PENGARUH EKSTRAK ETANOL SELEDRI TERHADAP KADAR MDA AORTA DAN PLASMA DARAH TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI HIPERLIPIDEMIA

2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 46-61
Author(s):  
Liah Kodariah

Latar Belakang. Tingginya kadar LDL memicu peningkatan peroksidasi lipid yang menghasilkan berbagai produk akhir yang bersifat radikal misalnya malondialdehid (MDA) dan dapat merusak makromolekul lain disekitarnya (Evans dan Cooke, 2006). Konsentrasi MDA dalam material biologi telah digunakan sebagai indikator kerusakan oksidatif pada lemak tak jenuh dan sebagai indikator keberadaan radikal bebasTujuan. untuk mengevaluasi pemberian sediaan ekstrak etanol seledri (Apium graveolens) terhadap kadar MDA aorta dan MDA plasma tikus (Rattus norvegicus) galur wistar yang diinduksi hiperlipidemia.Metode. Sebanyak 25 ekor tikus jantan dikelompokkan menjadi 5 kelompok pelakuan, yaitu: kelompok I sebagai kontrol negatif hanya diberi pakan pellet dan akuades secara gavage, kelompok II sebagai kelompok hiperlipidemia diinduksi hiperlipidemia (pakan tinggi lemak + kristal kolesterol+ PTU), kelompok III sebagai kelompok kontrol positif diinduksi hiperlipidemia (pakan tinggi lemak + kristal kolesterol + PTU) dan diberi obat simvastatin dengan dosis 0.9 mg /kg BB. Kelompok IV dan V diinduksi hiperlipidemia (pakan tinggi lemak + kristal kolesterol + PTU), dan diberikan ekstrak seledri dengan dosis masing-masing 125 mg/kg BB tikus dan 250 mg/kg BB tikus. Perlakuan diberikan secara oral gavage selama 4 minggu untuk induksi hiperlipidemia dan 4 minggu untuk pemberian simvastatin dan ekstrak seledriHasil. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ekstrak etanol seledri dosis 125 mg/ kg BB dan dosis 250 mg/kg BB efektif menurunkan kadar MDA hewan uji yang diinduksiSimpulan. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak seledri dapat menurunkan resiko aterosklerosis pada tikus hiperlipidemia dengan mengurangi kadar MDA pada aorta dan plasma darah tikus, serta dapat menurunkan status stress oksidatif.

2019 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 9-21
Author(s):  
Liah Kodariah

Latar Belakang. Prevalensi jumlah penderita jantung koroner yang dipicu oleh aterosklerosissemakin meningkat seiring dengan terus bertambahnya orang yang beresiko terkena penyakittersebut. Salah satunya disebabkan oleh kondisi hiperlipidemia. Hiperlipidemia merupakan suatukondisi dimana terdapat gangguan metabolisme lipid yang melibatkan peningkatan konsentrasilipoprotein plasma. Kondisi hiperlipidemia menyebabkan peningkatan konsentrasi lipid darahditandai dengan peningkatan kolesterol total, trigliserida, LDL dan penurunan HDL. Peningkatankonsentrasi LDL bersama dengan stress oksidatif menjadi pemicu utama terjadinyaaterosklerosis. Tujuan. untuk mengevaluasi pemberian sediaan ekstrak etanol seledri (Apiumgraveolens) terhadap tikus (Rattus norvegicus) galur wistar yang diinduksi hiperlipidemia.Metode. Sebanyak 25 ekor tikus jantan dikelompokkan menjadi 5 kelompok pelakuan, yaitu:kelompok I sebagai kontrol negatif hanya diberi pakan pellet dan akuades secara gavage,kelompok II sebagai kelompok hiperlipidemia diinduksi hiperlipidemia (pakan tinggi lemak +kristal kolesterol+ PTU), kelompok III sebagai kelompok kontrol positif diinduksi hiperlipidemia(pakan tinggi lemak + kristal kolesterol + PTU) dan diberi obat simvastatin dengan dosis 0.9 mg/kg BB. Kelompok IV dan V diinduksi hiperlipidemia (pakan tinggi lemak + kristal kolesterol +PTU), dan diberikan ekstrak seledri dengan dosis masing-masing 125 mg/kg BB tikus dan 250mg/kg BB tikus. Perlakuan diberikan secara oral gavage selama 4 minggu untuk induksihiperlipidemia dan 4 minggu untuk pemberian simvastatin dan ekstrak seledri. Hasil. Hasilanalisis data menunjukkan bahwa ekstrak etanol seledri dosis 125 mg/ kg BB dan dosis 250mg/kg BB efektif menurunkan kolesterol total serta efektif meningkatkan kadar HDL sehinggadapat menurunkan IA hewan uji yang diinduksi. Simpulan. Berdasarkan hasil yang diperolehdapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak seledri dapat menurunkan resiko aterosklerosis padatikus hiperlipidemia dengan memperbaiki profil lipid darah dan menurunkan status stressoksidatif.


2017 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 75
Author(s):  
Reni Deviandra ◽  
Fathiyah Safitri ◽  
Djaka Handaja

Efek Pemberian Seduhan Seledri (Apium graveolens L.)Terhadap Kadar Asam Urat Pada Tikus Putih Jantan Strain Wistar (Rattus norvegicus) Hiperurisemia. Latar Belakang: Salah satu jenis tanaman yang diduga dapat menurunkan kadar asam urat adalah seledri. Seledri mengandung flavonoid dan 3-n butylphtalide (3nB) dapat menurunkan kadar asam urat dengan menghambat kerja enzim xantin oksidase. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh seduhan seledri (Apium graveolens L.) terhadap penurunan kadar asam urat pada tikus putih jantan hiperurisemia. Metode Penelitian: Menggunakan eksperimental murni, dengan rancangan Randomized Post Test Control Group Design. Sampel penelitian dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I: Kontrol positif (Saripati hati ayam mentah 3 ml/150grBB selama 21 hari + pakan normal selama 7 hari), II, III dan IV: diberikan Saripati hati ayam mentah 3 ml/150grBB selama 21 hari + seduhan seledri dengan dosis 50, 100, 150mg/ekor/hari selama 7 hari, V: Kontrol negatif (Pakan normal selama 28 hari). Pengukuran kadar asam urat dengan menggunakan metode kolometrik enzimatik. Hasil: Hasil pengukuran asam urat kelompok dengan pemberian seduhan seledri dosis 150 mg/ekor/hari menunjukkan kadar asam urat paling rendah (4,679±0,687) dibanding dengan kelompok kontrol positif menunjukkan kadar asam urat paling tinggi (11,563±1,541). Kesimpulan: Ada hubungan antara dosis seduhan seledri (Apium graveolens L.) terhadap kadar asam urat pada tikus putih jantan (Rattus Norvegicus) hiperurisemia.Kata Kunci: Seledri, Hiperurisemia, Kadar Asam Urat, Saripati Hati Ayam,


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 68
Author(s):  
Andina Dwinanda ◽  
Nita Afriani ◽  
Hardisman Hardisman

Kadar kolesterol berlebihan dalam tubuh akan mengakibatkan penumpukan lemak di hepar. Salah satu alternatif obat tradisional yang dapat menurunkan kadar kolesterol adalah tanaman seledri. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa fraksi air herba seledri dapat menurunkan kadar kolesterol total pada keadaan hiperkolesterol. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh pemberian jus seledri terhadap gambaran mikroskopis hepar yang diinduksi diet hiperkolesterol pada tikus percobaan. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan desain post test control group. Sampel berjumlah 25 ekor tikus yang terdiri atas 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif, perlakuan 1, perlakuan 2 dan perlakuan 3. Masing-masing perlakuan diberikan diet hiperkolesterol yang dibuat dari minyak babi sebanyak 2 gram dan kuning telur puyuh rebus 1 gram selama 14 hari. Selanjutnya diberikan jus seledri dengan dosis masing-masing kelompok perlakuan yaitu 0,72ml/200gBB; 1,44ml/200gBB; dan 2,16ml/200gBB yang diberikan dua kali sehari selama 14 hari berikutnya. Histopatologi hepar tikus diamati dengan menghitung jumlah sel yang mengalami perlemakan. Analisis data menggunakan uji one way Anova terhadap semua kelompok. Hasil analisis memperlihatkan terjadi perubahan jumlah sel berlemak yang bermakna secara statistik antara kelompok kontrol dengan ketiga kelompok perlakuan dengan nilai p<0,05. Simpulan penelitian ini adalah jus seledri dapat mengurangi perlemakan sel hepar akibat penumpukan lemak dengan dosis efektif yaitu 0,72ml/200gBB.


2018 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 36-39
Author(s):  
Fatin Syarifahnur ◽  
Roslizawaty Roslizawaty ◽  
Amiruddin Amiruddin ◽  
Muhammad Hasan ◽  
T. Fadrial Karmil ◽  
...  

This study aims to investigate the effect of celery leaf infusa on decreasing  level of blood glucose in rat (Rattus norvegicus). Twenty five rats were divided into 5 groups namely first treatment group (P1) as negative control. Second treatment group (P2) as positive control, rats were induced with alloxan. Third treatment group (P3) rats were induced with alloxan and given 5% celery leaf infusa. Fourth treatment group (P4) rats were induced with alloxan and given 10% celery leaf infusa. Fifth treatment group (P5) rats were induced alloxan and given 15% celery leaf infusa for 14 days. The level of blood glucose of the rat was determined before treatment, after given aloksan and after given celery leaf infusa. Data were analyzed using Analysis of Varians (ANOVA). Results showed that administration of celery leaf infusa  for 14 days, show significant effect to decreasing level of glucose in rat (P0.01). It can be concluded that the administration of celery leaf infusa  concentrated 5%, 10% and 15% for 14 days show significant effect to decreased level of glucose in rats.


2020 ◽  
Vol 56 (4) ◽  
pp. 269
Author(s):  
Devitya Angielevi Sukarno ◽  
Arifa Mustika ◽  
Purwo Sri Rejeki

Diabetes mellitus (DM) is one of the global health problems and in the top 4th ranks as the main cause of death in developing countries (IDF, 2015). The pathogenesis of type II DM involves abnormalities in insulin secretion and activity that leads to insulin resistance. This research aims to study the efficacy of celery (Apium graveolens) as a prevention of insulin resistance. In this study, the samples were 45 Wistar rats (Rattus norvegicus), male sex, aged 4-6 weeks, weight 150-175 grams, and had normal fasting blood glucose levels by tested before treatment. The experimental animals were divided into 5 groups, K1 was negative control group (insulin resistance by given 20% fructose 1,86 g/kg BW PO qDay); K2 was positive control group (those given 20% fructose 1,86 g/kg BW PO qDay and standard insulin resistance therapy metformin 500 mg/kg BW PO qDay); the K3 treatment group was given 20% fructose 1,86 g/kg BW PO qDay and celery extract 200 mg/kg BW PO qDay; the K4 treatment group was given fructose 20% 1,86 mg/kg BW PO qDay and celery extract 400 mg/kg BW PO qDay; and the K5 treatment group was given fructose 20% 1,86 mg/kg BW PO qDay and celery extract 600 mg/kg BW PO qDay. The treatment had been given every day for 60 days. Fasting blood glucose levels were measured using a Glucometer. Fasting blood insulin levels were measured using ELISA, HOMA-IR was calculated using a standardized formula, and GLUT4 protein expression was measured using immunohistochemistry. It the end of the intervention, there was a significant decreased in fasting blood glucose (FBG) in K4 group compared with K1 (p <0.05), insulin resistance in K1 was characterized by a higher HOMA-IR value compared to the therapy group, especially K4 and K5 (p <0.05). There was an increase in GLUT-4 expression on K4 and K5 compared with K1 (p<0.05). It can be concluded that celery extract has antihyperglycemia effect and furthermore it can prevent insulin resistance condition.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 16
Author(s):  
Valderama Gomang

The aims of this research was to investigate effect of alpha-tocopherol on spermatozoa death in form of apoptosis and necrosis in rats (Rattus norvegicus) exposed 2,3,7,8- tetrachlorodibenzo-p-dioxin. Male rats were administered TCDD and alpha-tocopherol in experimental groups. Five experimental groups of a combination of TCDD and alpha- tocopherol were designed as follows; 0.5 ml of corn oil (control negative group, K-), 700 ng/kg/d of TCDD and 0.5 ml of corn oil (treatment control), 700 ng/kg/d of TCDD and 77 ng/kg/d of alpha-tocopherol (Group P1), 700 ng/kg/d of TCDD and 140 mg/kg/d of alpha-tocopherol (Group P2), 700 ng/kg/d of TCDD and 259 mg/kg/d of alpha- tocopherol (Group P3) respectively. Alpha-tocopherol and TCDD were given by oral gavage for 20 days. The result indicated that TCDD increased spermatozoa death in form of apoptosis and also necrosis. Alpha-tocopherol at 259 mg/kg/d most effective to decreased spermatozoa death number. The conclusion indicated that alpha-tocopherol at 259 mg/kg/d effective to decreased the spermatozoa death in form of apoptosis and necrosis in rats (Rattus norvegicus) exposed 2,3,7,8-tetrachlorodibenzo-p-dioxin.


2019 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 108-113
Author(s):  
Kiky Moelviani ◽  
Sugito Sugito ◽  
Roslizawaty Roslizawaty ◽  
Zuhrawati NA ◽  
Rusli Rusli ◽  
...  

This study aimed to determine the effect of celery (Apium graveolens L.) leaves infusion on blood cholesterol levels in male rats (Rattus norvegicus) induced by alloxan. The sample used in this study were 25 white male rats Wistar strained aged 3-4 months with a bodyweight of 150-200 grams. The design used are were unidirectional pattern of completely randomized design with 5 treatments and 5 replications. Treatment 1 (P1) rats  were given with the standard feed. Treatment 2 (P2),rats  were induced by alloxan. Treatment 3 (P3) rats were induced by alloxan and given 2 ml of 5% celery leaf infusion therapy. Treatment 4 (P4) rats  were induced by alloxan and given 2 ml of 10% celery leaf infusion therapy. Treatment 5 (P5) rats  were induced by alloxan and given 2 ml of 15% celery leaf infusion therapy. Celery leaf infusion was given every morning and evening. Administration of  alloxan with a single dose of 150 mg / kg in  IP and celery leaf infusion therapy were given for 14 days. Rat blood cholesterol levels checked using the CHOD-PAP. Data were analyzed using ANOVA completely randomized design. Mean (± SD) of cholesterol in treatment P1, P2, P3, P4 and P5 sequence was 52.8 ± 9.09; 50.4 ± 18.53; 42.6 ± 4.51; 40.2 ± 52.8 ± 7.19 and 2.39. The results showed that the infusion of celery leaves was not showing any effect (P 0.05) on blood cholesterol levels of white male rats induced by alloxan. Administration of celery leaves (Apium graveolens L.) infusion for 14 days with a concentration of 5%, 10% and 15% have no effect on blood cholesterol levels in male rats induced by alloxan.


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 68
Author(s):  
Andina Dwinanda ◽  
Nita Afriani ◽  
Hardisman Hardisman

Kadar kolesterol berlebihan dalam tubuh akan mengakibatkan penumpukan lemak di hepar. Salah satu alternatif obat tradisional yang dapat menurunkan kadar kolesterol adalah tanaman seledri. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa fraksi air herba seledri dapat menurunkan kadar kolesterol total pada keadaan hiperkolesterol. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh pemberian jus seledri terhadap gambaran mikroskopis hepar yang diinduksi diet hiperkolesterol pada tikus percobaan. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan desain post test control group. Sampel berjumlah 25 ekor tikus yang terdiri atas 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif, perlakuan 1, perlakuan 2 dan perlakuan 3. Masing-masing perlakuan diberikan diet hiperkolesterol yang dibuat dari minyak babi sebanyak 2 gram dan kuning telur puyuh rebus 1 gram selama 14 hari. Selanjutnya diberikan jus seledri dengan dosis masing-masing kelompok perlakuan yaitu 0,72ml/200gBB; 1,44ml/200gBB; dan 2,16ml/200gBB yang diberikan dua kali sehari selama 14 hari berikutnya. Histopatologi hepar tikus diamati dengan menghitung jumlah sel yang mengalami perlemakan. Analisis data menggunakan uji one way Anova terhadap semua kelompok. Hasil analisis memperlihatkan terjadi perubahan jumlah sel berlemak yang bermakna secara statistik antara kelompok kontrol dengan ketiga kelompok perlakuan dengan nilai p<0,05. Simpulan penelitian ini adalah jus seledri dapat mengurangi perlemakan sel hepar akibat penumpukan lemak dengan dosis efektif yaitu 0,72ml/200gBB.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document