MEASURING STUDENT’S LOGICAL REASONING SKILLS OF CHINESE SENIOR HIGH SCHOOL USING RASCH MEASUREMENT MODEL

This study aims to develop an evaluation tool to evaluate the overall logical reasoning core literacy skill and understand the differences in logical reasoning skills between students of different classes and genders. The quality of the developed evaluation tool is tested and optimized based on the Rasch model. The measured sample data are processed and analyzed by winsteps software and SPSS software. 122 senior three students from different classes were evaluated by the developed logical reasoning literacy level evaluation tool with good reliability and validity. It was found that the overall logical reasoning skills of senior high school students was concentrated in Level II, and some students could reach Level III; there are obvious differences in the level of logical reasoning skills between the experimental class and the ordinary class. The overall level of the experimental class is higher than that of the ordinary class; there is little difference in the distribution of male and female at the low level, but compared with male, female' literacy Level Is obviously limited after reaching a certain level, so it is difficult to break through and rise to the third level.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATERI PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Dalam penelitian ini disusun perangkat pembelajaran : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Buku Panduan Guru dan Lembar Kerja Siswa. Selanjutnya menyusun instrumen tes essay dan lembar observasi siswa, sebelum instrumen tes digunakan terlebih dahulu di uji coba dan hasilnya digunakan untuk instrumen penelitian. Penelitian ini dilaksanakan melalui 2 siklus sebelum diberikan tindakan terlebih dahulu diberikan diberikan tes diagnostik dengan kategori minimal cukup diperoleh 40,91%. Selanjutnya diberikan tes hasil belajar matematika siklus I adalah 77,27 meningkat menjadi 86,36 pada siklus II. Persentase akivitas aktif siswa meningkat,hal ini diperoleh dari rata-rata kadar aktivitas siswa pada siklus I sebesar 76% kemudian pada siklus II naik menjadi 85,28. Kemampuan guru mengelola pembelajaran siklus I dan siklus II termasuk dalam kategori ―Baik‖. Berdasarkan Hasil tersebut maka penelitian ini menyarankan penerapan model pembelajaran Think Pair Share untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa dikelas VII-3 SMP Negeri 2 Batahan.

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA SISWA PADA MASA PANDEMI COVID-19

The aim of study is to know the students’ mathematics critical thinking ability on the topic of lines and sequences arithmetic in pandemic Covid-19 period at SMA Negeri 1Padang Bolak. The approach of the research used qualitative descriptive and data analysis technique includes data reduction, data presentation, and taking conclusion. Instrument of the research used test and semistructure interview. the result of the research shows the average of students’ mathematics critical thinking ability on the topic of lines and sequences arithmetic in SMA Negeri 1 Padang Bolak is 67.26 (enough category). Only 8 from 10 students are able to answer three question completely and the rest are able to answer one from three questions.

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN DARING DIMASA PANDEMI COVID 19

The aims of this study is to describe students’ mathematical communication ability in term of learning interest in learning online during the Covid-19. The approach of the research used qualitative descriptive with 11 students and 1 mathematics teacher at the eighth grade students as the subject of the research which taken by using purposive sampling technique. Questionnaire, test, and interview were used in collecting the data. The result of the research shows average of students’ mathematical communication ability 57.48 (average category) and average of students’ learning interest is 70.36 (good category). Furthermore, the result of the research shows students’ learning interest is high then students’ mathematical communication ability is high, students’ learning interest is average then students’ mathematical communication ability is average, students’ learning interest is low then students’ mathematical communication ability is low.

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 9 PADANGSIDIMPUAN

Pengaruh Motivasi dan Minat Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan Persamaan Liniear Satu Variabel Pada siswa kelas VII SMP Negeri 9 Padangsidimpuan. Salah satu yang harus ditumbuhkembangkan dalam pembelajaran matematika adalah motivasi dan minat belajar siswa, karena motivasi dan minat belajar mempunyai peranan yang penting dalam menentukan keberhasilan siswa. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui adakah pengaruh motivasi dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar pada pokok bahasan persamaan liniear satu variabel. Populasi dalam penelitian ini adalah adalah siswa kelas VII SMP Negeri 9 Padangsidimpuan, dengan jumlah kelas VII sebanyak 8 kelas. Pada penelitian ini sampel diambil dari populasi dengan teknik Cluster Random Sampling yaitu penelitin mengambil sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. Jumlah sampel adalah 32 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuisioner dan dokumentasi. Untuk analisis data akhir menggunakan Regresi Linier ganda. Hasil Penelitian diperoleh persamaan estimasi regresi linier ganda untuk semua siswaadalah = 39 + 0,79 + 1,02 dengan koefisien korelasi parsial sebesar 0,490, menunjukkan adanya hubungan antara motivasi siswa terhadap hasil belajar matematika. Nilai koefisien korelasi positif menunjukkan bahwa hubungan antara motivasi dan hasil belajar searah. Koefisien korelasi parsial sebesar 0,293, ini menunjukkan adanya hubungan antara minat siswa terhadap hasil belajar matematika. Nilai koefisien korelasi positif menunjukkan bahwa hubungan antara minat dan hasil belajar searah. Setelah koefisien korelasi parsial diuji keberartiannya, ternyata kedua koefisien berarti, artinya hubungan antara motivasi siswa dengan hasil belajar matematika jika minat tetap adalah signifikan.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GALLERY WALK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 8 PADANGSIDIMPUAN

This study aims to determine (1) the mathematical communication ability of students taught by the gallery walk type cooperative learning model is higher than the mathematical communication skills of students taught by conventional learning models (2) student responses through the application of the gallery walk type cooperative learning model to communication skills. mathematics students of SMP Negeri 8 Padangsidimpuan. The research method used is quasi-experimental. The population of this study were all seventh grade students of SMP Negeri 8 Padangsidimpuan. Sampling using simple random sampling. The sample is class VII-2 as the experimental class and class VII-1 as the control class. Data collection using a mathematical communication ability test sheet.The results showed (1) t_(count )= 3.56 and t_(table )= 1.67 or) t_(count ) > t_(table ) so that it can be concluded that students' mathematical communication skills are taught by cooperative learning model type gallery walk is higher than the mathematical communication ability of students who are taught by conventional learning models. (2) Based on the results of student responses, an average score of 3.55 was obtained so that it can be concluded that student responses through the application of the gallery walk type cooperative learning model to the mathematical communication skills of SMP Negeri 8 Padangsidimpuan students were very positive.

ANALISIS KESIAPAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DARING PADA MASA PANDEMI DI SMP NEGERI 1 SORKAM

This study aimed to describe teachers’ readiness, teachers’ obstacles, and teachers’ efforts to overcome the obstacles in online learning in pandemic period of SMP Negeri 1 Sorkam. The research was conducted by applying qualitative descriptive method. Interview, questionnaire, and documentation were used in collecting the data. The data was analysis by applying data reduction, data presentation, and taking conclusion. The result of Sthe research showed (1) the average of teachers’ readiness in online learning in pandemic period was 3.00 (good category), 2) teachers’ obstacles in online learning in pandemic period were included the internet network was not good and the electricity network often went out, and 3) teachers’ efforts to overcome the obstacles in online learning in pandemic period was conducted offline.

PERAN ORANG TUA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SELAMA PANDEMI COVID-19 DI LINGKUNGAN III KECAMATAN SOSORGADONG

Latar belakang penelitian ini adalah pandemi Covid-19 yang menyebabkan siswa merasa bosan dalam belajar. Hal ini menuntut orang tua membantu siswa dalam belajar di rumah dan memberikan motivasi agar siswa dapat berprestasi secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar matematika siswa pada periode pandemi Covid-19 di Lingkungan III Kecamatan Sosorgadong. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan subjeknya adalah seluruh siswa (SMP) di Lingkungan III Kecamatan Sosorgadong. Angket dan wawancara digunakan untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar matematika siswa pada periode pandemi Covid-19 meliputi mendampingi, mengontrol, mengawasi siswa dalam proses belajar mengajar, dan melengkapi fasilitas siswa.

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS E-LEARNING PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI

Penelitian ini adalah penelitian tindandakan kelas (Classroom Action Research), yaitu merupakan sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan pastisipasif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru sehingga hasil belajar siswa meningkat. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X TkJ 1 SMK N 1 Batang Angkola Tahun Pelajaran 2020/2021 yang terdiri dari 30 orang siswa. Sedangkan objek dari penelitian ini adalah kemampuan meningkatkan hasil bejar siswa dalam menyelesaikan persoalan matematika, meningkatakan minat belajar siswa dan kemampuan guru mengelola pembelajaran melalui media e-learning. Hal ini dilihat dari hasil observasi siswa pada siklus I diperoleh persentase 56,3% dengan kategori “Baik ,selanjutnya persentase observasi siswa siklus II sebesar 75,56% dengan kategori “Sangat Baik”.2)Kemampuan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui media berbasise-learning siswa kelas X SMK N 1 Batang Angkola pada materi Trigonometri tahun pelajaran 2020/2021. Hal ini dapat ditunjukkan dengan persentase hasil tes belajar siswa matematika yaitu 43% dengan kategori “Cukup” pada siklus I menjadi 86% dengan kategori “Baik” pada siklus II.3)Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan metode e-learning pada pokok bahasan Trigonometri di kelas X SMK N 1 Batang Angkola tahun pelajaran 2020/2021. Hal ini dilihat dari hasil observasi kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus I memperoleh persentase 83.33% dengan kategori “Baik” menjadi 95,83% dengan kategori “Sangat Baik” pada siklus II.

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 4 BARUMUN

Penelitian ini bertujuan antara lain: pertama, mengetahui apakah penerapan Model Problem Based Learning dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar matematika siswa pada materi pokok persamaan garis lurus di kelas VIII SMP Negeri 4 Barumun. Kedua, mendeskripsikan penerapan Model Problem Based Learning dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar matematika siswa pada materi pokok persamaan garis lurus di kelas VIII SMP Negeri 4 Barumun. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindak Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah kelas VIII-1 yang berjumlah 26 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dan hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan Model Problem Based Learning pada siklus I diperoleh dengan kategori minimal cukup yaitu sebesar 46,1% dan pada siklus II meningkat menjadi 88,5%. Peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 42,4%. Dengan indikator pencapaian telah tercapai ≥ 80%. Kemudian untuk hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I diperoleh kadar aktivitas siswa sebesar 75,08% “Cukup” pada siklus II 87,27% “Baik”. Peningkatan yang terjadi dari siklus I ke siklus II sebesar 12,19%. Indikator pencapaian telah tercapai ≥ 80%. Sedangkan untuk hasil observasi kemampuan guru pada siklus I dan siklus II diperoleh dengan kategori “Baik”.