Pupuk Organonitrofos merupakan pupuk organik baru yang terbuat dari pencampuran kotoran sapi dengan batuan fosfat alam yang diperkaya mikroorganisme penambat N dan pelarut P. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pupuk Organonitrofos dan kombinasinya dengan pupuk anorganik terhadap pertumbuhan, serapan hara, dan produksi tanaman jagung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 6 perlakuan yaitu A (kontrol), B (900 kg urea ha-1, 250 kg SP-36 ha-1, 250 kg KCl ha-1), C (600 kg urea ha-1, 150 kg SP-36 ha-1, 150 kg KCl ha-1, 500 kg Organonitrofos ha-1), D (150 kg urea ha-1, 50 kg SP-36 ha-1, 100 kg KCl ha-1, 1.000 kg Organonitrofos ha-1), E (100 kg urea ha-1, 50 kg SP-36 ha-1, 100 kg KCl ha-1, 2.000 kg Organonitrofos ha-1), dan F (3.000 kg Organonitrofos ha-1) dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk Organonitrofos mampu mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Berdasarkan perhitungan standar deviasi kombinasi antara pupuk anorganik dan Organonitrofos pada perlakuan D dengan dosis 150 kg urea ha-1, 50 kg SP36 ha-1, 100 kg KCl ha-1, 1.000 kg Organonitrofos ha-1 menunjukkan hasil pertumbuhan, produksi, serta serapan hara N, P, dan K total tertinggi. Perlakuan D juga paling efektif terhadap biomass total tanaman jagung berdasarkan perhitungan Relative Agronomic Effectiveness yaitu sebesar 125,33 %. Serapan hara N, P, dan K berkorelasi dengan tinggi tanaman, bobot pipilan kering serta bobot berangkasan tanaman, kecuali antara serapan P dengan tinggi tanaman.