scholarly journals BENEFITING MORE OF PROJECT WORK IN A LARGE CLASS

2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 71-78
Author(s):  
Rohaniatul Makniyah

This study sets out to discuss the implementation of Project-Based Learning (PjBL) in a large EFL secondary school setting. It aims at finding an alternative of how to implement PjBL for the purpose of taking more benefits of project works and analyzing the relevance of the implementation of which within an EFL secondary school large class. 41 learners of grade XI participated in the classroom action research. They are assigned to work in groups with a set of meaningful processes to do in every project work given within a period of time. The study found that project works can be maximized on the grounds that: (1) projects should be based on realistic and challenging tasks; (2) project should be structured within a set of meaningful processes; (3) project works are to be conducted collaboratively in groups to facilitate learners to learn in a large class.

2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 59 ◽  
Author(s):  
Sri Rahayu

Abstract-This research related to the development of the potential of ecopreneurship students through project-based learning. The purposeof this research is caused by unrest demonstrated by students either in the process of learning which is very flat as well as assessment of the student's active role in the learning or suggested the practice as a form of character development. Researchers take a character-based entrepreneurial environment because the research location close to traditional and modern market. Problem formulated which examined is, related how the design, implementation, as well as the obstacles that occur in this research. The research method used is the classroom action research method using designs from Lewin according to Elliot. The design research of Lewin according to Elliot in each cycle begins with planning, action, observation, and reflection. Data collection techniques used are observation, field note, and documentation study. The instrument used is the observation sheet and rubric. Based on the research that has been done shows that project-based learning model can be an alternative model which could develop the potential of ecopreneurship grade VII-A MTS. Ar-Rohmah Bandung. This can be seen from the increase in the indicators of research after two cycles with a total of eight actions. The increase occurred on the indicators create, explore, creative, innovative, and confident. The results of this research can be an alternative to developing the social studies study that allows students to explore his creativity by doing a practice jump, so that learning becomes more meaningful for teachers as a student or as a character-forming the subject of the creation of the character.Keywords: project-based learning, the potential ecoprenership.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 83-90
Author(s):  
M. Agus Trian Putra ◽  
Ambiyar Ambiyar ◽  
Hasanuddin Hasanuddin ◽  
Arwizet K

Banyaknya hasil belajar siswa yang masih belum dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75 terbukti dari hasil pre-test siswa . hal ini terjadi karena guru belum menggunakan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga kurangnya minat siswa dalam belajar yang berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa.. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan, keterampilan siswa setelah menerapkan model pembelajaran Project Based Learning pada pembelajaran Gambar Teknik di SMK Negeri 1 Batipuh dan Meningkatkan hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran Project Based Learning pada pembelajaran Gambar Teknik di SMK Negeri 1 Batipuh. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), dimana peneliti bertindak sebagai guru yang melakukan tindakan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2019. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yang masing-masing terdiri dari dua kali pertemuan. Data dikumpulkan menggunakan lembar observasi untuk melihat perubahan keaktifan dan keterampilan belajar siswa setiap siklusnya dan untuk mengukur data hasil belajar siswa digunakan lembaran tes. Analisis rata-rata Keaktifan siklus I adalah 58,82% dan siklus II adalah 85,29%. Analisis rata-rata siklus I adalah 61,76% dan siklus II adalah 88,24%. Hasil belajar juga mengalami peningkatan ketuntasan secara klasikal. Pada siklus I ketuntasan klasikal adalah 58,82% dengan 20 siswa tuntas dan pada siklus II adalah 82,35% dengan 28 siswa tuntas. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan keaktifan, keterampilan dan hasil belajar siswa pada mata diklat Gambar Teknik di kelas X Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Batipuh.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 334
Author(s):  
Dyah Kartika Sari ◽  
Henny Dewi Koeswati ◽  
Sri Giarti

Abstrak: Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan proses dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Tema Lingkungan Sahabat Kita dengan menggunakan model Project Based Learning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Project Based Learning dapat meningkatkan keterampilan proses dan hasil belajar siswa. Persentase kenaikan keterampilan proses pada siklus I sebesar 44,7% dan meningkat di siklus II menjadi 76,8%. Ketercapaian ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus adalah 28,6%, meningkat di siklus I menjadi 53,6%, kembali mengalami peningkatan di siklus II menjadi 85,7%. Abstract: This type of research was the classroom action research. The aims of the research were to improve the process skills and learning outcomes of the students in Lingkungan Sahabat Kita Theme by applaying Project Based Learning model. The research showed that by applying Project Based Learning model can improve the process skills and learning outcomes of the students. Precentage increase in process skill in cycle I was 44,7%, and  increased in cycle II 76,8%. The achievement of students learning completeness at pre-cycle was 28,6%, increasing in cycle I to 53,6%, increasing again in cycle II to 85,7%.


Edukasi ◽  
2020 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 151-158
Author(s):  
Yeni Fisnani ◽  
LM. Zulfahrin UZ

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan proses pembelajaran muatan lokal batik menggunakan metode project-based learning. (2) Mendeskripsikan peningkatan kreativitas siswa menggunakan metode project- based learning. (3) Mendeskripsikan hasil karya siswa dengan metode pembelajaran project-based learning. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Setelah dilaksanakan penelitian dari kegiatan pratindakan hingga siklus II dengan metode project-based learning pada siswa kelas IV C SD Negeri Klego 01, kemampuan kreativitas siswa mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari aspek kelancaran pada kondisi awal sebesar 35%, pada siklus I meningkat menjadi 71,07%, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 88,21%. Aspek keluwesan pada kondisi awal sebesar 32,5%, pada siklus I meningkat menjadi 57,86%, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 83,21%. Aspek keaslian pada kondisi awal sebesar 38,21% pada siklus I meningkat menjadi 70%, dan pada siklus  II meningkat lagi menjadi 92,5%. Aspek keterperincian pada kondisi awal sebesar 35%, pada siklus I meningkat menjadi 61,07%, dan pada siklus II menjadi 88,21%. Aspek kepekaan pada kondisi awal. sebesar 37,86%, pada siklus I meningkat menjadi 67,5%, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 85,71%. Dari aspek kerativitas tersebut, dapat diketahui prosentase kreativitas siswa pada kondisi awal sebesar 35,71% dengan kriteria kurang, pada siklus I meningkat menjadi 65,5% dengan kriteria baik, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 87,57% dengan kriteria sangat baik.This study aims to (1) describe the local content learning process of batik using a project-based learning method. (2) To describe the increase in student creativity using the project-based learning method. (3) Describe student work using project-based learning methods. This study uses a Classroom Action Research method. After carrying out research from pre-action activities to cycle II with the project-based learning method for class IV C SD Negeri Klego 01 students, the students' creative abilities increased. This can be seen from the aspect of fluency in the initial conditions of 35%, in the first cycle it increased to 71.07%, and in the second cycle it increased again to 88.21%. The flexibility aspect in the initial conditions was 32.5%, in the first cycle it increased to 57.86%, and in the second cycle it increased again to 83.21%. Originality aspect in the initial conditions was 38.21% in the first cycle increased to 70%, and in the second cycle it increased again to 92.5%. The elaboration aspect in the initial conditions was 35%, in the first cycle it increased to 61.07%, and in the second cycle it was 88.21%. Aspect of sensitivity in the initial conditions. amounted to 37.86%, in cycle I increased to 67.5%, and in cycle II increased again to 85.71%. From this aspect of creativity, it can be seen that the percentage of student creativity in the initial conditions is 35.71% with poor criteria, in cycle I it increases to 65.5% with good criteria, and in cycle II it increases again to 87.57% with very good criteria.


1969 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Raymond Chodzinski

During my tenure as a professor I often encouraged students to actively pursue thesis and project work that made sense to them as classroom teachers and school counselors. I challenged them to look at research with an eye to actually making a difference. In doing so I always reflected on what a very special colleague of mine used to refer to as the 5 “W’s” and an “H”. Jake Rogers, a veteran teacher and an instructor for several years in the Pre Service Intermediate Senior Program at Brock began every new class with an introduction to the words Why, What Where, When, Who and How as a means to explain almost every lesson plan he taught. In his words “if there ain’t no plan or purpose or action, their ain’t no use. Outcomes and student success meant everything to Jake and he taught his students that every lesson a teacher planned and taught should be directed with change and success in mind. I applied this model to the action research methodologies I taught in my statistics courses and research and change and innovation courses. It would be simple here to quote the likes of Michael Fullan and others who have championed the process of change in schooling in Ontario, or Friere’s approach to Particpatory Action Research which influenced social change throughout the world, but this article is intended to provide a brief and simple outline of what a teacher should do if s/he decides to pursue a research activity either in a school setting or as an assignment for a graduate or preservice professor with the intent of transformational change within a school setting. In my model I include the word “Will”.


2020 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 154-158
Author(s):  
Ibnu Abid Al Rasyid ◽  
Abdul Aziz ◽  
Purwantono Purwantono ◽  
Eko Indrawan

Model pendidikan yang di terapkan guru pada mata pelajaran metode frais di Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) Negara 1 Tanjung Raya kurang pas. Tujuan dari riset ini buat bertambah kan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Metode Frais dengan memakai model Pendidikan berbasis Project Based Learning yang sesuai dan instan di terapkan di Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) Negara 1 Tanjung Raya. Tata cara riset ini ialah riset aksi kelas yang kerap diucap dengan classroom action research. Riset ini di laksanakan memakai 2 siklus ialah siklus ke 2 di laksanakan bila siklus 1 hasil nya belum memuaskan. Hingga dilanjutkan penerapan siklus 2, bila hasil nya belum pula memuaskan makan periset boleh melaksanakan ke siklus selanjut nya, periset boleh menyudahi bila hasil nya telah memuaskan. Hasil dari riset ini pada penerapan siklus I dalam pendidikan memakai model pendidikan berbasis proyek, rata- rata nilai siswa bertambah dari sebesar 76, 3 jadi 79, 7. Jumlah siswa yang hadapi kenaikan nilai merupakan sebanyak 14 orang. dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 53, 84%. Pada penerapan siklus 2 rata- rata nilai siswa bertambah dari sebesar 79, 7 jadi sebesar 85, 5. Persentase ketuntasan belajar klasikal bertambah dari 53, 84% jadi 88, 46%. Sehabis melaksanakan riset dengan melakukan 2 siklus hingga di peroleh kesimpulan dari hasil riset aksi kelas bisa dikenal kalau Pelaksanaan Tata cara Pendidikan Berbasis Proyek Pada Mata Pelajaran Metode Frais bisa tingkatkan hasil belajar siswa, serta memunculkan yakin diri siswa dalam melakukan pekerjaan.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 8-14
Author(s):  
Faisal Gustianto ◽  
Nizwardi Jalinus ◽  
Waskito Waskito ◽  
Delima Yanti Sari

Keberhasilan suatu pembelajaran dapat dilihat dari perolehan peningkatan kompetensi keahlian siswa dalam belajar. Perolehan nilai pada mata pelajaran Teknik Gambar Manufaktur siswa kelas XI TPM SMK Negeri 2 Solok semester genap tahun pelajaran 2020/2021 menunjukkan belum tercapainya keberhasilan pembelajaran tersebut. Hal ini karena pembelajaran masih didominasi oleh guru dan masih menerapkan model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, sehingga membatasi keahlian siswa dalam belajar Auto-CAD. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kompetensi keahlian Teknik Gambar Manufaktur melalui penerapan model project based learning (PjBL) di SMK Negeri 2 Solok. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dimana peneliti bertindak sebagai guru yang melakukan tindakan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2020. Penelitian ini terdiri dari tiga siklus yang masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan..Berdasarkan hasil pengamatan, rata-rata peningkatan keahlian siswa pada siklus I adalah 53.86% dan pada siklus II 83.73% dan siklus III 90.70%. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran project based learning dapat meningkatkan kompetensi keahlian siswa pada mata pelajaran Teknik Gambar Manufaktur di kelas XI TPM SMK Negeri 2 Solok.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 177-182
Author(s):  
Listiani Listiani ◽  
Bambang Suroso

Abstrak: Pengabdian bagi masyarakat ini mengambil topik “Pengenalan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).” Pelatihan tersebut diperuntukan bagi Guru-Guru Sekolah SMP Muhammadiyah Rawalo, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia yang berjumlah 18 orang. Kegiatan tersebut dilakukan pada hari Senin,7 Januari 2019. Selama kegiatan pelatihan ini, para guru diberi bekal pengetahuan tentang metodologi penelitian secara umum, metode penelitian jenis PTK, dan alasan yang melatarbelakangi perlunya dilaksanakan penelitian tindakan kelas. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, diharapkan adanya peningkatan kesadaran dan motivasi untuk melakukan penelitian PTK, pengembangan kualitas pembelajaran, dan adanya peningkatan pemahaman tentang PTK. Kata Kunci: landasan penelitian, metodologi penelitian, PTK Abstract: This community service took a topic “Introducing classroom action research (CAR).” This training was for eighteen (18) secondary school teachers of Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah Rawalo in Banyumas district, Jawa Tengah province, Indonesia. The community service was conducted on Monday, 7th of January 2019. During the activity of this community service, the teachers were given the knowledge of research methodology, CAR, and the foundation of doing CAR. After conducting this service, the teachers hopefully have the awareness and motivation to do CAR, the awareness of improving learning quality, and the comprehension improvement of CAR. Key words: research foundation, research methodology, CAR design


Author(s):  
Amalia Beladinna Arifa ◽  
Slamet Wibawanto ◽  
I Made Wirawan

Model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) adalah model pembelajaran yang menekankan kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa, yang secara kolaboratif dan di bawah pengarahan seorang guru dapat merancang kegiatan, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan serta evaluasi tindak lanjut dan pada akhirnya akan menghasilkan suatu produk nyata. Keterlaksanaan model pembelajaran ini selaras dengan tahapan-tahapan dalam strategi metakognitif. Sehingga melalui pelaksanaan strategi metakognitif yang menyatu pada model pembelajaran berbasis proyek, siswa diharapkan mampu untuk meningkatkan hasil belajar, kemampuan kerjasama, dan kemampuan metakognitif. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan atau mendeskripsikan fenomena-fenomena yang sesungguhnya terjadi di lokasi penelitian. Jenis penelitian yang diterapkan termasuk penelitian tindakan kelas (PTK) atau yang disebut Classroom Action Research. Subjek penelitian adalah siswa kelas X TKJ 2 SMK Negeri 5 Malang yang berjumlah 36 orang. Metakognitif siswa diukur dari inventori metakognitif, hasil belajar siswa diukur dari nilai proyek dan posttest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Project Based Learning memiliki rata-rata metakognitif 68,10 pada siklus I dan rata-rata metakognitif 71,10 pada siklus II. Serta memiliki rata-rata hasil belajar 79,59 dengan persentase ketuntasan siswa sebesar 72,22% pada siklus I dan rata-rata hasil belajar 84,45 dengan persentase ketuntasan siswa sebesar 94,44% pada siklus II. Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu terdapat peningkatan metakognitif dan hasil belajar siswa kelas X TKJ 2 SMK Negeri 5 Malang dengan penerapan model pembelajaran Project Based Learning.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document