yang berhubungan dengan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi adalah peran orang tua (OR : 1,982; 95 % CI : 1,127–3,487), variabel yang tidak berhubungan dengan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi adalah pengaruh teman sebaya, peran guru, peran petugas kesehatan dan akses media massa. Sebaiknya diupayakan agar orang tua meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, menjalin kedekatan dengan anak dan menentukan kapan waktu yang tepat untuk memberikan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sehingga informasi yang diperoleh merupakan yang pertama sebelum anak mendapatkannya dari yang lain


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 33
Author(s):  
Ahmad Kusnaeni

Latar belakang penelitian ini adalah waria atau waria yang rentan terhadap HIV, hal ini disebabkan oleh banyak waria yang terkait dengan tindakan berisiko seperti penggunaan kondom yang tidak konsisten dan menggunakan obat-obatan atau alkohol. Tingginya jumlah IMS dan HIV terjadi pada transeksual. Deteksi dini, pencegahan HIV / AIDS dengan mengunjungi VCT terkait dengan perilaku transeksual dalam menggunakan layanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik predisposisi kunjungan layanan VCT berulang kali ke transeksual. Metode penelitian menggunakan survei analitik, waktu penelitian dengan cross sectional. Teknik analisis menggunakan chi square. Data diambil dengan memberikan kuesioner kepada 135 waria yang tergabung dalam IWACI dengan melakukan total sampling. Hasil penelitian menyatakan bahwa karakteristik predisposisi yang berhubungan dengan kunjungan layanan VCT berulang kali ke transeksual di Cilacap adalah tentang riwayat infeksi (p = 0,036), persepsi terhadap layanan VCT (p = 0,000), persepsi terhadap perilaku seksual (p = 0 , 0005), dan dukungan kelompok (p = 0,008). Faktor usia (p = 0078). Pendidikan (p = 0,776), ekonomi sosial (p = 0,731), pengetahuan tentang VCT (p = 0,054) VCT sebagai gerbang penting untuk pencegahan dan pengobatan HIV, dapat meningkatkan berulang kali cakupan VCT ke transeksual dengan meningkatkan layanan yang lebih baik dan kemanusiaan, dan juga mengubah persepsi negatif transeksual ke layanan VCT dengan pendekatan pribadi.


2018 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 87
Author(s):  
Iwan Stia Budi ◽  
Yustini Ardillah ◽  
Indah Purnama Sari ◽  
Dwi Septiawati

Latar belakang:Tuberculosis atau dikenal dengan TB Paru merupakan penyakit yang mematikan setelah HIV-AIDS. Penyakit ini menjadi epidemik di dunia. Indonesia merupakan Negara dengan urutan kedua di dunia penderita TB Paru setelah India. Tahun 2016 penderita Tuberculosis mengalami peningkatan dari 9,6 juta menjadi 10,5 juta jiwa. Sementara Palembang merupakan Kota dengan prevalensi Tuberculosis tertinggi di provinsi Sumatera SelatanMetode:Penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, sampel penelitian ini adalah masyarakat yang berobat ke Puskesmas di Kota Palembang. Teknik sampling menggunakan proporsional random sampling. Analisis data menggunakan chi-square dan regresi logistic berganda.Hasil:Analisis statistik secara bivariabel menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara jenis kelamin PR 0.65 (0.45 - 0.80), riwayat TB anggota keluarga PR 2.49(1.92 – 3.23),akses informasi PR 2.49(1.92 – 3.23), pencahayaan, kelembapan PR 1.57 (1.10 – 2.23), kondisi atap PR 3.57 (2.38 – 5.34), dinding PR 4.96(2.98 – 8.27), lantai rumah PR 2.46 (1.86 – 3.22), dengan kejadian penyakit Tuberculosis Paru (p<0.05) dan variabel kepadatan hunian secara bivariat PR 0.76(0.58 – 1.01) Sedangkan secara multivariabel menemukan bahwa kepadatan hunian merupa kan variabel yang paling dominan dengan nilai OR 6.42(1.55-26.63).Simpulan:Karakteristik rumah merupakan variabel yang berperan dalam penyebaran penyakit Tuberculosis dan kepadatan hunian merupakan faktor dominan kejadian penyakit tersebut. Surveilens terhadap faktor – faktor risiko lingkungan pada daerah – daerah yang rentan dengan Tuberculosis perlu dilakukan disertai penyuluhan dengan pendekatan keluarga untuk mencegah penyakit Tuberculosis. ABSTRACTTitle: Analysis of Tuberculosis Risk Factors in Slum Area PalembangBackground:Tuberculosis is a fatal disease after HIV-AIDS. This disease becomes epidemic in the world. Indonesia is the second  most populous country in the world of pulmonary tuberculosis patients after India. In 2016, Tuberculosis patients increased from 9,6 million to 10,5 million people. While Palembang Patients TB were the highest one in South Sumatra.Methods:This research was analytical descriptive with cross sectional approach.Sample was patients who visited Puskesmas in Palembang. The sampling technique used proportional  random sampling. Data was analysed through bivariate analysis by  chi-square and multivariate analysis by logistic regression.Results:Bivariable statistical analysis concluded that there were relationship among sex with PR 0.65 (0.45 - 0.80), family history in family with PR 2.49 (1.92 - 3.23), access to information with PR 2.49 (1.92 - 3.23), lighting, humidity with PR 1.57 (1.10 - 2.23 ), roof condition with PR 3.57 (2.38 - 5.34), house wall with PR 4.96 (2.98 - 8.27), home floor PR 2.46 (1.86 - 3.22) with incidence of Tuberculosis Lung disease (p <0.05). occupancy density PR 0.76(0.58 – 1.01)  While multivariable found that occupancy density is the most dominant variable with the value of OR 6.42 (1.55-26.63).Conclusion: house Characteristics were variables that took a role in the spread of Tuberculosis disease and living house density was the dominant factor of the incidence of the disease. Surveillance of environmental risk factors in vulnerable areas with Tuberculosis should be accompanied by familial counseling to prevent Tuberculsois disease


2014 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Dadang Dwi Purwanto

Stigma dan diskriminasi yang tinggi oleh masyarakat terhadap orang dengan HIV-AIDS (ODHA) mengakibatkan orang yang memberikan jarak, ketakutan, dan bahkan kurang setuju untuk ODHA. Jumlah orang yang hidup dengan HIV terus meningkat hingga tahun 2013 mencapai 286 orang, dan studi awal menunjukkan ada 6 orang yang hidup dengan HIV di Dusun Pandan Wangi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan masyarakat tentang HIV AIDS dengan stigma pada ODHA (Orang dengan HIV AIDS) di Dusun Pandan Wangi, Desa Pandan wangi, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Desain analisis penelitian ini adalah pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 691 keluarga di Dusun Pandan wangi, Desa Pandan wangi, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang dengan sampel total 69 yang menggunakan teknik pengambilan sampel proporsional Simple Random Sampling. dan di lakukan pada 26-29 Mei 2014. Variabel bebas dalam penelitian ini Pengetahuan umum tentang HIV AIDS sedangkan Variabel Dependent adalah ODHA Stigma. Instrumen dalam bentuk kuesioner. Analisis data melalui editing, coding, scoring, tabulating tes Spearman Rank .. Hasil penelitian hubungan pengetahuan masyarakat tentang HIV AIDS dengan stigma pada orang yang hidup dengan HIV, stigma memiliki pengetahuan yang baik dari rendahnya jumlah responden (10,1%), pengetahuan tentang diri dengan stigma sebagai total 27 responden (39,1%) dan kurangnya pengetahuan dengan stigma yang tinggi nomor 10 responden (14,5%). Statistik uji Rank Spearman diperoleh angka signifikan atau nilai probabilitas (0,000) standar secara signifikan lebih rendah dari 0,05 atau (p <α), , maka H1 diterima dan H0 ditolak, yang berarti Ada Pengetahuan Humas tentang HIV AIDS dengan stigma pada ODHA (orang dengan HIV AIDS). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan masyarakat tentang HIV / AIDS Stigma di ODHA (Orang dengan HIV / AIDS) di Dusun Pandan wangi, Desa Pandan wangi, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang


2019 ◽  
Vol 26 (2) ◽  
pp. 21-29
Author(s):  
Dewi Aprilia Ningsih I ◽  
Sanisahhuri Sanisahhuri ◽  
Dewi Agustin

The Relationship between Knowledge and Information Sources with Preventive Measures for the Transmission of HIV / AIDS in Class XI Students of Purwodadi State High School Musi Rawas DistrictABSTRAKPencegahan penularan HIV AIDS merupakan segala upaya dan kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan pencegahan, penanganan, dan rehabilitasi. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari hubungan pengetahuan dan sumber informasi dengan tindakan pencegahan penularan HIV/AIDS pada siswa kelas XI SMA Negeri Purwodadi Kabupaten Musi Rawas. Penelitian telah dilakukan di SMA Negeri Purwodadi Kabupaten Musi Rawas pada tanggal 25 – 31 Juli tahun 2018. Jenis penelitian ini bersifat Survey Analitik dengan desain Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri Purwodadi Kabupaten Musi Rawas. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Proportional Stratified Random Sampling yaitu sebanyak 68 responden. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square (c2) melalui program SPSS, untuk mengetahui keeratan hubungan dengan menggunakan Contingency Coefficient (C). Hasil penelitian: dari 68 siswa SMA terdapat 46 siswa (67,6%) yang memiliki pengetahuan baik, 45 siswa (66,2%) yang memiliki banyak sumber informasi, 59 siswa (86,8%) yang melakukan tindakan pencegahan. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan tindakan pencegahan penularan HIV/AIDS pada siswa kelas XI SMA Negeri Purwodadi tahun 2018 dengan kategori hubungan sedang, ada hubungan yang signifikan antara sumber informasi dengan tindakan pencegahan penularan HIV/AIDS pada siswa kelas XI SMA Negeri Purwodadi tahun 2018 dengan kategori hubungan lemah. Diharapkan bagi guru dan guru BP agar dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang tindakan pencegahan penularan HIV/AIDS. Kata Kunci: pengetahuan, sumber informasi, tindakan pencegahan ABSTRACTPrevention of transmission of HIV AIDS is all the efforts and activities carried out include prevention, handling and rehabilitation activities. This research was conducted to study the relationship of knowledge and information sources with the prevention of HIV/ AIDS in class XI students of Purwodadi State High School, Musi Rawas Regency. Research had been carried out at Purwodadi State High School Musi Rawas Regency on July 25 to 31 2018. This research is an analytical survey with a cross sectional approach. The population of this study were all students of Purwodadi State High School, Musi Rawas Regency. Sampling was carried out using proportional stratified random sampling in the amount of 68 respondents. Data collection in this study uses questionnaires and interviews. Data analysis techniques were carried out by univariate and bivariate analysis using Chi-Square test (c2) through the SPSS program, to determine the closeness of the relationship using Contingency Coefficient (C). The results of the study: from 68 students from Purwodadi State High School in Musi Rawas Regency there were 46 students (67.6%) who had good knowledge, 45 students (66.2%) who had many sources of information, 59 students (86.8%) who did precautionary action, there is a significant relationship between knowledge with the prevention of HIV / AIDS in class XI of Purwodadi State High School in 2018 with the moderate relationship category, there is a significant relationship between information sources and prevention of HIV/ AIDS transmission in class XI Purwodadi State High School in 2018 with a weak relationship category. It is expected that teachers can improve students knowledge about the prevention of HIV/ AIDS.Keywords: knowledge, information sources, preventive measures


2020 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 355-364
Author(s):  
Yuliani Winarti ◽  
Wahyu Agung Budi Alamsyah

Perilaku inisiasi seks pranikah pada remaja sudah sangat mengkhawatirkan. Menurut data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) pada tahun 2019 di Kota Samarinda kejadian seks pranikah dengan dampak penularan penyakit HIV/AIDS tertinggi di Kecamatan Samarinda Ulu sebesar 62%, Samarinda Ilir 56%, dan Samarinda Utara 37%, dengan jumlah keseluruhan sebesar 375 jiwa terdampak HIV/AIDS. Peran orang tua dalam mencegah perilaku seks pranikah memiliki posisi yang sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan peran orang tua dengan perilaku inisiasi seks pranikah pada remaja di prodi S1 Farmasi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur. Metode penelitian menggunakan rancangan cross sectional menggunakan uji Chi-Square.  Tekhnik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara peran orang tua dengan perilaku seks pranikah, dengan nilai p-value <0,001.


2013 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 117-121
Author(s):  
Yulrina Ardhiyanti

Pengetahuan  remaja mengenai kesehatan reproduksi di kota Pekanbaru cukup rendah yang dibuktikan dengan adanya data yang diperoleh dari PKBI Kota Pekanbaru mengenai kasus aborsi di kalangan remaja sebanyak 21,2 %. Kasus HIV/AIDS, Kota Pekanbaru merupakan kasus AIDS tertinggi dan kasus HIV pada kelompok remaja merupakan urutan ketiga tertinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor–faktor yang berhubungan dengan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi di SMA Negeri Se–Kota Pekanbaru tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional study. Jumlah sampel 250 orang remaja SMA Negeri Se–Kota Pekanbaru. Prosedur pengambilan sampel dengan cara systematic random sampling, pengambilan data menggunakan kuesioner dan analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji chi–square, multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian diperoleh sebagian besar pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi kurang baik sebanyak 161 orang (64,4 %), variabel yang berhubungan dengan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi adalah peran orang tua (OR : 1,982; 95 % CI : 1,127–3,487), variabel yang tidak berhubungan dengan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi adalah pengaruh teman sebaya, peran guru, peran petugas kesehatan dan akses media massa. Sebaiknya diupayakan agar orang tua meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, menjalin kedekatan dengan anak dan menentukan kapan waktu yang tepat untuk memberikan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sehingga informasi yang diperoleh merupakan yang pertama sebelum anak mendapatkannya dari yang lain


2016 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Dina Athanmika

<p>Merokok adalah perilaku penggunaan .Wabah tembakau atau rokok telah meracuni dan membunuh 4 juta penduduk dunia setiap tahunnya.  Berdasarkan laporan WHO tahun 2008 ditemukan 24,1% remaja pria Indonesia adalah perokok. Konsumsi rokok di Indonesia meningkat lebih cepat dibandingkan negara-negara lain. Pada kelompok umur 10-14 tahun, jumlah perokok meningkat dari 0.3% menjadi 1.4% dalam kurun waktu 18 tahun (1995-2013), dan pada kelompok umur 15-19 tahun terjadi peningkatan dari 7,1% ke 18,3%.  Hasil Riskesdas 2013, menunjukkan bahwa terdapat 30,3% perokok aktif di Sumatera Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok didalam rumah Kelurahan Tarok Kecamatan Payakumbuh Utara Tahun 2014.Penelitian menggunakan desain <em>cross sectional</em>. Populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga  perokok yang berada di Kelurahan Tarok Kecamatan Payakumbuh   Utara   dengan   jumlah   sampel   162   responden   dan   dipilih menggunakan teknik Simple Random Sampling. Pengolahan data menggunakan analisis univariat dan bivariat (Uji Chi-Square).Hasil analisis univariat didapatkan sebagian besar (89,5 %)  responden mempunyai perilaku merokok, 62,3% responden memiliki sikap negatif, terdapat 51,2% responden memiliki <em>perceive behavioral </em>yang tinggi, dan 56,8 % responden memiliki peran ibu rumah tangga yang tidak optimal. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara peran ibu rumah tangga (p = 0,032 ; OR = 3,6), tidak ada hubungan sikap (p = 0,958 ; OR =1,18) dan <em>perceive behavioral </em>(p = 0,152 ; OR = 2,5) dengan perilaku merokok didalam rumah.penelitian ini disimpulkan bahwa ada hubungan peran ibu rumah tangga terhadap perilaku merokok. menjalin kerjasama dengan tokoh masyarakat   dalam memberikan informasi dan pengetahuan kepada warga berupa penyuluhan kesehatan tentang merokok agar dapat menghentikan kebisaan merokok didalam rumah.</p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document