scholarly journals Perbandingan Interval Training dan Circuit Training terhadap Peningkatan Daya Tahan Anaerobik SSB Putra Mororejo U-16

2021 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 303-309
Author(s):  
Rocky Alexander Ramadhan ◽  
Muh Isna Nurdin Wibisana ◽  
Pandu Kresnapati

The purpose of this study was to determine the effect of interval training and circuit training on the anaerobic endurance of soccer players on the SSB Putra Mororejo U-16 team. The method in this research is an experimental research design with a Quasi Experiment Design with a pretest-posttest control group design. The instrument used to measure anaerobic endurance is the Running-based Anaerobic Sprint Test (RAST). The sample of this study was 20 players of SSB Putra Mororejo who were divided into two groups, namely the interval training group and the circuit training group. The results of the paired sample t-test concluded that there was an effect of treatment interval training and circuit training on anaerobic endurance. In the independent sample t test, interval training was more effective in increasing anaerobic endurance than circuit training. This is evidenced by the data obtained that the increase in interval training has a percentage increase of 40.96% and circuit training has an increased percentage of 24.96%. Based on the results of the study, it can be concluded that interval training is more effective than circuit training in an effort to increase anaerobic endurance. Keywords: interval training, circuit training, anaerobic endurance. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interval training dan circuit training terhadap daya tahan anaerobik pemain sepak bola pada tim SSB Putra Mororejo U-16. Metode dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan desain penelitian Quasi Eksperimen Design dengan pretest-posttest control group design. Instrument yang digunakan untuk mengukur daya tahan anaerobik adalah Running-based Anaerobic Sprint Test (RAST). Sampel dari penelitian ini adalah 20 pemain SSB Putra Mororejo yang dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok interval training dan circuit training. Hasil uji paired sample t-test disimpulkan bahwa ada pengaruh treatment interval training dan circuit training terhadap daya tahan anaerobik. Pada uji independent sample t test, interval training lebih efektif dalam upaya peningkatan daya tahan anaerobik daripada circuit training. Hal itu dibuktikan dengan diperolehnya data peningkatan interval training memiliki presentase peningkatan sebesar 40,96% dan circuit training memiliki peningkatan presentase sebesar 24,96%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa interval training lebih efektif dibandingkan circuit training dalam upaya peningkatan daya tahan anaerobik.

2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 26
Author(s):  
Prasetya Utami ◽  
Yunia Hastami ◽  
Siti Munawaroh ◽  
Nanang Wiyono

<p><strong>Pendahuluan : </strong>Neuroanatomi merupakan ilmu penting bagi kedokteran, namun<strong> </strong>masih ditemukan mahasiswa kedokteran yang merasa kesulitan memahami pembelajaran neuroanatomi. Salah satu faktor yang berperan penting adalah media pembelajaran anatomi. Kadaver merupakan media pembelajaran anatomi tradisional yang masih digunakan hingga saat ini dengan berbagai kekurangan dan kelebihan  yang dimilikinya. Sedangkan media video merupakan media pembelajaran anatomi yang diniliai lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga di nilai bisa sebagai media alternatif selain kadaver. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas media pembelajaran anatomi menggunakan kadaver dibandingkan video terhadap pemahaman neuroanatomi mahasiswa kedokteran.</p><p><strong>Metode : </strong>Jenis penelitian ini ialah Quasi Experimental Research dengan Pretest Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi kedokteran UNS tahun 2019. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 42 oranag. Data kemudian diolah dengan uji Paired Sample T-Test dan Independent T-test menggunakan program SPSS 22.</p><p><strong>Hasil : </strong>Hasil Paired Sample T-Test kelompok kadaver dan video menunjukan nilai Sig. (2-tailed) &lt; 0,05 yaitu 0,000. Sehingga media kadaver maupun video dinilai efektif terhadap pemahaman neuroanatomi mahasiswa. Hasil uji Independent T-test untuk mengetahui perbedaan antara efektivitas media pembelajaran anatomi menggunakan kadaver dibandingkan video terhadap pemahaman neuroanatomi mahasiswa kedokteran memperlihatkan nilai p = 0,730, sehingga menunjukkan hasil yang tidak signifikan karena p 0,05 pada taraf signifikan 5%.</p><p><strong>Kes</strong><strong>impulan : </strong>Media pembelajaran anatomi kadaver maupun video terbukti efektif meningkatkan pemahaman neuroanatomi pada mahasiswa kedokteran. Selain itu, media pembelajaran anatomi kadaver dibandingkan video memiliki efektivitas yang sama terhadap pemahaman neuroanatomi pada mahasiswa kedokteran</p><p><strong>Kata kunci : Kadaver; Video Anatomi; Pemahaman Neuroanatomi</strong></p>


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 31-38
Author(s):  
Faza Yasira Rusdi ◽  
Helmizar Helmizar ◽  
Hafifatul Auliya Rahmy

Latar Belakang: Angka kejadian anemia di dunia dan Indonesia meningkat setiap tahun. Asupan makan yang tidak seimbang adalah salah satu penyebab anemia. Asupan makan yang tidak seimbang dapat disebabkan oleh pengetahuan yang rendah. Melalui edukasi gizi, remaja dapat mengubah perilaku makan ke arah yang lebih baik.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh edukasi gizi melalui Instagram terhadap perilaku gizi seimbang dalam mencegah anemia pada remaja putri.Metode: Design penelitian yang digunakan adalah quasy eksperimental pre-post test with control group design. Media yang digunakan adalah Instagram sebagai media untuk kelompok intervensi dan WhatsApp sebagai media untuk kelompok kontrol. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Padang pada bulan Oktober 2019 - April 2020. Sampel penelitian terdiri dari 60 remaja putri, yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu 30 remaja putri kelompok intervensi dan 30 remaja putri kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional random sampling. Analisis data menggunakan paired sample t-test dan independent sample t-test.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan tentang gizi seimbang pada kelompok Instagram. Ada perbedaan pengetahuan yang signifikan antara Instagram dan kelompok kontrol. Pemberian edukasi gizi melalui Instagram berdampak pada peningkatan pengetahuan tentang gizi seimbang pada remaja putri untuk mencegah anemia di SMA Negeri 2 Padang.Kesimpulan: Pemberian edukasi gizi melalui Instagram mempengaruhi pengetahuan tentang gizi seimbang pada remaja putri. Ahli gizi di Kota Padang diharapkan dapat menggunakan media sosial sebagai media edukasi gizi dan pengembangan media yang efektif dan efisien.


2013 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 103
Author(s):  
Septiyati Purwandari ◽  
Siti Partini Suardiman

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran STAD untuk mengem-bangkan sikap ramah lingkungan siswa SD Sendangadi 1 Mlati Sleman Yogyakarta. Metode peneliti-an eksperimen kuasi pola <em>nonequivalent control group design</em>. Subjek penelitian siswa kelas V SD Sendangadi I tahun ajaran 2011/2012. Data hasil penelitian diolah melalui program <em>SPSS for windows</em> dengan uji <em>Paired Sample t-test</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar IPS pada group eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dibandingkan dengan group kontrol. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan rata-rata <em>posttes</em> setelah eksperimen sebe-sar 68.03 sedangkan pretes sebelum eksperimen diperoleh hasil rata-rata tes sebesar 63.91. Nilai signi-fikan <em>equal variances assumed </em>dari hasil belajar kurang dari 0,05 yaitu 0.000. Hal ini berarti terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD<em> </em>dalam pembelajaran IPS Berwawas-an Lingkungan untuk mengem-bangkan sikap ramah lingkungan.<strong><em> </em></strong><p class="E-JOURNALAbstractBody"><strong><em>Kata Kunci</em></strong><em>: </em>IPS, wawasan lingkungan, sikap, lingkungan hidup</p>


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 11-19
Author(s):  
Putu Karolina

This study aimed to answer whether using chessboard technique in responding to short story develops student’s speaking skill or not. The method used in this study was one of the quasi-experimental designs: pretest-posttest non-equivalent comparison control group design. The population of the study was the eleventh-grade student at SMA N 12Palembang and the sample were taken from the population by using purposive sampling. The data were collected by using two instruments, test and questionnaire. The test wasgiven twice to the experimental and control group, as the pretest and the posttest. Thequestionnaire was distributed to the experimental group after conducting the treatment to get more information related to the problem of the study. To verify the hypothesis, thedata from pretest and posttest on the experimental and control group were analyzed byusing paired sample t-test and independent sample t-test. The result of the study showed that applying chessboard technique in responding to the short story develops student’s speaking skills. Some students (60%) in the experimental group achieve good category compared to only a few students (20%) in control group. 


2020 ◽  
Vol 7 (01) ◽  
pp. 1
Author(s):  
SYAIFAR ZUN SALWA ◽  
AKROM AKROM

Studi ini bertujuan menjelaskan pengaruh circuit training terhadap lari sprint 100 meter. Konsep yang digunakan adalah aktivitas 5 pos latihan. Ekperimen dilakukan di kelas V MIS Nurul Yaqiin Kota Tangerang yang terdiri dari 66 siswa, terbagi dalam dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kontrol dengan metode quasi eksperimen, dengan nonequivalent control group design. Teknik pengumpulan data dengan uji coba, treatment dan pengamatan langsung, sedangkan analisis data dengan SPSS. Berdasarkan uji hipotesis yakni independent sample t test atau uji t diketahui bahwa Sig. (2-tailed) sebesar 0,028 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Diketahui pada nilai rata-rata pretest dan posttest di kelas eksperimen, mengalami kenaikan sebesar 38,5%, sedangkan pada nilai rata-rata pretest dan posttest di kelas kontrol, mengalami kenaikan sebesar 12%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kelas eksperimen mengalami peningkatan lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh positif circuit training terhadap lari sprint 100 meter siswa.


Author(s):  
Maria Dewati ◽  
Yoga Budi Bhakti ◽  
Irnin Agustina Dwi Astuti

<p class="AbstractEnglish"><strong>Abstract: </strong>STEM-based learning can help students to use technology and compile an experiment that can prove a postulate or concept. The purpose of this study was to determine the role of Smartphone Microscopes as STEM-based physics learning media to improve understanding of optical concepts. The method used in this study is a quasi-experimental method with a Post-Test Only Control Group Design research design, which involved 84 Physic Education students as research samples. Determination of the sample using a cluster Random sampling technique. The research instrument used was an observation sheet and an optical concept understanding test sheet. The data analysis technique used is .the Paired Sample T-test. The results showed that 1) smartphone microscope is one of the most effective learning media in STEM learning, and 2) The understanding of student intelligence concepts increases through STEM learning.</p><p class="AbstrakIndonesia"><strong>Abstrak: </strong>Pembelajaran berbasis STEM dapat membantu peserta didik untuk menggunakan teknologi dan merangkai sebuah percobaan yang dapat membuktikan sebuah hukum atau konsep sains. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peranan <em>Microscope Smartphone</em> sebagai media pembelajaran Fisika dalam implementasi pembelajaran berbasis STEM untuk meningkatkan pemahaman konsep optik.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi-eksperimen dengan desain penelitian <em>The Pretest </em><em>Post</em><em>t</em><em>est Only Control Group Design</em>, yang melibatkan 84 mahasiswa Pendidikan Fisika sebagai sampel penelitian. Penentuan sampel menggunakan teknik <em>cluster </em><em>rundom </em><em>sampling</em>. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi dan lembar tes pemahaman konsep optik. Teknik analisis data yang digunakan <em>Paired Sample T-test</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) <em>microscope smartphone</em> merupakan salah satu media pembelajaran yang cukup efektif dalam pembelajaran STEM, dan 2) Pemahaman konsep optik mahasiswa meningkatkan melalui pembelajaran STEM</p>


2018 ◽  
Vol 7 (4) ◽  
pp. 486
Author(s):  
Dita Viviant Sagith ◽  
Cimi Ilmiawati ◽  
Yusticia Katar

Melinjo (Gnetum gnemon) merupakan tumbuhan asli Indonesia yang mudah diperoleh dan ekstrak biji melinjo mengandung berbagai macam stilbenoid yang tergolong senyawa resveratrol beserta turunannya. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa resveratrol dapat menurunkan kadar kolesterol LDL serum melalui penghambatan HMG-KoA reduktase. Tujuan penelitian ini adalah meneliti pengaruh pemberian ekstrak biji melinjo terhadap penurunan kadar kolesterol LDL pada tikus yang diberi diet tinggi lemak. Penelitian ini menggunakan rancangan randomized pre-post test control group design yang terdiri dari lima kelompok (n=5). Diet tinggi lemak diberikan berupa pakan otak sapi selama 29 hari (2 ml/hari). Kelompok perlakuan diberi ekstrak biji melinjo dosis 250, 500, dan 2000 mg/kgbb/hari. Ekstrak biji melinjo mulai diberikan hari ke-16 sampai hari ke-29. Kadar kolesterol LDL serum diperiksa dengan spektrofotometer. Data dianalisis dengan paired sample t-test dan One-Way ANOVA. Hasil paired sample t-test menunjukkan terdapat penurunan bermakna kadar kolesterol LDL serum setelah pemberian ekstrak biji melinjo pada kelompok yang mendapat dosis 2000 mg/kgbb/hari (p=0,003), sedangkan pada dosis lain tidak terdapat penurunan LDL serum yang bermakna. Uji One-Way ANOVA antar kelompok perlakuan menunjukkan tidak terdapat perbedaan kadar kolesterol LDL serum yang bermakna (p=0,531). Disimpulkan bahwa pemberian ekstrak biji melinjo dapat menurunkan kadar kolesterol LDL serum pada tikus yang diinduksi diet tinggi lemak pada dosis 2000 mg/kgbb/hari.


2018 ◽  
Vol 7 (4) ◽  
pp. 486
Author(s):  
Dita Viviant Sagith ◽  
Cimi Ilmiawati ◽  
Yusticia Katar

Melinjo (Gnetum gnemon) merupakan tumbuhan asli Indonesia yang mudah diperoleh dan ekstrak biji melinjo mengandung berbagai macam stilbenoid yang tergolong senyawa resveratrol beserta turunannya. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa resveratrol dapat menurunkan kadar kolesterol LDL serum melalui penghambatan HMG-KoA reduktase. Tujuan penelitian ini adalah meneliti pengaruh pemberian ekstrak biji melinjo terhadap penurunan kadar kolesterol LDL pada tikus yang diberi diet tinggi lemak. Penelitian ini menggunakan rancangan randomized pre-post test control group design yang terdiri dari lima kelompok (n=5). Diet tinggi lemak diberikan berupa pakan otak sapi selama 29 hari (2 ml/hari). Kelompok perlakuan diberi ekstrak biji melinjo dosis 250, 500, dan 2000 mg/kgbb/hari. Ekstrak biji melinjo mulai diberikan hari ke-16 sampai hari ke-29. Kadar kolesterol LDL serum diperiksa dengan spektrofotometer. Data dianalisis dengan paired sample t-test dan One-Way ANOVA. Hasil paired sample t-test menunjukkan terdapat penurunan bermakna kadar kolesterol LDL serum setelah pemberian ekstrak biji melinjo pada kelompok yang mendapat dosis 2000 mg/kgbb/hari (p=0,003), sedangkan pada dosis lain tidak terdapat penurunan LDL serum yang bermakna. Uji One-Way ANOVA antar kelompok perlakuan menunjukkan tidak terdapat perbedaan kadar kolesterol LDL serum yang bermakna (p=0,531). Disimpulkan bahwa pemberian ekstrak biji melinjo dapat menurunkan kadar kolesterol LDL serum pada tikus yang diinduksi diet tinggi lemak pada dosis 2000 mg/kgbb/hari.


2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 143
Author(s):  
Tiara Shavira ◽  
Chandra Ertikanto ◽  
Agus Suyatna

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan modul kontekstual berbasis multirepresentasi terhadap kemampuan berpikir kritis. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 1 dan X MIA 2 SMA Muhammadiyah 1 Kotaagung. Penelitian ini dilakukan menggunakan quasi eksperimental dengan tipe Pretest-Posttest Control Group Design. Data diuji dengan analisi N-gain, uji normalitas, uji homogenitas, uji paired sample t test, dan  Analysis Of Covariance. Hasil dari uji paired sample t test nilai thitung > ttabel (42,225 > 1,695) dan nilai sig (0,000 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai pretest dan rata-rata nilai posttest  Hasil dari uji nilai Analysis Of Covariance nilai Fhitung > Ftabel (13,075 > 4,00) dan sig (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak maka dapat dinyatakan terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan modul pembelajaran kontekstual berbasis multirepresentasi terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Berdasarkan nilai N-gain, rata-rata N-gain kemampuan berpikir kritis pada kelas eskperimen sebesar 0,71 dengan kategori tinggi, sedangkan kelas kontrol dengan kategori sedang sebesar 0,60. Penggunaan modul pembelajaran kontekstual berbasis multirepresentasi pada materi Hukum Newton tentang gravitasi mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa di SMA Muhammadiyah 1 Kotaagung. Kata kunci: kemampuan berpikir kritis, modul kontekstual, multirepresentasi.


2021 ◽  
Author(s):  
Andi Asrifan ◽  
Adi Wijayanto

Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi bahwa penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat memberikan stimulasi perkembangan anak usia dini. Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat menstimulasi perkembangan anak usia dini di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Media audio visual memberikan suara dan gambar yang bergerak sehingga dapat menarik minat anak dalam pembelajaran dan mempengaruhi kecerdasan bahasa anak. Sedangkan pembelajaran dengan menggunakan APE akan mempermudah dan memberikan kesempatan pada anak untuk berimajinasi, berfikir kreatif, menciptakan sesuatu yang baru dan menemukan berbagai alternatif dalam pemecahan masalah.Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pendekatan quasi experimental dan desain penelitian non equivalent control group design. Populasi anak usia dini kelompok B di RA Al Khodijah Purworejo Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2019/2020 yang terdiri dari kelompok B1 sejumlah 30 anak dan kelompok B2 sejumlah 30 anak. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling sejumlah 30 anak. Variabel independen media audio visual dan alat peraga edukatif, variabel dependen pengembangan bahasa anak. Data diambil dengan lembar observasi pengembangan bahasa anak, kemudian dianalisis dengan uji paired sample t test dan independent sample t test.Hasil dari penelitian didapatkan: 1) Ada pengaruh media pembelajaran audio visual terhadap hasil pengembangan bahasa anak kelas B di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Hal tersebut ditunjukkan dari uji paired t test pengembangan bahasa anak antara sebelum dan sesudah pembelajaran media audio visual didapatkan p value 0,000 &lt; 0,05. 2) Ada pengaruh alat peraga edukatif terhadap hasil pengembangan bahasa anak kelas B di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Hal tersebut ditunjukkan dari uji paired t test pengembangan bahasa anak antara sebelum dan sesudah pembelajaran dengan alat peraga edukatif didapatkan p value 0,000 &lt; 0,05. 3) Ada perbedaan pengaruh media pembelajaran audio visual dan alat peraga edukatif terhadap hasil pengembangan bahasa anak kelas B di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Hal tersebut ditunjukkan dari uji independen t test pengaruh media pembelajaran audio visual dan alat peraga edukatif terhadap hasil pengembangan bahasa anak didapatkan p value 0,004 &lt; 0,05.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document