system testing
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

726
(FIVE YEARS 148)

H-INDEX

26
(FIVE YEARS 4)

2022 ◽  
Vol 31 (1) ◽  
pp. 1-52
Author(s):  
Man Zhang ◽  
Andrea Arcuri

REST web services are widely popular in industry, and search techniques have been successfully used to automatically generate system-level test cases for those systems. In this article, we propose a novel mutation operator which is designed specifically for test generation at system-level, with a particular focus on REST APIs. In REST API testing, and often in system testing in general, an individual can have a long and complex chromosome. Furthermore, there are two specific issues: (1) fitness evaluation in system testing is highly costly compared with the number of objectives (e.g., testing targets) to optimize for; and (2) a large part of the genotype might have no impact on the phenotype of the individuals (e.g., input data that has no impact on the execution flow in the tested program). Due to these issues, it might be not suitable to apply a typical low mutation rate like 1/ n (where n is the number of genes in an individual), which would lead to mutating only one gene on average. Therefore, in this article, we propose an adaptive weight-based hypermutation, which is aware of the different characteristics of the mutated genes. We developed adaptive strategies that enable the selection and mutation of genes adaptively based on their fitness impact and mutation history throughout the search. To assess our novel proposed mutation operator, we implemented it in the EvoMaster tool, integrated in the MIO algorithm, and further conducted an empirical study with three artificial REST APIs and four real-world REST APIs. Results show that our novel mutation operator demonstrates noticeable improvements over the default MIO. It provides a significant improvement in performance for six out of the seven case studies, where the relative improvement is up to +12.09% for target coverage, +12.69% for line coverage, and +32.51% for branch coverage.


2022 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Muhammad Gilvy Langgawan Putra

Kegiatan penjualan produk olahan kangkung di daerah Kampung Kangkung Sumber Rejo, Kecamatan Balikpapan Tengah. dilaksanakan oleh masyarakat Kampung Kangkung Sumber Rejo. Penjualan produk olahan kangkung saat ini masih secara konvensional dengan menawarkan ke toko-toko sekitar Kampung Kangkung Sumber Rejo dan pasar tradisional daerah Balikapapan. Proses penjualan produk olahan kangkung masih cukup terbatas di daerah Balikpapan. Masyarakat Balikapapan masih kurang mengetahui keberadaan Kampung Kangkung Sumber Rejo  sehingga  masih belum cukup luas cakupan pemasaran produk olahan Kangkung. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dilakukan perancangan sebuah website penjualan produk olahan kangkung untuk Kampung Kangkung Sumber Rejo dengan nama SIKANGBEJO dengan menggunkan metode waterfall. Pengembambangan website ini menggunggunakan metode waterfall, yang terdiri dari enam aktifitas, yaitu requirement definition, system and software design, implementation and unit testing, integration and system testing, dan operation and maintenance. Pada penelitian ini menghasil 28 kebutuhan fungsional, 8 kebutuhan non-fungsional dan 3 Kebutuhan informasi, dan juga ada tiga aktor yaitu admin, user, dan pengguna umum yang memliliki peran sesuai dengan kebutuhan masing-masing aktor.pada hasil pengujian menggunakan Teknik blackbox dan white box testing yang mana 8 pengujian dengan hasil valid dan sesuai yang diharapkan.


2021 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 130-137
Author(s):  
Ricky Akbar ◽  
Fajril Akbar ◽  
Wardatul Alifah

Monitoring pengobatan pasien gangguan jiwa adalah pemantauan yang dilakukan oleh pemegang program kesehatan jiwa terhadap pelaksanaan prosedur pengobatan yang dilakukan oleh pasiennya. Selama ini proses pelaksanaan kegiatan monitoring pengobatan pasien gangguan jiwa pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Pasar Usang, Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman belum berjalan dengan baik karena faktor pengelolaan data pasien yang masih dilakukan secara manual. Hal ini menyebabkan penanggung jawab program kesehatan jiwa kesulitan dalam mencari data pasien gangguan jiwa dan tidak memperoleh informasi tentang jadwal kunjungan berobat pasiennya. Selain itu susahnya mengetahui pasien-pasien yang tidak melakukan proses pengobatan secara teratur ke puskesmas (pasien home visit). Sehingga dapat mengakibatkan semakin tingginya tingkat kekambuhan penyakit pasien gangguan jiwa pada UPT Puskesmas Pasar Usang. Maka salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan membangun dan menerapkan sebuah aplikasi untuk dapat melakukan monitoring pengobatan pasien gangguan jiwa. Metodologi penelitian yang digunakan adalah studi literatur sebagai landasan teori dari data penelitian sebelumnya, pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan pengumpulan dokumen. Sementara itu metodologi yang digunakan untuk pengembangan aplikasi adalah Waterfall dengan tahapan requirements definitions, system and software design, implementation, dan system testing. Dengan diterapkannya Aplikasi monitoring pengobatan pasien gangguan jiwa berbasis web ini, maka proses monitoring yang berjalan di puskesmas dapat berjalan lebih baik dari sebelumnya.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 115-126
Author(s):  
Putu Ika Farmani ◽  
I Nyoman Mahayasa Adiputra ◽  
Putu Ayu Laksmini

AbstractMaternal mortality and stunting descent acceleration is one of effort to increase quality and competitive human resources. Posyandu become one of the efforts that can reduce these two indicators through activities that involve the community. Therefore, the quality and accuracy of recording and reporting posyandu data is an important thing. This study aims to design a toddler Posyandu information system as an effort to overcome recording, reporting, and digitizing posyandu data problems. Case study research was design at the UPTD of PHC II East Denpasar Health Service used to design a web-based information system with Waterfall method. Primary data was obtained through interviews with PHC officers and secondary data by reviewing recording and reporting documents. The design stages included defining requirements, system design, implementation and unit testing, and integration and system testing.  Total of 240 toddler visited data from posyandu were used for the system testing. The result show that the posyandu information system design help cadres to reduce repetitive data recording incident, can increase the uniformity and punctuality of reporting by cadres, help PHC officers to integrate posyandu data that can be used for nutritional surveillance reporting, and also store the activities posyandu data in digital form. The conclusion of this study is the posyandu information system can be a recording and reporting solution by cadres and PHC officers. Keywords: posyandu, information system, digitalizing, design AbstrakPercepatan penurunan kematian ibu dan stunting menjadi salah satu upaya meningkatkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing. Posyandu menjadi salah satu upaya yang dapat menurunkan dua indikator tersebut melalui kegiatan yang melibatkan masyarakat. Oleh karena itu kualitas dan ketepatan pencatatan dan pelaporan data posyandu menjadi hal yang penting. Penelitian ini bertujuan merancang sistem informasi posyandu balita sebagai upaya mengatasi permasalahan pencatatan, pelaporan, dan digitalisasi data posyandu. Rancangan penelitian studi kasus di UPTD Puskesmas II Dinas Kesehatan Denpasar Timur mengunakan perancangan sistem informasi berbasis web dengan metode Waterfall. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan petugas puskesmas dan data sekunder dengan menelaah dokumen pencatatan dan pelaporan. Tahapan perancangan meliputi mendefinisikan kebutuhan, desain sistem, implementasi dan pengujian unit, dan integrasi serta pengujian sistem. Sebanyak 240 data kunjungan balita dari posyandu digunakan untuk uji coba sistem. Hasil penelitian menunjukkan perancangan sistem informasi posyandu membantu kader untuk mengurangi kegiatan pencatatan data yang berulang-ulang, dapat meningkatkan keseragaman dan ketepatan waktu pelaporan oleh kader, membantu petugas puskesmas untuk mengintegrasikan data posyandu yang bisa digunakan untuk pelaporan surveilans gizi, serta menyimpan data kegiatan posyandu dalam bentuk digital. Simpulan dalam penelitian ini adalah sistem informasi posyandu dapat menjadi solusi pencatatan dan pelaporan oleh kader dan petugas puskesmas.Kata Kunci: posyandu, sistem informasi, digitalisasi, perancangan 


Author(s):  
Katie L Howie ◽  
Daniel Hufton ◽  
Nathan Oliver ◽  
Omair Malik ◽  
Kathryn Twentyman

The large-scale relocation of a paediatric hospital is a significant undertaking. New environments change the system, and ways of working must adapt to maintain quality healthcare. There are risks to patients and staff well-being, with high anxiety around change. There is evidence for the efficacy of simulation as a tool for safe training and rehearsal of staff and teams [1] but less so on such a large scale. Simulation for many is still perceived as a test of performance and a threat. We connected with the international simulation community to design a hospital-wide programme of Patient Environment Simulations for Systems Integration (PESSI). This paper outlines challenges in establishing buy-in from stakeholders and departments, developing a framework for implementation and our reflections on delivery of large-scale simulation activities to assist a hospital move.How can simulation-based methodology be used to support clinical departments on a large scale to adapt/integrate/prepare in moving to a brand-new hospital?Collaboration with authors of PEARLS for system integration use [1], using it as the main framework for delivery and structure of PESSI. Stages of delivery were: pre-phase work, system testing day, debrief/reflection and evaluation. Immediate feedback of enjoyment and learning was collated from all participants. Three-month post-move feedback is planned to review ongoing impact/behaviour change plus analysis of safety incidents.Pre-phase work involved meeting stakeholders and establishing aims of testing. Ward managers were key departmental links, meeting with members of PESSI to plan scenarios. System testing days involved familiarizing themselves with the environment, followed by ‘day in the life’ simulations with a representation of the whole team. All participants were called ‘co-faculty’ and knew exactly what would happen. Debrief involved facilitated conversations with the whole team describing reactions, and deeper analysis of the key events, with concerted efforts by facilitators to give a balanced approach of positives and challenges. A short report was given back to the department detailing the findings teams would need solutions to. Solutions from simulation were implemented prior to the move, increasing staff confidence, with many feeling PESSI played a major role in feeling prepared for the new site. The PESSI framework is being utilized in adult services and we hope to publish our methodology to share with the wider simulation community.


2021 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
pp. 1832-1843
Author(s):  
Moh Ahsan Al Maliki
Keyword(s):  

Masjid Mujahidin menjadi pusat kegiatan keagamaan Islam dan banyak agenda kegiatan yang dilakukan di Masjid. Seperti yang ada di Masjid Mujahidin, Diantaranya tahtimul Qur’an,  agenda tahunan seperti santunan anak yatim, tahun baru islam dan memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. serta ada pembagian jadwal imam masjid, muadzin, bilal. Dalam hal ini takmir Masjid kerepotan menangani agenda yang akan dilaksanakan dalam kegiatan mingguan, bulanan dan tahunan di masjid. Bahkan jadwal ketika di papan mading jadwalnya sudah dicantumkan dan jama’ah sudah dibagikan undangan pengumuman yang datang ke masjid penyampaian kegiatan nya masih kurang tersampaikan dengan konsisten, maka dari itu dibutuhkan system informasi notifikasi kegiatan masjid mujahidin menggunakan android. Dengan menggunakan metode waterfall yang dapat mempermudah dan mempercepat pengurus masjid dalam mengiformasikan kegiatan masjid ke masyarakat dengan aplikasi notifikasi kegiatan masjid. Model waterfall menyediakan alur hidup software sekuential atau berurutan seperti air terjun  di mulai dari requirement,system and software desain, implementation and unit testing, integration and system testing, dan opration and maintenence. Hasil pengujian blackbox diperoleh sebuah kesimpulan telah sesuai bahwa semua yang di uji secara eksternal memperoleh nilai presentase sebesar 83%,hingga bisa dikatakan sangat baik dan layak sudah untuk digunakan.


Author(s):  
Fitria Santika ◽  
Nurul Azmi Gumanti ◽  
Leni Herfiyanti ◽  
Candra Mecca Sufyana

The lack of information needed to fulfill the claim requirements of Indonesia Case-Based Group (INA-CBGs) for Coronavirus Diseases (Covid-19) outpatients caused claim disputes, thus hampering the claim process for Covid-19 patients at Hospital. The existence of an electronic medical resume is believed to be a solution and make the claim process more effective. This study aimed to produce an electronic-based outpatient medical resume that fits the needs of Hospital X. The prototype method was chosen because it is suitable for developing systems quickly, and the results are easier to adjust because Hospital X can provide input in the system development process. Based on system testing using the black-box method, the medical e-resume system developed has overcome dispute claims at Hospital.


2021 ◽  
pp. 1
Author(s):  
Meirista Wulandari ◽  
Suraidi Suraidi

Electrical engineering perception especially in electronics, is limited for teachers and high school students. The application of electronics makes the system more applicative by sharing knowledge among the Untar electrical engineering study program lecturer and high school students or teachers. Hygienics, such as hand sanitizers are important, especially during the current Covid-19 pandemic. Automatic hand sanitizer is a means of supporting applications that can support protocols for maintaining hygienics. The method of this activity is to conduct electronics training. The activity took place and was carried out at Tarsisius II High School, Jakarta via online, zoom. The teaching staff for electronic training are lecturers of Electrical Engineering, Tarumanagara University. The material is about making an automatic hand sanitizer in few steps. Outcomes are produced with finished products for high school students and seminars for lecturers who support this activity. Training using ready-made modules. The training starts from an explanation of the system, an explanation of the modules used, the characteristics of each module, how to connect, the stages of manufacture, and the final stage is system testing. The training was attended by students of SMA Tarsisius 2. The training was conducted online. The participating students were able to take part in the training well and the implementation of this activity went well that is indicated by the survey of beneficial 56%. Wawasan mengenai teknik elektro terutama dalam bidang elektronika sangatlah terbatas termasuk juga bagi para guru dan siswa sekolah tingkat SMA. Penerapan ilmu elektronika yang membuat sistem menjadi lebih aplikatif dapat dilakukan dengan berbagi ilmu dari dosen program studi teknik elektro Untar dengan sekolah SMA. Kebutuhan kebersihan seperti hand sanitizer menjadi penting terutama dalam masa pandemi Covid 19 sekarang ini. Hand sanitizer otomatis menjadi sarana penunjang aplikasi yang dapat mendukung protokol menjaga kebersihan. Metode kegiatan ini dengan melakukan pelatihan elektronika. Kegiatan berlangsung dan dilaksanakan di SMA Tarsisius II, Jakarta via zoom online. Tenaga pengajar pelatihan elekltronika adalah dosen Teknik Elektro Universitas Tarumanagara. Materi yang diajarkan adalah cara membuat hand sanitizer otomatis secara bertahap. Luaran yang dihasilkan dengan produk jadi bagi siswa SMA dan seminar bagi dosen pengampu kegiatan ini. Pelatihan menggunakan modul – modul yang sudah jadi. Pelatihan dimulai dari penjelasan sistem, penjelasan modul yang digunakan, karakteristik tiap modul, cara koneksi, tahapan pembuatan, dan tahap akhir yaitu uji coba sistem. Pelatihan diikuti oleh siswa SMA Tarsisius 2. Pelatihan dilakukan secara daring. Siswa peserta dapat mengikuti pelatihan dengan baik dan pelaksanaan pelatihan ini berjalan dengan baik ditunjukkan berdasarkan hasil survei manfaat 56%.


Teknika ◽  
2021 ◽  
Vol 10 (3) ◽  
pp. 214-224
Author(s):  
Adha Setiawan Wiyana ◽  
M. Ihsan Alfani Putera ◽  
Sri Rahayu Natasia

PT. Lintasmaya Network Samarinda adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa dengan memberikan layanan IT Support kepada perusahaan lain. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa, PT. Lintasmaya Network Samarinda perlu memastikan untuk dapat memberikan layanan terbaik kepada konsumen dengan memperhatikan kinerja karyawan. Agar hal tersebut dapat tercapai, maka solusi yang dipilih oleh PT. Lintamaya Network Samarinda adalah membangun sistem presensi berbasis aplikasi mobile. Hanya saja karena PT. Lintasmaya Network Samarinda tidak memiliki kemampuan dan pengalaman dalam mengembangkan sebuah aplikasi mobile, sistem presensi tersebut tidak dapat berjalan dengan baik. Berangkat dari masalah tersebut, maka diadakan penelitian pengembangan sistem presensi berbasis aplikasi mobile dengan menggunakan metode pengembangan perangkat lunak Personal Extreme Programming (PXP) dan arsitektur Model-View-Viewodel (MVVM). Metode pengembangan perangkat lunak PXP terdiri dari tujuh proses yaitu requirement, planning, iteration initialization, design, implementation, system testing, dan retrospective. Sedangkan aristektur MVVM adalah penulisan kode yang dibagi menjadi tiga bagian terdiri dari view, viewmodel, dan model. Adapun hal lain yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah penerapan IMEI untuk mengenali perangkat, GPS untuk mendapatkan lokasi, dan JWT Authentication untuk keamanan fitur. Melalui penerapan tersebut, sistem dapat memberikan hal positif seperti data yang akurat dan penggunaan fitur yang terbatas hanya untuk pihak perusahaan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document