scholarly journals MODEL ACTIVE LEARNING TIPE ROLE REVERSAL QUESTION TERHADAP HASIL BELAJAR PPKN

2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 35-47
Author(s):  
Hasrul Muftahid ◽  
Rohyati

Proses pembelajaran PPKn di sekolah belum sepenuhnya terlibat secara langsung, seperti halnya yang terjadi pada kelas XI Kegiatan pembelajaran masih di dominasi oleh aktivitas guru yaitu dengan pengunaan metode ceramah saat menerangkan materi pelajaran. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran PPKn diantaranya penggunaan model pembelajaran active learning tipe role reversal question. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peningkatkan Hasil Belajar PPKn Menggunakan Model Active Learning tipe role reversal question. Peneltian ini adalah penelitian kepustakaan ( Library Research ), Pengumpulan data peneliti menggunakan paper dan journal ilmiah, tesis dan disertasi, skripsi, dan dokumentasi. Hasil analisis data secara klasikal menunjukan peningkatan dari yang terendah 28% sampai dengan yang tertinggi 38,46% dengan rata-rata 31,48%, serta sebelum menggunakan model pembelajaran Active Learning Tipe Role Reversal Question dari yang terendah 53,85% sampai dengan yang tertinggi 69% dengan rata-rata 40,95% dan yang sudah menggunakan model pembelajaran Active Learning Tipe Role Reversal Question dari yang terendah 92,31% sampai dengan yang tertinggi 97% dengan rata-rata peningkatan sebesar 95,43%.

2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 143-150
Author(s):  
M. Fatra Fadriansyah ◽  
Surya Wibawa

Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X SMA Swasta Melati Binjai berjumlah  36 siswa. Terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Sedangkan obyek penelitian ini adalah hasil belajar PKn menggunakan model active learning tipe role reversal question.Jenis penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kolaboratif, dalam artian peneliti terlibat dalam kegiatan yang digunakan sebagai sumber data penelitian.Berdasarkan hasil penelitian  keseluruhan siswa baru ada 16 siswa atau 44% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥70. sedangkan 20 siswa atau 56% dari jumlah siswa memperoleh nilai <70. nilai rata-rata siswa pada pra tindakan yaitu 66,53. data tersebut menunjukkan bahwa 75% dari jumlah siswa yang belum memperoleh nilai ≥70, hal tersebut masih jauh dari target yang diharapkan.Dari hasil evaluasi yang dilakukan, nilai rata-rata yang diperoleh dalam hasil evaluasi pada siklus I yaitu 75,27. Siswa yang memperoleh nilai ≥70 sebanyak 25 siswa atau 69% dari jumlah siswa, sedangkan 11 siswa atau 31% dari jumlah siswa memperoleh nilai <70. Hal tersebut menunjukkan bahwa penelitian tindakan kelas pada siklus I belum mencapai kriteria keberhasilan yang ditentukan, karena ≥75% dari jumlah siswa belum memperoleh nilai ≥70. Untuk itu penelitian dilanjutkan ke siklus II. Hasil belajar siswa setelah dilakukan perbaikan tindakan pada siklus II mengalami kenaikan secara signifikan dari pra tindakan, siklus I dan sikus II. Nilai rata-rata hasil belajar siswa naik 8,75% dari kondisi awal 66,53 menjadi  75,27 pada siklus I, dan meningkat lagi 10,97% menjadi 86,2.


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 167
Author(s):  
H. Jalaludin

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar PKn dengan menggunakan model active learning tipe role reversal question pada siswa kelas V SDN Sisik Timur. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN sisik Timur yang berjumlah 19 siswa. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes, Instrumen penelitian berupa tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Adapun indikator keberhasilan tindakan ditandai dengan ≥75% dari jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran telah memperoleh nilai ≥70. Berdasarkan anlisa data hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar PKn siswa kelas V SDN Sisik Timur setelah menggunakan model active learning tipe role reversal question baik pada siklus I maupun siklus II. Pada siklus I hasil belajar dari siklus I ke siklus II , menunjukkan peninggkatan  hasil yang  cukup signifikan dimana nilai rata – rata pada siklus I sebesar 67,63  kemudian meningkat pada siklus II menjadi 86,89 terjadi peningkatan sebesar  19,26 poin ,dan jumlah siswa yang tuntas pada siklus I sebanyak 12 siswa atau dengan persentase sebesar  63 % kemudian pada siklus II jumlah siswa yang tuntas sebanyak 18 orang atau dengan persentase sebesar 95 % terjadi peningkatan sebesar  32 poin, karena ketuntasan klasikal yang dikehendaki terlah tercapai pada siklus II sebesar 95 % maka dengan demikian penelitian dihentikan sampai pada siklus II. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran model active learning tipe role reversal question, pada pelajaran PKn  dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di SDN Sisik Timur  pada tahun pelajaran 2017 / 2018


2020 ◽  
Vol 23 (1) ◽  
pp. 173
Author(s):  
Firman Mansir ◽  
Tumin Tumin ◽  
Halim Purnomo

Abstract:This study discussed about the use of active learning methods in Fiqh learning in Islamic Boarding School. This research used qualitative approach by collecting data through library research. The primary data was articles about active learning methods. Data collection procedures were carried out by collecting various books, articles, theses, and dissertations that discussed about Fiqh subject and Islamic education in Islamic boarding school (pesantren). Research data were analyzed through deductive and inductive process. The result indicated that Active Learning method could be used to teach Fiqh subject in the Islamic Boarding School. The material taught should be appropriated with the Active Learning Method used. By using active learning method, it was expected that the students of Islamic boarding school were engaged, motivated, and interested to learn Fiqh subject.Abstrak:Penelitian ini membahas tentang penggunaan metode pembelajaran aktif dalam pembelajaran Fiqh di Pondok Pesantren. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengumpulkan data melalui penelitian kepustakaan. Data primer adalah artikel tentang metode pembelajaran aktif. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan berbagai buku, artikel, tesis, dan disertasi yang membahas tentang mata pelajaran Fiqh dan pendidikan Islam di pondok pesantren. Data penelitian dianalisis melalui proses deduktif dan induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Pembelajaran Aktif dapat digunakan untuk mengajar mata pelajaran Fiqh di Pondok Pesantren. Materi yang diajarkan harus disesuaikan dengan Metode Pembelajaran Aktif yang digunakan. Dengan menggunakan metode pembelajaran aktif, diharapkan para siswa pondok pesantren terlibat, termotivasi, dan tertarik untuk belajar mata pelajaran Fiqh.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 159-170
Author(s):  
Siti Lailiyah ◽  
Muhammad Saefullah

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang terkandung dalam surat al-Kahfi ayat 60-82 dan mengetahui nilai-nilai pembelajaran yang terdapat dalam Qur’an Surat al Kahfi ayat 60-82. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian murni deskriptif kualitatif  dengan alasan informasi yang digunakan dalam penelitian ini bukan berupa angka-angka melainkan berupa data-data baik dari buku, jurnal, majalah, atau surat kabar yang semua itu akan digambarkan secara jelas dan terperinci untuk mengembangkan teori pendidikan Islam. Dalam penelitian deskriptif kualitatif disini, peneliti menggunakan metode library research, yaitu suatu riset kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep pembelajaran yang terdapat pada pembelajaran antara nabi Musa dan nabi Khidir lebih kepada metode diskusi, problem solving berbasis realitas. Pada kisah ini nabi Musa diminta untuk kritis memahami fenomena yang ada baru mengeluarkan statement, tidak langsung menyalahkan. Namun yang terjadi nabi Musa terlalu dini untuk mengambil kesimpulan bahwa yang dilakukan oleh nabi Khidir salah. Hal ini bukan berarti dilarang bertanya, tapi lebih tepatnya nabi Musa diminta untuk membaca proses secara keseluruhan, tidak langsung bertanya.  Ini merupakan salah satu strategi pembelajaran active learning.


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 50
Author(s):  
Nurjanah Wijayanti

Bisa dikatakan bahwa Pendidikan Aqidah Akhlak merupakan dasar untuk membentuk karakter siswa atau  softskill. Menjadi tantangan tersendiri yang akan dihadapi dalam pembelajaran Aqidah Akhlak agar siswa mengamalkan ajaran agama, bukan skadar mengajaraknan teori sebagai pengetahuan saja, akan tetapi menuntut untuk mengarahkan anak didik agar memiliki kualitas iman, taqwa, dan akhlak Mulia. Mestinya proses pembelajaran harus dapat diimplementasikan dalam kehidupan nyata, Oleh arena itu, penning untuk menguatkan pelajaran Aqidah Akhlak, diperlukan metode dan strategi pembelajaran yang lebih kompleks dan tidak monoton. Dalam artikel ini penults menganalisa satu metode pembelajaran active learning, yaitu metode Sosiodrama pada materi kerja cerai dan mandiri. Penelitian ini merupakan penelitian library research  menggunakan metode annalists isi (content analysis), dengan menganalisis dari dua summer yakni data primer dan data sekunder melalui pendekatan deskriptif analisis, dan interpretatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi metode Sosiodrama pada pembelajaran Aqidah Akhlak materi kerja keras dan mandiri, siswa dapat berpartisipasi aktif dan bekerjasama untuk memperagakan sikap karja keras dan mandiri. Peserta didik dapat menghayati sikap kerja keras dan mandiri, sehingga mudah mengambil kesimpulan berdasarkan penghayatannya sendiri. 


2015 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
Author(s):  
Marzuqi Agung Prasetya

<p>Artikel ini bertujuan menelaah tentang pembelajaran elektronik (<em>e-learning</em>)   sebagai  sebuah  inovasi metode   pembelajaran <em>active learning</em>. Kajian ini lebih bersifat <em>library  research </em>dengan fokus untuk mengetahui bagaimana teknologi informasi (TI) turut serta mendukung proses <em>collaborative learning </em>yang telah mentransformasikan pola   belajar   “<em>teacher-centered</em>” menjadi “<em>student-centered</em>” dengan menciptakan budaya belajar mandiri. Dalam  hal  ini pembelajaran   berbasis TI  difokuskan pada <em>e-learning </em>sebagai sebuah  inovasi metode pembelajaran, sehingga terlihat dengan  jelas bagaimana <em>e-learning   </em>serta  aplikasinya dalam pembelajaran.  Dari kajian ini dapat diketahui bahwa <em>e-learning  </em>adalah pembelajaran  jarak jauh yang menggunakan rangkaian elektronik dan  dilakukan melalui  media internet untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi atau bimbingan dengan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan.  <em>E-learning </em>merupakan suatu inovasi pembelajaran serta alternatif solusi bagi perkembangan kebutuhan belajar. Banyaknya faktor perubahan di era globalisasi turut serta berfungsi sebagai katalisator untuk revolusi sistem pembelajaran  dari yang sebelumnya bersifat manual dan konvensional menjadi suatu sistem yang efektif dan efisien dengan dukungan TI.</p><p align="center"><strong>K</strong><strong>at</strong><strong>a kunci:  teknologi  informasi, inovasi  pembelajaran,</strong><strong><em> e-learning </em>dan internet</strong></p><p><em>E</em><em>-</em><em>LE</em><em>A</em><em>R</em><em>N</em><em>I</em><em>NG</em><em> </em><em>A</em><em>S AN INNOVATION OF ACTIVE LEARNING METHOD.  This  article  aims  to describe  the  electronic learning (e-learning) as an innovation of active learning method. This study is library  research  with the focus to know the  role of information technology  (IT)  in supporting  the  collaborative  learning  process which has been transformed the learning pattern of teacher-centered to student-centered by creating an autonomous  learning culture. In this case, the learning process based on IT is focused on e-learning as an innovation of learning method, so it is seem clearly how e-learning is and its application in learning process. From this research can be known that e-learning  is a long distance learning which  uses an electronic connection  and it is  conducted  via electronic media  in delivering the  learning content, interaction  or consultation with the teaching materials that suit the need. E-learning is a learning innovation and also an alternative solution for the developmental learning need. The many of changing factors in globalization era has a role as a catalyst for a revolution from the previous learning system that was manual and conventional into a system that is effective and efficient with an IT support.</em></p><p><strong><em>Keywords</em></strong><em>:  information  technology, learning innovation, e-learning </em><em>a</em><em>n</em><em>d </em><em>i</em><em>n</em><em>t</em><em>er</em><em>n</em><em>et</em></p>


Author(s):  
Gargarisna Diputra ◽  
Siti Rokhana

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah hasil belajar PKn masih berada di bawah KKM 70 karena masih menerapkan model pembelajaran yang konvensional. Peneliti akan melakukan tindakan untuk mengatasi masalah dengan menerapkan model pembelajaran active learning tipe role reversal question yang bertujuan untuk mengetahui apakah melalui model pembelajaran active learning tipe role reversal question dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa SD kelas V di SDN 1 Tamanrejo Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora. Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dengan tiga siklus. Pada setiap siklus terdiri dari satu kali pertemuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan tes, lembar observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis ketuntasan untuk melihat ketuntasan siswa dan analisis observasi aktifitas siswa dari hasil belajar prasiklus, siklus I, siklus II dan siklus III. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran active learning tipe role reversal question dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa SD. Hal ini terlihat pada pelaksanan tindakan siklus I skor rata-rata hasil belajar PKn mencapai 69,5 dengan ketuntasan belajar sebesar 50%,  mengalami peningkatan rata-rata hasil belajar PKn prasiklus yang 65,45. Berdasarkan hasil tindakan siklus I menunjukkan peningkatan, namun peningkatan hasil belajar PKn belum memenuhi ketuntasan klasikal yang ditetapkan yaitu  80%.Kata Kunci: Model Pembelajaran, Active Learning, Tipe Role Reversal Question, Hasil Helajar PKn, Aktivitas SiswaAbstract: The purpose of this study is that PKn learning outcomes are still below the KKM 70 because they still apply a conventional learning model. The researcher will take action to overcome the problem by applying an active learning learning type role reversal question that aims to determine whether through the active learning learning model the type of role reversal question can improve PKn learning outcomes of fifth grade elementary students in SDN 1 Tamanrejo, Tunjungan District, Blora. The metode of research is Class Action Research which is carried out with three cycles. Each cycle consists of one meeting. Data collection techniques used were using tests, observation sheets and documentation. The data analysis technique used is completeness analysis to see student completeness and observation analysis of student activities from pre-cycle learning outcomes, cycle I, cycle II and cycle III. The results of the study showed that the use of active learning learning types of role reversal questions can improve learning outcomes of PKn elementary students. This can be seen in the implementation of the first cycle of action, the average score of PKn learning outcomes reached 69.5 with learning completeness of 50%, experiencing an increase in the average pre-cycle Civics learning outcomes of 65.45. Based on the results of the action of the first cycle showed an increase, but the increase in PKn learning outcomes did not meet the specified classical completeness of 80%.Keywords: Learning Model, Active Learning, Type Role Reversal Question, PKN learning Results, Student Activities   


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document